Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

Mata Kuliah : Keperawatan Medical Bedah I


Dosen MK : Irhamdi Achmad, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok VI


Ketua : Udhhata Wulansari Pattihua
Anggota :
1. Nirmalasari Latarissa
2. Tuljana Hayoto
3. Fatmawati Walakula
4. Lakamalesi Maryo Walalayo
TINGKAT : II A

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan nikmat
dan kasih sayang–Nya kepada kami karena hanyadengan izin-Nya lah kami dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah “Keperawatan
Medikal Bedah I”, khususnya dapatmenambah wawasan.
Shalawat dan salam semoga tetap tecurahlimpahkan kepada nabi kitaNabi
Muhammad SAW. Dan juga tercurah pula kepada keluarganya,sahabatnya dan
kepada kita sebagai umatnya. Alhamdulillah, makalah ini bisa selesai sesuai dengan
kemampauankami. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna
sebagaipembenahan dalam penyusunan makalah yang lebih baik. Semoga makalah
bisa bermanfaat bagi kita semua.

Masohi, 13 September 2022

Kelompok VI
PEMBAHASAN
1. Barium Enema
A. Persiapan alat dan perisapan pasien pada pemeriksaan Barium Enema
a. Persiapan alat untuk pemeriksaan barium enema
1. Larutan barium sulfat dengan kepekatan 1:8 dan temperature 37 0 C, sebanyak 2
liter
2. Rectal Kateter
3. Irigator set. Dewasa ini sering digunakan disposible barium enema kits yang
terdiri dari :
a. Enema Bag, biasanya dari bahan transulusen dengan kapasitas 3 liter
b. Dekat bagian atas kantong enema, terdapat lubang untuk menambah
larutan barium
c. Kateter yang panjangnya 1,5 meter serta clip, untuk mengatur laju
bahan kontras saat dilakukan pemeriksaan dalam berbagai posisi
4. Glycerin
5. Kayu pengaduk barium
6. Reciever (ember)
7. Kain laken (penutup meja pemeriksaan)
b. Persiapan pasien pada pemeriksaan barium enema (Brunner & suddart’s, 2010)
1. Persiapan pasien
a) Pasien makan makanan lunak dua hari sebelum pemeriksaan.
b) Pasien dianjurkan untuk menghentikan minum obat, dikhawatirkan dapat
menimbulkan gambaran radioopak, kecuali obatnobat esensial seperti
digitalis atau steroid dan obat obat kontasepsi
c) Minum obat pencahar pada jam 19:00 malam, setelah itu puasa sampai
pemeriksaan radiografi dilakukan. Boleh minium sampai jam 23:00 malam
d) Pasien tidak boleh merokok dan harus mengurangi bicara
e) Premedikasi biasanya diberikan glucagon atau buscopan, untuk
memperlemah gerak peristaltik
f) Untuk pasien dirawat biasanya dilakukan klisma
2. Pra – Persiapan
a) Informed consent, serta beri penjelasan tentang procedure tindakan,
indikasi, dan kemungkinan yang terjadi agar menghilangkan rasa cemas.
b) Diet rendah sisa 1-2 hari sebeleum pemeriksaan
c) Anjurkan klien untuk diet cair bening malam sebelum pemeriksaan
d) Berikan pencahar ( minyak kastor atau magnesium sitrat) yang sebaiknya
dilakukan sehari sebelum pemeriksaan pada sore hari atau menjelang
malam ( 16:00 – 18:00 )
e) Enema atau laksatif supositoria mis. Bisakodil (dulcolax) dapat diberikan
pada malam sebelum pemeriksaan
3. Pasca – Pemeriksaan
a) Menginformasikan tentang meningkatkan asupan fluida
b) Mengevaluasi buang air besar untuk mengelurakan barium
c) Mencatat peningkatan besar karena barium, osomolaritas tinggi, dapat
menarik cairan kedalam usus sehingga meningkatkan isi intraluminal dan
menghasilkan outpus yang lebih besar.

c. SPO Barium Enema


a. Pengertian
Pemeriksaan radiologi terhadap daerah usus besar dengan memasukan kontras
media negative, positif atau keduanya
b. Tujuan
Untuk melihat kelainan kolon
c. Persiapan alat dan bahan
1) Barium powder
2) Air
3) Folley chateter no 24 atau 18
4) Gunting klem
5) Spuit 50 cc
6) Jelly
7) Handscone
d. Tahap Pra – Interaksi
1) Melakukan verifkasi data sebelumnya bila ada
2) Mencuci tangan
e. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3) Melakukan kontrak waktu dengan klien/keluarga
4) Menanyakan kesiapan klein sebelum kegiatan dilakukan
f. Tahap kerja
1) Memasang handscone
2) Lakukan foto polos abdomen, hal ini bertuuan untuk melihat persiapan
pasien dan untuk mendapatkan faktor eksposi yang tepat
3) Siapkan barium yang dicampur air
4) Masukan fellow cateter no 24 yang sudah diberi jelly ke dalam anus pasien
dan buat balon pada kateter agar kateter tidak lepas
5) Agar barium tidak keluar lagi dari kateter, maka unjung luar kateter di klem
6) Buat foto lateral dan abdomen prone
7) Masukan barium semuanya secara perlahan lahan dan diberi juga kontras
udara, kemudian pasien di gulin gulingkan sebanyak 5x
8) Buat foto abdomen prone, supine, dengan tampak seluruh kolon
9) Pemeriksaan colon in loop selesai
g. Dokumentasi
Catat semua tindakan yang dilakukan perawat, beri nama, tanggal, waktu dan
tanda tangan perawat
2. Pemeriksaan penunjang USG abdomen
a. Persiapan alat dan persiapan pasien pada pemeriksaan USG abdomen
1. Persiapan Alat
a) Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang di anjurkan oleh pabrik
pemuat peralatan tersebut.
b) Panduan pengoperasian peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat mesin
USG, hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan alat akibat ketidaktahuan
operator USG
c) Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang terlalu naik-
turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak
d) Bila perlu pasang stabilator tegangan listrik dan ups. Setiap kali selesai
melakukan pemeriksaan USG
e) Bersihkan semua peralatan dengan hati hati, terutama pada transduser
(penjejak) yang mudah rusak. Bersihkan transduser dengan memakai kain yang
lembut dan cuci dengan larutan anti kuman yang tidak merusak transduser
( informasi ini dapat diperoleh dari setiap pabrik pembuat mesin USG )
f) Selanjutnya taruh kembalk transduser pada tempatnya, rapikan dan bersihkan
kabel-kabelnya, jangan sampai terinjak atau terjepit. Setelah semua rapi,
tutuplah mesin USG dari siraman air atau zat kimia lainnya. Agar alat ini tidak
mudah rusak tentukan seseorang sebagai penanggung jawab pemeliharaan alat
tersebut.
2. Persipan pasien
a) Penderita obstipasi sebaiknya diberikan laktasif di malam sebelumnya.
b) Untuk pemeriksaan organ organ di ronggaa perut bagian atas, sebaiknya
dilakukan dalam keadaan puasa agar tidak menimbulkan gas dalam perut karena
akan mengaburkan gambar organ yang diperiksa
c) Untuk pemeriksaan kandung empedu dianjurkan puasa sekurang kurangnya 6
jam sebelum pemeriksaan, agar diperoleh dilatasi pasif yang maksimal
d) Untuk pemeriksaan kebidanan dan daerah pelis, buli buli harus dalam keadaan
penuh
3. Persiapan dan pelaksanaan
a) Lakukan informed conset
b) Anjurkan untuk puasa makan dan minum 8-12 jam sebelum pemeriksaan USG
aorta abdomen, kandung empedu, hepar, limpa, pancreas
c) Oleskan jelly koduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan USG
d) Transuduser dipegang dengan tangan dan gerakkan ke depan dan belakang
diatas permukaan kulit
e) Lakukan antara 10-30 menit
f) Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisa
g) Pasien tidak boleh merokok sebelum pemerimsaan untuk mencegah masuknya
udara
h) Pada pemeriksaan obstetrik ( trimester pertama dan ke dua ) pelvis dan ginajl,
pasien dianjurkan untuk minum 4 gelas air dan tidak boleh berkemih. Sementara
untuk trimester ke tiga, pemeriksaan pada pasien dilakukan pada saat kandung
kemih kosong.
i) Bila pemeriksaan dilakukan pada otak, lepaskan semua perhiasan dari leher dan
jepit rambut dari kepala.
j) Bila pemeriksaan dilakuakn pada jantung, anjurkan untuk bernapas secara
perlahan-lahan dan menahannya setelah inspirasi dalam.
4. SOP Ultrasonografi ( USG )
a) Pengertian
Ultrasonografi ( USG ) adalah suatu pemeriksaan diagnostik non invasif dengan
menggunakan gelombang frekuensi tinggi kedalam abdomen. Gelombang
gelombang ini dipantulkan kembali dari permukaan struktur organ sehingga
komputer dapat menginterprestasikan densitas jaringan berdasarkan gelombang
gelombang tersebut.
b) Tujuan
1. Pengkajian
Pengkajian program/instruksi medik untuk prosedur pemeriksaan USG
abdomen. Pengkajian tingkat pengetahuan klien tentang prosedur yang
akan dilakukan.
2. Intervensi
Persiapan alat :
a. Status atau rekam medik klien.
b. Hasil pemeriksaan diagnostik sebelumnya.
c. Formulir pesanan pemeriksaan USG.
Persiapan klien:
Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur yang
akan dilakukan
3. Implementasi
a. Melaporkan/membuat perjanjian dengan petugas USG
b. Mencuci tanagn
c. Membawa klien ke tempat pemeriksaan dengan menggunaka kursi roda
atau meja dorong ( sesuai kondisi klien) bersama rekam medik dan
formulir USG klien
d. Menjelaskan kepada klien prosedur yang akan dilakukan
e. Menjamin kebutuhan privasi klien
f. Mengatur posisi klien ( berbaring pada tempat pemeriksaan dan
mengolesi jelly/lubricant pada area permukaan kulit yang akan
diperiksa)
g. Untuk USG kandung kemih : 2 jam sebelum pemeriksaan klien diberikan
banyak minum dan diminta menahan buang air kecil samapi
pemeriksaan selesai
h. Merapikan klien dan membawa klien kembali ke ruang perawat
i. Mencuci tangan
4. Evaluasi
Mengevaluasi respon klien selama dan sesudah prsedur
5. Dokumentasi
Mencatat tanggal dan waktu pemeriksaan, mencatat respon klien selama
dan sesuai prosedur. Catat semua tindakan yang dilakukan perawat, beri
nama, tanggal, waktu dan tanda tangan perawat.

3. Pemeriksaan Penunjang Endoskopi


A. Persiapan alat dan persiapan pasien pada pemeriksaan Endoskopi
1. Persiapan alat
a. Peralatan kordio pulmuner untuk resusitasi ( blue code) & monitor kardio
pulmoner
b. Oxygen saturation
c. Blood pressure
d. Pulse rade
e. Suction, air, wate
f. Light source
g. Biopsi forsep baik dan lengkap
h. Cairan formalin tersedia dalam botol kecil
i. Scope endoskopi harus berfungsi dengan baik
j. Alat foto
k. Obat-obat premedikasi (sebelum dan selama pemeriksaan endoskopi)
minor tranquilizer (untuk anxietas, kenyamanan), diazepam5 - 10 mg iv atau
midazolam 2,5 - 5 mg iv atau pethidine 25 - 50 mg atau propofol
(anesthesis). Sulfas atropin masihkontroversi ada yang menganjurkan ada yang
tidak untukmencegah vagal reflex. Buscopan diberikan 5 - 10 menit
sebelumprosedur untuk mengurangi gerakan lambung yang berlebihan.Untuk
mengurangi gerakan busa-busa yang menghalangi gambaran endoskopi dapat
diberikan, oksigen selama prosedur,obat anestesi lokal spray xylocain jelly
mouth piece.

2. Persiapan pasien

1) Mental dan psikologis pasien dalam keperawatan endoskopi.


2) Fisik pasien
3) Pastikan pasien berpuasa 6 - 8 jam sebelum tindakan.
4) Observasi tanda-tanda vital.
5) Pastikan pasien sudah terpasang infus (darurat), kolaborasidengan dokter.
6) check lab. Hb,ctbt, trombosi

3. SOP Endoskopi

A. Pengertian Gastroscopy

Adalah suatu tindakan pemeriksaan terhadap esophagus, lambung, dan


duodenum dengan menggunakan alatendoscope fiberoptic yang fleksibel. Melaului
endoskop dapat juga dimasukkan forcep biops atau brush cytology untuk
pemeriksaan jaringan. Pemeriksaan gastroscopy memmerlukan anesthesi localdan
dilakukan diruangan endoskopi.

B. Tujuan pemeriksaan
Untuk melihat adanya sumber perdarahan, lesi padapermukaan atau proses
penyembuhan pada jaringan. Menilaiadanya perdarahan akut atau kronik, anameia
perniciosa, injuryesophagus, massa, striktura, dyspaghia, nyeri substernal,
nyeriepigastrik, atau inflamasi pada penyakit usus. Dan mengambil jaringan sebagai
bahan pemeriksaan cytology atau biopsy.
C. Tindakan
1. Pengkajianan
a) Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana gastroscopy dan
persiapannya.
b) Mengkaji tanda-tanda vital.
c) Mengkaji adanya riwayat penyakit kardiovaskuler berat.
d) Mengkaji keadaan rongga mulut dan catat jumlah gigi yanghilang atau adanya lesi
pada mulut.
e) Mengkaji kemampuan klien untuk menelan.

2. Intervensi Persiapan alat :

1. Surat ijin tindakan

2. Pemeriksaan diagnostik sebelumnya, satus atau kartuopname klien.

3. Alat pemeriksaan tanda-tanda vital.

Persiapan klien :

1. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan danprosedur


pemeriksaan yang akan dilakukan.

2. Menjelaskan jenis anesthesi yang akan dilakukan.

3. Meminta tanda tangan persetujuan tindakan (informedconcent).

3. Implementasi

Menginstruksikan kepada klien untuk puasa 8–12 jam sebelum pemeriksaan, melepaskan
perhiasan dan gigi palsuklien, menjelaskan kepada klien bahwa ruangan
pemeriksaanmungkin akan dingin dan gelap, serta klien tidak dapatberbicara selama
pemeriksaan gastroscopy . Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan selama pemeriksaan

a. Selama pemeriksaan klien dalam keadaan sadar.


b. Pemberian anesthesi local spray pada pharing posterior.
c. Pemberian sedatif, opiat, untuk penenang.
d. Posisi klien selama prosedur adalah lateral recumbent kekiri.
e. Endoskopi akan masuk melalui mulut, esofagus samapi keduodenum.
f. Selama pemeriksaan, tanda-tanda vital klien ; tekanandarah, denyut nadi,
pernafasan dan pulse oximetry akan dimonitor.
g. Jika diperlukan akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
h. Mengantarkan klien ke ruang endoscopy.
i. Menganjurkan kepada klien untuk menarik nafas dalam saatpemeriksaan atau bila
merasa mual.
j. Setelah klien kembali dari ruang endoscopy , monitor tanda-tanda vital, dan
adanya tanda-tanda perdarahan, sertaperforasi.
k. Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi sims samapisedasi lokal anesthesi
berkurang
l. Menganjurkan kepada klien untuk puasa 1–2 jam setelah pemeriksaan atau
sampai gag refleks kembali normal.

4. Evaluasi
Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum,selama, dan sesudah prosedur
mengevaluasi apakah gagrefleks sudah kembali dengan menilai refleks
menelan,mengkaji adanya oper darahan selama dan sesudah pemeriksaan
gfastroscopy dan mengobservasi tanda-tanda vital pasca prosedur secara periodik.

5. Dokumentasi
Mencatat respon serta toleransi klien sebelum,selama, dan sesudah prosedur, acat
adanya tanda-perdarahan, hematoma pada klien dan mencatat hasilpemeriksaan
tanda-tanda vital.Catat semua tindakan yangdilakukan perawat, beri nama, tanggal,
waktu dan tanda tangan perawat.

4. Pemeriksaan Gula Darah


a. Persiapan alat dan bahan
1. Glukometer
2. Spuit 3 cc
3. Kapas alkohol
4. Buku tulis dan alat tulis
b. Tahap kerja
1. Usap ujung jari pasien dengan kapas alkohol
2. Tusuk ujung jari pasien dengan spuit agar darah dapat keluar
3. Letakkan setetes darah pada strip tetes dan tunggu hasilnya
4. Usap kembali ujung jari bekas tusukan dengan kapas alokoholk
c. Informasi gula darah
1. Gula darah normal : 140 mg/dL
2. Pre diabtes :140 – 199 mg/dL
3. DM : 200 mg/dL atau lebih

Anda mungkin juga menyukai