1. ANDYANSAH (004STYC20)
2. EKA AVINA PRAMUDITA (013STYC20)
3. HAURA INAS ANISA (019STYC20)
4. JIBRAN IBRANI (036STYC20)
5. LILIS SOPIAN (026STYC20)
6. SARTINI (042STYC20)
7. SERLIN SUSMILA CAHYANI (043STYC20)
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala yang maha pemurah dan lagi maha
penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat allah subhanahu wa ta’ala, yang telah
melimpahkan hidayah, inayah dan rahmat-nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan judul “(Makalah Keperawatan Medikal Bedah Ngt dan
Perawatan Kolostomi)”
Penyusunan Makalah ini sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan
dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu kami pun
tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami dalam
rangka menyelesaikan makalah ini.Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya
bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasa serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-
luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat berbagai permasalah lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah
berikutnya.
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB 2.........................................................................................................................................4
BAB 3.......................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga
digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam
waktu yang singkat. (Metheny & Titler, 2001). Untuk memenuhi kebutuhan pasien,
pengetahuan dan kemampuan perawat dalam memasukan dan melakukan perawatan NGT
adalah sangat dibutuhkan. Bagi anak-anak, kebutuhan akan NGT disebabkan oleh beberapa
kondisi seperti anomali anatomi jalan makanan; oesophagus atau alat eliminasi, kelemahan
reflek menelan, distress pernafasan atau tidak sadarkan diri. Keselamatan adalah selalu
menjadi perhatian,dimana kerjasama perawat pasien dan keluarga sangat dibutuhkan dan
pada sebagian anak terkadang agak sedikit dipaksakan. Sebagai perawat profesional,harus
berhati-hati dalam melaksanakan tindakan serta memperhatikan keunikan variasi di dalam
melaksanakan tindakan secara aman dan nyaman. (WALLEY & WONG, 2000).
Nasogastric tube merupakan sebuah tabung yang dapat digunakan untuk memberI
makan seseorang ketika dia tidak dapat makan atau minum melalui mulut. Disebut tabung
nasogastrik karena pemasangan dilakukan melewati hidung, Tenggorokan dan ke perut, Ini
juga akan memungkinkan untuk drainase dan atau lavage overdosis obat atau juga keracunan.
Dalam pengaturan trauma, tabung nasogastrik bisa digunakan untuk membantu dalam
pencegahan muntah dan aspirasi, serta untuk penilaian perdarahan pada saluran pencernaan
Kolostomi adalah lubang yang dibuat melalui dinding abdomen kedalam kolon iliaka
(assenden) sebagai tempat mengeluarkan feses (Pearce, 2009 dalam Nainggolan & Asrizal,
2013). Pembentukan kolostomi dapat dilakukan secara permanen atau sementara tergantung
tujuan dilakukan operasi dan 10% diantaranya adalah kolostomi permanen (Vonk-Klassen, et
al, 2015). Lubang kolostomi yang muncul di permukaan/dinding abdomen yang berwarna
kemerahan disebut stoma. Menurut Kalibjian (2013), kolostomi biasanya disebabkan oleh
kanker kolorektal, pecahnya divertikulitis, perforasi usus, trauma usus atau
penyakit/kerusakan sumsum tulang belakang sehingga tidak adanya kontrol dalam buang air
besar. Dari beberapa penyebab kolostomi, penyebab tersering menurut Indonesian Ostomy
Association/INOA (2010) adalah kanker kolorektal. Kanker kolorektal merupakan penyakit
keganasan yang menyerang usus besar (Manggarsari, 2013). Jenis kanker ini paling sering
ditemui, terutama pada wanita atau pria yang berusia 50 tahun atau lebih (Irianto, 2012).
Stoma adalah sebuah lubang yang dibuat di abdomen dan usus dan dilekatkan pada
kulit.Hal ini memungkinkan terjadinya pengosongan usus melalui lubang tersebut, bukan
melalui rektum. (Dewi Elizadiani, 2012). Untuk mengambil isi stoma biasanya diperlukan
kantong yang diletakkan pada stoma.Perlengkapan ostomi terdiri atas satu lapis atau dua
lapis dengan barier kulit hipoalergenik untuk mempertahankan integritas kulit peristomal.
Kantongharus cukup besar untuk menampung feses dan flatus dalam jumlah
sedang.Perlindungan kulit peristomal adalah aspek penting dari perawatan stoma.Peralatan
yang sesuai ukurannya merupakan hal penting untuk mencegah kebocoran isi (Wong, 2009).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Ngt dan pemasangan Kolostomi
2. Apa tujuan dari Ngt dan Pemasangan Kolostomi
3. Bagaiman Prinsip Dari Ngt dan Pemasangan Kolostomi
4. Bagaimana indikasi Ngt dan Pemasangan Kolostomi
5. Bagaimana Kontraindikasi Ngt dan Pemasangan Kolostomi
6. Bagaimana Prosedur Kerja Ngt dan Pemasangan Kolostomi
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah
1. Untuk Mengetahui Definisi Ngt dan Perawatan Kolostomi
2. Untuk Mengetahui Tujuan Ngt dan Perawatan Kolostomi
3. Untuk Mengetahui Prinsip Dari Ngt dan Perawatan Kolostomi
4. Mempelajari Indikasi Ngt dan Perawatan Kolostomi
5. Mempelajari Kontraindikasi Ngt dan Perawatan Kolostomi
6. Mempelajari Prosedur Kerja Ngt dan Pemasangan Keluarga
BAB 2
Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui
hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan
kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-
obatan secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan cara
disedot. Tabung nasogastrik (NGT) adalah tabung fleksibel yang dimasukkan melalui
lubang hidung melewati kerongkongan, dan masuk ke perut. Pemasangan Pipa Nasogastrik
(NGT) adalah prosedur memasukkan pipa panjang yang terbuat dari polyurethane atau
silicone melalui hidung, Pharynx, esofagus sampai kedalam lambung dengan indikasi
tertentu. Sangat penting bagi mahasiswa kedokteran untuk mengetahui cara
pemasangan pipa NGT dan mengetahui pipa NGT tersebut sudah masuk dengan benar
pada tempatnya. Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung,
juga digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya
dalam waktu yang singkat. (Metheny & Titler, 2001). Sebelum melakukan pemasangan pipa
NGT, materi anatomi nasus, pharynx, oesophagus, dan gaster.
"Nasogastric" terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani, Naso
adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal dari Latin “nasus” untuk
hidung atau moncong hidung Gastik berasal dari bahasa Yunani “gaster” yang artinya the
paunch ( perut gendut) atau yang berhubungan dengan perut. Istilah “nasogastric”
bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebut pada tahun 1942.
1.3
Dalam melakukan pemasangan NGT ini ada 2 prinsip ada yang mengatakan steril
dan ada juga yang mengatakan bersih. Tapi untuk kedua pendapat ini mempunyai
alasan-alasanya yang masuk akal dan mempunyai referensi, silahkan mau menggunakan
yang mana saja disesuaikan dengan SOP yang digunakan ditempat masing-masing.
Alasan yang mengatakan bahwa pemasangan NGT harus steril berpedoman bahwa
selang adalah benda asing yang akan masuk tubuh (saluran pencernaan) maka harus
steril demi menjaga kemungkinan infeksi. untuk yang mengatakan bersih karena yakin
bahwa prinsip makan adalah bersih, jadi pemasangan NGT pun dilakuka dengan prinsip
bersih.
d. Stetoskop
f. Mengukur panjang pipa yang akan digunakan dengan cara mengukur panjang
dari tengah telinga ke puncak hidung lalu diteruskan ke titik antara processus
xiphoideus dan umbilicus lalu tandai dengan melihat skala pada pipa.
h. Memasukkan ujung pipa melalui lubang hidung sambil meminta pasien untuk
melakukan gerakan menelan sampai mencapai batas yang ditandai.
i. Menguji letak NGT apakah sudah sampai lambung dengan menggunakan metode
Whoosh tes :
a. Memasang membran stetoskop setinggi epigastrium kiri.
d. Melepaskan plester
f. Merapikan alat dan membuang bahan medis habis pakai ke tempat sampah medis.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
(NGT) adalah prosedur memasukkan pipa panjang yang terbuat dari polyurethane atau
silicone melalui hidung, Pharynx, esofagus sampai kedalam lambung dengan indikasi
tertentu. Sangat penting bagi mahasiswa kedokteran untuk mengetahui cara pemasangan
pipa NGT dan mengetahui pipa NGT tersebut sudah masuk dengan benar pada tempatnya.
Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan untuk
memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat.
(Metheny & Titler, 2001).
Kolostomi merupakan salah satu pilihan tindakan pembedahan pada kanker. kolorektal
yang dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri pasien. Colostomi dibagi
menjadi dua yaitu permanen dan sementara. perawatan pasien dengan kolostomi yang perlu
diperhatikan meliputi cara dan waktu mengganti kantong kolostomi, membersihkan stoma dan
kulit peristomal, memantau kondisi stoma, dan melakukan irigasi kolostomi. Hal lain yang juga
perlu dilakukan ialah memberikan edukasi terkait diet yang dibutuhkan pasien yang memiliki
stoma,serta kebutuhan aktivitas pasien.
DAFTAR PUSTAKA