Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

BARIUM ENEMA

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Elmukhsinur, S.Kep, M.Biomed

DISUSUN OLEH :
Meliza Ningsih
P031914472011

POLTEKES KEMENKES RIAU PROGRAM STUDI DIII


KEPERAWATAN DILUAR KAMPUS UTAMA
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tes Barium enema juga disebut Pemeriksaan saluran pencernaan
bawah ini merupakan pemeriksaan dengan sinar-X pada usus
besar.Tes Barium enema dilakukan pada penderita yang mempunyai
riwayat adanya perubahan kebiassan buang air besar, nyeri pada perut
bawah, atau adanya darah, lender atau nanah pada feses.
Pemeriksaan Endoskopi adalah prosedur dimana bagian dalam
tubuh seseorang diperiksa secara internal menggunakan endoskop.
Endoskop adalah perangkat panjang yang merupakan tabung fleksibel
yang memiliki cahaya dan kamera di ujungnya. Gambar di bagian
dalam tubuh anda dilihat dari layar monitor eksternal.
Endoskop dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui lubang, seperti
tenggorokan atau anus. Atau dapat juga dimasukkan melalui sayatan
bedah kecil (pemotongan) di tubuh anda.
Pemeriksaan EUS memiliki keunggulan seperti tidak adanya risiko
radiasi, dilakukan hanya di ruang tindakan endoskopi biasa, dan tidak
memakan waktu yang lama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari barium enema?

2. Apa tujuan dari pemeriksaan barium enema?

3. apa saja persiapan untuk pemeriksaan barium enema?

4. Apa pengertian dari Usg endoskopi?

5. Apa tujuan pemeriksaan Usg Endoskopi?

2
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari barium enema


2. Untuk mengetahui tujuan dari barium enema
3. Dapat mengetahui persiapan pemeriksaan barium enema
4. Dapat mengetahui persiapan pasien saat dilakukan barium
enema 
5. Untuk mengetahui pengertian dari usg endoskopi
6. Untuk mengetahui tujuan dari usg endoskopi
7. Dapat mengetahui persiapan pemeriksaan usg endoskopi
8. Dapat mengetahui persiapan pasien saat dilakukan usg
endoskopi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Barium Enema

Enema barium adalah pemeriksaan x-ray terhadap usus besar.


Barium sulfat (zat kontras tunggal) atau barium sulfat dan udara
(kontras ganda atau kontras udara) diberikan secara perlahan melalui
selang rektal. proses pengisian dimonitor melalui fluoroskopi, dan
kemudian dilakukan foto ronsen. kolon harus bebas dari bahan-bahan
tinja sehingga barium memperlihatkan gambaran usus besar untuk
dideteksi adanya berbagai gangguan. teknik kontras ganda (barium
dan udara) sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi polip. (Joyce
lefever kee.1997. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik dengan
Implikasi. Jakarta. EGC)

B. Prosedur Barium Enema


Prosedur : sinar x abdomen, USG, akan radionuklied, rangkaian
pemeriksaan gastrointestina bagian atas dan proktosigmoidioskopi
sebaiknya dilakukan sebelum barium enema. Yang terpenting bahwa
kolon bebas dari tinja.

C. Tujuan Pemeriksaan Barium Enema


Barium enema dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan polip,
tumor, atau lesi lain dari usus besar dan menunjukkan adanya kelainan
anatomi atau gangguan fungsi usus. (Brunner & Suddarth’s, 2010 hal
989).

4
D. Persiapan Pemeriksaan Barium Enema
Menurut bunner dan suddarth’s ada beberapa tahap sebelum dilakukannya
pemeriksaan barium enema:
1. Pra – persiapan
a. Informed consent, serta beri penjelasan tentang procedure
tindakan, indikasi, dan kemungkinan yang terjadi agar
menghilangkan rasa cemas.
b. Diet rendah sisa 1 sampai 2 hari sebelum pemeriksaan.
c. Anjuran klien untuk diet cair bening malam sebelum
pemeriksaan.
d. Berikan pencahar (minyak kastor atau magnesium sitrat)
yang sebaiknya dilakukan sehari sebelum pemeriksaan pada
sore hari atau menejlang malam (16.00 – 18.00).
e. Enema atau laksatif supositoria misalya bisakodil (dulcolax)
dapat diberikan pada malam sebelum pemeriksaan.

2. Pasca-Pemeriksaan
a. Menginformasikan tentang meningkatkan asupan fluida.
b. Mengevaluasi buang air besar untuk mengeluarkan
barium.
c. Mencatat peningkatan buang air berar karena
barium, osmolaritas tinggi, dapat menarik cairan
kedalam usus sehingga meningkatan isi intraluminal dan
menghasilkan outpus yang lebih besar.

E. Persiapan Pasien untuk Pemeriksaan Barium Enema


1. Pasien makan makanan lunak dua hari sebelum pemeriksaan.

5
2. Pasien dianjurkan untuk menghentikan minum obat, dikhawatirkan
dapat menimbulkan gambaran radioopak, kecuali obat-obat yang
esensial seperti digitalis atau steroid dan obat-obat kontrasepsi.
3. Minum obat pencahar pada jam 7.00 malam, setelah itu puasa
sampai pemeriksaan radiografi dilakukan. Minum trakhir
dibolehkan jam 11.00 malam.
4.  Pasien tidak boleh merokok dan harus mengurangi bicara.
5. Premedikasi basanya diberikan glucagon atau buscopan , untuk
memperlemah gerak peristaltik. Untuk pasien dirawat biasanya
dilakukan klisma.

F. Pengertian USG
Ultrasonography adalah teknik diagnostikinvasif dimana gelombang
suara frekuensi tinggi yang masuk kestruktur tubuh internal dan gema
ultrasonic dicatat pada osiloskop karena mereka menyerang jaringan
kepadatan yang berbeda. (Brunner & Suddarth’s, 2010 hal 987).
USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan diatas
permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu
ultrasound didalam jaringan. (Uliyah,2008).
Hal ini sangat berguna dalam mendeteksi sebuah kantong empedu yang
membesar atau pankreas, adanya batu empedu, ovarium membesar,
kehamilan ektopik, atau usus buntu. Baru-baru ini teknik ini telah telah
terbukti bermanfaat dalam mendiagnosis diverticulitis kolonakut.
USG menunggunkan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dihasilkan
oleh kristal piezo-elektrik pada transduser gelombang tersebut berjalan
melewati tubuh dan dipantulkan kembali serta bervariasi, tergantung pada
jenis jaringan yang terkena gelombang. (hal. 7, judul buku:lecture
notes:radiologi edisi 2, pencipta pradip r. patel,penerbit erlangga,2005)

G. Tujuan Pemeriksaan USG


Mendeteksi kelainan pada empedu, kandung kemih, dan pankreas

6
yang memungkinkan adanya pembesaran ovarium kehamilan, atau
usus buntu. (Brunner & Suddarth’s, 2010 hal 987).

H. Pengertian Endoskopi
Endoskopi yang digunakan dalam penilaian saluran pencernaan termasuk
fibroscopy atau Esophagogastroduodenoscopy (EGD), enteroscopy usus
kecil, koloskopi, sigmoidoskopi, proctoscopi, anoskopi, danendoskopi
melalui ostomy. Esophagogastroduodenoscopy fibroscopy dari saluran
pencernaan bagian atas memungkinkan visualisasi langsung dari ancreas,
lambung, dan mukosa duodenum melalui endoskopi menyala (gastroscope).
EGP adalah penting ketika ancreas, lambung, duodenum atau gangguan
atau inflamasi, ancreas c, atau proses infeksi yang dicurigai. Prosedur ini juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi esophageal dan motilitas lambung dan
mengumpulkan sekresi dan ancreas jaringan untuk analisa lebih lanjut.
(Brunner&Suddarth’s, 2010 hal 991).
Esofagogastroduodenoskopi (EGD) fibroscopy dari saluran pencernaan
bagian atas memungkinkan visualisasi langsung dari ancreas, lambung,
duodenum dan mukosa melalui endoskopi menyala(gastroscope). EGD
adalah penting ketika ancreas, lambung, duodenum atau gangguan atau
inflamasi, ancreas c, atau proses infeksi dicurigai. Di EGD, gastroenterologist
yang memandang saluran pencernaan melalui lensa melihat dan dapat
memperoleh gambar melalui ruang lingkup untuk mendokumentasikan
temuan. Endoskopi Vidio elektronik menempel langsung ke prosesor ancr,
mengkonversi sinyal elektronik ke gambar di layar ancreas.
(Elyakim,Sharma&Yassin,2005).

7
I. Tujuan Pemeriksaan Endoskopi
1. Diagnostik
a. Untuk menentukan atau menegakkan diagnosis yang pada pemeriksaan
radiolagi menunjukkan hasil yang meragukan atau kurang jelas.
b. Untuk menentukan diagnosis pada klien yang sering mengeluh nyeri
epigastrum, muntah-muntah, sulit atau nyeri telan. Sedangkan radiolagi
menunjukkan hasil yang normal.
c. Melaksanakan ancre atau ancreas pada lesi-lesi di saluran pencernaan
yang diduga keganasan.
d. Untuk menentukan sumber pendarahan secara cepat dan tepat.
e. Memantau residif pada keganasan maupun menilai klien pasca-bedah.
f. Menentukan diagnosis pada kelainan pankreatiliter.

2. Persiapan Klien dengan Endoksopi.


a. Pra Endoskopi:
Klien yang akan dilakukan pemeriksaan endoskopi perlu
dipersiapkan dengan baik. Persiapan yang harus dilakukan adalah:
b. Persiapan umum
1) Psikologis
Memberikan penyuluhan atau bimbingan dan konseling
keperawatan kepada klien mengenai tujuan, prosedur, dan
kemungkinan yang dapat terjadi agar klien dapat membantu
kelancaran pemeriksaan endoskopi antara lain dengan mengurangi
atau menghilangkan rasa cemas dan takut.
2) Administrasi
a) Mengisi surat pernyataan persetujuan tindakan (informed
consent) ditandatangani oleh klien atau keluarga.

8
b) Menjelaskan perihal pelaksanan administrasi. Hal ini di
sesuaikan dengan peraturan masing-masing rumah sakit.

c. Persiapan khusus
1) Endoskopi atas atau saluran cerna bagian atas (SCBA) atau
esofagogastroduodenoskopi (EGD):
a) Puasa, tidak makan dan minum sedikitnya 6 jam sebelum
pemeriksaan atau endoskopi.
b) Gigi palsu dan kacamata harus di lepas selama
pemeriksaan/tindakan endoskopi.
c) Sebelum pemeriksaan atau tindakan endoskopi, orofaring
disemprot dengan xylocain spray 10% secukupnya.
2) Endoskopi bawah atau saluran cerna bagian bawah(SCBB) atau
kolonoskopi:
a) 2 hari sebelum pemeriksaan dianjurkan diit rendah serat (bubur
kecap atau bubur maizena).
b) Minum obat pencahar (sodium bifosfat, disodium bifosfat,
sodium klorida, ancreas klorida, sodium bikarbonat) misalnya
fleet dan niflec.

3. Perawatan Klien Dengan Endoskopi.


a. Beri waktu untuk mengungkapkan rasa takut, cemas dan masalah yang
dirasakan.
b. Mantapkan klien pada penjelasan dokter tentang prosedur.
c. Puasakan klien selama 6-8 jam sebelum tindakan.
d. Lepaskan gigi palsu dan plat parsiar bila klien memakai alat bantu
tersebut.
e. Jaga kebersihan mulut.
f. Persiapan premedikasi.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tes Barium Enema dilakukan untuk membantu mendiagnosa kanker usus
besar, polip, tumor, atau lesi lain dari usus besar dan menunjukkan adanya
kelainan anatomi atau gangguan fungsi usus.
Pemeriksaan Endoskopi adalah prosedur dimana bagian dalam tubuh
seseorang diperiksa secara internal menggunakan endoskop. Tujuan
Digunakan untuk mengevaluasi ancreas dan motilitas lambung dan
mengumpulkan sekresi dan ancreas jaringan untuk analisa lebih lanjut.
Ultrasonography adalah teknik ancreas c ancreas dimana gelombang
suara frekuensi tinggi yang masuk kestruktur tubuh internal
dangemaultrasonik di catat pada osiloskop karena mereka menyerang
jaringan kepadatan yang berbeda.(Brunner&Suddarth’s,2010 hal 987).
Tujuan Mendeteksi kelainan pada empedu, kandung kemih, dan ancreas
yang memungkinkan adanya pembesaran ovarium kehamilan, atau usus
buntu.

B. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat
harus terus meningkatkan kompetensi diri, salah satunya melalui pendidikan
keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami
ketertinggalan dari keperawatan international.

10
Daftar Pustaka

1. Dr.EkoBatiansyah.2008.Panduan.Lengkap:MembacaHasilKesehatan.Jakarta.
EGC
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2000.Pedoman Perawat
Endoskopi.Jakarta. Depkes RI
3. Joyce lefever kee.1997.pemeriksaan laboratoriumdan Diagnostik dengan
Implikasi. Jakarta. EGC

11

Anda mungkin juga menyukai