OLEH :
BURMAN HEDI, S.Kep
04021481518018
1
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. M
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Lubuk Linggau
Status Marital : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sumatera
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal MRS : 3 Oktober 2017 pukul 14.00WIB
No RM : 1026796
Tanggal Pengkajian : 03 10 2017 Pukul : 14.10 wib
Sumber Informasi : Keluarga Pasien
Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi : Ny. E
2
menit, klien dibawa ke rumah Sakit Hasan Sobirin
Lubuk Linggau, diberi obat di bawah lidah, keluhan
berkurang dan klien diperbolehkan pulang.
Keesokannya pukul 4 sore klien kembali mengalami
nyeri dada hebat seperti serangan awal keluarga
kemudian memutuskan membawa klien berobat ke
RSMH, tanggal 3 oktober 2017 klien di rawat di
ruang CVCU
Diagnosa : Stemi Inferior
Medis
3
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan √ √
Minum √ √
Mandi √ √
Toileting √ √
Berpakaian √ √
Mobilisasi √ √
Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Memerlukan Alat
2 = Memerlukan Bantuan
3 = Memerlukan alat dan bantuan
4 = Tergantung
IV.RIWAYAT KELUARGA
Genogram:
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: Perempuan meninggal
: Laki-laki meninggal
: Klien
: Anggota Keluarga meninggal dengan riwayat penyakit yang sama
V. ASPEK PSIKOSOSIAL
4
1. Pola pikir dan persepsi : Baik, klien menceritakan saat ini kedua
anaknya sedang melanjutkan kuliah, dan
memerlukan biaya yang tidak sedikit, klien juga
disibukkan mengelolah usaha dagangnya, klien
mengatakan akhir-akhir ini selalu berfikir keras
untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Sehingga kadang mengabaikan kesehatnnya,
tidur tidak teratur, makan tidak teratur. Klien
memiliki riwayat perokok berat dan meminum
minuman keras +- 1 tahun yang lalu sebelum
kakaknya meninggal.
2. Persepsi Diri : baik
3. Suasana Hati : Klien merasa cemas dan khawatir mengenai
penyakitnya
4. Hubungan / Komunikasi : baik
5. Pertahanan Koping : Baik, klien mau menceritakan keluhannya,
namun klien tampak sering mengalihkan
perhatian dan kurang fokus saat pengkajian,
ekpresi wajah terlihat tegang.
6. Sistem Nilai Kepercayaan : klien percaya Tuhan dapat membantu proses
kesembuhan penyakitnya dengan cara berobat
kerumah sakit
5
GCS E4M6V5
Pengkajian Sistem
1. Sistem Neurologi
Kesadaran : GCS E4M6V5 Compos mentis
Kejang : tidak ada.
Trauma Kepala : tidak ada
2. Sitem Penglihatan
Bentuk : simetris
Visus : normal 6/6
Konjungtiva : tidak anemis
Ukuran Pupil : 3 mm, isokor, refleks (+)
Akomodasi : klien dapat melihat dengan jelas benda atau objek
Tanda radang : tidak ada
Alat bantu : pasien tidak menggunakan alat bantu melihat
Operasi : klien mengatakan tidak pernah operasi mata
3. Sistem Pendengaran (THT)
ABD : tidak menggunakan ABD, tidak ada kelainan telinga
4. Sistem Pernafasan
Pola Nafas : pola nafas teratur, klien lebih nyaman tidur posisi
kepala ditinggikan, tidur miring untuk meringankan
nyeri
Respirasi Rate : 18 x / menit
Suara paru : ronkhi (-)
Sesak nafas : tidak
Batuk : tidak
Sputum : tidak ada
Trauma dada : tidak ada
5. Sistem Kardiovaskuler
HR : 88 x / menit
TD : 120 / 80 mmHg
MAP : 94 mmHg
6
CRT : < 3 detik
Suara Jantung : BJ I-II normal, gallop (-), murmur (-)
Edema : tidak
Nyeri : ada, dada sebelah kiri, skala 3, seperti ditusuk dan
diremas-remas, hilang timbul berlangsung +- 30
menit
Palpitasi : tidak ada
BAAL : tidak ada
Perubahan Warna Kulit : mulut dan mukosa bibir bersih, elastisitas kulit
Normal, tidak terdapat lesi pada kulit dan ektremitas.
Kuku : bersih
Akral : teraba hangat CRT < 3 detik
Clubbing finger : tidak ada
6. Sistem Pencernaan
Nutrisi :
Intake total 24 jam : 3080 ml
Output total 24 jam : 2920 ml
Balance : +160 ml
Nafsu Makan : Baik
Jenis Diet : diet Jantung II
BB : 69 kg
TB : 160 cm
Eliminasi :
BAB : belum BAB
BAK :Klien BAK menggunakan urinal, urin berwarna kuning
Sistem Reproduksi : Pengeluaran urine jernih, anus dan daerah genitalia
bersih
7. Sistem Muskuloskeletal :
Kekuatan Otot :
5 5
5 5
7
Pergerakan ekstremitas :klien dapat menggerakkan kedua ekstremitas tangan
kanan dan kirinya, namun masih lemah
Edema : tidak terdapat edema
8. Sistem Integumen :
Warna kulit : sawo matang
Integritas : baik, elastisitas kulit baik, kebersihan kulit cukup bersih,
terdapat luka lecet pada punggung akibat dikerok saat
klien mendapat serangan jantung.
turgor kulit : baik, CRT< 3 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil EKG (03 Oktober 2017)
Interpretasi
Normal sinus Rhytm
Inferior Infarct, possibly acute, T wave abnormality consider anterolateral
ischemia
****Acute MI ****
Consider right ventricular involvement in acute inferior infarct
2. Data RM pengkajian awal status IGD TD : 150/100 mmHg / nadi 98 x/ menit /
suhu 36,8 oC
3. Hasil Lab
03 Oktober 2017
Jenis Pemeriksaan (Jam 00.52) Hasil Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 17.2 13.48-17.40 g/Dl
Eritrosit 5.68 4.40-6.30 103/mm3
Leukosit 16.0* 4.73-10.89 103/mm3
Hematokrit 46 41-51 %
Trombosit 197 170-396 103/µL
8
Monosit 9* 2-8%
KIMIA KLINIK
HATI
AST/SGOT 306 * 0-32 U/L
ALT/SGPT 37* 0-31 U/L
GINJAL
Ureum 31 <50 mg/dl
Kreatinin 0.70 0.50-0.90 mg/dl
JANTUNG
Troponin T 1211* < 50 ng/L
CK-MB 145* 7-25
ELEKTROLIT
Natrium (Na) 142 135-155 mEq/L
Kalium (K) 4.1 35-55 mEq/L
9
VIII. ANALISA DATA
Data Analisa Data Masalah Keperawatan
DS : Faktor predisposisi Resiko penurunan
1. Klien mengatakan badannya Kebiasaan merokok,alkoholic, curah jantung
lemah, berkeringat dingin. hipertensi pola makan yang
2. Klien mengatakan kepala buruk, congenital, obesitas dan
pusing pandangannya hiperlipidemia
berkunag ↓
3. Klien mengatakan memiliki LDL teroksidasi
riwayat perokok berat, ↓
peminum alcohol dan Timbul bercak lemak/plak
memiliki pola makan yang halus pada pembuluh darah
tidak teratur jantung
DO : ↓
1. Perubahan EKG Penimbunan plak dan
Hasil EKG ST-Elevasi sumbatan
Miocard Infarck ↓
2. Hasil Laboratorium terjadi Thrombus
peningkatan enzim jantung, Oklusi arteri koroner
troponin dan CK-MB ↓
Troponin = 1211* Aliran darah koroner menurun
CK-MB = 45* ↓
3. Data pengkajian awal (status Suplay O2 ke otot jantung
masuk IGD) menunjukkan menurun
terjadinya peningkatan ↓
tekanan darah Penurunan curah jantung
TD : 150/ TD : 150/100
mmHg / nadi 98 x/ menit /
suhu 36,8 oC TB.
DS : Faktor predisposisi Nyeri akut
1. Klien mengatakan nyeri dada Kebiasaan merokok,alkoholik,
sebelah kiri, tembus hipertensi pola makan yang
kepunggung menjalar buruk, congenital, obesitas dan
keleher/rahang dan tangan hiperlipidemia
sebelah kiri, nyeri seperti ↓
ditusuk benda tajam, skala LDL teroksidasi
nyeri 3, hilang timbul dengan ↓
durasi +- 30 menit Timbul bercak lemak/plak
DO : halus pada pembuluh darah
1. Klien terlihat tegang jantung
2. Ekspresi wajah menahan nyeri ↓
3. Klien merubah posisi Penimbunan plak dan
tidur/miring untuk sumbatan
10
meringankan nyeri ↓
4. Skala nyeri 3, nyeri sedang Thrombus
5. Berkeringat dingin Oklusi arteri koroner
6. TTV ↓
TD : 120/80mmHg Aliran darah koroner menurun
Nadi : 88 x/ menit ↓
Temp : 37,4 oC Kematian jaringan
↓
Nekrosis
↓
Stimulasi saraf
↓
Aktivasi mediator nyeri
↓
Nyeri akut
DS : Faktor predisposisi Ansietas
1. Klien mengatakan cemas Penyakit/riwayat keluarga
mengenai keadaannya ↓
2. Klien mengatakan telah Pengalaman mengalami
mengalami nyeri yang hebat. sensasi nyeri hebat, takut akan
3. Klien mengatakan kakaknya kematian
setahun yang lalu meninggal ↓
dengan gejala penyakit yang Riwayat saudara yang
sama. meninggal dengan gejala
4. Klien mengatakan akhir-akhir penyakit yang sama
ini sering berfikir keras ↓
mengenghadapi banyaknya Informasi yang tidak adekuat
persoalan didalam rumah tentang penyakit
tangganya terutama ↓
memikirkan usahanya dan Cemas
kedua anaknya yang kuliah.
DO :
1. Ekspresi wajah klien tampak
tegang saat dilakukan
pengkajian.
2. Pandangan mata tidak dapat
fokus
3. TTV
TD : 120/80mmHg
Nadi : 88 x/ menit
Temp : 37,4 oC
RR : 18 x / menit
SPo2 : 98%
DS : Faktor predisposisi Intoleransi aktivitas
11
1. Klien mengatakan tubuhnya Penyakit
lemah, kepala pusing dan ↓
berkunang. Thrombus,
2. Klien mengatakan tidak dapat Oklusi arteri koroner
melakukan aktifitas ADL ↓
secara mandiri Aliran darah koroner menurun
DO : ↓
1. Klien badreast ditempat tidur Suplay O2 ke otot jantung
2. Klien terpasang alat monitor menurun
dan IVFD ↓
3. Klien tampak lemah Intoleransi aktivitas
4. Aktivitas klien dibantu
perawat dan keluarga
5. Kekuatan otot
5 5
5 5
IX. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas Masalah)
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya oklusi atherosklerosis
2. Resiko penurunan curah jantung berhubungan sumbatan pada pembuluh darah koroner
jantung
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, stress ancaman kematian berkaitan
dengan penyakit jantung yang diderita.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan suplay oksigen ke otot jantung menurun.
12
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan (SMART) Intervensi Keperawatan
Rasional
Keperawatan
Nyeri akut NOC NIC
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian nyeri secara - Pengkajian PQRST dilakukan untuk menilai skala,
adanya oklusi keperawatan 3x24 jam komperhensif. Penyebab nyeri, intensitas, durasi serta lokasinyeri yang dapat
atherosklerosis diharapkan nyeri hilang kualitas nyeri, lokasi nyeri, skala dan menjadi acuan untuk menentukan intervensi yang
atau berkurang dengan lamanya nyeri tepat
Kriteria Hasil : - Reaksi non verbal dapat menggambarkan tingkat
- Skala Nyeri berkurang - Observasi reaksi non verbal nyeri yang dirasakan klien terhadap agen pencetus
- Wajah klien - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk nyeri
mengekspresikan memberikan intervensi - Tipe dan sumber nyeri menjadi acuan untuk
berkurangnnya nyeri - Mengatur posisi klien pada posisi menentukan pilihan intervensi yang tepat
- Klien tampak nyaman nyaman - Nyeri kadang kala timbul pada saat klien
- Klien tidak meringis tidur/berbaring dalam posisi tertentu, mengatur
menahan sakit posisi tidur klien bersamaan dengan melihat
- Diaphoresis hilang atau ekspresi wajah merupakan cara tepat untuk
berkurang - Kurangi faktor prepitasi nyeri mengurangi nyeri.
- Gerakan tubuh - Berikan edukasi tentang nyeri yang - Menghindarkan klien dari fakto-faktor yang
mengidikasikan dialami memicu timbul serangan berulang
hilangnya nyeri - Mengajarkan klien manajemen nyeri - Tehnik distraksi dan relaksasi yang dilakukan
non farmakologi seperti tehnik dengan benar akan merangsang pengeluaran
relaksasi nafas dalam, dan distraksi hormone endorfrin sehingga menimbulkan rasa
nyaman dan tenang
Resiko penurunan NOC NIC
curah jantung Setelah dilakukan tindakan - Evaluasi adanya nyeri dada - Mengevaluasi nyeri dada yang meliputi lokasi,
berhubungan keperawaatan selama 2x24 ( intensitas, lokasi, durasi dan skala skala durasi serta tipe nyeri akan memberikan
sumbatan pada penurunan curah jantung nyeri kesimpulan pengambilan tindakan atau
pembuluh darah serangan MI tidak terjadi, - Catat adanya disritmia jantung, catat penatalaksanaan lanjutan yang tepat
koroner janrung dengan kriteria hasil : adanya tanda dan gejala peurunan - Disritmia jantung merupakan indicator awal
- Tanda-tanda vital dalam cardiac output jantung sebelum terjadinya serangan yang dapat
rentang normal - Monitor status pernafasan yang diantisipasi sedini mungkin
- Dapat mentoleransi menandakan gagal jantung - Status pernafasan akan memberikan gambaran
13
aktivitas, tidak ada dampak dari tingkat gangguan yang terjadi pada
kelelahan - Monitor balance cairan jantung
- Tidak ada edema paru, - Balance cairan menjadi indicator tingkat gangguan
perifer dan tidak ada - Pasang monitor untuk sistem metabolic tubuh
asites mengobservasi adanya perubahan - Perubahan tekanan darah dapat menjadi parameter
- Tidak ada penurunan tekanan darah, SPo2, RR suhu dan adanya gangguan yang terjadi pada fungsi jantung
kesadaran MAP - Stress merupakan salah satu faktor utama pemicu
- Nilai enzzim jantung terjadinya gangguan fungsi sirkulasi normal dari
dalam batas normal - Anjurkan klien untuk menurunkan peredaran darah, stressor memicu meningkatnya
- Gambaran EKG normal stress kerja otot jantung
- Monitor adanya dyspneu, fatigue, - Tanda dyspneu, fatique, takipneu dan ortopneu
tekipneu dan ortopneu merupakan serangkaian gejala yang akan timbul
- Berikan oksigen sesuai posedur ketika jantung mengalami masalah
terapi - Peningkatan dari nilai normal pada hasil
- Kaji hasil laboratorium dan nilai pemeriksaan laboratorium merupakan indicator
kritis enzim jantung adanya gangguan pada jantung dan organ lain
- Kolaborasi diet dgn tim gizi dalam tubuh
Ansietas berhubungan NOC NIC
dengan krisis Setelah dilakukan tindakan - Gunakan pendekatan yang - Pendekatan yang menyenangkan serta komunikasi
situasional, stress keperawatan selama 3 x 24 menyenangkan, jalin komunikasi yang terapeutik akan menciptakan hubungan saling
ancaman kematian jam kecemasan klien yang terapeutik percaya antara perawat dank lien
berkaitan dengan berkurang atau hilang - Identifikasi tingkat kecemasan - Tingkat kecemasan klien menjadi acuan
penyakit jantung yang dengan kriteria hasil : - Berikan klien waktu menentukan intervensi yang tepat
diderita - Klien dapat mengontrol mengungkapkan perasaan yang - Memberikan banyak waktu, mendengarkan dengan
cemasnya membuatnya cemas seksama ungkapan kecemasan klien akan
- Klien dapat - Dengarkan penuh perhatian memudahkan perawat mengidentifikasi factor-
mengidentifikasi dan - Kaji factor yang memicu timbulnya faktor penting yang memicu timbulnya cemas klien
dapat mengungkapkan cemas sehingga memudahkan perawat memberikan
gejala cemasnya - Berikan edukasi mengenai penyakit informasi yang tepat menenai kecemasannya
- Mengidentifikasi dan yang diderita, tanda gejala, factor - Memberikan informasi pada klien dan keluarga
menunjukkan tehnik pencetus terjadinya penyakit, mengenai penyakit yang dideritanya, akan
untuk mengontrol cemas komplikasi serta kemungkinan memberikan pemahaman yang dapat menjadi dasar
- Tanda-tanda vital dalam terburuk bila penyakitnya tidak berfikir klien mengikuti pengobatan yang telah
batas normal ditangani dengan baik. diprogramkan untuk kesembuhannya
14
- Postur tubuh, ekspresi - Berikan edukasi pada klien - Informasi yang benar dan tepat mengenai tahapan
wajah, bahasa tubuh mengenai pengobatan yang sedang program pengobatan yang akan dijalani klien
menunjukkan dijalaninya. diharapkan mampu mengurangi tingkat stressor
berkurangnya kecemasan - Beri klien support dan dorongan klien
semangat untuk sembuh dari - Dorongan untuk kesembuhan sangat dibutuhkan
penyakitnya oleh klien
- Yakinkan pada klien bahwa ia bisa - Membangkitkan semangat klien untuk sembuh
melewati fase-fase sulit sekarang ini akan memberikan kekuatan serta ketenangan dalam
- Ajarkan klien tehnik relaksasi nafas menghadapi penyakitnya
dalam, tehnik distraksi serta - Tehnik relaksai nafas dalam, tehnik distraksi
imajinasi terbimbing untuk merupakan metode non farmakologi yang efektif
menurunkan tingkat kecemasannya untuk memanajemen tingkat kecemasan pada klien
dengan gangguan jantung
Intoleransi aktivitas NOC NIC
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi tingkat kemampuan - Tingkat kemampuan klien dalam melakukan
suplay oksigen ke otot keperawatan selama 3x24 aktivitas mandiri klien aktivitas ringan sehari-hari dapat menjadi tolak
jantung menurun jam aktivitas klien dapat - Bantu ADL klien ukur tinggat ketergantungan klien terhadap orang
terpenuhi dengan criteria - Bantu klien untuk memilih aktivitas lain
hasil : konsisten yang sesuai dengan - Membantu klien dalam ADL akan melatih dan
- Berpartisipasi dalam kemampuan fisik, psikologi dan membiasakan klien dalam aktivitasnya
aktivitas fisik tanpa sosial. - Melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan
disertai dengan - Berikan bantuan pemenuhan fisik akan meminimalkan penggunaan energy serta
peningkatan TD RR dan kebutuhan personal hygiene mencegah klien kelelahan
nadi - Dekatkan alat minum, alat makan - Kebutuhan personal hygiene merupakan salah satu
- Mampu melaksanakan yang digunakan ke dekat klien aspek penting terhadap perawatan diri yang
aktivitas sehari-hari ADL - Bantu kebutuhan eliminasi BAB dan mempercepat peroses penyembuhan penyakit
secara mandiri BAK - Membantu klien BAB dan BAK di tempat tidur
- Tanda-tanda vital dalam akan mengurangi aktivitas dan beban kerja jantung
batas normal yang berlebihan
- Status sirkulasi baik
- Status respirasi baik
15
D. Catatan Perkembangan
Diagnosa
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
Rabu Nyeri akut Pukul 08.30 wib Jam 13.30 WIB
3-10-2017 berhubungan dengan 1) Makukan pengkajian nyeri secara komperhensif. S : Klien mengatakan nyeri hilang timbul
Pukul adanya oklusi Penyebab nyeri, kualitas nyeri, lokasi nyeri, skala Nyeri terasa saat klien menarik nafas dalam
08.30 atherosklerosis dan lamanya nyeri secara maksimal
Respons : Klien mengatakan nyeri dada secara O : - Pasien dalam posisi semi fowler (head up
tiba-tiba saat beraktivitas hilang timbul, nyeri 30°)
seperti ditusuk benda tajam, menjalar kepunggung, - skala nyeri 3
leher dan lengan kiri, skala nyeri 3, durasi nyeri +- - ekspresi wajah klien tampak tenang, rileks
30 menit, nyeri tidak hilang dengan istirahat - TD : 120/80 mmHg
2) Mengobservasi reaksi non verbal - HR : 87x/mnt
Respons : klien tampak tegang, muka meringis - RR : 18 x/mnt
menahan sakit. - Klien tampak gelisah
Pukul 08.40 wib A : Nyeri akut berhubungan dengan adanya oklusi
3) Mengatur posisi tidur klien pada posisi nyaman atherosclerosis
Respon : head up 300 P : Lanjutkan intervensi
4) Mengurangi faktor prepitasi nyeri - Lakukan ealuasi pengkajian nyeri
Respons : batasi pengunjung - Observasi respon verbal dan nonverbal
Pukul 09.00 wib terhadap nyeri
5) Mengajarkan klien manajemen nyeri non - Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
farmakologi seperti tehnik relaksasi nafas dalam,
dan distraksi
Respons : klen dapat mendemonstrasikan
manajemen nyeri non farmakologi dengan cara
relaksasi nafas dalam
Resiko penurunan Pukul 08.30 Jam 14.00 WIB
curah jantung 1) Mengevaluasi nyeri dada, intensitas, lokasi, durasi S : Klien mengatakan badannya masih lemah
berhubungan dan skala nyeri O : - GCS E4 M6 V5
sumbatan pada Respons : Klien mengatakan nyeri dada hilang - Nyeri masih ada skala 3
pembuluh darah timbul, nyeri seperti ditusuk benda tajam, menjalar - Terpasang monitor
koroner janrung kepunggung, leher dan lengan kiri, skala nyeri 3, - Irama jantung sinus rhytm
16
durasi nyeri +- 30 menit, nyeri tidak hilang dengan - Elevasi Gel STpada sadapan EKG (-)
istirahat - Pernapasan O2 nasal kanul
Pukul 08.35 wib - Troponin T 1211*
2) Mencatat adanya kelainan irama jantung, disritmia - CK-MB 145*
jantung pada monitor, catat adanya tanda dan - Diet jantung II
gejala peurunan cardiac output jantung. - TD : 120/80 mmHg MAP 60
Resposn : gambaran EKG sinus Rhytm - HR : 88x/mnt
3) Monitor status pernafasan yang menandakan gagal - RR : 18 x/mnt
jantung - T : 37.4o C
4) Memonitor balance cairan - SaO2 :n100%
5) Memasang monitor untuk mengobservasi adanya - Balance cairan
perubahan tekanan darah, SPo2, RR suhu dan A : Resiko penurunan curah jantung
MAP P : Lanjutkan intervensi 1,2, 3, 4, 5
Pukul 09.00 wib - Observasi tanda-tanda vital, TD, Nadi, suhu,
6) Menganjurkan klien untuk menurunkan stress pernafasan dan perubahan irama jantung
Respons : memberikan edukasi pada klien - Observasi nyeri tiap 4 jam
bagaimana mekanisme stress dapat memperburuk - Kolaborasi pemberian obat Arixtra
keadaan penyakitnya serta menhajarkan - Kolaborasi pemeriksaan Echo
bagaimana cara memanajemen stress dengan baik
Pukul 09.20 wib
7) Memonitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan
ortopneu.
Respons : tidak ada diyspneu,ortopneu dan
takipneu
8) Membrikan klien terapi oksigen sesuai posedur
terapi
Respons : Oksigen binasal 4-6 liter / menit
Pukul 10.00 wib
9) Mengkaji hasil laboratorium dan nilai kritis enzim
jantung
Respons : Troponin 1211* CK-MB 145*
10) Memberikan klien asupan gizi sesuai
penatalaksanaan diet
Respons : diet jantung II
17
Ansietas Pukul 08.50 wib Jam 13.30.WIB
berhubungan dengan 1) Menggunakan pendekatan yang menyenangkan, S : Klien mengatakan rasa cemasnya berkurang
krisis situasional, menjalin komunikasi yang terapeutik kepada klien Klien mengatakan akan mengikuti saran serta
stress ancaman Respons : melakukan komunikasi tepapeutik anjuran yang telah diberikan perawat untuk
kematian berkaitan kepada klien untuk mengali informasi mengenai mengurangi rasa takut terta cemasnya
dengan penyakit cemas yang dirasakan klien O : - GCS E4 M6 V5
jantung yang diderita 2) Mengidentifikasi tingkat kecemasan - Ekpresi wajah tampak tenang dan rileks
Resposn : klien mengatakan, merasa takut serta - TD : 120/80 mmHg
cemas dengan penyakitnya. - HR : 88 x/mnt
3) Memberikan klien waktu mengungkapkan - RR : 18 x/mnt
perasaan yang membuatnya cemas. A : Ansietas berhubungan dengan krisis
Respons : Klien menceritakan riwayat keluarga situasional, stress ancaman kematian terhadap
(kakak klien) yang meninggal dunia setahun yang penyakit yang diderita
lalu karena penyakit jantung, klien merasa takut P : Lanjutkan intervensi 1, 5,7,8,dan 9
kejadian akan menimpanya juga.
4) Mendengarkan penuh perhatian
Respons : klien juga mencemaskan usaha, keadaan
keluarga serta kebutuhan 2 anaknya yang saat ini
sedang kuliah
Pukul 09.00 wib
5) Memberikan edukasi mengenai penyakit yang
diderita, tanda gejala, faktor pencetus terjadinya
penyakit, komplikasi serta kemungkinan terburuk
bila penyakitnya tidak ditangani dengan baik.
Respons : klien memahami penjelasan perawat dan
akan mengikuti anjuran yang baik yang telah
diberikan perawat.
6) Memberikan edukasi pada klien mengenai
pengobatan yang sedang dijalaninya.
Respons : Klien dapat memahami dan akan
mengikuti anjuran perawat.
7) Memberikan klien support dan dorongan semangat
untuk sembuh dari penyakitnya
Respons : klien mengungkapkan keinginannya
18
yang kuat untuk sembuh dari penyakitnya
8) Meyakinkan klien bahwa ia bisa melewati fase-
fase sulit sekarang ini
Pukul 09.00 wib
9) Mengjarkan klien tehnik relaksasi nafas dalam,
tehnik distraksi serta imajinasi terbimbing untuk
menurunkan tingkat kecemasannya
Respons : Klien dapat mendemonstrasikan
manajemen mengurangi atau menurunkan tingkat
kecemasan dengan tehnik relaksasi nafas dalam
dan tehnik distraksi.
24