Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN GADAR KRITIS DENGAN GANGGUAN SISTEM

MUSKULUSKELETAL PADA KASUS FRAKTUR HUMERUS SINISTRA


DI RUANG IBS RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI
NUSA TENGGARA BARAT

Tanggal masuk ruang IBS : 21 Mei 2014


Jam masuk ruang IBS : 10.00 Wita
Tanggal pengkajian : 21 Mei 2014
I. PRE OPERASI
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn “G”
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Sasak/ Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Status perkawinan : belum kawin
Alamat : Cakranegara
Tgl masuk MRS : 19 Mei 2014
Diagnosa medis : Fraktur humerus sinistra
No. RM : 102630
Ruang rawat : Kemuning
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn “H”
Umur : 39 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status perkawinan : Kawin
Alamat : cakranegara
Hub. dengan klien : kakak (saudara)
2. PEMERIKSAAN
a. Primary Survey
1) Airway
Jalan nafas paten, tidak ada sumbatan pada jalan nafas, tidak terdengar suara
tambahan seperti ronchi atau whezing.
2) Breating
Gerakan dada tampak simetris, irama nafas normal, pola pernafasan teratur,
tidak ada gangguan pada pernafasan.
3) Circulation
TTV = TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36,7 oC
Tidak tampak sianosis, CRT < 2 detik , tidak ada perdarahan
4) Disability
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Sedang
GCS : E4 V5 M2
Refleks cahaya baik.
b. Secondary
1) Keluhan utama : klien mengeluh kurang mengetahui tentang kondisinya
2) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan mengalami patah tulang karena kecelakaan sepeda motor,
Klien mengeluh nyeri pada tangan sebelah kanan, nyeri dirasakan hilang
timbul, klien mengatakan nyeri timbul terutama saat bergerak, nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 2 (0-10), klien dianjurkan untuk operasi,
klien juga mengatakan cemas dan kurang tahu mengenai tindakan dengan
tindakan operasi yang akan dilakukan.
3) Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit seperti sekarang
ini. Klien juga mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat ataupun
makanan.
4) Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang pernah
mengalami penyakit seperti yang diderita klien saat ini.

5) Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual Menurut Gordon modifikasi Virginia


handerson
a) Pola Respirasi
Sebelum Sakit : Klien mengatakan tidak pernah pernah mengalami
gangguan pernafasan seperti sesak nafas.
Saat Sakit : Klien mengatakan tidak mengalami gangguan
pernafasan seperti sesak nafas atau gangguan pernafasan
lainnya. RR : 20 x/menit, suara nafas vesikuler.
b) Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Klien mengatakan makan 3 x sehari, menghabiskan
porsi 1 piring penuh dengan menu nasi, sayur dan lauk
seadanya.
Saat sakit : Klien mengatakan makan 3 x sehari dengan memakan
makanan yang disediakan oleh rumah sakit dan klien
menghabiskan makanannya.
c) Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1-2 x/hari dengan konsistensi
lembek, warna kuning kecoklatan dan berbau khas feses.
BAK 3-4 x/hari dengan konsistensi encer, warna kuning
dan berbau khas urine.
Saat sakit : Klien mengatakan BAB dan BAK lancar, klien
mengatakan selama sakit klien memakai pampers
sehingga BAB dan BAK semuanya tertampung di
pampers.
d) Pola Personal Hygiene
Sebelum Sakit : Klien mengatakan mandi 2 kali sehari menggunakan
sabun
gosok gigi 2 kali sehari dan shampoan 2 kali seminggu.
Saat Sakit : Klien mengatakan hanya dibersihkan badannya oleh
keluarganya dengan cara dilap menggunakan air hangat
2 x sehari.
e) Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit : Klien mengatakan tidur ± 8 jam/hari dari jam 21.00-
05.00 Wita, setelah sholat subuh klien bersiap-siap untuk
berangkat kerja dan klien tidak ada gangguan tidur
seperti insomnia.
Saat Sakit : Klien mengatakan kebutuhan istirahat tidurnya cukup
dan klien tidak merasa terganggu walaupun sesekali
klien terbangun jika nyeri pada lengan kirinya.
f) Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum Sakit : Klien mengatakan merasa nyaman dengan kondisi
tubuhnya.
Saat Sakit : Klien mengatakan tidak nyaman karena nyeri pada
tulang tangan kirinya yang patah yang sewaktu-waktu
timbul dan klien juga merasa tidak nyaman karena
tangan kanannya terasa berat jika digerakkan, klien
tampak kesulitan saat mengangkat atau menggerakkan
tangan kanannya, tampak terpasang elastic perban tangan
kanannya, klien tampak meringis kesakitan jika nyeri
timbul.
g) Mempertahankan suhu tubuh
Sebelum Sakit : Klien mengatakan tidak ada masalah pada suhu
tubuhnya
Saat Sakit : Klien mengatakan tidak ada masalah pada suhu
tubuhnya
S: 36,7oC
h) Kebutuhan Spiritual
Sebelum Sakit : Klien mengatakan selalu mengerjakan shalat 5 waktu
dan berdoa.
Saat Sakit : Klien mengatakan mngerjakan shalat 5 waktu dengan
posisi tidur, klien berdoa untuk meminta kesembuhannya.
i) Pola Aktifitas dan Latihan
Sebelum Sakit : Klien mengatakan biasanya melakukan aktivitas sebagai
pelajar setiap harinya tanpa ada gangguan, klien pulang
sekolah siang hari.
Saat Sakit : Klien mengatakan tidak bisa bekerja karena kondisinya
yang sakit dan klien hanya bisa terbaring ditempat tidur,
ADL dibantu oleh perawat dan keluarganya.
j) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Sebelum Sakit : Klien adalah seorang perokok, klien mengatakan minum
kopi tiap pagi dan klien tidak minum-minuman yang
beralcohol.
Saat Sakit : Klien mengatakan selama sakit dan dirawat klien tidak
pernah merokok dan minum kopi.
6) Pemeriksaan Head To Toe
a) Kepala
Bentuk kepala lonjong, warna rambut pendek, hitam, lurus dan tebal, tidak
ada kotoran kepala (ketombe), dan tidak ada lesi/ luka, Tidak ada benjolan,
tidak ada kerontokan rambut, tidak ada nyeri tekan
b) Wajah
Muka simetris, tampak meringis dan berkeringat, tidak ada edema
c) Mata
Bentuk kedua mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus,
pupil isokor, palpebra utuh, mata tampak segar dan penglihatan baik serta
tidak ada penggunaan kaca mata, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan.
d) Hidung
Bentuk simetris, tidak ada perdarahan (epistaksis), secret, polip, luka, dan
peradangan, septum nasi utuh, serta indera penciuman baik, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan.
e) Telinga
Kedua telinga simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pengeluaran cairan
dari lubang telinga, tidak tampak serumen, tidak ada luka, indera
pendengaran masih baik dan tidak ada penggunaan alat bantu dengar, tidak
ada nyeri tekan pada telinga bagian belakang (mastoideus), tidak teraba
massa.
f) Dada
Bentuk dada simetris, tidak terdapat tarikan dinding dada, tidak ada jejas
trauma, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, gerakan dinding dada
simetris, perkuasi dada dan paru terdengar sonor, auskultasi dada dan paru
terdengar vasikuler, suara jantung terdengar S1 S2 tunggal regular, tidak ada
suara nafas tambahan seperti wheezing atau ronchi.
g) Abdomen
Tidak ada asites, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada distensi, bising usus
12 x/menit
h) Genitalia
Tidak terpasang kateter
i) Ekstremitas
Tidak ada luka dan fraktur pada kedua kaki, tampak tangan kiri edema,
terdapat fraktur ditangan kiri, kekuatan
otot 2 5

5 5
3. Terapi
a. RL drip keterolak 20 tpm, 4 flas
b. O2 2 liter
c. Inj Vomecran 1 amp
d. Inj Spinal 2 amp
e. Lidodex 1 amp
f. Ephictine 1 amp
g. Lutonolone 2 amp
h. Atropan sulfat 1 amp
i. Neostimin 0,5 mg/ml 1 amp
j. Pethindin 50 mg/ml 1 amp
k. Tracrium 1 amp
l. Propofel 1 amp
m. Keterolak 2
4. Pengkajian Pre Operatif
a. Penyakit yang diderita : Fraktur humerus sinistra
b. Keadaan umum : Sedang
c. Kesadaran/ GCS : Compos mentis/ E4V5M3
d. TTV : TD = 110/80 mmHg
Nadi = 80 x/menit
RR = 20 x/menit
Suhu = 36,7 ˚C
e. Pernapasan : Spontan
f. Surat ijin operasi : Ada, ditanda tangani oleh anak klien
g. Gigi palsu, cat kuku, perhiasan : Tidak ada
h. Kateter : Tidak terpasang
i. Hasil laboratorium tanggal 20 mei 2014
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
WBC 12,80 + 10^3/uL 5,00-10,00
NEU 6,28 10^3/uL 2,00-7,50
LYMPH 4,72 + 10^3/uL 1,30-4,00
MON 0,96 + 10^3/uL 0,15-0,70
EO 0,58 + 10^3/uL 0,00-0,50
BAS 0,26 + 10^3/uL 0,00-0,15
NEU% 49,1 % 40,0-75,0
LYM% 36,9 % 21,0-40,0
MON% 7,5 + % 3,0-7,0
EU% 4,5 % 0,0-5,0
BAS% 2,0 + % 0,0-1,5

RBC 4,11 10^3/uL 4,00-5,00


HGB 12,5 g/dL 12,0-16,0
HCT 38,0 % 36,0-48,0
MCV 92,6 fL 76,0-96,0
MCH 30,4 pg 27,0-32,0
MCHC 32,9 g/dL 30,0-35,0
RDWsd 35,6 - fL 46,0-59,0
RDWcv 12,4 % -
PLT 337 10^3/uL 150-400
PCT 0,21 % -
MPV 6,3 fL 8,0-15,0
PDWsd 17,1 fL -
PDWcv 37,0 % -

j. Hasil rotgen : Ada


k. Persiapan kulit dicukur : Sudah tercukur diruangan
l. Persediaan darah : Ada, 4 Kolf
m. Infus RL : 20 tpm
n. Pengetahuan persiapan pembedahan
Klien mengatakan cemas, gelisah dan takut
o. Pengalaman masa lalu
Klien mengatakan tidak pernah menjalani operasi sebelumnya.
p. Kesiapan psikologis
Klien mengatakan hanya bisa berdoa dan menyerahkan kepada tuhan semoga
operasi yang akan dilakukan berhasil walaupun masih ada rasa cemas yang
dialami klien
q. Pengobatan yang mempengaruhi kerja obat anastesi
Tidak ada obat yang mempengaruhi kerja obat anastesi
r. Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat maupun makanan
s. Status nutrisi
Klien mengatakan masih puasa
t. Obat yang telah diberikan : Keterolac 2 Amp untuk mengurangi nyeri
u. Penkes yang telah dilakukan : Memberikan informasi tentang penyakitnya

B. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
Symptom Etiologi Problem
Ds : klien dan keluarganya Fraktur Femur Kurang pengetahuan
mengatakan tidak tentang tindakan oprasi
tahu tentang penyakit yang akan dilakukan
yang dialami dan Tindakan operasi
bertanya-tanya
tentang operasinya
Do : Klien tampak gelisah Kurang informasi
b. Rumusan diagnose
Kurang pengetahuan tentang tindakan oprasi yang akan dilakukan berhubungan dengan
kurangnya informasi ditandai dengan klien dan keluarganya mengatakan tidak tahu tentang
penyakit yang dialami dan bertanya-tanya tentang operasinya serta klien tampak gelisah.

C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan kriteria
Intervensi Rasional
keperawatan hasil
Kurang Setelah dilakukan 1. Dampingi klien 1. Menunjukkan
pengetahuan tindakan dan bina perhatian dan
berhubungan keperawatan selama hubungan saling keinginan untuk
dengan 15 menit diharapkan percaya membantu
kurangnya pengetahuan klien 2. Berikan informasi 2. Membantu klien
informasi bertambah dengan tentang prosedur memahami tujuan dari
tentang kriteria hasil : tindakan yang akan tindakan
penyakit dan Klien tampak rileks dilakukan
tindakan dan klien 3. Dorong klien atau 3. Untuk mengetahui
operasi mengetahui tentang orang terdekat perasaan yang dialami
untuk menanyakan oleh klien
penyakit dan
perasaan klien
tindakan operasi

D. Implementasi Keperawatan
Hari/tgl/jam Diagnosa Implementasi Respon hasil
keperawatan
Senin, 21 mei Kurang 1. Mendampingi klieen 1. Klien menerima dan
2014 Pukul pengetahuan dan bina hubungan percaya kepada perawat
10.00 Wita berhubungan saling percaya
dengan kurang 2. Memberikan informasi 2.Klien mengetahui tentang
informasi dan tentang prosedur penyakit dan tindakan
tindakan operasi tindakan yang akan oprasi.
dilakukan
3. Mendorong keluarga
terdekat klien untuk 3.Klien mengungkapkan
menanyakan perasaan perasaannya dengan rileks.
klien

E. Evaluasi Keperawatan
Hari/tanggal/ Diagnosa keperawatan Evaluasi
jam
Senin, 21 Kurang pengetahuan S : klien mengatakan sudah mengetahui tentang
mei 2014 berhubungan dengan penyakit dan tindakan operasi
Pukul 10.00 kurang informasi dan O : klien dan keluarganya tidak bertanya-tanya
Wita tindakan operasi lagi dan sudah tampak rileks
A : masalah kurang pengetahuan teratasi
P : intervensi dihentikan
II. INTRA OPERATIF
A. Pengkajian
1. Penggunaan Baju Seragam Bedah didesain khusus
a. Diharapkan dapat mencegah kontaminasi dari luar
b. Berprinsip bahwa semua baju yang dari luar harus diganti dengan baju bedah
yang steril
c. Baju dimasukkan kedalam celana atau menutupi pinggang untuk mencegah
penyebaran bakteri
d. Gunakan tutup kepala
e. Masker
f. Sarung tangan
g. Celemek steril
2. Mencuci tangan sebelum pembedahan dari ujung jari sampai 5cm diatas siku
3. Menerima pasien didaerah bedah
a. Anastesi dimulai : 10.30 Wita
b. Jenis pembiusan : General anastesi
c. Posisi operasi : Terlentang
d. Jenis operasi : Steril
e. Posisi tangan : Terlentang
f. Desinfeksi kulit : Betadine 10%
g. Insisi kulit : Lateral humerus
h. Monitor anastesi : Standby
i. Mulai operasi : Pukul 10:40 Wita
j. Selesai opersi : Pukul 11:30 Wita
k. Perubahan tanda- tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 90 x/mnt
S : 36,7oC
RR : 24x/mnt
l. Instrumen bedah dan tampon
1) Kasa yang digunakan sebelum operasi : ± 35 buah
2) Kasa yang digunakan sesudah operasi : ± 30 buah
3) Ganggang pisau no. 3 :1
4) Ganggang pisau no. 4 :1
5) Gunting jaringan :1
6) Pinset anatomis :2
7) Pinset cirurgis :2
8) Duck klem :3
9) Ujung suction :1
10) Selang suction :1
11) Bengkok :1
12) Kom :1
13) Benang size 2/0, polysorb 1, surgicly 3/0
14) Jarum taper dan silinder
15) Bor
16) Mata bor
17) Respatrium
m. Keseimbangan cairan
1) Cairan masuk infuse RL : 1000 ml
2) Jumlah total cairan keluar :
Perdarahan : ± 400 cc
IWL : 15 x BB
15 x 60 = 900 cc Urine : 300 cc
n. Persiapan lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman kurangi pergerakkan di ruang
operasi
o. Penutupan daerah steril
Dilakukan dengan doek steril agar daerah sekitar bedah tetap steril dan mencegah
perpindahan mikroorganisme antara daerah yang steril dan tidak.
p. Pelaksanaan pembedahan
- Dengan pembiusan general anastesi.
- Posisi terlentang.
- Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.
- Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
- Insisi kulit dimulai dari tengah-tengah lutut panjang ±10 cm
- Insisi luka secara perlahan-lahan mulai dari lapisan paling atas yaitu kulit
hingga kebagian tulang.
- Setelah itu amati bagian tulang yang retak lalu satukan kembali kemudian
dibor tulang tersebut dan pasangkan silinder dengan bantuan jarum taper,
silinder membantu sebagai pengikat agar tulang cepat menyatu
- Setelah dibersihkan luka operasi ditutup lapis demi lapis
- Pasangkan elastic perban
q. Pemeriksaann fisik
1. B1 (Breath)
Dada simetris, jalan napas paten, tipe pernafasan normal, menggunakkan alat
bantu nafas nasal canul 2 liter
2. B2 (Blood)
Tidak terdapat kelainan sirkulasi, CRT < 2 detik.
3. B3 (Brain)
Konjungtiva anemis, pupil isokor, jumlah GCS : 12 E4V5M3
4. B4 (Bladder)
Klien tampak menggunakkan kateter, BAK lancar, urine tamping 300 cc
5. B5 (Bowel)
Klien tidak mempunyai keluhan.
6. B6 (Bone)
Eksremitas atas klien dingin dan masih sulit digerakkan dan terasa berat,
dilakukan operasi
Ekstremitas bawah tidak ada udema, dapat bergerak dengan baik

B. SOAPIE
S:-

O : Data Obyektif

- Keadaan umum klien: tidak sadar, Tampak luka insisi ± 30 cm di humerus, urine
tamping 300 cc

TTV :

Perdarahan ± 400 cc

TD = 110/70 mmHg

N = 90 x/menit

RR = 24 x/menit

No Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi


1 Resiko 1. Observasi TTV 1.Mengobservasi TTV S :-
defisit 2. Pantau tetesan 2.Memantau tetesan O : - klien tidak
volume infus infus sadar, tampak
cairan 3. Pantau 3.Memantau insisi ±30 cm di
berhubungan perdarahan yang perdarahan yang humerus, urin
dengan terjadi terjadi tamping 300cc
perdarahan perdarahan ±400
luka insisi cc
pembedahan A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan

III. POST OPERATIF


A. Pengkajian
1. Masuk RR 11:30 Wita
2. Status kesadaran
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 V5 M3
3. Perubahan tanda-tanda vital

TD : 110/70
N : 84 x/mnt
RR : 20 xmnt
S : 36,50C
4. Pemeriksaann fisik B6
1) B1 (Breath)
Dada simetris, jalan napas paten, tipe pernafasan normal, tidak ada alat bantu
nafas, tidak ada kelainan, RR : 20x/mnt
2) B2 (Blood)
Tidak terdapat kelainan sirkulasi, CRT < 2 detik.
3) B3 (Brain)
Konjungtiva anemis, pupil isokor, jumlah GCS : 15 E4V5M3
4) B4 (Bladder)
Tampak menggunakkan kateter, BAK lancar, urine tampung 300cc produksi urine
normal ( 1cc/kg BB/24 jam )
5) B5 (Bowel)
Klien mengeluh nyeri luka jahitan operasi pada tangan kirinnya, klien mengatakan
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan disayat-sayat dengan skala 6 (Skala 0-
10), nyeri dirasakan terus-menerus.
6) B6 (Bone)
Eksremitas klien hangat dan kaki kanan masih sulit dan kaku jika digerakkan.
5. Turgor kulit : Elastis
6. Mukosa kulit : Lembab
7. Tonus otot : 4 2

4 4

8. Posisi : Terlentang
9. Keadaan emosi : tenang

B. SOAPIE

S : Data Subjektif

- Klien mengeluh pusing,

O : Data Obyektif

Do : K/U lemah,Tampak insisi dan balutan, Terpasang kateter, Infus RL drip ketrolac 20
tpm

TTV :

TD = 120/90 mmhg

N = 84 x/menit

RR = 20 x/menit

S = 36 ° C

No Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi


1 Resiko cidera 1. Observasi TTV 1. Mengobservasi S :-
berhubungan TTV O : K/U lemah
dengan efek 2. Observasi 2. Mengobservasi Tampak insisi dan
anestesi tingkat tingkat kesadaran balutan, terpasang
kesadaran klien klien kateter, terpasang
3. Pasang pengaman 3. Memasang infus RL drip ketrolac
tempat tidur klien pengaman tempat 20 tpm
tidur klien TTV :
4. Menganjurkan 4. Menganjurkan TD = 110/70 mmHg
relaksasi napas relaksasi napas N = 84 x/menit
dalam dalam RR = 20 x/menit
5. Mengobservasi S = 36,5 ° C
5. Observasi motorik A : Masalah teratasi
motorik 6. Mengobservasi P : Intervensi
6. Observasi kekuatan otot dihentikan
kekuatan otot

Anda mungkin juga menyukai