Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn “K” DENGAN BRONKHITIS

DI RUANG RINRA 2 KAMAR 3 RSUD HAJI MAKASSAR

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


Keperawatan Medikal Bedah 1I

OLEH :
NUR INTAN ANA SOFIAN
14420212169

CI INSTITUSI CI LAHAN

(……………………………) (..……………..…………..)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
Nama Mahasiswa : Nur Intan Ana Sofia Nim: 14420212169
No. RM : 25.87.96
Tanggal Masuk : 24/04/2022
Tanggal Pengkajian : 25/04/2022
Tempat : Ruangan Rinra 2
I. DATA UMUM
1. Identitas klien
Nama : Tn “K”
Tanggal Lahir : 16-03-1948
Umur : 74 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Makassar
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : STM
Pekerjaan : Wiraswasta
Lama bekerja :-
Alamat : Perum Al-Habsi
Telepon : 08xxxx
Tanggal masuk RS : 24/04/2022 Ruangan: Rinra 2
Golongan Darah :-
2. Penanggung jawab / pengantar : Biaya perawatan ditanggung oleh BPJS
Nama : Ny. K
Umur : 68 tahun
Pekerjaaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMP
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Perum Al-Habsi
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama : Sesak nafas
2. Alasan masuk RS : Sesak nafas dialami sejak 2 hari yang lalu disertai
batuk berdahak dalam 1 minggu dan nyeri dada.
3. Riwayat Penyakit
Provocative/Palliative : Saat Beraktivitas
Quality : Hilang Timbul
Region : Pada daerah dada
Severity : 4 (sedang)
Timing : ± 15 menit
4. Data Medik
a. Dikirim oleh : IGD
b. Diagnosa Medik :
1) Saat masuk : Dyspnoe
2) Saat pengkajian : Bronkhitis

III.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang dialami
Saat kecil/ kanak-kanak :-
Penyebab :-
Riwayat perawatan : klien pernah di rawat di RSUD Haji 1
bulan yang lalu.
Riwayat operasi : Tidak ada
Riwayat pengobatan :
Riwayat alergi : Tidak ada
2. Riwayat immunisasi : Lengkap
3. Lain-lain : klien memiliki riwayat asma,.
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

68
73

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah dengan klien
: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

Generasi I : Meninggal dalam usia tua


Generasi II : Meninggal karena usai tua
Generasi III : Meninggal karena usia
Kesimpulan : Tidak ada salah satu anggota keluarga menderita penyakit
keturunan dan penyakit bronchitis yang sama dengan klien

RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL

1. Pola koping : Koping pasien baik klien menerima dan


mengatakan penyakitnya adalah ujian dari
Allah SWT
2. Harapan klien terhadap : Klien berharap penyakitnya akan sembuh
keadaan penyakitnya dan klien dapat pulang kerumah dan
berkumpul dengan keluarganya
3. Factor stressor : Pasien nampak gelisah
4. Konsep diri : Pasien merupakan seorang laki-laki berusia
74 Tahun dan seorang suami
5. Pengetahuan klien : klien mengetahui kondisi kesehatan yang dia
tentang penyakitnya alami
6. Adaptasi : Klien mampu beradaptasi dengan lingkungan
RS dan sekitarnya
7. Hubungan dengan : Hubungan klien dengan anggota keluarga
anggota keluarga baik
8. Hubungan dengan : Pasien mampu beradaptasi dengan
masyarakat masyarakat yang berada di lingkungan
tempat tinggal klien
9. Perhatian terhadap orang : Klien memperhatikan lawan bicara dan
lain dan lawan bicara mampu berkomunikasi dengan baik dengan
keluarga maupun pada petugas kesehatan
10 Aktifitas social : Pasien selalu berinteraksi baik dengan
. keluarga maupun teman-temannya dan
anggota keluarga lainnya.
11 Bahasa yang sering : Klien menggunakan bahasa Indonesia dalam
. digunakan berkomunikasi
12 Keadaan lingkungan : Klien selalu di ditemani oleh istrinya
.
13 Kegiatan : Selama dirawat di RS pasien tetap
. keagamaan/pola ibadah melaksanakan Sholat
14 Keyakinan tentang : Klien yakin bahwa klien dapat sembuh dari
. kesehatan penyakitnya dan dapat beraktivitas kembali

V. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1 Makan
. a. Sebelum masuk rumah : Makan 3 kali sehari, porsi cukup, makanan
sakit yang tidak disukai tidak ada
b. Setelah masuk rumah : Makan 3 kali sehari, dengan porsi dihabiskan
sakit jika sesak makanan tidak dihabiskan.
2 Minum
. a. Sebelum masuk rumah : Minum 8 gelas perhari
sakit
b. Setelah masuk rumah : Minum 500 ml/hari
sakit

3 Tidur
. a. Sebelum masuk rumah : Pola tidur tidak teratur 5-6 jam
sakit
b. Setelah masuk rumah : Klien mengatakan selalu terbangun ketika
sakit sesak, batuk dan nyeri, frekuensi tidur 4-5
jam
4 Eliminasi fekal/BAB
. a. Sebelum masuk rumah : - BAB 1x/hari
sakit Konsistensi lunak dan berwarna kuning
b. Setelah masuk rumah : BAB 1 x selama masuk RS, konsistensi
sakit lembek dan berwarna kuning

5 Eliminasi urine /BAK


. a. Sebelum masuk rumah : 1-2 x/hari, warna kuning pekat
sakit
b. Setelah masuk rumah : urin nampak kuning pekat, frekuensi
sakit 1-2x/hari

6 Aktivitas dan latihan


. a. Sebelum masuk rumah : Klien mampu melakukan aktivitas tanpa
sakit bantuan dari keluarga
b. Setelah masuk rumah : Klien memerlukan bantuan keluarga saat
sakit beraktivitas seperti saat kekamar mandi,
dan saat makan.
7 Personal Hygien
. a. Sebelum masuk rumah : - Mandi 2 x / sehari
sakit Memakai sabun dan sampo
Serta menggosok gigi
Memakai pakaaian mandiri

b. Setelah masuk rumah


sakit : Tidak pernah mandi selama masuk RS

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : Klien nampak sakit sedang
Kehilangan BB : Berat Badan 60 Kg, Tinggi 173 Cm, IMT : 20,06
Kelemahan : Klien tampak lemah
Perubahan mood : Terjadi ketika sesak dan nyeri dada.
Vital sign :
a. Tanda-tanda Vital pada Hari Senin Tanggal 25/04/2022 Jam 12.00
Tekanan darah : 104/70 mmHg
Nadi : 83 x/menit
Pernafasan : 30 x/menit
Suhu : 37 °C
b. Tanda-tanda Vital pada Hari Selasa Tanggal 26/04/2022 Jam 12.00
Tekanan darah :119/73 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 36,8°C
c. Tanda-tanda Vital pada Hari Rabu tanggal 27/04/2022 Jam 12.00
Tekanan darah :100/60 mmHg
Nadi : 83 x/menit
Pernafasan : 28 x/menit
Suhu : 36,9 °C
Tingkat kesadaran : Composmentris
Ciri-ciri tubuh :Klien memiliki kulit putih dan rambut berwarna
hitam da nada sebagian uban.
2. Head to toe
a. Kepala
Inspeksi :
1) Bentuk kepala mesochepal
2) Warna rambut hitam merata dan ikal
3) Tidak ada ketombe,
4) Tidak nampak adanya alopesia pada daerah kepala
5) Kulit kepala bersih tidak ada ketombe.
Palpasi :
1) Tidak ada nyeri tekan,
2) Tidak teraba adanya massa,
3) Rambut tidak mudah tercabut.
b. Muka
Inspeksi:
1) Muka simetris kiri dan kanan
2) Ekspresi wajah nampak murung dan pucat
3) Warna kulit sama dengan sekitarnya
c. Mata
Inspeksi:
1) Palpebral tidak edema
2) Sclera tidak icterus
3) Pupil Isokor
4) Congjutiva Nampak pucat
5) Gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah
6) Tidak menggunakan alat bantu kacamata
Palpasi :
1) Tidak ada nyeri tekan
2) TIO tidak meningkat
d. Hidung
Inspeksi :
1) Lubang hidup simetris kiri dan kanan
2) Tidak tampak adanay secret/cairan
3) Tidak tampak adanya tanda-tanda radang
4) Tidak ada devias septum naso
5) Tidak tampak adanya polip
Palpasi
1) Tidak ada nyeri tekan pada sinus-sinus
e. Telinga
Inspeksi :
1) Bentuk telinga simetris kiri dan kanan
2) Tidak tampak adanya cairan
3) Tidak tampak adanya peradangan
4) Tidak menggunaan alat bantu pendengaran
Palpasi :
1) Tidak ada nyeri tekan
f. Kulit/integrumen
Inspeksi :
1) Warna kulit merata
2) Tidak ada edema
3) Tidak ada lesi ataupun luka
4) Sianosis
Palpasi :
1) Akral teraba hangat
g. Rongga mulut
Inspeksi :
1) Mukosa bibir tampak kering dan pucat
2) Gusi merah muda, tidak ada lesi/sariawan
3) Tidak Nampak adanya peradangan
4) Keadaan lidah bersih
Palpasi
1) Tidak ada nyeri tekan pada area sekitar bibir atau mulut
h. Leher
Inspeksi :
1) Tidak Nampak pembesaran kelenjar thyroid/kelenjar lymfe
2) Warna kulit sama dengan sekitarnya
3) Tekanan vena jugularis tidak meningkat
4) Tidak ada kaku kuduk
Palpasi :
1) Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid
2) Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar lymfe
3) Tidak ada nyeri tekan
i. Dada dan paru
Inspeksi :
1) Bentuk dada simetris kiri dan kanan (normal chest)
2) Warna kulit sama dengan sekitarnya
3) Tidak Nampak adanya benjolan/tumor
4) Frekuensi nafas 26x/menit
5) Irama pernafasan ikut gerak nafas
6) Menggunakan otot bantu pernafasan
7) Terpasang O2 dengan nasal kanul 4 liter/menit
Palpasi :
1) Tidak teraba adanya massa/tumor
2) Tidak ada nyeri tekan
3) Ekspansi dada : pengembangan dada seimbang kiri/kanan
4) Vocal femitus: menurun kanan dan kiri
Perkusi :
1) Terdengar sonor ICS 2-6
2) Batas hati/paru dari sonor ke pekak
3) Batas paru jantung ICS 2-3 dari sonor ke pekak
4) Batas pari abdomen ICS 2-8 dari sonor ke tympani
Auskultasi :
Terdengar ronchi pada apeks paru kiri/kanan
j. Jantung
Inspeksi :
Ictus cordis tampak disekitar ICS 5
Palpasi :
Denyut apex teraba pada ics 5 midclavicula kiri
Perkusi :
Terdengar bunyi pekak pada ICS3-5 kiri
Auskultasi :
Bunyi jantung I dan II terdengar murni
k. Abdomen
Inspeksi :
1) Perut nampak datar
2) Warna kulit sama dengan sekitarnya
3) Tidak nampak adanya massa/tumor
Auskultasi :
Peristaltik terdengar 7x/menit
Perkusi
Terdengar bunyi tympani pada seluruh area perut
Palpasi :
1) Tidak teraba adnaya pembesaran hepar
2) Tidak teraba adanya pembesaran limfe
3) Ginjal tidak teraba
4) Tidak ada nyeri tekan
l. Genetalia dan anus
Tidak dilakukan pengkajian karena tidak ada keluhan
m. Ekstrimitas
Atas dan bawah:
Inspeksi :
1) Nampak adanya edema pada kedua tungkai kaki
2) Kedua tangan gemetar (gerakan dirasakan tidak disadari)
3) Tidak nampak adnya atrofi/hypertrofi
4) Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi
1) Tidak ada nyeri tekan
2) Tidak teraba adanya massa
3) Kekuatan otot 4 (ROM)
4) Tidak ada clubbing finger

3. Pengkajian data focus


Data Subjektif Data Objektif
a. Klien mengatakan bahwa batuk a. Klien tampak batuk dan susah
berdahak dan sesak sudah sejak mengeluarkan secret
5 hari yang lalu b. Wheezing (+)
b. Pasien mengatakan nyeri saat c. Frekuensi pernapasan 30
beraktivitas x/menit
c. Pasien mengatakan nyeri hilang d. Klien tampak lemah
timbul e. Klien nampak gelisah
d. Klien mengatakan nyeri terasa f. Klien terpasan O2 dengan
pada daerah dada dengan Skala kanul dengan aliran 4 liter
nyeri 4 (sedang) g. Semua aktifitas dibantu oleh
e. Klien mengeluh sesak dan keluarga ditempat tidur seperti
disertai batuk berdahak makan, minum, dan mandi
f. Klien mengatakan jantungnya karena merasa semakin sesak
berdebar setelah melakukan jika melakukan aktifitas
aktifitas h. Klien diberian terapi O2
g. Klien mengatakan sesak nafas i. WBC meningkat
disertai batuk berdahak bila j. NEUT# meningkat
beraktifitas yang berlebih k. MONO# meningkat
4. Pemeriksaaan diagnostic
a. Pemeriksaan Ft Thoraks tanggal 04/03/2022

Kesan :
1) Bronkhitis emifisematous
b. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap tanggal 24/04/2022
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Keterangan
WBC 11.73 10^3/uL 4,00-10,80 Meningkat
NEUT# 8,52 10^3/uL 2,00-7,50 Meningkat
MONO# 1,08 10^3/uL 0,20-1,00 Meningkat
NEUT% 72,7 % 50,0-62,00 Meningkat
LYMPH% 13,0 % 25,0-40,0 Menurun
MONO% 9,2 % 3,0-7,0 Meningkat
EO% 4,2 % 0,0-3,0 Meningkat
RBC 3,85 10^6/uL 4,70-6,10 Menurun
HGB 11,6 g/dL 14,0-18,0 Menurun
HCT 34,2 % 42,0-52,0 Menurun
PDW 8,7 fL 11.0-18,0 Menurun
5. Penatalaksaan Medis/Terapi
a. Perawatan
1) Bedrest
2) Posisi semi fowler
3) Pemberian O2 dengan nasal kanul dengan konsentrasi 4 liter
b. Pengobatan

Obat / Dosis Jam Jam jam


1) Furosemide 1 gr/ 24 jam/ IV 24.00
2) Ranitidine 1 ampul / 12 jam / 18.00 06.00
IV
3) Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam / IV 12.00 20.00 06.00
4) Acetilcistein 3 x 1 oral 18.00 06.00
12:00 18:00 06:00
5) Combivent / 8 jam/ nebu
6) Flicotide /12 jam/ nebu 18:00 06:00
12:00 18:00
7) Sucralfat Syrup 3x1 oral 06:00
8) Methylpred ½ amp/ 12 jam/ IV 18:00 06:00
12:00
9) Omeprazole 1 vial/ 24 jam/ IV
12:00 18:00
10) Recolfat 3x1 oral 06:00
ANALISA DATA

Nama : Tn “K” No. RM : 298796


Umur : 73 tahun Dx. Medis : Pneumonia
Alamat : Perum Al-Habsi Ruangan : Rinra 2
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
Data subjektif : Penumpukkan sekret Bersihan jalan napas
1. Klien mengatakan bahwa tidak efektif
batuk berdahak dan sesak
sudah sejak 5 hari yang
lalu
Data Objektif:
1. Klien tampak batuk dan
susah mengeluarkan
secret
2. Wheezing (+)
3. Frekuensi pernapasan 26
x/menit
Datas subjektif agen pencedera fisiologis Nyeri Akut
1. Pasien mengatakan nyeri
saat beraktivitas
2. Pasien mengatakan nyeri
hilang timbul
3. Klien mengatakan nyeri
terasa pada daerah dada
dengan Skala nyeri 4
(sedang)
Data objektif
a. Klien tampak lemah
b. Klien nampak gelisah

Data subjektif: peruahan membrane Gangguan


1. Klien mengeluh sesak dan alveolus-kapiler pertukaran gas
disertai batuk berdahak
Data objektif
1. Pleurapneumonia bilateral
2. Infacted bronchiatasis
kedua paru
3. Klien nampak gelisah
4. Klien terpasan O2 dengan
kanul dengan aliran 4 liter
Data subjektif ketidakseimbangan antara Intoleransi aktivitas
1. Klien mengatakan suplai kebutuhan oksigen
jantungnya berdebar
setelah melakukan aktifitas
2. Klien mengatakan sesak
nafas disertai batuk
berdahak bila beraktifitas
yang berlebih
Data Objektif
1. Semua aktifitas dibantu
oleh keluarga ditempat
tidur seperti makan,
minum, dan mandi karena
merasa semakin sesak jika
melakukan aktifitas
2. Klien tampak lemah
3. Klien diberian terapi O2
4. Kedua kaki edema

Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan
nafas
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peruahan membrane
alveolus-kapiler
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai kebutuhan oksigen
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Tn “K”
Umur : 73 Tahun
Ruang rawat : Rinra 2 Kamar 3
Nomor RENCANA
TGL/JAM TTD
Diagnosis Tujuan/ Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Senin D.0149 Setelah dilakukan Latihan batuk efektif :
25/04/2022 intervensi keprawatan Observasi Observasi
latihan batuk efektif 1 x a. Identifikasi kemampuan a. Kemampuan batuk penting untuk
24 jam diharapkan batuk mengeluarkan dahak
bersihan jalan nafas b. Monitor adanya retensi b. Retensi sputum dapat
efektif dengan hasil sputum menyebabkan atelektasi
kriteria :
Terapeutik Terapeutik
a. Batuk efektif
c. Atur posisi semi-fowler atau c. Untuk mengetahui perubahan
meningkat
fowler pada klien
b. Produksi sputum
d. Pasang perlak dan bengkok di d. Membuka jalan nafas dank lien
menurun
pangkuan pasien bernafas lega
c. Ronkhi menurun
Frekuendi nafas Edukasi Edukasi
e. Jelaskan tujuan dan prosedur e. Menjaga kebersihan dan
batuk efektif kenyamanan pasien
f. Anjurkan tarik nafas datam f. Menjaga kebersihan klien
melalui hdung selama 4 g. Agar pasien mengetahui dan
detik, ditahan selama 2 detik, mudah untuk mengeluarkan
kemudian keluarkan dari dahak untuk meningkatkan
mulut dengan bibir mencucu ventilasi
(dibulatkan)selama 8 detik h. Kerjasama dalm keperawatan
membaik g. Anjurkan mengulangi tarik biolistic.
nadas dalam hingga 3 kali
Kolaborasi
h. Anjurkan batuk dengan kuat
Mukolitik adalahsalah satu jenis
langsung setelah tarik napas
obat batuk yang digunkaan sebagai
dalam yang ke 3
obat pengencer dahakyang kental
Kolaborasi agar mudah dikelauarkan
Kolaborasi pemberian mukolitik
atau ekspektoran, jika perlu
Selasa, D.0077 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
26/04/2022 intervensi keperawatan Observasi Observasi
1) Pengkajian secara menyeluruh
selama 2 x 24 jam maka 1) Identifikasi lokasi, dapat membantu dalam
Tingkat nyeri menurun karakteristik, durasi, penegakkan diagnosis yang
dengan kriteria hasil frekuensi, kualitas, intensitas tepat
(L.08066): nyeri 2) Pasien dengan nyeri akan
1) Keluhan nyeri 2) Identifikasi respon nyeri non menunjukkan respon non verbal
menurun verbal yang dapat diamati
2) Meringis menurun 3) Identifikasi factor yang 3) Agar mengetahui tindakan
3) Gelisah menurun memeperberat dan komplementer yang tepat untuk
memperingan nyeri meredakan nyeri
4) Identifikasi pengaruh nyeri 4) Untuk mengetahai skala nyeri
pada kualitas hidup dan penanganan yang tepat

Terapeutik
Terapeutik
5) Berikan Teknik non
5) Beberapa Teknik non
farmakologis untuk
farmakologis seperti Teknik
mengurangi rasa nyeri
relaksasi napas dalam dapat
6) Fasilitasi istirahat dan tidur
membantu mengurangi nyeri
6) Tidur dapat memberikan rasa
Edukasi
rileks pada otot, sehingga nyeri
7) Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri dapat berkurang
8) Ajarkan Teknik non
farmakologis untuk Edukasi
mengurangi rasa nyeri 7) Memberikan pengetahuan pada
pasien dan keluarga dapat
Kolaborasi mengurangi rasa gelisah pasien
Kolaborasi pemberian analgetic, 8) Agar Teknik non farmakologis
jika perlu(PPNI, 2018a) dapat dilakukan secara mandiri
oleh pasien

Kolaborasi
1) Analgetic dapat mengurangi
nyeri akut atau pun nyeri kronik
yang dirasakan pasien
Rabu D. 0003 Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi: 1) Untuk mengetahui
27/04/2022 intervensi keperawatan 1 observasi 2) Batuk efektif membantu unutk
x 24 jam diharapkan 1) Monitor frekuensi, irama, mengeluarkan sputum pada jalan
pertukaran gas meningkat kedalaman, dan upaya nafas nafas
dengan hasil kriteria: 2) Monitor kemampuan batuk 3) Sumbatan jalan nafas dapat
efektif mengganggu proses pertukaran
1. Gelisah menurun 3) Monitor sumbatan jalan napas gas
2. Pola napas membaik 4) Pemantauan respirasi guna
Terpeutik
mengetahui keadaan napas
4) Atur interval pemantauan
pasien apaakah teratur atau tidak
respirasi sesuai kondisi
dan mengetahui keadaan paru-
pasien
paru pasien berfungsi secara baik
5) Dokumentasi hasil
atau tidak untuk menerima udara
pemantauan
dan menyaringnya untuk
Edukasi dialirkan kesseluruh tubuh.
6) Informasikan hasil 5) Guna sebagai informasi
pemantauan 6) Klien berhak untuk mngetahui
kondisi kesehatannya tanpa
terkecuali.

D. 0056 Setelah dilakukan Manajemen Energi: 1) Mengetahui penyebab kelelahan


intervensi keperawatan Observasi dan dapat membantu klien
1x24 jam toleransi 1) Identifikasi gangguan tubuh untuk menghindari kelelahan.
aktivitas meningkat yang mengakibatkan 2) Untuk mengetahui apakah pola
dengan kriteria hasil : kelelahan. dan jam klien tercukupi. Pola
1. Kemudahan dalam 2) Monitor pola dan jam tidur. dan jam tidur yang tercukupi
melakukan aktivitas dapat membantu klien
Terapeutik
sehari-hari meningkat meningkatkan energy
3) Sediakan lingkungan nyaman
2. Kekuatan tubuh 3) lingkugan yang nyaman dan
dan rendah stimulus
bagian atas dan rendah stimulus merangsang
(misalnya : cahaya suara dan
bawah mrningkat klien unutkmingkatkan energy
kunjungan)
3. Dipnea saat aktivitas serta membuat klien mampu
4) Lakukan rentang gerakpasif
berlebih menurun memonitor emosionalnya
dan atau aktif
4. Perasaan lemah 4) Latihan rentang gerak pasif
5) Anjurkan tirah baring
menurun maupun aktif bertujuan untuk
6) Anjurkan melakukan aktivitas
5. Warna kulit membaik merelaksasikan otot-otot serta
secara bertahap
6. Frekuensi napas meningkatkan kemampuan
Kolaborasi
membaik pasien melakukan rentang gerak
7) Kolaborasi degan ahli gizi
(ROM)
tentang cara meningkatkan
5) Untuk menghilangkan stress
asupan makanan
pada otot-otot punggung.
6) Agar klien dapat melakukan
aktivitas secara mandiri dan
bertahap sehingga dapat
mengontrol energy dan
menghindari dari kelelahan.
7) Asupan makanan yang cukup
dan terpenuhi akan membuat
nutrisi pada tubuh tercukupi.
Nutrisi merupakan salah satu
factor dalam meningkatkan
energy pada tubuh. Nutrisi yang
kurang akan menyebabkan
kelemahandan kelelahan otot
yang berdampak pada
penurunan aktivitas dan
pergerakan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn “K” No. RM : 298796
Umur : 73 Tahun
Alamat : Perum Al-Habsi Ruangan : Rinra 2

Diagnosa Medis : Brokhitis Hari/Tanggal : Selasa-rabu 25-27/04-2022

NO DX Kep Tgl/Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)


1. Bersihan jalan Senin S:
napas 18/04/2022 Klien mengatakan sesak, batuk (+) dan
09.20 1. Mengobservasi TTV klien dengan hasil : belum bisa mengeluarkan lendir
10.00 2. Mengkaji frekuensi/kedalaman pernafasan klien O:
11.00 3. Memberikan istirahat dengan posisi semi fowler KU. Lemah
dengan hasil : klien merasa nyaman Pasien nampak sesak
12.00 4. Mengajarkan klien batuk efektif dengan hasil klien TD : 104/70 mmHg
mampu mengeluarkan lendir N   : 83 x/menit
P    : 30 x/menit
S    : 37 ºC
A:
Masalah Bersihan jalan napas belum
teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Anjurkan Posisi Semi Fowler atau
fowler
- Latihan Batuk efektif.
2. Gangguan S:
Pertukaran Gas Klien mengatakan masih sesak
1. Mengobservasi tanda-tanda vital O:
2. Memberikan terapi oksigen sesuai order: oksigen KU. Lemah
kanul nasal 4 liter/menit Kesadaran: composmentis
3. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Klien sesak terpasang O2 nasal kanul 4 lpm
TD : 104/70 mmHg
N   : 83 x/menit
P    : 30 x/menit
S    : 37 ºC
A:
Masalah Gangguan pertukaran gas belum
teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Memberikan terapi oksigen
mengunakan kanul nasal 4 liter/menit

3. Nyeri Akut Senin S:


18/04/2022 Klien mengatakan nyeri pada dada dengan
09.20 Mengobservasi TTV klien skala 4
10.00 Mengkaji tingkat nyeri klien O:
11.00 Memberikan istirahat dengan posisi semi fowler KU. Lemah
12.00 Mengajarkan teknik relaksasi dengan hasil klien merasa Wajah klien Nampak meringi
rileks TD : 104/70 mmHg
N   : 83 x/menit
P    : 30 x/menit
S    : 37 ºC
A:
Manajemen nyeri belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Observasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Observasi skala nyeri
4. Intoleransi Selasa S:
aktivitas 19/04/2022 Klien mengatakan lemah untuk melakukan
15.00 Mengidentifikasi gangguan tubuh yang mengakibatkan aktivitas dan membutuhkan bantuan anggota
kelemahan dan kelelahan keluarga dan Sulit tidur
O:
15.30 Memonitor pola dan jam tidur. Klien tampak terbaring lemah dan
membutuhkan bantuan anggota keluarga
16.00 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus untuk melakukan aktivitas.
(misalnya : cahaya suara dan kunjungan) A:
Masalah Intoleransi aktivitas belum teratasi
18.00
Menganjurkan tirah baring P:
Lanjutan Intervensi
- Observasi TTV
- Monitor istirahat dan tidur
- Monitor aktivitas dan latihan
- Edukasi pentingnya melakukan
mobilisasi

Implementasi II 26 April 2022

NO DX Kep Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)


1. Bersihan jalan S:
napas 09.20 Klien mengatakan sesak berkurang, batuk
10.00 1. Mengobservasi TTV klien dengan hasil : (+) dan sudah bisa mengeluarkan lendir
11.00 2. Mengkaji frekuensi/kedalaman pernafasan klien O:
3. Memberikan istirahat dengan posisi semi fowler KU. Sedang
12.00 dengan hasil : klien merasa nyaman TD : 119/73 mmHg
4. Mengajarkan klien batuk efektif dengan hasil klien N   : 90 x/menit
mampu mengeluarkan lendir P    : 24 x/menit
S    : 36,8 ºC
A:
Masalah Bersihan jalan napas belum
teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Anjurkan Posisi Semi Fowler atau
fowler
- Latihan Batuk efektif.
2. Gangguan S:
Pertukaran Gas Klien mengatakan sesak berkurang
1. Mengobservasi tanda-tanda vital O:
2. Memberikan terapi oksigen sesuai order: oksigen KU. Sedang
kanul nasal 4 liter/menit Kesadaran: composmentis
3. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Klien sesak terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
Klien batuk berdahak warna putih
TD : 119/73 mmHg
N   : 90 x/menit
P    : 24 x/menit
S    : 36,8 ºC
A:
Masalah Gangguan pertukaran gas belum
teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Memberikan terapi oksigen
mengunakan kanul nasal 4 liter/menit

3. Nyeri Akut Senin S:


18/04/2022 Klien mengatakan nyeri pada dada
09.20 Mengobservasi TTV klien berkurang dengan skala 3
10.00 Mengkaji tingkat nyeri klien O:
11.00 Memberikan istirahat dengan posisi semi fowler KU. Sedang
12.00 Mengajarkan teknik relaksasi dengan hasil klien merasa TD : 119/73 mmHg
rileks N   : 90 x/menit
P    : 24 x/menit
S    : 36,8 ºC
A:
Manajemen nyeri belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Observasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Observasi skala nyeri
4. Intoleransi Selasa S:
aktivitas 19/04/2022 Klien mengatakan lemah untuk melakukan
15.00 Mengidentifikasi gangguan tubuh yang mengakibatkan aktivitas dan membutuhkan bantuan anggota
kelemahan dan kelelahan keluarga dan Sulit tidur
O:
15.30 Memonitor pola dan jam tidur. Klien tampak terbaring lemah dan
membutuhkan bantuan anggota keluarga
16.00 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus untuk melakukan aktivitas.
(misalnya : cahaya suara dan kunjungan) A:
Masalah Intoleransi aktivitas belum teratasi
18.00
Menganjurkan tirah baring P:
Lanjutan Intervensi
- Observasi TTV
- Monitor istirahat dan tidur
- Monitor aktivitas dan latihan
- Edukasi pentingnya melakukan
mobilisasi

Implementasi III pada 27 April 2022

NO DX Kep Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)


1. Bersihan jalan S:
napas Klien mengatakan sesak berkurang, batuk
09.20 1. Mengobservasi TTV klien dengan hasil : berkurang dan sudah bisa mengeluarkan
10.00 2. Mengkaji frekuensi/kedalaman pernafasan klien lendir
11.00 3. Memberikan istirahat dengan posisi semi fowler O:
dengan hasil : klien merasa nyaman KU. Sedang
12.00 4. Mengajarkan klien batuk efektif dengan hasil klien TD : 100/60 mmHg
mampu mengeluarkan lendir N   : 83 x/menit
P    : 26 x/menit
S    : 36,9 ºC
A:
Masalah Bersihan jalan napas belum
teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Anjurkan Posisi Semi Fowler atau
fowler
- Latihan Batuk efektif.
2. Gangguan S:
Pertukaran Gas Klien mengatakan sesak berkurang
17.00 4. Mengobservasi tanda-tanda vital O:
15.30 5. Memberikan terapi oksigen sesuai order: oksigen KU. Lemah
kanul nasal 4 liter/menit Kesadaran: composmentis
16.00 6. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Klien sesak terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
TD : 100/60 mmHg
N   : 83 x/menit
P    : 26 x/menit
S    : 36,9 ºC
A:
Masalah Gangguan pertukaran gas teratasi
sebagaian
P:
Lanjutkan Intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Memberikan terapi oksigen
mengunakan kanul nasal 4 liter/menit

3. Nyeri Akut S:
Klien mengatakan nyeri pada dada
09.20 Mengobservasi TTV klien berkurang dengan skala 3
10.00 Mengkaji tingkat nyeri klien O:
11.00 Memberikan istirahat dengan posisi semi fowler KU. Sedang
12.00 Mengajarkan teknik relaksasi dengan hasil klien merasa TD : 100/60 mmHg
rileks N   : 83 x/menit
P    : 26 x/menit
S    : 36,9 ºC
A:
Manajemen nyeri belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Observasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Observasi skala nyeri
4. Intoleransi S:
aktivitas Klien mengatakan sudah tidak terlalu
15.00 Mengidentifikasi gangguan tubuh yang mengakibatkan lemah, untuk melakukan aktivitas dan
kelemahan dan kelelahan membutuhkan bantuan anggota keluarga
sebagian.
15.30 Memonitor pola dan jam tidur. O:
Klien sudah tampak segar dan
16.00
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus membutuhkan bantuan anggota keluarga
(misalnya : cahaya suara dan kunjungan) untuk melakukan aktivitas sebagian.
A:
18.00
Menganjurkan tirah baring Masalah Intoleransi aktivitas belum teratasi
P:
Lanjutan Intervensi
- Observasi TTV
- Monitor istirahat dan tidur
- Monitor aktivitas dan latihan
- Edukasi pentingnya melakukan
mobilisasi

Anda mungkin juga menyukai