Anda di halaman 1dari 6

8.

Terangkan persiapan, indikasi, dan kontraindikasi pada:


a. BNO-IVP
b. Colon In Loop
A. BNO-IVP
BNO merupakan satu istilah medis dari bahasa Belanda yang merupakan
kependekan dari Blass Nier Overzicht (Blass = Kandung Kemih, Nier = Ginjal,
Overzicht = Penelitian). Dalam bahasa Inggris, BNO disebut juga KUB (Kidney
Ureter Blass). Jadi, pengertian BNO adalah suatu pemeriksaan didaerah abdomen /
pelvis untuk mengetahui kelainan-kelainan pada daerah tersebut khususnya pada
sistem urinaria.

IVP atau Intra Venous Pyelography merupakan pemeriksaan radiografi pada


sistem urinaria (dari ginjal hingga blass) dengan menyuntikkan zat kontras melalui
pembuluh darah vena. Tujuan pemeriksaan untuk menggambarkan anatomi dari pelvis
renalis dan sistem calyses serta seluruh tractus urinarius dengan penyuntikan kontras
media positif secara intra vena. Pemeriksaan ini dapat diketahui kemampuan ginjal
mengkonsentrasikan bahan kontras tersebut.

Persiapan dalam pemeriksaan BNO-IVP:


a. Persiapan pasien
1) Sehari sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk
makan-makanan lunak yang tanpa serat (seperti bubur kecap)
maksudnya supaya makanan tersebut mudah dicerna oleh usus
sehingga faeces tidak keras.
2) Makan terakhir pukul 19.00 (malam sebelum pemeriksaan)
supaya tidak ada lagi sisa makanan diusus, selanjutnya puasa
sampai pemeriksaan berakhir.
3) Malam hari pukul 21.00, pasien diminta untuk minum laksatif
(dulcolax) sebanyak 4 tablet.
4) 8 Jam sebelum pemeriksaan dimulai, pasien tidak
diperkenankan minum untuk menjaga kadar cairan.
5) Pagi hari sekitar pukul 06.00 (hari pemeriksaan), pasien diminta
untuk memasukkan dulcolax supossitoria melalui anus, supaya
usus benar-benar bersih dari sisa makanan / faeces.
6) Selama menjalani persiapan, pasien diminta untuk tidak banyak
bicara dan tidak merokok supaya tidak ada intestinal gas (gas
disaluran pencernaan)
Tujuan prosedur persiapan pasien tersebut adalah untuk membersihkan
usus (gastro intestinal) dari udara dan faeces yang dapat mengganggu
visualisasi dari foto IVP atau menutupi gambaran ginjal dan saluran-
salurannya. Pemeriksaan yang tidak baik terlihat dari bayangan lucent
di usus karena udara dan faeces.

b. Persiapan bahan kontras


1) Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium,
dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien,
yakni 1-2 cc/kg berat badan.
2) Bahan kontras yang disuntikkan melalui vena fossa cubiti akan
mengalir ke vena capilaris, vena subclavia, kemudian ke vena
cava superior. Dari VCS bahan kontras akan masuk ke atrium
kanan dari jantung, kemudian ke ventrikel kanan dan mengalir
ke arteri pulmo. Kemudian mengalir ke vena pulmo menuju
atrium kiri kemudian ventrikel kiri dan mengalir ke aorta, serta
terus mengalir menuju aorta desendens kemudian kedalam aorta
abdominalis dan masuk kedalam arteri renalis dan mulai
memasuki korteks ginjal.

c. Persiapan alat
1) Peralatan Steril
o Wings needle No. 21 G (1 buah)
o Spuit 20 cc (2 buah)
o Kapas alcohol atau wipes
2) Peralatan Un-Steril
o Plester
o Marker R/L dan marker waktu
o Media kontras Iopamiro ( 40 50 cc)
o Obat-obatan emergency (antisipasi anafilaktik)
o Baju pasien
o Tourniquet

Indikasi pada pemeriksaan BNO-IVP:


a. Hydroneprosis
Hydroneprosis adalah distensi dan dilatasi dari renal pelvic, biasanya
disebabkan oleh terhalangnya aliran urin dari ginjal (Obstruksi),
Hydroneprosis biasa disebut pembesaran ginjal.
b. Pyelonepritis
Pyelonepritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal
yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri infeksi bakteri
pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah
terus naik ke ginjal.
c. Renal Hypertension
Renal Hypertension adalah Sindrom yang terdiri dari tekanan darah
tinggi yang disebabkan oleh penyempitan arteri menyuplai ginjal
(stenosis arteri ginjal)
d. Polyuria
Polyuria adalah fisiologis normal dalam beberapa keadaan, seperti
diuresis dingin, diuresis ketinggian, dan setelah minum cairan dalam
jumlah besar.
e. Neprolithiasis
Neprolithiasis adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di
dalam Pelvis atau Calyces dari ginjal.
f. Urolithiasis
Urolithiasis adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu didalam
saluran ureter.
g. BPH
BPH (Benigna Prostat Hyperplasi) adalah pembesaran progresif dari
kelenjar prostat yang dapat menyebabkan obstruksi dan ristriksi pada
jalan urine (urethra).

Atau secara garis besar indikasi dalam prosedur BNO-IVP antara lain Keluhan
nyeri dan panas pinggang (Colic), Nefrolithiasis, Nefritis, Kelainan kongenital,
Penurunan fungsi ginjal dan keganasan, dan Tumor.

Kontra indikasi dalam pemeriksaan BNO-IVP:


a. Alergi terhadap media kontras
b. Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
c. Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung
d. Multi myeloma
e. Neonatus
f. Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah
g. Pasien yang sedang dalam keadaan kolik
h. Hasil laboratorium ureum <60mg% dan creatinin <2mg%

B. Colon In Loop
Teknik pemeriksaan Colon in Loop adalah teknik pemeriksaan secara
radiologis dari usus besar dengan menggunakan media kontras. Tujuan pemeriksaan
Colon in Loop adalah untuk mendapatkan gambaran anatomis dari colon sehingga
dapat membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit atau kelainan-kelainan pada
colon.

Persiapan dalam prosedur Colon in Loop:


a. Persiapan Pasien
1) Tujuan persiapan pasien sebelum dilakukan pemeriksaan Colon
in Loop adalah untuk membersihkan colon dari feases, karena
bayangan dari feases dapat mengganggu gambaran dan
menghilangkan anatomi normal sehingga dapat memberikan
kesalahan informasi dengan adanya filling defect.
2) Prinsip dasar pemeriksaan Colon in Loop memerlukan beberapa
persiapan pasien, yaitu :
o Mengubah pola makanan pasien
o Makanan hendaknya mempunyai konsistensi lunak,
rendah serat dan rendah lemak untuk menghindari
terbentuknya bongkahan-bongkahan tinja yang keras (48
jam sebelum pemeriksaan)
o Minum sebanyak-banyaknya
o Absorbi air terbanyak terjadi pada kolon, dengan
pemberian air minum yang banyak dapat menjaga tinja
selalu dalam keadaan lembek
o Pemberian obat pencahar
o Apabila kedua hal diatas dijalankan dengan benar, maka
pemberian obat pencahar hanya sebagai pelengkap saja.
Pencahar mutlak diberikan pada pasien dengan
keadaan : rawat baring yang lama, sambelit kronis,
orang tua (18 jam sebelum pemeriksaan dan 4 jam
sebelum pemeriksaan)
o Seterusnya puasa sampai pemeriksaan agar kolon
kosong sehingga gambaran anatomi dari kolon terlihat
dengan jelas
o 30 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi sulfas
atrofin 0,251mg/oral untuk mengurangi pembentukan
lendir
o 15 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi injeki obat
yang menunkan peristaltic usus sehingga saat
mamasukan barium tidak dikeluarkan kembali.

b. Persiapan Alat dan Bahan


1) Persiapan alat pada pemeriksaan Colon in Loop, meliputi :
o Pesawat x ray siap pakai
o Kaset dan film sesuai dengan kebutuhan
o Marker
o Standar irigator dan irigator set lengkap dengan kanula
rectal .
o Vaselin atau jelly
o Sarung tangan
o Penjepit atau klem
o Kassa
o Bengkok
o Apron
o Plester
o Tempat mengaduk media kontras
2) Persiapan bahan
o Media kontras, yang sering dipakai adalah larutan
barium dengan konsentrasi antara 12-25% W/V untuk
kontras tunggal dan 70 80 % W/V (Weight /Volume)
untuk kontras ganda. Banyaknya larutan (ml) tergantung
pada panjang pendeknya colon, kurang lebih 600 800
ml
o Air hangat untuk membuat larutan barium
o Vaselin atau jelly, digunakan untuk menghilangi rasa
sakit saat kanula dimasukkan kedalam anus.
Indikasi dalam prosedur Colon in Loop:
a. Colitis, adalah penyakit-penyakit inflamasi pada colon, termasuk
didalamnya colitis ulseratif dan colitis crohn.
b. Carsinoma atau keganasan.
c. Divertikel, merupakan kantong yang menonjol pada dinding colon,
terdiri atas lapisan mukosa dan muskularis mukosa.
d. Mega colon adalah suatu kelainan konginetal yang terjadi karena tidak
adanya sel ganglion dipleksus mienterik dan sub mukosa pada segmen
colon distal. Tidak adanya peristaltic menyebabkan feases sulit
melewati segmen agangglionik, sehingga memungkinkan penderita
untuk buang air besar 3 minggu sekali.
e. Obstruksi atau Illeus adalah penyumbatan pada daerah usus besar.
f. Invaginasi adalah melipatnya bagian usus besar ke bagian usus itu
sendiri.
g. Stenosis adalah penyempitan saluran usus besar.
h. Volvulus adalah penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus
ke bagian usus yang lain.
i. Atresia adalah tidak adanya saluran dari colon yang seharusnya ada.
j. Intussusepsi adalah gangguan mekanis pada bayi yang sering
disebabkan oleh cacat kelahiran dimana adanya pembesaran saluran
usus didaerah distal, biasanya didaerah illeus.

Kontraindikasi dalam prosedur Colon in Loop:


a. Perforasi, terjadi karena pengisian media kontras secara mendadak dan
dengan tekanan tinggi, juga terjadi karena pengembangan yang
berlebihan.
b. Obstruksi akut atau penyumbatan.

Anda mungkin juga menyukai