Definisi
Kolesistektomi adalah suatu tindakan pembedahan dengan cara mengangkat kandung
empedu dan salurannya dengan cara membuka dinding perut.
B. Tujuan
Komplikasi jarang terjadi, tapi ada prosedur tidak menjamin tidak adanya risiko yang
mungkin termasuk:
Batu empedu, yang jatuh ke dalam rongga perut;
Pendarahan;
Infeksi
Kerusakan struktur atau organ lain di dekatnya
Reaksi terhadap anestesi umum
Gumpalan darah.
Beberapa faktor, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi:
Usia: 60 dan lebih tua;
Kehamilan;
Kegemukan;
Merokok;
Malnutrisi;
Penyakit baru atau kronis;
Diabetes;
Masalah jantung atau paru-paru;
Pembekuan darah;
Alkohol dan penggunaan narkoba;
Penggunaan beberapa obat.
G. Pemeriksaan Penunjang
Tes darah untuk menilai fungsi hati;
Ultrasonografi untuk mendeteksi batu empedu;
Kandung empedu scintigraphy (hepatobilier memindai asam Iminodiacetic) Tes Xray, di mana zat kimia dimasukkan ke kantong empedu, yang memungkinkan Anda
untuk gambar hati, kandung empedu, saluran dan usus kecil;
Teknik pemindaian radiologi lainnya, untuk melihat lokasi kantong empedu;
EKG dada X-ray, Untuk memastikan, bahwa jantung dan paru-paru cukup sehat, untuk
menahan selama operasi.
H. Gambar
I. Pathway
Pola Hidup, Pola Makan, Usia
Indikasi Operasi
Pre Operasi
Gugup,
panik
Kurang
Informasi
Intra Operasi
Pembedahan
Post
Operasi
Pembiusan
Insisi
Ansietas
Kurang
Pengetahuan
Nyeri
Terputus
pembuluh
darah
Perdarahan
Shock
Hipovolemik
Mengaktivasi
reseptor
nyeri
Menekan pusat
pernafasan dan
sistem
perkemihan
Trauma
jaringan,
jaringan kulit
rusak
Resiko
Kerusakan
Intergitas
Kulit
Kerja organ
pernafasan
menurun
Kesadaran
diturunkan
Termoregulator
terganggu
Resiko Hipotermi
Kelemahan
Otot
Pernafasan
Fungsi ginjal
menurun
Reflek
berkemih
menurun
Inkontinensia
Suhu
Ruangan
DIngin
Terakumulasi
sekret
Perubahan
pola
eliminasi
J. Diagnosa Keperawatan
1. Pre Operasi
a. Ansietas bd kurang pengetahuan tentang peristiwa operasi
Intervensi
Rasional
2. Berikan penjelasan yang akurat tentang 2. Pasien mengetahui secara pasti apa yang
kondisi penyakit saat ini dan proses terjadinya
penyakit.
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi cara 3. Usaha memberikan koping adaptif.
memahami
berbagai
perubahan
akibat
penyakitnya.
4. Beri dukungan untuk tindakan operasi
6. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tidak 6. Mengurangi factor terjadinya kecemasan yang
menakutkan bagi pasien.
semakin mendalam
2. Intra Operasi
Syoh Hipovolemik bd perdarahan
Intervensi
1. Monitor keadaan umum pasien
2. Observasi vital sign setiap 3 jam atau
Rasional
1. untuk monitor kondisi pasien selama
perawatan terutama saat terjadi
lebih.
3. kolaborasi : Pemberian cairan Intravena.
4. Kolaborasi : pemberian HB, PCV,
Pendarahan.
2. Perawat perlu terus mengobservasi vital
trombosit
Rasional
Membantu menstabilkan suhu
3. Post Operasi
Nyeri bd agent cidera biologis (trauma jaringan pembedahan)
Intervensi
Rasional
1.
Lakukan pengkajian nyeri secara 1.
komprehensif termasuk faktor pencetus,
kualitas,
lokasi,
skala,
durasi,
dan
2.
frekuensi nyeri
2.
Kolaborasi
pemberian
obat-obatan
Membantu
mengurangi nyeri yang dialami klien dengan
3.
Untuk
pengalihan nyeri
3.
Membantu
mengatsai nyeri secara farmakologi
4.
Mengurangi
4.
Tingkatkan istirahat
5.
Berikan
stimulus nyeri
informasi
tentang
nyeri 5.
berkurang
dan
Membantu klien
dalam mengontrol nyeri yanag dialami
antisipasi
Rasional
1.Berikan perawatan luka operasi yang 1. mencegah terjadinya infeksi yang dapat
bersih.
irama,
kedalaman
dan
kemampuan
klien
ronkhi
menunjukkan
dan
peningkatan
kerja
pernapasan
2. Pengeluaran sulit bila sekret sangat kental
efektif
atelektatis,
kontraindikasi),
tawarkan
6. Kolaborasi
ekspektoran
air
obat
4. Ventislasi
area
6. menurunkan
dengan
DAFTAR PUSTAKA