Disusun oleh :
Setelah Dikaji :
Pasien mengatakan nafsu makanya menurun, makan hanya sekitar
½ piring nasi+sayur+lauk lunak yang disediakan oleh RS per hari
tidak habis dan minum sekitar 4 gelas/hari tidak mau minum susu.
c. Pola Eliminasi.
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan Buang Air Kecil ( BAK ) sebanyak 7 kali
dalam sehari warna urin jernih dan Buang Air Besar ( BAB )
sebanyak 2 kali sehari konsistensi BAB padat dan berwarna
kuning. Klien juga mengatakan tidak merasa sakit saat BAK
maupun BAB.
Saat Dikaji :
Pasien mengatakan BAK sebanyak 3-4 kali dalam sehari warna
urin keruh kekuning dan BAB sebanyak 2x hari sekali konsistensi
BAB padat agak keras dan berwarna kuning. Klien juga
mengatakan agak kesakitan saat BAK maupun BAB.
d. Pola Aktivitas.
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan dalam aktivitas tidak mengalami kesulitan
dalam menjalankan kegiatan sehari- hari.
Saat dikaji :
Pasien mengatakan tangannya merasa nyeri sehingga aktivitasnya
terganggu, seperti bangun dari tempat tidur.
e. Pola istirahat
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan istirahat normal sekitar pukul 21.00 - 05.00
WIB
Saat dikaji :
Pasien mengatakan istirahat tidak normal dikarnakan lemas pasien
istirahat sekitar jam 23.00-03.00 itupun tidak teratur
f. Pola Berpakaian
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan bahwa klien bisa memakai pakaian sendiri
tanpa memerlukan bantuan orang lain
Saat dikaji :
Pasien mengatakan bahwa klien kesulitan untuk berpakaian
terutama baju kaos sehingga klien membutuhkan bantuan keluarga
ataupun perawat.
g. Pola Mempertahankan Suhu Tubuh
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan suhu tubuh normal
Saat dikaji
Pasien mengatakan saat sakit merasa badannya panas akral pasien
hangat.
h. Pola Kebersihan Tubuh
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan kebersihan dirinya normal seperti mandi dua
kali sehari, sikat gigi dua kali sehari, keramas dua hari sekali,
gunting kuku satu minggu sekali.
Saat dikaji :
Pasien mengatakan kesulitan dalam kebersihan dirinya sehingga
klien membutuhkan bantuan keluarga seperti menyeka badannya
dengan air serta kramas dibantu oleh keluarga.
j. Pola Komunikasi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak kesulitan dalam berkomunikasi dengan
orang lain.
Saat dikaji :
Pasien mengatakan tidak kesulitan dalam berkomunikasi dengan
orang lain, namun klien lebih banyak diam karena sakit.
k. Pola Beribadah
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak kesulitan dalam menjalankan ibadah
seperti sholat 5 waktu dengan berdiri.
Saat dikaji :
Pasien mengatakan masih bisa melaksanakan ibadah sholat 5
waktu akan tetapi dengan berbaring di bed.
l. Pola Rekreasi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan jarang berekreasi.
Saat dikaji :
Pasien mengatakan tidak bisa berekreasi, namun klien tetap senang
karena ada keluarga, dan teman menemani saat dirawat di Rumah
Sakit.
m. Pola Bekerja
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan dapat sekolah dengan baik dan tidak terganggu
dengan masalah kesehatan.
Saat dikaji :
Pasien tidak dapat sekolah seperti biasa, karena sakit dan dirawat
di Rumah Sakit.
n. Pola Belajar
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak mengetahui mengenai penyakit yang di
derita.
Saat dikaji :
Pasien mengatakan mendapatkan informasi tentang kesehatan dari
dokter dan perawat.
VI. Pemeriksaan Fisik.
1. Keadaan Umum :
a. Klien masih sadar
b. Klien bisa diajak komunikasi
2. Kesadaran (Compos Mentis) :
a. TD : 120/80 mmHg
b. Suhu : 37,5oC
c. Nadi : 85x/menit
d. RR : 20x/menit
KEPALA :
1. Rambut
a. Inspeksi : rambut cepak, warna hitam, tidak
ada ketombe
( Scalp).
b. Palpasi : rambut agak kering, tidak ada
ketombe ( Scalp ) .
2. Mata
a. Inspeksi : bentuk kiri dan kanan simetris
( bulat ), skelera berwarna putih ( an ikterik ),
pupil isokor berdiameter kanan dan kiri 3 mm,
rangsang cahaya kanan dan kiri ada, konjungtiva
anemis, pandangan normal.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kedua
bola mata, bola mata teraba lunak, tidak ada
benjolan.
3. Hidung :
a. Inspeksi : bentuk mengembang ,ada
pendarahan dan tidak terdapat lendir / secret.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekna pada hidung,
tidak teraba adanya lendir / secret.
4. Telinga :
a. Inspeksi : bentuk telinga kanan dan kiri
simetris, tidak ada lesi, tidak ada kotoran di
bagian dalam telinga
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sekitar
telinga
5. Mulut :
a. Inspeksi : bibir pucat,kering, tidak sumbing,
tidak ada lesi dan tidak ada stomatitis dan
tonsilitas tidak ada, lidah bersih sedikit
berwarna putih dan tidak ada lesi, gigi lengkap
tidak terdapat ultus, berwarna putih.
LEHER :
a. Inspeksi : Ada pembesaran kelenjar tiroid, vena
jugularis tidak membesar.
b. Palpasi : Ada nyeri tekan, teraba benjolan kelenjar
tiroid
DADA :
1. Paru-paru
a. Inspeksi : Bentuk simetris, tidak
menggunakan otot tambahan ketika bernapas, tidak
ada benjolan dan tidak ada lesi.
b. Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada
nyeri tekan pada dada, pengembangan dada pada
saat inspirasi dan ekspirasi simetris, vocal fremitus
terasa,
c. Perkusi : terdengar bunyi sonor pada dada
dan pada daerah jantung perkusi redup
d. Auskultasi : vesikuler tidak ada bunyi tambahan
2. Jantung
a. Inspeksi : tidak terdapat ictus cordisdis
intracosta 5 clavicula sinistra, tidak terdapat
pembengkakan
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
ictus cordisdis intracosta 5 clavicula sinistra.
c. Perkusi : terdengar bunyi redup atau pekak
pada daerah ictus cordis
d. Auskultasi : S1 dan S2 terdengar bunyi rentang
normal ( lub dub, lub dub ), dan tidak ada bunyi
tambahan.
ABDOMEN/PERUT
a. Inspeksi : tidak terdapat luka, bentuk
abdomen sedikit cekung, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan contur permukaan kulit keriput, elastisitas
dan turgor kulit
b. Auskultasi : bagian kanan atas berbunyi redup,
bagian kiri atas berbunyi timpani, bagian kanan
bawah berbunyi timpani, bagian kiri bawah
berbunyi timpani
c. Palpasi : terdengar bunyi timpani dan tidak
ada penumpukan cairan.
EKSTREMITAS :
a. Inspeksi : tidak ada luka dan edema pada ekstermitas
atas dan bawah, simetris kanan dan kiri pada
ekstermitas kanan dan kiri, tidak ada patah tulang pada
ekstermitas bagian atas dan bawah, terpasang infus
pada ekstermitas atas ( tangan ) kanan.
b. Palpasi : akral hangat, ada nyeri tekan pada tangan
kanan,teraba benjolan pada kedua kaki tidak ada
benjolan, tidak ada edema.
DO :
1. Pasien terlihat ada
benjolan dan
kemerahan pada
benjolan
2. Hasil pemeriksaan
TTV : Suhu 37,5o C,
TD 120/80 mmHg,
Nadi 85x/menit, RR
20x/menit
2. Minggu, DS : Nyeri akut Agen cedera
28 biologis
1. pasien mengatakan nyeri
Oktober
pada benjolan skala nyeri 4
2018
DO :
No.
Dx.
NOC NIC
Kep.
1. Tingkat nyeri
No. Indikator Saat Target
ini
A. Pemberian analgesik
1. Nyeri yang 3 4
1. Tentukan
dilaporkan
lokasi,karakteristik,kualitas
2. iritabilitas 2 3
,dan keparahan nyeri
Keterangan sebelum mengobati pasien
1. 1 berat
2. 2 cukup berat 2. Cek pengobatan meliputi
3. 2 sedang
dosis,dan frekuensi obat
4. 4 ringan
5. 5 tidak ada analgesik yang diresepkan
4. Dukung istirahat/tidur
untuk membantu
menurunkan nyeri
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
10. Tentukan
lokasi,karakteristi 12. Pasien tidak
k,kualitas,dan mengalami
keparahan nyeri alergi obat
sebelum
13. Pasien
mengobati pasien mengenali
kapan nyeri
11. Cek pengobatan terjadi
meliputi dosis,dan 14. Terapi relaksasi
frekuensi obat agar nyeri tidak
bertambah
analgesik yang
diresepkan
15. Motivasi pasien
12. Cek adanya agar pasien
ingin tidur agar
riwayat alergi obat nyeri berkurang
15. Dukung
istirahat/tidur
untuk membantu
menurunkan nyeri
11. Dosis
10. Tentukan analgesik
lokasi,karakteristi untuk
dewasa
k,kualitas,dan
keparahan nyeri
sebelum 12. Pasien tidak
mengobati pasien mengalami
alergi obat
11. Cek pengobatan
13. Pasien
meliputi dosis,dan mengenali
frekuensi obat kapan nyeri
terjadi
analgesik yang
diresepkan 14. Terapi
relaksasi
agar nyeri
12. Cek adanya
tidak
riwayat alergi obat bertambah
15. Motivasi
pasien agar
13. Gali pengetahuan pasien ingin
tidur agar
dan kepercayaan nyeri
pasien mengenai berkurang
nyeri
15. Dukung
istirahat/tidur
untuk membantu
menurunkan nyeri
E. EVALUASI
Dx. Tanggal/
Catatan Perkembangan Paraf
Kep Jam
3. Pigmentasi 2 3 3
abnormal
4. Penebalan 2 3 3
kulit
Keterangan
1. 1 sangat terganggu
2. 2 banyak terganggu
3. 3 cukup terganggu
4. 4 sedikit terganggu
5. 5 tidak terganggu
P : lanjutkan intervensi
Nyeri Senin,12 S : pasien mengatakan nyeri spada benjolan
akut b.d November skala nyeri 4
agen
cedera 2018 O : pasien terlihat sedang memegangi daerah
biologis benjolan. Hasil pemeriksaan TTV : Suhu 37,5o C,
TD 120/80 mmHg, Nadi 85x/menit, RR
20x/menit
1. Tingkat nyeri
No. Indikator Awal Target Saat
ini
1. Nyeri yang 3 4 4
dilaporkan
2. iritabilitas 2 3 3
Keterangan
1. 1 berat
2. 2 cukup berat
3. 2 sedang
4. 4 ringan
5. 5 tidak ada
P : lanjutkan intervensi
6. Tekstur 2 3 3
7. Pigmentasi 2 3 3
abnormal
8. Penebalan 2 3 3
kulit
Keterangan
6. 1 sangat terganggu
7. 2 banyak terganggu
8. 3 cukup terganggu
9. 4 sedikit terganggu
10. 5 tidak terganggu
P : lanjutkan intervensi
Nyeri Selasa,13 S : pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
akut b.d November pada benjolan skala nyeri 3
agen 2018
O : pasien terlihat sedang memegangi daerah
cedera
benjolan. Hasil pemeriksaan TTV : Suhu 37,5o C,
biologis
TD 120/80 mmHg, Nadi 85x/menit, RR
20x/menit
2. Tingkat nyeri
No. Indikator Awal Target Saat
ini
4. Nyeri yang 3 4 4
dilaporkan
5. iritabilitas 2 3 3
Keterangan
6. 1 berat
7. 2 cukup berat
8. 2 sedang
9. 4 ringan
10. 5 tidak ada
P : lanjutkan intervensi