Tingkat : 2B
1. BNO GINJAL
a. Pengertian
pemeriksaan radiologi pada tractus urinaria ( ginjal , ureter, kandung kemih
dengan menggunakan bahan kontras yang dimasukkan pada pembuluh darah
balik ( Vena).
b. Tujuan
a. menilai fungsi sekresi dan ekskresi ginjal
b. menilai morfologi dari struktur sistem pelviocalises
c. menilai kemampuan miksi
d. IVP dibuat dalam kondisi optimal
c. Kebijakan
a. pemeriksaan dilakukan oleh radiografer
b. ekspertise dilakukan oleh radiologi
c. pada kasus-kasus tertentu dengan resiko tinggi perlu konsultasi dan
pendampingan dari instalasi anestesi
d. diperlukan inform consent
d. Prosedur
a. indikasi
semua kelainan pada dan di luar tractus urinarius yang dicurigai
mempengaruhi tractus urinarius
b. kontra indikasi
a. absolute : hyper sensitif terhadap kontras media
b. relatif : keadaan umum buruk, diabetes melitus, myeoloma
multiple dll.
c. persiapan pasien
a. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien wajib melakukan
pemeriksaan laboratorium darah: Ureum dan Creatinin dan
melaporkan hasil pemeriksaan tersebut pada petugas radiologi
( Nilai Normal Ureum : 10-50 mg/dL dan Creatinin : 0.6 - 1.1
mg/dL).
b. satu hari sebelum pemeriksaan pasien hanya boleh makan
bubur kecap/ telur rebus/ roti tawar. pasien tidak boleh
makan makanan yang berserat seperti sayuran dan daging.
c. pukul 19:00 WIB adalah batas waktu makan terakhir, namun
pasien masih boleh minum.
d. pukul 20:00 WIB pasien minum garam inggris 30 mg dicampur
dalam satu gelas air hangat, kemudian pasien dianjurkan
minum ayah putih yang banyak untuk menghindari dehidrasi.
e. pukul 23:00 WIB adalah batas minum terakhir, kemudian
pasien di puasa kan total sampai dilakukan pemeriksaan
f. Sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien akan di plan foto BNO
untuk melihat hasil persiapan pasien, jika terlihat masih kotor
maka pemeriksaan ditunda keesokan harinya dan pasien
lakukan persiapan ulang.
d. persiapan alat
a. jarum suntik bersayap( wing needle )
b. kontras non ionic
c. ompresi pinggang (stwing)
e. tehnik pemeriksaan
a. Foto abdomen polos
b. foto ginjal dengan kompresi dilakukan pada menit ke-10
c. Foto pada menit ke-15 kompresi dilepas
d. foto abdomen pada menit ke-30
e. foto abdomen pada menit ke 60, apabila ginjal tidak terlihat
dapat dievakuasi sampai dua jam.
e. Unit Terkait
instalasi radiologi
instalasi gawat darurat
instalasi rawat jalan
Anestesi
2. USG GINJAL
a. Pengertian
Ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan diagnostic non invasive
dengan menggunakan gelombang frekuensi tinggi kedalam abdomen.
Gelombang – gelombang ini dipantulkan kembali dari permukaan struktur
organ sehingga komputer dapat menginterprestasikan densitas jaringan
berdasarkan gelombang – gelombang tersebut.
b. Tujuan
1. Mendeteksi adanya massa diabdomen
2. Membedakan antara kista yang berisi air atau massa padat
3. Mengevaluasi dan memetakkan organ diabdomen sebelum dilakukan
biopsi
4. Mengevaluasi kelainan – kelainan lain yang terdapat dalam rongga
abdomen
c. Kebijakan
1. SK Direktur No.65/SK/XI/RSIM/2014 tentang Pelaksanaan Akreditasi
Nasional dan Internasional di RSIM
2. SK Direktur No.66/SK/XI/RSIM/2014 tentang Pemberlakuan Standar
Prosedur Operasional Penyelenggaraan Pelayanan Medis Pada Pasien
d. Prosedur
Sebelum melakukan tindakan petugas mencuci tangan terlebih dahulu
Perkenalkan diri pada pasien
Menganjurkan pasien untuk ganti baju
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
A. USG GINJAL
Posisi pasien :
Pasien tidur terlentang,dapat juga miring kearah kiri
untuk scan ginjal kanan dan miring ke arah kanan
untuk scan ginjal kiri
Untuk scan ginjal kanan,letakan probe di subcosta
bagian samping kanan. Lalu pasien tarik nafas,tahan
nafas,lalu ambil gambar. Nafas normal kembali.
Untuk scan ginjal kiri,tempatkan probe intercosta pada
midsagital line kiri
Lakukan sweeping untuk mengevaluasi keseluruhan
ginjal
Posisi objek :
Oleskan jelly USG pada probe convex
e. Unit Terkait
1. Unit Gawat Darurat
2. Poli Umum
3. Rawat Inap
4. Rawat Jalan
3. PEMERIKSAAN URINE
a. Pengertian
Pemeriksaan urine lengkap adalah pemeriksaan yang memakai metode carik
celup yang berupa secarik plastik kaku yang pada sebelah sisinya dilekati
dengan sepuluh kertas isap yang masing – masing mengandung reagen –
reagen spesifik terhadap salah satu zat yang mungkin ada didalam urine.
b. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mengetahui adanya
Urobilinogen,bilirubine,ketone,eritrocit,leukosit,nitrite,glukosa,berat jenis
dan PH.
c. Kebijakan
SK Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Enim
d. Prosesur/langkah – langkah
a. Urine harus dijadikan serba sama sebelum diperiksa didalam tabung
reaksi, campurlah baik – baik sampai juga sedimen terbagi merata.
b. Celupkan urine strips hanya sekejap saja kedalam urine
c. Hilangkan kelebihan urine yang melekat pada urine strips dengan
menyentuhkan pinggir strips ke pada pinggir tabung urine
d. Jangan pegang bagian dari urine strips yang mengandung reagen
dengan jari
e. Bacalah hasil dari urine strips dengan membandingkan dengan
standar warna pada botolnya selama 1-2 menit,jangan membaca hasil
lebih dari 2 menit dikarenakan akan terjadi perubahan warna pada
strips
f. Botol urine strips harus selalu ditutup rapat,dan jangan diletakkan
disinar matahari
Hasil Pemeriksaan :
Urobilinogen : Negative
Bilirubine : Negative
Ketone : Negative
Eritrocit : Negative
Leukosit : Negative
Protein : Negative
Nitrite : Negative
Glukose : Negative
Berat Jenis : 1.000
Ph : 5,0