Anda di halaman 1dari 12

KASUS PERIKARDITIS

Tn. A usia 46 th dirawat di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gombong pada tanggal
23 September 2018 pukul 07.00 WIB. Klien mengeluh merasakan nyeri dada/sternum yang
bertambah ketika insipirasi/tarik napas dalam, dan ketika merubah posisi saat tidur dan
menyebar sampai pada bagian leher, punggung. Nyeri akan berkurang saat posisi klien duduk
atau berdiri. Klien terlihat lemah dan lebih banyak duduk. Hasil pemeriksaan TTV
menunjukan ; TD : 110/80 mmHg ; RR : 25x/menit ; Nadi : 90x/menit ; Suhu 37.50 C. Klien
tampak terpasang binasal kanul dengan oksigen 5 liter/menit.

A. Pengkajian
I. Identitas Klien.
Nama : Tn. A
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 16 Agustus 1972
Berat Badan : 45 Kg
Agama : Islam
Pekarjaan : Guru
Pendidikan : S1
Status : Menikah
Alamat : Adimulyo, Kebumen
Diagnosa Medis : Perikarditis
Tanggal Masuk : 23 September 2018

II. Penanggung Jawab


Nama : Ny. H
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan Klien : Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Nyeri pada bagian dada/sternum
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Tn. A usia 46 th dirawat di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gombong pada
tanggal 23 September 2018 pukul 07.00 WIB via IGD. Klien mengeluh
merasakan nyeri dada/sternum yang bertambah ketika inspirasi/tarik napas
dalam, dan ketika merubah posisi saat tidur dan menyebar sampai pada bagian
leher, punggung. Nyeri akan berkurang saat posisi klien duduk atau berdiri.
Klien terlihat lemah dan lebih banyak duduk. Hasil pemeriksaan TTV
menunjukan ; TD : 90/60 mmHg ; RR : 25x/menit ; Nadi : 90x/menit ; Suhu
37.50 C. Klien tampak terpasang binasal kanul dengan oksigen 5 liter.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan sebelumnya mengatakan tidak pernah menderita penyakit
seperti sekarang
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak Ada

C. Hasil Pengkajian Berdasarkan Pola Virginia Hendorson.


1. Bernafas
Sebelum Sakit : Klien mengatakan pola nafas normal dengan
RR : 20x/menit, tidak menggunakan otot bantu
nafas.
Saat Dikaji : Klien mengatakan pola nafas merasa sedikit
sesak dengan RR :25x/menit, namun dapat
memburuk pada malam hari.

2. Nutrisi
a. Makan
Sebelum Sakit : Klien mengatakan makan 3x1 sehari dengan
sayur dan lauk tiap porsi habis.
Saat Dikaji : Klien mengatakan makan 2x1 habis ½ porsi
dari Rumah Sakit.
b. Minum
Sebelum sakit : Klien mengatakan minum 8 gelas/hari, air
putih.
Saat Dikaji : Klien mengatakan minum 6 gelas per hari, air
hangat.
3. Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1 kali sehari,
konsistensi padat dan berwarna kuning
kecoklatan
Saat Dikaji : Klien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan
kriteria lembek, feses berwarna kuning
kecoklatan.
b. BAK
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAK 5-6 kali sekali, warna
jernih.
Saat Dikaji : Klien mengatakan BAK 3-5 kali sehari, warna
kuning pekat.

4. Aktivitas
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat beraktivitas secara
normal
Saat Dikaji : Klien mengatakan tidak dapat beraktifitas
seperti biasa karena nyeri pada dada/sternum
ketika inspirasi/tarik napas dalam serta merubah
posisi ketika tidur. Klien lebih banyak duduk.
Klien tidak mampu melakukan aktivitas sehari-
hari semua aktifitas dibantu oleh keluarga dan
perawat.

5. Tidur dan istirahat


Sebelum sakit : Klien mengatakan tidur dalam sehari sekitar 6-
7 jam
Saat Dikaji : Klien mengatakan tidur dalam sehari 3-4 jam
terbangun karena nyeri pada bagian
dada/sternum.

6. Berpakaian
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat mengenakan pakaian
sendiri tanpa bantuan keluarga.
Saat Dikaji : Klien mengatakan mengenakan pakaian
dengan dibantu oleh keluarga.
7. Mempertahankan suhu tubuh
Sebelum sakit : Klien mengatakan menggunakan pakaian biasa
dalam kehidupan sehari-hari
Saat Dikaji : Klien mengatakan pakaian tipis saat sakit, akral
klien terasa hangat.

8. Kebersihan tubuh
Sebelum sakit : Klien mengatakan mandi 2 kali sehari dan
keramas 3 kali seminggu
Saat Dikaji : Klien mengatakan saat membersihkan diri
dibantu oleh keluarganya dengan cara diseka air
hangat.

9. Menghindari bahaya
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat menjaga dirinya
sendiri seperti memakai helm saat berkendara
sebelum bekerja untuk menghindari bahaya
terbentur kepalanya apabila terjatuh dari motor.
Saat Dikaji : Klien dijaga oleh anggota keluarga lainnya
dan terpasang stril, untuk mengurangi resiko
jatuh.

10. Berkomunikasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat berkomunikasi secara
normal
Saat Dikaji : Klien cenderung lebih diam dikarenakan klien
merasa nyeri pada bagian dada/sternum.

11. Beribadah
Sebelum sakit : Klien mengatakan sholat 5 kali sehari dan
tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan
ibadah.
Saat Dikaji : Klien mengatakan beribadah dengan duduk
dan berwudhu dengan tayamum di tempat tidur
dibantu oleh keluarga.

12. Bekerja
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat melakukan kegiatan
mengajar di sekolah seperti biasa.
Saat Dikaji : Klien mengatakan tidak dapat bekerja seperti
biasa karena sakit dan dirawat di RS.
13. Berekreasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan bertamasya saat hari libur
kerja
Saat sakit : Klien mengatakan tidak dapat berekreasi
namun, klien tetap senang karena keluarga dan
teman yang menemani saat dirawat di RS.

14. Memenuhi rasa ingin tahu


sebelum sakit : Klien mengatakan tidak tau mengenai sakit
yang diderita.
saat sakit : Klien mengatakan mendapatkan informasi
tentang penyakit yang diderita dan informasi
kesehatan dari dokter dan perawat.

D. Pemeriksaan Fisik Head to Toe


1. Keadaan umum
- Lemah.
- Bisa diajak komunikasi.
- Tingkat kesadaran : Compos mentis.
- TTV
1) Suhu tubuh : 37,5 0 C
2) Tekanan darah : 90/60 mmHg
3) RR : 25 kali/menit
4) Nadi : 90 kali/ menit
2. BB : 75 kg
3. TB : 160 cm
4. Kepala
- Inspeksi : Bentuk kepala mesocephal, tidak ada jejas, tidak terlihat ada
benjolan.
- Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
a. Rambut
Inspeksi : Bersih, mudah rontok, tidak ada scalep,warna hitam
sedikit beruban.
Palpasi : Rambut Kering, tidak ada nyeri tekan, saat digaruk
sedikit rontok.
b. Mata
Inspeksi : Bentuk kiri dan kanan sama bulat Konjungtiva
(anemis), sklera (anikterik), pupil ( isokor), simetris,
pandangan normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sekitar bagian mata dan
tidak ada benjolan.
c. Hidung
Inspeksi : Bentuk cuping mengembang, warna kulit sama dengan
anggota tubuh lain, tidak ada secrete, tidak ada
pendarahan, terlihat terpasang binasal kanul pada
hidungnya.
Palpasi : Tidak teraba adanya lendir atau secret.

d. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak ada lesi, tidak ada
stomatitis, tidak ada ulkus, lidah berwarna putih, gigi
lengkap, tonsilitas tidak ada.

e. Telinga
Inspeksi : bentuk telinga simetris, warna kulit sama dengan
anggota tubuh lain, tidak ada lesi, ada serumen (
kotoran), lembab, tidak terdapat benjolan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada tragus, dan prosesus
mastoideus
f. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, warna sama dengan kulit
lain
Palpasi : tidak teraba benjolan.

5. Dada
a. Paru – paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, warna kulit sama dengan
anggota tubuh lain, tidak ada jejas, tidak ada lesi, tidak
ada benjolan, pernapasan dangkal.
Palpasi : vokal premitus teraba.
Perkusi : Bunyi sonor.
Auskultasi : Terdengar bunyi friction rub

P : nyeri bertambah saat melakukan inspirasi, merubah posisi tubuh saat tidur

Q : seperti ditusuk- tusuk.

R : dada/sternum, leher, punggung.

S:7

T : nyeri berkurang ketika duduk atau berdiri.


b. Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat ictus cordis intercosta 5 mid clavicula
sinistira tidak terdapat pembengkakan
Palpasi : terdapat nyeri tekan, teraba ictus cordis intercosta 5
mid clavicula sinisutra
Perkusi : Bunyi redup atau pekak
Auskultasi : Terdengar friction rub.

6. Abdomen
Inspeksi : Agak buncit, tidak ada lesi, wara sama dengan kulit
lain.
Auskultasi : Peristaltik usus 20x/menit
Perkusi : Bunyi timpani
Palpasi : Tidak ada benjolan, dan tidak ada nyeri tekan pada
bagian abdomen.

7. Inguinal dan Genetalia : Normal, permukaan bersih, terpasang kateter ukuran


18.

8. Ekstremitas :

a. Inspeksi : tidak ada luka dan edema pada ekstermitas atas dan
bawah, simetris kanan dan kiri pada ekstermitas kanan dan kiri,
tidak ada patah tulang pada ekstermitas bagian atas dan bawah,
terpasang infus pada ekstermitas atas ( tangan ) kanan.
b. Palpasi : akral hangat, tidak ada nyeri tekan pada kedua tangan
dan kedua kaki, tidak terdapat edema pada ekstermitas atas
maupun bawah.
E. ANALISA DATA

NO Hari/Tanggal Data Fokus Problem Etiologi TTD


.

1. Minggu, 23 DS : Nyeri akut Inflamasi


September Klien mengatakan merasakan Perikardium
2018 nyeri dada/sternum yang
bertambah ketika
inspirasi/tarik napas dalam,
dan ketika merubah posisi
saat tidur sampai menyebar
pada bagian leher, punggung.
Klien mengatakan nyeri akan
berkurang saat posisi klien
duduk atau berdiri.
DO :
Klien terlihat lemah.
Klien terlihat lebih banyak
duduk di tempat tidur.
Klien terlihat menahan nyeri
pada bagian dada/sternum.

P : nyeri bertambah saat


melakukan inspirasi, merubah
posisi tubuh saat tidur

Q : seperti ditusuk- tusuk.

R : dada/sternum, leher,
punggung

S :7

T : nyeri berkurang ketika


duduk atau berdiri.

Hasil TTV :
Suhu : 37,5 0 C
TD : 90/60 mmHg
RR : 25 kali/menit
Nadi : 90 kali/ menit.
Klien terlihat menggunakan
binasal kanul dengan oksigen
5 liter

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri Akut b.d Inflamasi perikardium
G. Intervensi

No Diagnosa NOC NIC


. Keperawatan

1 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan 2 x 24 jam


Inflamasi masalah nyeri dapat teratasi dengan
a. Manajemen nyeri
perikardium indikator:
1. Kaji
A. kontrol nyeri secara komphrehe
Indikator Saat ini Target nsif tentang nyeri.
2. Gali bersama
1. mengen 3 1 pasien factor
ali factor yang dapat
kapan menurunkan atau
nyeri memperberat
3 1 nyeri.
terjadi
2. menggu 3. Ajarkan
nakan penggunaan
tindaka teknik non
n farmakologi (
pengura 3 seperti
1
ngan biofeedback,
nyeri TENS,
tanpa hypnosis,relaksasi
analgesi , bimbingan
k antisipatif, terapi
3. menggu music, terapi
nakan bermain, terapi
analgesi aktivitas,
k yang akupressur,
yang aplikasi
direkom panas/dingin dan
endasik pijatan, sebelum,
an sesudah dan jika
Keterangan : memungkinkan
ketika melakukan
1. tidak pernah menunjukkan
aktivitas yang
2. jarang menunjukkan
menimbulkannyer
3. kadang kadang menunjukkan
i; sebelum nyeri
4. sering menunjukan
terjadi atau
5. secara konsisten menunjukkan
meningkat; dan
bersamaan
dengan tindakan
menurun rasa
nyeri lainnya).
B. tingkat nyeri b. Pemberian
Indikator Saat ini Target Analgesik.
1. Kolaborasikan
1. nyeri 2 4 dengan dokter
yang apakah obat,
dilapor dosis, rute
kan pemberian, atau
perubahan
Keterangan : interval
dibutuhkan, buat
1. berat rekomendasi
2. cukup berat khusus
3. sedang berdasarkan
4. ringan prinsip analgesik.
5. tidak ada
c. Terapi Oksigen.
1.Monitor aliran
C. Tingkat Ketidaknyamanan 2109 oksigen
Indikator Saat ini Target
d. Monitor TTV
1. Nyeri 2 4
2. Tidak 2 4
dapat
beristir
3 4
ahat
3. Sesak
napas
Keterangan :

1. berat
2. cukup berat
3. sedang
4. ringan
5. tidak ada
H. IMPLEMENTASI

NO. Tanggal/Jam Implementasi Respon Paraf


DX

1.

Anda mungkin juga menyukai