5 5
3. Terapi
a. RL drip keterolak 20 tpm, 4 flas
b. O2 2 liter
c. Inj Vomecran 1 amp
d. Inj Spinal 2 amp
e. Lidodex 1 amp
f. Ephictine 1 amp
g. Lutonolone 2 amp
h. Atropan sulfat 1 amp
i. Neostimin 0,5 mg/ml 1 amp
j. Pethindin 50 mg/ml 1 amp
k. Tracrium 1 amp
l. Propofel 1 amp
m. Keterolak 2
4. Pengkajian Pre Operatif
a. Penyakit yang diderita : Fraktur humerus sinistra
b. Keadaan umum : Sedang
c. Kesadaran/ GCS : Compos mentis/ E4V5M3
d. TTV : TD = 110/80 mmHg
Nadi = 80 x/menit
RR = 20 x/menit
Suhu = 36,7 ˚C
e. Pernapasan : Spontan
f. Surat ijin operasi : Ada, ditanda tangani oleh anak klien
g. Gigi palsu, cat kuku, perhiasan : Tidak ada
h. Kateter : Tidak terpasang
i. Hasil laboratorium tanggal 20 mei 2014
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
WBC 12,80 + 10^3/uL 5,00-10,00
NEU 6,28 10^3/uL 2,00-7,50
LYMPH 4,72 + 10^3/uL 1,30-4,00
MON 0,96 + 10^3/uL 0,15-0,70
EO 0,58 + 10^3/uL 0,00-0,50
BAS 0,26 + 10^3/uL 0,00-0,15
NEU% 49,1 % 40,0-75,0
LYM% 36,9 % 21,0-40,0
MON% 7,5 + % 3,0-7,0
EU% 4,5 % 0,0-5,0
BAS% 2,0 + % 0,0-1,5
B. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
Symptom Etiologi Problem
Ds : klien dan Fraktur Femur Kurang pengetahuan
keluarganya tentang tindakan oprasi
mengatakan tidak yang akan dilakukan
tahu tentang penyakit Tindakan operasi
yang dialami dan
bertanya-tanya
tentang operasinya Kurang informasi
Do : Klien tampak gelisah
b. Rumusan diagnose
Kurang pengetahuan tentang tindakan oprasi yang akan dilakukan berhubungan dengan
kurangnya informasi ditandai dengan klien dan keluarganya mengatakan tidak tahu tentang
penyakit yang dialami dan bertanya-tanya tentang operasinya serta klien tampak gelisah.
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan kriteria
Intervensi Rasional
keperawatan hasil
Kurang Setelah dilakukan 1. Dampingi klien 1. Menunjukkan
pengetahuan tindakan dan bina perhatian dan
berhubungan keperawatan selama hubungan saling keinginan untuk
dengan 15 menit diharapkan percaya membantu
kurangnya pengetahuan klien 2. Berikan informasi 2. Membantu klien
informasi bertambah dengan tentang prosedur memahami tujuan dari
tentang kriteria hasil : tindakan yang akan tindakan
penyakit dan Klien tampak rileks dilakukan
tindakan dan klien 3. Dorong klien atau 3. Untuk mengetahui
orang terdekat perasaan yang dialami
operasi mengetahui tentang
untuk menanyakan oleh klien
penyakit dan perasaan klien
tindakan operasi
D. Implementasi Keperawatan
Hari/tgl/jam Diagnosa Implementasi Respon hasil
keperawatan
Senin, 21 mei Kurang 1. Mendampingi klieen 1. Klien menerima dan
2014 Pukul pengetahuan dan bina hubungan percaya kepada
10.00 Wita berhubungan saling percaya perawat
dengan kurang 2. Memberikan informasi
informasi dan tentang prosedur 2.Klien mengetahui tentang
tindakan operasi tindakan yang akan penyakit dan tindakan
dilakukan oprasi.
3. Mendorong keluarga
terdekat klien untuk
menanyakan perasaan 3.Klien mengungkapkan
klien perasaannya dengan rileks.
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/tanggal/ Diagnosa keperawatan Evaluasi
jam
Senin, 21 Kurang pengetahuan S : klien mengatakan sudah mengetahui tentang
mei 2014 berhubungan dengan penyakit dan tindakan operasi
Pukul 10.00 kurang informasi O : klien dan keluarganya tidak bertanya-tanya
Wita dan tindakan operasi lagi dan sudah tampak rileks
A : masalah kurang pengetahuan teratasi
P : intervensi dihentikan
II. INTRA OPERATIF
A. Pengkajian
1. Penggunaan Baju Seragam Bedah didesain khusus
a. Diharapkan dapat mencegah kontaminasi dari luar
b. Berprinsip bahwa semua baju yang dari luar harus diganti dengan baju bedah
yang steril
c. Baju dimasukkan kedalam celana atau menutupi pinggang untuk mencegah
penyebaran bakteri
d. Gunakan tutup kepala
e. Masker
f. Sarung tangan
g. Celemek steril
2. Mencuci tangan sebelum pembedahan dari ujung jari sampai 5cm diatas siku
3. Menerima pasien didaerah bedah
a. Anastesi dimulai : 10.30 Wita
b. Jenis pembiusan : General anastesi
c. Posisi operasi : Terlentang
d. Jenis operasi : Steril
e. Posisi tangan : Terlentang
f. Desinfeksi kulit : Betadine 10%
g. Insisi kulit : Lateral humerus
h. Monitor anastesi : Standby
i. Mulai operasi : Pukul 10:40 Wita
j. Selesai opersi : Pukul 11:30 Wita
k. Perubahan tanda- tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 90 x/mnt
S : 36,7oC
RR : 24x/mnt
l. Instrumen bedah dan tampon
1) Kasa yang digunakan sebelum operasi : ± 35 buah
2) Kasa yang digunakan sesudah operasi : ± 30 buah
3) Ganggang pisau no. 3 1
4) Ganggang pisau no. 4 1
5) Gunting jaringan :1
6) Pinset anatomis :2
7) Pinset cirurgis :2
8) Duck klem :3
9) Ujung suction :1
10) Selang suction :1
11) Bengkok :1
12) Kom :1
13) Benang size 2/0, polysorb 1, surgicly 3/0
14) Jarum taper dan silinder
15) Bor
16) Mata bor
17) Respatrium
m. Keseimbangan cairan
1) Cairan masuk infuse RL : 1000 ml
2) Jumlah total cairan keluar :
Perdarahan : ± 400 cc
IWL : 15 x BB
15 x 60 = 900 cc Urine : 300 cc
n. Persiapan lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman kurangi pergerakkan di ruang
operasi
o. Penutupan daerah steril
Dilakukan dengan doek steril agar daerah sekitar bedah tetap steril dan mencegah
perpindahan mikroorganisme antara daerah yang steril dan tidak.
p. Pelaksanaan pembedahan
- Dengan pembiusan general anastesi.
- Posisi terlentang.
- Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.
- Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
- Insisi kulit dimulai dari tengah-tengah lutut panjang ±10 cm
- Insisi luka secara perlahan-lahan mulai dari lapisan paling atas yaitu kulit
hingga kebagian tulang.
- Setelah itu amati bagian tulang yang retak lalu satukan kembali kemudian
dibor tulang tersebut dan pasangkan silinder dengan bantuan jarum taper,
silinder membantu sebagai pengikat agar tulang cepat menyatu
- Setelah dibersihkan luka operasi ditutup lapis demi lapis
- Pasangkan elastic perban
q. Pemeriksaann fisik
1. B1 (Breath)
Dada simetris, jalan napas paten, tipe pernafasan normal, menggunakkan alat
bantu nafas nasal canul 2 liter
2. B2 (Blood)
Tidak terdapat kelainan sirkulasi, CRT < 2 detik.
3. B3 (Brain)
Konjungtiva anemis, pupil isokor, jumlah GCS : 12 E4V5M3
4. B4 (Bladder)
Klien tampak menggunakkan kateter, BAK lancar, urine tamping 300 cc
5. B5 (Bowel)
Klien tidak mempunyai keluhan.
6. B6 (Bone)
Eksremitas atas klien dingin dan masih sulit digerakkan dan terasa berat,
dilakukan operasi
Ekstremitas bawah tidak ada udema, dapat bergerak dengan baik
B. SOAPIE
S:-
O : Data Obyektif
- Keadaan umum klien: tidak sadar, Tampak luka insisi ± 30 cm di humerus, urine
tamping 300 cc
TTV :
Perdarahan ± 400 cc
TD = 110/70 mmHg
N = 90 x/menit
RR = 24 x/menit
TD : 110/70
N : 84 x/mnt
RR : 20 xmnt
S : 36,50C
4. Pemeriksaann fisik B6
1) B1 (Breath)
Dada simetris, jalan napas paten, tipe pernafasan normal, tidak ada alat bantu
nafas, tidak ada kelainan, RR : 20x/mnt
2) B2 (Blood)
Tidak terdapat kelainan sirkulasi, CRT < 2 detik.
3) B3 (Brain)
Konjungtiva anemis, pupil isokor, jumlah GCS : 15 E4V5M3
4) B4 (Bladder)
Tampak menggunakkan kateter, BAK lancar, urine tampung 300cc produksi urine
normal ( 1cc/kg BB/24 jam )
5) B5 (Bowel)
Klien mengeluh nyeri luka jahitan operasi pada tangan kirinnya, klien mengatakan
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan disayat-sayat dengan skala 6 (Skala 0-
10), nyeri dirasakan terus-menerus.
6) B6 (Bone)
Eksremitas klien hangat dan kaki kanan masih sulit dan kaku jika digerakkan.
5. Turgor kulit : Elastis
6. Mukosa kulit : Lembab
7. Tonus otot : 42
44
8. Posisi : Terlentang
9. Keadaan emosi : tenang
B. SOAPIE
S : Data Subjektif
O : Data Obyektif
Do : K/U lemah,Tampak insisi dan balutan, Terpasang kateter, Infus RL drip ketrolac 20
tpm
TTV :
TD = 120/90 mmhg
N = 84 x/menit
RR = 20 x/menit
S = 36 ° C