Dosen MK:
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan kasih sayang-
Nya kepada kami karena hanya dengan izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I, khususnya dapat menambah wawasan, menyimpulkan
gagasan dan menympaikan dari setiap buku. Shalawat dan salam semoga tetap tecurahlimpahkan kepada
nabi kita Nabi Muhammad SAW. Dan juga tercurah pula kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada kita
sebagai umatnya. Alhamdulillah, makalah ini bisa selesai sesuai dengan kemampauan kami. Kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna sebagai pembenahan dalam penyusunan makalah
yang lebih baik. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai jenis pemeriksaan x-ray digunakan untuk memeriksa bagian yang berbeda dari saluran
pencernaan.barium enema disebut sebagai pemeriksaan saluran cerna bawah, agen kontras barium
diberikan sebagai enema melalui tabung kecil yang dimasukan ke dalam rectum (dwirosid, 2014). Barium
enema sendiri adalah untuk mendapatkan gambaran anatomis dari kolon sehingga dapat membantu
menegakkan diagnose suatu penyakit atau kelainan-kelainan pada kolon (dwirosid 2014). Pemeriksaan
saluran cerna dengan menggunakan alat yang menyerupai endoskopi untuk pertama kali dilakukan pada
abad ke- 18. Pada saat itu pemeriksaan dilakukan dengan cara mengintp melalui suatu tabung yang
dimasukan ke dalam rectum penderita dengan penerangan lilin untuk dapat melihat keaadan di dalam
rekrum.
Ultrasonografi (USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang digunakan untuk melihat struktur
jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya dilakukan diatas permukaan
kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound didalam jaringan. Ultrasonografi
dapat digunakan untuk endeteksi berbagai kelainan yang ada pada abdomen, otak, kandung kemih,
jantung, ginjal, hepar, uterus atau pelvis.Selain itu USG juga dpaat digunakan untuk membedakan antara
kista dan tumor.
Endoskopi adalah suatu tehnik dalam bidang ilmu gastro- enterologi. Hepatologi untuk melihat secara
lansung keaadan didalam saluran cema bagian atas. Pada tahun 2008 jumlah pasien yang dilakukan
kolonsopi di rspad gatot soebroto jakarta sebanyak 182 paien dengan klasifikasi kasus yaitu. Haemorroid
sebanyak 33 pasien, colitis
infektif 59 pasien, pasien dengan normal kolon sebanyak 27, pasien dengan tumor kolon sebanyak 41
pasien.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan keperawatan serta
mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan keperawatan penulis diharapkan mampu
BAB II
PEMBAHASAN
Pemeriksaan penunjang atau diagnostik untuk saluran penceraan di definisikan sebagai pemeriksaan
yang dilakukan untuk sistem pencernaan terdiri dari:
a) Endoskop (tabung serat optik yang digunakan untuk melihat struktur dalam dan untuk memperoleh
jaringan dari dalam tubuh)
b) Rontgen
c) Ultrasonografi (usg)
d) Perunut radioaktif
Barium enema adalah pemeriksaan x-ray terhadap usus besar. Barium sulfat (zat kontras tunggal) atau
barium sulfat dan udara ( kontras ganda atau kontras udara ) diberikan secara perlahan melalui selang
rektal. Proses pengisian dimonitor melalui fluoroskopi, dan kemudian dilakukan foto ronsen. Kolon
harus bebas dari bahan-bahan tinja sehingga barium memperlihatkan gambaran usus besar untuk
dideteksi adanya berbagai gangguan Teknik kontras ganda (barium dan udara) sangat bermanfaat untuk
mengidentifikasi polip.
Setelah penderita menelan barium, maka barium akan tampak putih pada foto rontgen dan membatasi
saluran pencernaan, menunjukkan kontur dan lapisan dari kerongkongan, lambung dan usus halus.
Barium yang terkumpul di daerah abnormal menunjukkan adanya ulkus, erosi, tumor dan varises
kerongkongan Foto rontgen bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk menunjukkan keberadaan
barium.Atau digunakan sebuah fluoroskop untuk mengamati pergerakan barium di dalam saluran
pencernaan. Proses ini juga bisa direkam. Dengan mengamati perjalanan barium di sepanjang saluran
pencernaan, dokter dapat menilai:
1. Fungsi kerongkongan dan lambung
3. Penyumbatan dalam saluran pencernaan. Barium juga dapat diberikan dalam bentuk enema untuk
melapisi usus besar bagian bawah Kemudian dilakukan foto rontgen untuk menunjukkan adanya polip,
tumor atau kelainan struktur lainnya.Prosedur ini bisa menyebabkan nyeri kram serta menimbulkan rasa
tidak nyaman. Barium yang diminum atau diberikan sebagai enema pada akhirnya akan dibuang ke
dalam tinja, sehingga tinja tampak putih seperti kapur. Setelah pemeriksaan, barium harus segera
dibuang karena bisa menyebabkan sembelit yang berarti.Obat pencahar bisa diberikan untuk
mempercepat pembuangan barium.
1) Perforasi
3) Diare berat
b. Indikasi diantaranya:
2) Carsinoma
5) Volvulus penyumbatan isi usus karena terbelitnya usus ke bagian yang lain
7) Intussusception
8) Atresi ani: tidak adanya saluran dari colon yang seharusnya ada
10) Mega colon: suatu kelainan kongenital yang terjadi karena tidak adanya sel ganglion di pleksus
mienterik dan submukosa pada segmen colon distal menyebabkan feses sulit melewati segmen
ganglionik.
1) Larutan barium sulfat dengan kepekatan 1: 8 dan temperature 37 derajat celsius, sebanyak 2 liter
2) Rectal kateter
b) Dekat bagian atas kantong enema, terdapat lubang untuk menambah larutan barium.
mengatur laju bahan kontras saat dilakukan pemeriksaan dalam berbagai posisi.
d) Rectal kateter.
4) Glycerin
6) Receiver (ember)
b. Persiapan Pasien Pada Pemeriksaan Barium Enema (Brunner & Suddarth's, 2010)
1) Persiapan pasien
b) Pasien dianjurkan untuk menghentikan minum obat, dikhawatirkan dapat menimbulkan gambaran
radioopak, kecuali obat-obat yang esensial seperti digitalis atau steroid dan obat-obat kontrasepsi.
c) Minum obat pencahar pada jam 7.00 malam, setelah itu puasa sampai pemeriksaan radiografi
dilakukan.boleh minum samapai jam 11.00 malam
1) Pertama lakukan foto polos abdomen, hal ini bertujuan untuk melihat persiapan pasien dan untuk
mendapatkan faktor ekposi yang tepat
dalam anus pasien dan buat balon pada kateter agar cateter tidak lepas.
5) Agar barium tidak keluar lagi dari cateter, maka ujung luar cateter di kelm.
gulingkan sebanyak 5x. 8) Buat foto abdomen prone,supine, dengan tampak seluruh kolon.
11)Pemeriksaan colon in loop selesai E. Dokumentasi Catat semua tindakan yang dilakukan perawat,
beri nama, tanggal, waktu dan tanda tangan perawat.
Ultrasonography adalah teknik diagnostic invasive dimana gelombang suara frekuensi tinggi yang masuk
ke struktur tubuh internal dan gema ultrasonic dicatat pada osiloskop karena mereka menyerang
jaringan kepadatan yang berbeda. (brunner& suddarth's, 2010 hal 987). Usg merupakan suatu prosedur
diagnosis yang dilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu
ultrasound di dalam jaringan. (uliyah,2008) Hal ini sangat berguna dalam mendeteksi sebuah kantong
empedu yang membesar atau pankreas, adanya batu empedu, ovarium membesar kehamilan ektopik,
atau usus buntu. Baru-baru ini teknik ini telah terbukti bermanfaat dalam mendiagnosis diverticulitis
kolon akut. Usg menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dihasilkan oleh kristal piezo-
elektrik pada transduser gelombang tersebut berjalan melewati tubuh dan dipantulkan kembali secara
bervariasi, tergantung pada jenis jaringan yang terkena gelombang Alat ini dapat digunakan sebagai
salah satu cara untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit dalam, terutama pemeriksaan organ2
tubuh bagian dalam
3. Kontra Indikasi Dan Indikasi Pada Pemeriksaan Usg Abdomen a. Kontra indikasi diantaranya:
Tidak terdapat kontraindikasi pada pemeriksaan usg, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak
memperburuk penyakit klien. Usg akan berdampak negatif jika dilakukan lebih dari 400 kali, dampaknya
hanya panas yang tak berbahaya, usg mempunyai peranan penting untuk menentukan kelainan berbagai
organ tubuh. Dalam pengunaan usg untuk menegakkan diagnose medis tidak memiliki kontraindikasi
atau efek samping terhadap pasien.
b. Indikasi diantaranya:
1. Nyeri abdomen/colic.
a. Persiapan alat
1) Hidupkan peralatan usg sesuai dengan tatacara yang dianjurkan oleh pabrik pembuat peralatan
tersebut.
kerusakan alat akibat ketidaktahuan operator usg. 3) Perhatikan tegangan listrik pada kamar usg, karena
tegangan yang terlalu naik-turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak.