T DENGAN
TB PARU
OLEH :
CI INSTITUSI CI LAHAN
(……………………………) (…..………………………..)
a. Na m a :Tn. “T”
c. Alamat :Jl.PaccelekanKabupatenGowa.
d. Suku/Bangsa :Makassar/Indonesia
e. Pekerjaan :Petani
f. Pendapatan :Rp.500.000,-
g. Pendidikan :SD
h. Agama :Islam
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama :sesak nafas disertai batuk berdahak
2. Riwayat keluhan utama : dirasakan sejak 1 bulan yang lalu terus menerus
tidak dipengaruhi oleh cuaca dan aktifitas, disertai rasa demam pada
malam hari dan sering berkeringat, dan sakit kepala .Klien mengeluh juga
batuk berdahak disertai pengeluaran sputum sedikit warna putih ke hijau-
hijauan. Klien tidak mampu mengeluarkan secret secara mandiri dengan
batuk
a. Sifat keluhan menetap.
b. Keluhan lain yang menyertai sakit kepala
c. Lokasi dan penyebarannya pada daerah dada paru.
d. Faktor pencetus bila beraktifitas yang berlebihan.
e. Hal-hal yang meringankan beristirahat dan yang memperberat bila
melakukan aktivitas yang berlebihan.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
E. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Klien nampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80mmHg
Nadi :100 x/menit BB : 47 kg
Suhu : 38oC TB : 170 cm
P : 40x/menit
1. Kepala
Inspeksi:
a. Bentuk kepala Mesochepal
b. Warna rambut hitam merata tidak ada ketombe
c. Tidak nampak adanya alopesia pada daerah kepala
d. Kulit kepala bersih tidak ada ketombe.
Palpasi:
a. Tidak ada nyeri tekan
b. Tidak teraba adanya massa
c. Rambut tidak mudah tercabut
2. Muka
Inspeksi
a. Muka simetris kiri dan kanan
b. Ekspresi wajah nampak murung/pucat
c. Warna kulit sama dengan sekitarnya
3. Mata
Inspeksi
a. Palpebra tidak oedema
b. Sclera tidak icterus
c. Conjungtiva nampak pucat
d. Nampak adanya catarak pada bagian mata kiri
e. Gerakan bola mata dapat bergerak kesegala arah
f. Tidak menggunakan alat bantu kaca mata.
Palpasi
a. Tidak ada nyeri tekan
b. TIO tidak meningkat.
4. Hidung
Inspeksi:
a. Lubang hidung simetris kiri dan kanan
b. Tidak tampak adanya sekret/cairan
c. Tidak tampak adanya tanda-tanda radang
d. Tidak ada evisi sputum nasi
e. Tidak tampak adanya polip
Palpasi:
Tidak adanya nyeri tekan pada sinus-sinus
5. Telinga
Inspeksi:
a. Bentuk telinga simestris kiri/kana
b. Tidak tampak adanya cairan
c. Tidak tampak adanya peradangan
d. Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi:
Tidak adanya nyeri tekan
6. Rongga mulut
Inspeksi:
a. Bibir tidak pecah-pecah, tidak cyanosis
b. Gusi merah muda, tidak ada lesi/sariawan
c. Tidak nampak adanya peradangan
d. Jumlah gigi tanggal 1
e. Keadaan lidah bersih
7. Leher
Inspeksi:
a. Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid/kelenjar lymfe
b. Warna kulit sama dengan sekitarnya
c. Tekanan vena jugularis tidak meningkat
d. Tidak ada kaku kuduk
Palpasi:
a. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid
b. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar lymfe
c. Tidak adanya nyeri tekan
8. Dada dan paru
Inspeksi:
a. Bantuk dada simestris kiri dan kanan (normal chest)
b. Warna kulit sama dengan sekitarnya
c. Tidak nampak adanya benjolan/tumor
d. Frekuensi nafas 40x/menit
e. Irama pernafasan ikut gerak nafas
Palpasi:
a. Tidak teraba adanya massa/tumor
b. Tidak adanya nyeri tekan
c. Ekspansi dada: pengembangan dada seimbang kiri/kanan
d. Vocal fremitus: menurun terutama pada area kanan
Perkusi:
Terdengar sonor dari ICS 2 – 6
Batas hati/paru dari sonar ke pekak
Batas paru jantung ICS 2 – 3 dari sonor ke pekak
Batas paru abdomen ICS 2 – 8 dari sonor ke Tympani.
Auskultasi
Terdengar ronchi pada apeks paru kiri dan kanan.
9. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak disekitas ICS 5
Palpasi : Tenyut apex teraba pada ICS 5 midclavikula kiri
Perkusi : Terdengar bunyi pekak pada ICS 3 – 5 kiri
Auskultasi : Bunyo jantung I dan II terdengar murni
10. Abdomen
Inspeksi:
a. Perut nampak datar
b. Warna kulit sama dengan sekitarnya
c. Tidak nampak adanya massa/tumor
Auskultasi:
Peristaltik terdengar 7x/menit
Perkusi:
Terdengar bunyi tympani pada seluruh area perut
Palpasi:
a. Tidak teraba adanya pembesaran hepar
b. Tidak adanya pembesaran limfe
c. Ginjal tidak teraba
d. Tidak ada nyeri tekan
11. Genetalia dan anus
Tidak dilakukan pengkajian karena tidak ada keluhan
12. Ekstrimitas
Atas dan bawah
Inspeksi:
a. Tidak nampak adanya oedema
b. Tidak nampak adanya atrofi/hypertrofi
c. Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi:
a. Tidak ada nyeri tekan
b. Tidak teraba adanya massa
c. Kekuatan otot 4 (ROM)
d. Tidak ada clubbing finger
e. Kuku tidak pucat/cyanosis
Perkusi refleks fidiologis:
a. Biceps+/+
b. Triceps+/+
c. Patella+/+
d. Achilles+/+
Refleks patologi:
Babinsky( - )
G. POLA INTERAKSI
1. Orang yang terdekat dengan klien adalah istri
2. Klien suka bergaul dengan keluarga
3. Bila ada masalah klien selalu bicara denngan istri
4. Cara mengatasi masalah atas kesepakatan bersama
5. Interaksi dalam keluarga baik
H. DATA PSIKOLOGIS
1. Klien merasa sakitnya tidak bisa sembuh.
2. Klien sering bertanya tentang penyakitnya, yaitu menanyakan bahwa
apakah penyakit bisa sembuh.
3. Klien dan keluarga berharap penyakitnya cepat sembuh.
4. Klien tampak gelisa dan murung.
5. Klien merasa khawatir dengan kondisi yang dialami.
I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Foto thoraks tanggal 15 – 7 – 2020
Kesan :
KP duplex lama aktif disertai tanda atelektasis paru kanan.
Gant bulle paru kiri/kana
Pleura section kanan
2. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 2-7-2020
Sputum BTA (+)
Darah: Normal
WBC 18, 9 H 103/mm3 4,0/10000
RBC 4,19 106/mm3 4.00/6.00
HGB 9,9 gr/dl 12,0/16,0
HCT 28,9 l% 37,0/48,0
HCV 69 1m3 86/97
Lym %5,6 L 1.06 20,0/40,0
Mono % 23 3H 4,30Lh 2,0/80
Neu % 69 8 13,2H 52/75
Bas %0,5 0,15 l 1,0/30
LED
Jam I : 20 mm ( L 10, P 20 )
Jam II : 50 mm
K. PATOFISOLOGI KEPERAWATAN
Mytuberculosis terhirup
masuk paru-paru
Menempel bronkhiolus
/alveoli
Hipertermi
Sesak nafas
Data subjektif: Mycobacterium Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan tuberculosis
jantung berdebar-
Masuk dalam lapang paru
debar
- Klien mengatakan
badan terus lemah
Cadang energy
berkurang
Kelemahan otot-otot
Intoleransi aktivitas
frekuensi pernapasan 40 pola nafas membaik dengan (frekuensi, kedalaman, pola napas pada tubuh
lemah, klien mengatakan pola nafas membaik dengan tubuh yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh
klien nampak lemah melakukan aktivitas - Monitor kelelahan fisik dan - Untuk mengetahui
Edukasi
- Memberikan
- Anjurkan tirah baring
kenymanan klien saat
bersistirahat
terbangun, klien mengeluh pola nafas membaik dengan dan tidur member manfaat untuk
batuk, klien mengeluh - Keluhan sulit tidur - Identifikasi faktor - Mengetahui faktor
mudah terbangun, klien menurun panggangu tidur (fisik pengganggu tidur untuk
mengatakan jumlah tidur 4- - Keluhan tidak puas tidur dan/atau psikologis) meningkatkan kualitas