Anda di halaman 1dari 6

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PERILAKU KEKERASAN

A. Topik
Teori Asertif sesi 3

B. Tujuan
- Tujuan Umum
Klien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui interaksi asertif
- Tujuan Khusus
1. Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa
2. Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa kemarahan

C. Landasan Teori
Perilaku kekerasan merupakan ekspresi marah yang paling maladaptif disertai perilaku
yang dapat membahayakan secara fisik baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujun untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 1993).
Pada pasien dengan perilaku kekerasan sering memperlihatkan permusuhan, keras dan
menuntut, mendekati orang lain dengan ancaman, memberi kata-kata ancaman tanpa
niat melukai
Tanda dan gejala yang dapat muncul pada klien dengan masalah keperawatan perilaku
kekerasan pada saat pengkajian awal didapatkan data bahwa klien dibawa dengan sebab
marah-marah, memukul anggota keluarga atau orang lain serta merusak barang.
Sedangkan pada waktu dilakukan observasi didapatkan: muka merah, pandangan tajam,
otot tegang, nada suara tinggi, klien selalu memaksakan kehendak dan tidak mau diberi
penjelasan, memukul jika tidak senang.

D. Sasaran
1. Klien dengan karakteristik/kriteria
Klien yang sebelumnya pernah melakukan perilaku kekerasan tetapi sudah
dapat mengontrol marahnya
Klien dapat berkosentrasi + 45 menit
Saat berinteraksi ada kontak mata
2. Proses seleksi klien
Klien tidak mengalami disorientasi
Komunikasi klien tidak inkoheren
Gerak fisik cukup kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan
3. Jumlah klien yang ikut Taks 1 : 6 orang

E. Pengorganisasian
1. Waktu : 45 Menit
Hari/tanggal : Kamis 7 Juni 2007
Pukul : 08.30 - 09.15
Tempat : Ruang makan ruang rawat Merpati
Metode dan Media
Metode:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
Media atau alat:
a. Papan tulis/flipchart/whiteboard dan alat tulis
b. Buku catatan dan pulpen
c. Jadwal kegiatan klien
Setting:
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan
= Leader

= Co leader

= Fasilitator

= Observer

= Klien
Tim Terapis:
a. Leader:Titin Suryani
Uraian tugas leader
Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
Memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan mengajukan pendapat
dan memberikan umpan balik
Sebagai role model
Menganalisa dan mengobservasi pola komunikasi kelompok
Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik, mengungkapkan perasaan dan pikiran
Menciptakan suasana dimana anggota kelompoknya dapat menerima
perbedaan dan perilaku dengan anggota lain
Membuat tata tertib bagi anggota kelompok demi kelancaran diskusi

b. Co leader: Yuliana Hartati


Uraian tugas co leader
Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
Menyampaikan informasi dari fasilitator kepimpinan
Mengingatkan pemimpin bila diskusi menyimpang
Bersama leader menjadi contoh untuk kerjasama yang baik

c. Fasilitator: Titi Ayu Sastri, Yulia Syafriani


Uraian tugas fasilitator
Memfasilitasi klien untuk mengikuti kegiatan anggota kelompok seperti ajaran
dari leader
Memberikan stimulus kepada anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan
kelompok

d. Observer: Titi Dwi Jayanti


Uraian tugas observer
Mengamati dan mencatat respon klien, jalannya dinamika kelompok dan
keaktifan kelompok
Memberikan umpan balik untuk perbaikan TAK selanjutnya
Proses Pelaksanaan
1. Pelaksanaan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien
b. Mempersiapakan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi: 5 menit
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala marah,serta
perilaku kekerasan
3. Tanyakan apakah kegiatan fisik untuk mencegah perilaku kekerasan sudah
dilakukan
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara sosial untuk mencegah perilaku
kekerasan
2. Menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja: 30 menit
a. Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin meminta sesuatu dari orang
lain
b. Menuliskan cara-cara yang disampaikan klien
c. Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa paksaan, yaitu Saya
perlu/ingin/minta , yang akan saya gunakan untuk .
d. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara pada
poin c.
e. Ulangi d sampai semua klien mencoba
f. Memberikan pujian pada peran serta klien
g. Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa sakit hati
pada orang lain, yaitu Saya tidak dapat melakukan ... atau Saya tidak
menerima dikatakan ... atau Saya kesal dikatakan seperti ...
h. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara pada
poin d.
i. Ulangi h sampai semua klien mencoba
j. Memberikan pujian pada peran serta klien
4. Tahap terminasi: 10 menit
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah
dipelajari
3. Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, dan interaksi sosial yang
asertif, jika stimulus penyebab perilaku kekerasan terjadi
2. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif
secara teratur
3. Memasukkan interaksi sosial yang asertif pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegiatan ibadah
2. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah
mencegah perilaku kekerasan secara sosial. Formulir evaluasi sebagai berikut
Sesi 3: TAK
Stimulasi persepsi perilaku kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan sosial
No Nama klien Memperagakan Memperagakan Memperagakan cara
cara meminta cara menolak mengungkapkan
tanpa paksa yang baik kekerasan yang baik
1
2
3
4
5
6

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan
perilaku kekerasan secara sosial: meminta tanpa paksa, menolak dengan baik,
mengungkapkan kekesalan dengan baik. Beri tanda ( ) jika klien mampu dan tanda
( X ) jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan. Klien mampu memperagakan cara meminta tanpa paksa, menolak dengan
baik dan mengungkapkan kekerasan. Anjurkan klien mempraktikkan diruangan rawat
(buat jadwal).

Anda mungkin juga menyukai