SISTEM PERKEMIHAN
DISUSUN OLEH :
KELAS : AI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan alam nabi besar
muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan
menuju jaman yang terang menerang seperti yang kita rasakan seperti saat
sekarang ini.
Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada Ibu dosen yang telah ikut
serta dalam memberikan tugas makalah “SISTEM PERKEMIHAN”. Makalah ini saya
susun berdasarkan beberapa sumber yang telah saya peroleh. saya berusaha
menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Saya
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan,
hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang saya
miliki.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Aamiin.
Efa Rosdiana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................. 3
BAB I.............................................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................................ 4
1.3. Manfaat.................................................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN............................................................................................................................................................ 4
2.1. Anatomi fisiologi pada system perkemihan.....................................................................................5
A. .Ginjal (Ren)........................................................................................................................................... 5
B. Struktur Ginjal....................................................................................................................................... 5
C. Ureter....................................................................................................................................................... 7
D. Vesika Urinaria (Kandung Kemih)................................................................................................ 8
E. Uretra..................................................................................................................................................... 10
F. Air kemih (urine)............................................................................................................................... 12
2.2. Pemeriksaan Fisik pada system perkemihan................................................................................13
1. Pemeriksaan Kandung Kemih...................................................................................................... 16
2. Pemeriksaan Ureter......................................................................................................................... 17
3. Pemeriksaan Urethra Dan Meatus Urethra.............................................................................17
4. Pemeriksaan Prostat Melalui Anus............................................................................................ 17
5. Pemeriksaan Meatus Uretha......................................................................................................... 18
2.3. Pemeriksaan Penunjang pada system perkemihan.....................................................19
A. PEMERIKSAAN LABORATURIUM............................................................................................... 19
B. PROSEDUR DIAGNOSTIK..................................................................................................................... 22
C. PROSEDUR ENDOSKOPI................................................................................................................. 25
D. BIOPSI RENAL.................................................................................................................................... 26
BAB III......................................................................................................................................................................... 29
PENUTUP................................................................................................................................................................... 29
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................. 30
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra.
Ginjal, Uretra, kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih.
Fungsi utama dari saluran ini adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan
mengeluarkannnya sebagai urin
Proses ini berlangsung terus.Hanya pada kasus luka ,infeksi atau penyakit
pada organ dari saluran kemih,fungsinya menjadi terganggu dan karenanya
mengganggu biokimia dari aliran bawah.Ginjal adalah organ vital penyangga
kehidupan.
1.3. Manfaat
1. Dapat mengetahui apa saja system anatomi fisiologi pada system
perkemihan
2. Dapat mengetahui bagaimana cara pemeriksaan fisik pada system
perkemihan
3. Dapat mengetahui bagaimana pemeriksaan penunjang pada system
perkemihan
BAB II
PEMBAHASAN
B. Struktur Ginjal
1. Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol
afferent yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi
sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dari darah
yang melewatinya.
2. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk
mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
3. Tubulus
Tubulus terbagi menjadi 3 yaitu:
Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-
bahan dari cairan tubuli dan mensekresikan bahan-bahan ke
dalam cairan tubuli.
Ansa Henle
Ansa henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri
dari pars descendens yaitu bagian yang menurun terbenam dari
korteks ke medula, dan pars ascendens yaitu bagian yang naik
kembali ke korteks. Bagian bawah dari lengkung henle
mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen
tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segmen
tebal.Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari
cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam cairan tubulus.
Selain itu, berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan
dilusi urin.
Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
4. Duktus pengumpul (duktus kolektifus)
Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan
nefron yang berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam
medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis
ginjal.
b) Persarafan ginjal.
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor).
Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam
ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk
ke ginjal.
C. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke
vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter
sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada
rongga pelvis.
1. Uretra pria
Lapisan uretra laki-lakin terdiri lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan
lapisan submukosa.
2. Uretra wanita
3. Mikturisi
Baunya tajam.
Pemeriksaan ini memiliki tujuan untuk pengecekan kondisi tubuh dan diagnosis
penyakit. Berikut empat cara yang akan dijalankan pada tiap pemeriksaan fisik yang
dilakukan:
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskultasi
4. Perkusi
Bertujuan mengetahui bentuk, lokasi, dan struktur di bawa kulit. Perkusi bisa
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Perkusi secara langsung dilakukan
dengan mengetukkan jari tangan langsung pada permukaan tubuh.
Terdapat lima jenis suara yang dihasilkan (pekak, redup, sonor, hipersonor, dan
timpani) dan keseluruhannya menggambarkan kondisi organ tubuh bagian dalam.
Auskultasi
1. Dengan menggunakan stetoskop Auskultasi
kita dapat mendengar apakah ada Normal tidak terdengar bunyi naskuler
bunyi desiran pada aorta dan arteri aorta maupaun arteri renalis bila ada
renalis bunyi desiran kemungkinan, adanya
2. Gunakan sisi bel stetoskop, RAS ( renalis arteri senisis)
pemeriksan mendengarkan bunyi nephrosclerotik
desiran di daerah epigastrik di area Bila tedengar bunyi desiran .jangan
ini kita bisa mendengarkan bunyi melakukan palpasi cidera pada suatu
aorta. aneurisma dibawah kulit dapat terjadi
3. Dengar pula pada daerah kuadran sebagai akibatnya
kiri dan kanan atas karena pada
area ini terdapat arteri renalis kiri
dan kanan.
Perkusi
1. Pasien dalam posisi terlungkup
atau posisi duduk perkusi
dilakukan dari arah belakang
karena posisi ginjal berada
didaerah belakang. Letakan tangan
kiri diatas CVA dan lakukan perkusi
diatas tangan kiri dengan
menggunakan kepalan tangan
untuk mengevaluasi nyeri tekan
ginjal Palpasi
Palpasi Normal tidak menghasilakn nyeri tekan
1. Ginjal setinggi dibawah dia bila ada nyeri tekan diduga ada
phragm sehingga tersembunyi inflamasi akut Pada keadaan normal
dibawah lekung iga ginjal tidak teraba, apabila ginjal teraba
2. Untuk ginjal kiri dilakukan dan mendasar dengan kenyal,
pemeriksa berada pada sisi kemungkinan adanya polikistik
kanan pasien posisi terlentang. maupaun hidroneposis Bila dilakukan
Pemeriksa meletakan tangan penekanan pasien mengeluh sakit, hal
kiri di bawah pinggang di dVA ini tanda kemungkinan adanya
kiri, tangan kanan berada perandangan
dibawah iga kiri pada garis mid
di bawah klavikula
3. Nitruksikan pasien menarik
nafas dalam dan mengeluarkaan
dengan lengkap
4. Pada saat pasien menarik
napas, angkat bagian CVA kiri
dengan ta, gan kiri dan tangan
kanan melakukan palpasi kanan
dalam
5. Bila ginjal teraba rasakan kontur
(bentuk), ukuran dan adanya
nyeri tekan
6. Untuk gijal kanan tempatkan
tangan kiri dibaawah pinggang
di daerah CVA kanan, tangan
kanan berada dilenggkungan iga
kanan
7. Lakukan maneuver yang sama
seperti pada palapasi ginjal kiri
3. Pemeriksaan Ureter
Ureter tidak bisa dilakukan pemeriksaan di luar, harus digunakan
diagnostik lain seperti BNO,IVP, USG, CT Renal. cyloscopy tetapi keluhan
pasien dapat dijadikan petunjuk adannya masalah pada ureternya, seperti
pasien mengeluh sakit di daerah abdomen 14/17 yang menjalar kebawah,
hal ini yang disebut dengan kolik dan biasanya behubungan dengan adanya
distensi ureter dan spasme ureter dan adanya obsrtuksi karena batu.
4. Pemeriksaan Urethra Dan Meatus Urethra
Urethra tidak bisa diperiksa dari luar perlu pemeriksan penunjang
sperti BNO, CYSTOCOPY, yang bisa di identifikasi adalah urin yang keluar
a. Karakteristik urin
1) jumlah perhari
oliguri : 100-400cc/hari
anuri : urin output sampai 100cc/hari
polyuria : urin output lebih dari 1500cc/hari
2) dysuria sakit pada saat mengeluarkan urin
3) warna (merah,kuning)
4) baunya
5) pola buang air kecil yang mengalami perubahan
6) kemampuan mengontrol buang air kecil
Urgency Tiba-tiba sangat mendesak
ingin bak
Hesistensy Kesulitan pada saat memulai
dan mengakiri bk
Dribling urin keluar secara menetes
ncontinensia urin urin keluar dengan
sendirinya tidak bisa
dikontrol
Retensi urin
7) Nocturia bak pada malam hari
Pemeriksaan
NO Keterangan Nilai normal
rutin urin
3) Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan Kontra
No Keterangan Indikasi
Radiologi indikasi
1. Foto - Untuk foto skrining Setiap -
untik pemeriksaan pemeriksaan
polos abdomen urologi traktus
- Yang diperhatikan urinarius
bayangan, besar dan
- posisi kedua ginjal
a. (Ultrasound Ginjal)
- Telungkup/ duduk
Setelah Tes
- Bersihkan jely
- Diet biasa
Hasil abnormal:
- Inform consent
- Anestesi lokal
- Latih pernafasan
Setelah tes:
- Tekan area biopsi 3-5 menit untuk menghentikanp
perdarahan, pasang perban
- Baring terlentang paling sedikit selama12 jam u/
meminimalkan perdarahan
- Pantau TV, perdarahan, nyeri, baluttekan
- Pemeriksaan hematologi
3.1. Kesimpulan
Arianti, N., Kep, M., Keb, S., Rahmah, N., & An, S. BUKU MODUL BLOK SISTEM
PERKEMIHAN.
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/anatomi-ginjal-dan-saluran-
kemih/, diakses tanggal 29/06/2013.