Anda di halaman 1dari 13

A.

Kasus
An. A 2 tahun, suku Jawa, Beragama islam dibawa orangtuanya ke RSUD
Indramayu dengan keluhan anaknya rewel disertai demam. sebelum dibawa
ke rumah sakit,orangtua pasien terlebih dahulu membawa anaknya ke orang
pintar (dukun),karena pada 1 hari yang lalu An.A bermain di dekat pohon
beringin. sehingga orangtua pasien mengira anaknya diganggu oleh penunggu
pohon beringin tersebut (makhluk halus). setelah berobat ke dukun,orangtua
pasien dibekali air minum yang sudah dibacakan mantra atau doa dan sebuah
kalung suwuk untuk menjaga anaknya supaya tidak diganggu oleh makhluk
halus. Namun,beberapa hari kemudian anaknya kembali demam dengan suhu
39°C sehingga membuat orangtua pasien panik dan langsung membawa An.A
ke rumah sakit terdekat. Setelah diperiksa,dokter mendiagnosis An.A dengan
demam typoid sehingga harus dipantau secara berkala dirumah sakit.

B. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An. A
Usia : 2 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Rawadalem blok sirombe
Suku : Jawa (Indramayu)
Bangsa : Indonesia
Tgl masuk RS : 10 Mei 2020
Jam masuk RS : 09.00 WIB
No rekam medis : 070320
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. K
Usia : 51 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Ayah
Alamat : Jl. Rawadalem blok sirombe

Data Biokultural
a. Faktor Teknologi
Klien dan keluarga biasanya menggunakan Motor untuk mengantarkan
klien ke fasilitas kesehatan. Persepsi klien tentang penggunaaan dan
pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat
ini adalah keluarga jarang memeriksakan kondisi klien ke dokter
maupun rumah sakit, biasanya keluarga klien cukup datang ke dukun
tabib, selain itu juga sering menggunakan obat-obatan tradisional
untuk menyembuhkan segala penyakit. Alasan klien mencari bantuan
kesehatan adalah karena sudah mencoba ke dukun atau tabib, namun
penyakitnya tidak kunjung sembuh. konsep sakit menurut kepercayaan
suku klien adalah sakit jika tidak mampu untuk melakukan aktifitas
sehari-hari. Dikatakan sehat apabila mampu menjalankan aktifitas
sehari-hari.
b. Faktor Agama dan Falsafah Hidup
c. Agama yang dianut klien yaitu islam, keyakinan agama yang dianut
klien tidak bertentangan dengan kesehatan, Klien belum menikah.
Klien dan keluarga klien mempunyai pandangan bahwa sakit yang
diderita menurut ajaran agamanya adalah suatu gangguan dari
makhluk gaib, biasanya untuk mengurangi sakit yang diderita, klien
dan keluarga klien pergi ke dukun dan meminta doa-doa agar penyakit
yang diderita bisa berkurang. Menurut keluarga klien kebiasaan yang
berdampak positif untuk kesehatan yaitu klien setiap hari selalu
bermain Bersama teman temanya dilapangan,serta keluarga juga selalu
meminta kesembuhan untuk An.A kepada Allah SWT. Klien
mempunyai konsep diri yang utuh :
a. Gambaran diri :
Klien belum mampu mengungkapkan apa yang disukai dan
yang tidak disukai dari anggota tubuhnya, tetapi orangtua klien
mengatakan bahwa selalu mensyukuri yang telah diberikan
oleh Allah swt.
b. Ideal diri :
Klien selalu terlihat rewel dan nangis dan mengatakan ingin
pulang kerumah dengan kalimat terbata bata
c. Harga diri :
Klien terlihat murung dan sedih karena tidak bisa lagi bermain
dengan teman temanya
d. Peran diri :
Klien berperan sebagai anak dikeluarganya dan didalam
keluarganya klien termasuk anak yang hiperaktif,pada saat
sakit klien hanya terlihat rewel dan murung
e. Identitas diri :
Klien merupakan seorang anak pertama ,di lingkup
keluarganya klien termasuk anak yang hiperaktif. Semenjak
sakit klien tidak bisa lagi bermain Bersama temannya.

d. Faktor Sosial dan Keterikatan Keluarga


Klien bernama Azril Ardiansyah,biasa di panggil Azril. Klien berumur
2 tahun dan bertempat lahir di Indramayu, 10 Mei 2020. Klien berjenis
kelamin laki – laki dengan status sebagai anak (belum menikah). Tipe
keluarga klien adalah keluarga menengah ke bawah. Pengambilan
keputusan dalam keluarga yaitu Ayah klien sebagai kepala keluarga.
Hubungan klien dengan kepala keluarga sangat baik dan hangat
Kebiasaan yang dilakukan rutin Bersama keluarga dirumah yaitu
menonton TV Bersama.
e. Faktor Nilai Budaya dan Gaya Hidup
Dalam sehari – sehari klien menggunakan Bahasa Jawa Indramayu.
Klien biasanya makan 4x sehari, Tn. F mengatakan tidak ada makanan
yang dipantang selama sakit, konsep sakit menurut kepercayaan suku
klien adalah sakit jika tidak mampu untuk melakukan aktifitas sehari-
hari. Dikatakan sehat apabila mampu menjalankan aktifitas sehari-hari.
Tn. F mengatakan klien mandi 3x sehari,ayah klien tidak memiliki
jabatan/posisi di wilayah masyarakat. Sarana yang dimanfaatkan
biasanya An. A suka menonton TV dan bermain game di handphone.
f. Faktor Kebijakan dan Peraturan yang berlaku
Di RSUD Indramayu memiliki jam kunjung pada pagi hari dari jam
09.00 -11.00 WIB dan pada sore hari dari jam 16.00 -20.00 WIB.
Selain itu, peraturan yang diterapkan di RSUD Indramayu yaitu
jumlah anggota keluarga yang diperbolehkan menunggu hanya 2 saja.
Tn.F mengatakan selama klien dirawat di RS menggunakan bantuan
dari pemerintah yaiti BPJS kesehatan. Hak klien yang harus
dikontakkan oleh RS yaitu, hak klien adalah memperoleh pelayanan
kesehatan yang baik, kewajibannya adalah memperoleh kesembuhan
dan tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
g. Faktor Ekonomi
Klien seorang anak dan belum bekerja. Selama dirawat di Rumah
Sakit keluarga klien menggunakan sumber biaya dari BPJS Kesehatan.
Tn.F mengatakan mempunyai simpanan tabungan tetapi dengan
jumlah yang sedikit, keluarga klien juga tidak mengikuti program
asuransi kesehatan. Untuk sehari – hari sumber ekonomi yang
dimanfaatkan yaitu dari penghasilan ayah klien sebagai seorang
pedagang keliling.
h. Faktor Pendidikan
Klien pada saat ini klien belum sekolah dan Klien tidak memahami
apa arti sehat dan apa arti sakit yang sesungguhnya. Tingkat
Pendidikan keluarga yang paling rendah yaitu SD dan yang paling
tinggi yaitu SMK.

i. Pemeriksaan fisik
Data umum
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos menthis ( E : 4, V : 6, M : 5 )
Tanda – tanda vital :
TD : 110/70 mmHg Suhu : 39°C
Nadi : 80x/menit Tinggi badan : 80 Cm
Respirasi : 21x/menit Berat badan : 15 Kg
a) Kepala dan leher
Wajah terlihat simetris, penyebaran rambut merata,kulit kepala
bersih, tidak ada nyeri tekan. Mata kanan dan kiri terlihat
simetris,sklera berwarna putih, kunjungtiva ananemis, pupil
isokor, terdapat reflek cahaya. Hidung simetris tidak ada secret,
tidak terdapat polip, tidak terdapat pernapasan cuping hidung.
Mukosa bibir lembab, tidak terdapat pembesaran tonsil.
Telinga simetris, tidak terdapat serumen, tidak terdapat nyeri
tekan, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan vena
jugularis.
b) Thorax dan pernapasan
Bentuk dada simetris, ekspansi paru teratur, vocal premitus
kanan dan kiri sama, tidak ada suara napas tambahan, suara
napas vesikuler, tidak ada massa dan nyeri tekan, pergerakan
dada simetris.
c) Jantung
Ictus cordis tidak tampak,tidak ada pembesaran jantung, bunyi
jantung S1 S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan.
d) Abdomen
Tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada massa dan nyeri
tekan, tidak ada pembesaran hepar, lien normal, peristaltic usus
12x/menit, bunyi perkusi timpani.
e) Genetalia dan anus
Tidak terdapat lesi
f) Ekstremitas
 Atas
Pergerakan kanan dan kiri normal, kekuatan otot kanan
dan kiri 5, tonus otot kanan dan kiri normal, akral
teraba hangat, reflek baik, tidak ada nyeri tekan, turgor
kulit <2detik.
 Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri 5, klien terlihat memakai
kursi roda,akral teraba hangat, terdapat nyeri di bagian
kaki kiri karena fraktur, turgor kulit < 2 detik.
g) Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit kembali dalam 2 detik,
suhu 39°C, tidak tampak sianosis,akral teraba hangat
h) Data penunjang
-

C. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
1 DS : Sistem nilai yang Ketidakpatuhan dalam
 Tn. F mengatakan saat anaknya diyakini keluarga pengobatan
rewel disertai demam dan
langsung dibawa kedukun, untuk
meminta pengobatan .
 Keluarga klien mengatakan
membawa An.A ke dukun untuk
minta bantuin agar mengusir
makhluk halus yang mengganggu
anaknya
 Keluarga klien mengatakan
mempercayai jika anak kecil sakit
pasti diganggu oleh makhluk
halus,sehingga jarang sekali
membawanya ke pelayanan
kesehatan.

DO :
 Klien terlihat rewel
 Akral teraba hangat
 Suhu badan 39°C
 Klien terlihat lemas

D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
di yakini keluarga

E. Rencana Keperawatan
N Diagnosa Kep. Rasional
Tujuan Intervensi TTD
o

1 Ketidakpatuhan Setelah dilakukan lakukan pendekatan Lakukan pendekatan dengan


dalam asuhan keperawatan dengan cara : cara :
pengobatan selama 1 x 24 jam 1. Menjalin 1. Agar terjalinya hubungan
berhubungan diharapkan keluarga komunikasi yang saling percaya antara perawat
dengan sistem klien mengikuti baik antara klien dan keluarga klien.
nilai yang di pengobatan medis dan perawat atau 2. Untuk mengklarifikasi
yakini keluarga dengan kriteria hasil : antar tenaga adanya perbedaan konsep antara
 Keluarga klien kesehatan lainya perawat dan keluarga klien
menerima (tanpa ada 3. Agar mudah dimengerti oleh
bahwa An.A masalah karena keluarga klien
di diagnosis budaya) 4. Agar tidak adanya perbedaan
demam typoid 2. Identifikasi dan konflik yang muncul
oleh dokter perbedaan 5. Agar keluarga klien
 Keluarga klien konsep antara mengetahui tentang penyakit
dapat patuh perawat dan yang diderita
dalam keluarga klien
pengobatan 3. Dalam
pada pelayanan berkomunikasi
kesehatan perawat harus
 Menerima menggunakan
diagnosis bahasa yang
promosi mudah dipahami
kesehatan oleh keluarga
 Keluarga klien klien
menerima 4. Perawat dapat
tindakan mendiskusikan
dengan prinsip cara mengatasi
cultural care perbedaan
accomodation budaya yang
dimilikinya
dengan yang
dimiliki keluarga
An.A,diantaranya

Negosiasi
Menurut kepercayaanya
jika ada anak yang
terkena sakit dan selalu
rewel dipercayai karena
telah diganggu oleh
makhluk halus sebab
anak kecil masih tercium
harum oleh makhluk
goib,sehingga meminta
bantuan ke dukun
dengan minum air putih
yang sudah dibacakan
doa doa dan dibekali
kalung suwuk untuk
menjaga anaknya dari
gangguan makhluk
halus.
Peran perawat disini
menganjurkan agar
keluarga klien tidak
langsung membawa
anaknya berobat ke
dukun, tetapi dengan
dilakukan kompres
hangat terlebih dahulu
untuk menurunkan suhu
tubuh An.A agar tidak
terjadi kejang
Restrukturisasi
Tn.F menduga anaknya
diganggu oleh penunggu
pohon beringin didekat
rumahnya,karena setelah
bermain disekitar pohon
tersebut,anaknya demam
dan rewel pada malam
hari,senhingga orangtua
klien membawanya ke
dukun/tabib
Anggapan ini harus
diubah,karena jika telat
dalam menangani anak
kecil yang mengalami
demam,maka akan
terjadi kejang,sehingga
sangat disarankan sekali
pada keluarga klien
untuk segera dibawa ke
pelayanan
kesehatan,atau bisa juga
dilakukan kompres
hangat untuk
menurunkan suhu
tubuhnya.
5. Berikan
Informasi
penyakit yang
diderita An.A
secara umum

F. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Implementasi Keperawatan Respon TTD

1 Ketidakpatuhan dalam 1) Melakukan 1) Keluarga klien tampak


pengobatan berhubungan pendekatan dengan tidak menyukai
dengan sistem nilai yang keluarga klien perawat ketika
di yakini keluarga 2) Mengembangkan dilakukan pendekatan
diskusi terbuka terkait 2) Keluarga klien
dengan persamaan mengatakan masih
dan perbedaan ragu ragu datang ke
budaya. pelayanan
3) Memberikan kesehatan,karena
pendidikan kesehatan dalam kepercayaanya
tentang informasi yang ampuh dalam
penyakitnya secara menyembuhkan
umum penyakit melalui
4) Melakukan kompres dukun atau tabib.
hangat pada daerah 3) Keluarga klien tampak
dahi,ketiak dan lutut. tidak menerima
informasi yang
disampaikan perawat
4) Keluarga klien tampak
menyetujui pada saat
perawat akan
melakukan kompres
hangat pada anaknya.

G. Evaluasi
Diagnosa
No EVALUASI (SOAP) TTD
Keperawatan

1 Ketidakpatuhan S:
dalam  Keluarga klien
pengobatan mengatakan masih ragu
berhubungan ragu datang ke pelayanan
dengan sistem kesehatan,karena dalam
nilai yang di kepercayaanya yang
yakini keluarga ampuh dalam
menyembuhkan penyakit
melalui dukun atau tabib.

O:
 Klien terlihat rewel dan
selalu menangis
 Keluarga klien tampak
tidak menerima informasi
yang disampaikan perawat
 Keluarga klien tampak
tidak menyukai perawat
pada saat dilakukan
pendekatan

A:
 Masalah belum teratasi

P:
 Intervensi dilanjutkan

1. Monitor perkembangan
pengetahuan klien dan
keluarga tentang penkes
yang diberikan
2. Motivasi klien dan
keluarga untuk
mempertahankan status
kesehatan
3. Ubah budaya yang
merugikan klien dan
keluarga

Anda mungkin juga menyukai