Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan pada Tn.

T pada Sistem Respirasi


dengan penyakit Tuberkulosis Paru

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Medikal Bedah I

Di susun oleh:
NAMA: IRNAYANTI
NIM: 14420202160

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021

Tgl. Masuk RS : 8 – 8 – 2020


Tgl. Pengkajian : 09 – 8 – 2020
No. Register :
Dx. Medis : TB PARU

A. BIODATA
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. “T”
b. Umur : 52 tahun
c. Alamat : Jl. Paccelekan Kabupaten Gowa.
d. Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
e. Pekerjaan : Petani
f. Pendidikan : SD
g. Agama : Islam

2. Identitas Penanggung
a. Biaya perawatan ditanggung oleh BPJS

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama : sesak nafas disertai batuk kering.
2. Riwayat keluhan utama : dirasakan sejak 1 bulan yang lalu terus menerus, namun
bertambah sekitar dua hari sebelum masuk rumah sakit, disertai rasa demam pada malam
hari dan sering berkeringat, dan sakit kepala. Klien mengeluh juga batuk berdahak yang
sulit dikeluarkan, dahak berwarna putih kehijau-hijauan.
3. Sifat keluhan menetap.
4. Keluhan lain yang menyertai sakit kepala
5. Lokasi dan penyebarannya pada daerah dada paru.
6. Faktor pencetus bila beraktifitas yang berlebihan.
7. Hal-hal yang meringankan beristirahat dan yang memperberat bila melakukan
aktivitas yang berlebihan.
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
- Sebelumnya klien pernah dirawat di RSU Gowa  7 bulan yang
lalu dengan penyakit yang sama.
- Klien merokok sejak umur 15 tahun yang lalu.
- Klien tidak pernah minum minuman keras
- Klien tidak ada riwayat alergi

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Genogram 3 Generasi
(lihat halaman berikut)
Genogram 3 generasi

II

III

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah dengan klien
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
Generasi I1, 2,3,4 : Meninggal dalam usia tua
Generasi II1, 2,4,5,7 : Meninggal karena usia tua
Generasi II9 : Meninggal karena dibunuh oleh suaminya
Kesimpulan : Tidak ada salah satu anggota keluarga menderita penyakit keturunan dan
penyakit yang sama dengan klien.

E. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Klien nampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg BB : 47 Kg
Nadi : 100 x/menit TB : 170 cm
Suhu : 380 C
P : 40 x/menit
1. Kepala
Inspeksi :
• Bentuk kepala Mesochepal
• Warna rambut hitam merata tidak ada ketombe
• Tidak nampak adanya alopesia pada daerah kepala
• Kulit kepala bersih tidak ada ketombe.
Palpasi :
• Tidak ada nyeri tekan
• Tidak teraba adanya massa
• Rambut tidak mudah tercabut
2. Muka
Inspeksi :
• Muka simetris kiri dan kanan
• Ekspresi wajah nampak murung/pucat
• Warna kulit sama dengan sekitarnya
3. Mata
Inspeksi :
• Palpebra tidak oedema
• Sclera tidak icterus
• Conjungtiva nampak pucat
• Nampak adanya catarak pada bagian mata kiri
• Gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah
• Tidak menggunakan alat bantu kaca mata.
Palpasi :
• Tidak ada nyeri tekan
• TIO tidak meningkat
4. Hidung
Inspeksi :
• Lubang hidung simetris kiri dan kanan
• Tidak tampak adanya sekret/cairan
• Tidak tampak adanya tanda-tanda radang
• Tidak ada deviasi septum nasi
• Tidak tampak adanya polip
• Nampak terpasang O2 dengan 3 liter permenit
Palpasi :
• Tidak ada nyeri tekan pada sinus-sinus.
5. Telinga
Inspeksi :
• Bentuk telinga simetris kiri/kanan
• Tidak tampak adanya cairan
• Tidak tampak adanya peradangan
• Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi :
• Tidak ada nyeri tekan
6. Rongga mulut
Inspeksi :
• Bibir tidak pecah-pecah, tidak cyanosis
• Gusi merah muda, tidak ada lesi/sariawan
• Tidak nampak adanya peradangan
• Jumlah gigi tanggal 1
• Keadaan lidah bersih.
7. Leher
Inspeksi :
• Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid/kelenjar lymfe
• Warna kulit sama dengan sekitarnya
• Tekanan vena jugularis tidak meningkat
• Tidak ada kaku kuduk.
Palpasi :
• Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid
• Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar lymfe
• Tidak ada nyeri tekan
8. Dada dan paru
Inspeksi :
• Bentuk dada simetris kiri dan kanan (normal chest)
• Warna kulit sama dengan sekitarnya
• Tidak nampak adanya benjolan/tumor
• Frekwensi nafas 40x/menit
• Type pernafasan kussmaul
• Tampak menggunakan otot pernapasan
Palpasi :
• Tidak teraba adanya massa/tumor
• Tidak ada nyeri tekan
• Ekspansi dada : Pengembangan dada seimbang kiri/kanan
• Vocal fremitus : getaran seimbang kiri/kanan
Perkusi :
• Terdengar sonor dari ICS 2 – 6
• Batas hati/paru dari sonor ke pekak
• Batas paru jantung ICS 2 – 3 dari sonor ke pekak
• Batas paru abdomen ICS 2 – 8 dari sonor ke tympani.
Auskultasi :
• Terdengar vesikuler pada semua lapang paru
• Terdengar ronchi pada apeks paru kiri/kanan.
9. Jantung
Inspeksi :
• PMI tidak nampak
Palpasi :
• Denyut apex teraba pada ICS 5 midclavicula kiri
Perkusi :
• Terdengar bunyi pekak pada ICS 3 – 5 kiri
Auskultasi :
• Bunyi jantung I dan II terdengar murni
10. Abdomen
Inspeksi :
• Perut nampak datar
• Warna kulit sama dengan sekitarnya
• Tidak nampak adanya massa/tumor
Auscultasi :
• Peristaltik terdengar 7x/menit
Perkusi :
• Terdengar bunyi tympani pada seluruh area perut
Palpasi :
• Tidak teraba adanya pembesaran hepar
• Tidak teraba adanya pembesaran limfe
• Ginjal tidak teraba
• Tidak ada nyeri tekan.
11. Genetalia dan anus
Tidak dilakukan pengkajian karena tidak ada keluhan.
12. Ekstrimitas
Atas dan bawah
Inspeksi :
• Tidak nampak adanya oedema
• Tidak nampak adanya atrofi/hypertrofi
• Warna kulit sama dengan sekitarnya.
Palpasi :
• Tidak ada nyeri tekan
• Tidak teraba adanya massa
• Kekuatan otot 4 (ROM)
• Tidak ada clubbing finger
• Kuku tidak pucat/cyanosis
Perkusi refleks fisiologis :
• Biceps +/+
• Triceps +/+
• Patella +/+
• Achilles +/+
Refleks patologi
• Babinsky (–)

F. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI


1. Nutrisi
a. Kebiasaan
1.) Pola makan : Nasi, sayur, lauk pauk
2.) Frekwensi makan : 3 x sehari
3.) Nafsu makan : baik
4.) Tidak ada makanan pantang
5.) Banyak minum : 1500 – 2000 cc
6.) Jenis makanan yang tidak disukai tidak ada
b. Perubahan selama sakit
• Klien mengatakan sudah 10 hari nafsu makan baik
• Porsi makan dihabiskan
2. Eliminasi
a. Bak
- Kebiasaan
• Frekwensi 3 – 4 x/hari
• Warna kuning jernih
• Bau pesing
• Jumlah  750 – 1000 cc
- Perubahan selama sakit
• Frekwensi tidak ada perubahan
• Warna merah
b. Bab
- Kebiasaan
• Frekwensi 1 x sehari
• Warna kuning
• Konsistensi lembek
- Selama sakit tidak ada perubahan.
3. Olah raga dan aktifitas
- Klien tidak suka berolahraga
- Aktifitas sehari-hari sebagai petani
Selama sakit :
- Klien mengatakan badan terasa lemah
- Semua aktifitas dibantu oleh keluarga di tempat tidur seperti
makan, minum dan mandi.
- Klien nampak lemah.
- Klien merasa keletihan jika selesai melakukan aktifitas
4. Istirahat dan Tidur
Kebiasaan :
- Tidur malam jam 22.00 s.d jam 06.00
- Tidur siang jam 14.00 s.d 15.00
- Klien tidak mengalami kesulitan untuk tidur
Perubahan selama sakit :
- Klien mudah terbangun
- Kalau malam tidur jam 24.00 dan kalau batuk terbangun lagi.
- Kalau tidur dengan setengah duduk
- Jumlah tidur 4 – 5 jam sehari – semalam.
5. Hygiene
a. Kebiasaan
- Mandi 2x sehari pakai sabun mandi
- Gosok gigi 2 x sehari
- Cuci rambut 2x seminggu
b. Selama sakit
- Selama sakit klien dibantu oleh keluarga di tempat tidur.

G. POLA INTERAKSI
- Orang yang terdekat dengan klien adalah istri
- Klien suka bergaul dengan keluarga
- Bila ada masalah klien selalu dibicarakan dengan istri
- Cara mengatasi masalah atas kesepakatan bersama
- Interaksi dalam keluarga baik.

H. DATA PSIKOLOGIS
- Klien merasa penyakitnya tidak bisa sembuh
- Klien sering bertanya tentang penyakitnya, yaitu menanyakan
bahwa apakah penyakitnya bisa sembuh.
- Klien dan keluarga berharap penyakitnya cepat sembuh.
- Klien nampak gelisah dan murung.

I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Foto thoraks tanggal 06 – 8 – 2020
Kesan :
• KP duplex lama aktif disertai tanda atelektasis paru kanan.
• Gant bullae paru kiri/kanan
• Pleura section kanan
- Pemeriksaan laboratorium tanggal 6– 8 – 2020
• Sputum BTA (+)
Darah : Normal
- WBC : 18,9 H 103/mm3
4,0/10000
- RBC : 4,19 106/mm3
4.00/6.00
- HGB : 9,9 gr/dl
12,0/16,0
- HCT : 28,9 l%
37,0/48,0
- HCV : 69 l m3 86/97
Lym :% 5,6 L 1.06 20,0/40,0
Mono :% 23 3H 4,30 lH 2,0/80
Neu :% 69 8 13,2 H 52/75
Bas :% 0,5 0,5 0,0/1,0
Eus :% 0,81 0,15 l 1,0/30
LED
Jam I 20 mm ( L  10, P  20 )
Jam II 50 mm

J. PERAWATAN DAN PENGOBATAN


1. Perawatan
- Bedrest
- Posisi semi fowler
- Diet TKTP
- Pemberian O2
2. Pengobatan
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- INH 1 x 400 mg
- Ethambutol 2 x 500 mg
- Rifampicin 2 x 500 mg
- OBH syr 3 x 1 sendok teh
- Norvask 1 x 10 mg
- Provita 3x1
KLASIFIKASI DATA :

DS DO
- Klien mengeluh sesak disertai batuk - Terdengar
kering ronchi pada apeks paru kiri/kanan
- Klien mengeluh batuk berdahak yang - Suhu badan
sulit dikeluarkan Klien 38o C
- Klien mengeluh demam pada malam hari - Klien nampak
dan sering berkeringat lemah
- Klien mengatakan badan terasa lemah - Aktivitas klien
- Klien merasa keletihan jika melakukan dibantu oleh keluarga
aktivitas - BB : 47 kg
- TB : 170 cm
- IMT : 16,3
(Berat badan Kurang)
ANALISA DATA
Data Etiologi Problem
DS: Microbacterim Tubercolosa Bersihan
- Klien mengeluh sesak Jalan Nafas
disertai batuk kering Masuk lewat jalan nafas Tidak Efektif
- Klien mengeluh batuk
berdahak yang sulit Menempel pada paru
dikeluarkan
DO: Terjadi proses peradangan
- Te
rdengar ronchi pada apeks Tumbuh dan berkembang di sitoplasma

paru kiri/kanan makrofag

Menyebar ke orang lain melalui media

Pertahanan primer tidak adekuat

Kerusakan membrane alveolar

Pembentukan sputum berlebihan

Bersihan jalan nafas tidak efektif


DS: Microbacterim Tubercolosa Hipertermi
- Klien mengeluh demam
pada malam hari dan sering Masuk lewat jalan nafas
berkeringat
DO: Menempel pada paru
- Suhu badan Klien 38o C
Terjadi proses peradangan

Pengeluaran zat pyrogen

Mempengaruhi Hipothalamus

Mempengaruhi sel point

Hipertermi

DS: Microbacterim Tubercolosa Intoleransi


- Klien mengatakan badan Aktivitas
terasa lemah Masuk lewat jalan nafas
- Klien merasa keletihan jika
melakukan aktivitas Menempel pada paru
DO:
- Kl Terjadi proses peradangan
ien nampak lema
- A Tumbuh dan berkembang di sitoplasma

ktivitas klien dibantu oleh makrofag

keluarga
Menyebar ke orang lain melalui media

Radang tahunan di bronkus

Berkembang menghancurkan jaringan


ikat sekitar
Membentuk jaringan keju

Sekret keluar saat batuk

Batuk berat

Kelemahan

Intoleransi Aktifitas

Prioritas Diagnosa
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas ditandai
dengan batuk tidak efektif dan sputum berlebih
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh diatas
normal
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
INTERVENSI
Diagnosa Rencana
NO. Luaran Intervensi
Keperawatan
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan Intervensi selama 3x24 Observasi:
nafas tidak efektif jam, maka diharapkan bersihan jalan 1. monitor Pola Nafas (frekuensi,
b.d penumpukan nafas menjadi efektif dengan Kriteria Kedalaman, Usaha nafas)
sekret Hasil : 2. monitor sputum (jumlah,
1. Batuk efektif meningkat warna,aroma)
2. produksi sputum menurun Terapeutik:
3. dispnea menurun 3. posisikan semifowler atau
Fowler
4. Berikan oksigen
Edukasi
5. ajarkan tekhnik batuk efektif.
Kolaborasi
6. kolaborasi pemberian
bronkodilator, mukolitik jika
perlu
2. Hipertermi Setelah dilakukan Intervensi selama 3x24 Obeservasi
berhubungan jam, maka diharapkan suhu tubuh 1. Idetifiakasi penyebab
dengan proses kembali normal hipertermia
penyakit Kriteria Hasil : 2. Monitor suhu tubuh
1. Suhu tubuh membaik 3. Monitor elektrolit dan haluan
2. Suhu kulit membaik urine
4. Monitor komplikasi akibat
hipertermia

Terapautik
1. Sediakan lingkungan yang
dingin
2. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
6. Berikan oksigen jika perlu

Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kalaborasi
Kalaborasi pemebrian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
3. Intolerasi Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen energi
Aktifitas b/d selama 3x 24 jam di harapkan toleransi Observasi
Kelelahan terhadap menjadi membaik. 1. Monitor lokasi dan
kriteria hasil : ketidaknyamanan selama
1. Kemudahan dalam melakukan melakukan atifitas
aktvitas sehari-hari meningkat Terapeutik
2. Kekuatan tubuh bagian bawah 2. Lakukan rentang gerak pasif
meningkat atau aktif
3. Perasaan lemah menurun Edukasi
3. Anjurkan melakukan aktifitas
secara bertahap
Kolaborasi
4. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
PATHWAY (NANDA, NIC DAN NOC 2015)

Microbacterim Masuk lewat jalan nafas


Droplet infection
Tubercolosa

Menempel pada paru

Menetap di jaringan paru

Terjadi proses peradangan

Pengeluaran zat pirogen Tumbuh dan berkembang


di sitoplasma makrofag

Mempengaruhi
Hipothalamus Sarang primer/afek primer
(focus ghon)

Mempengaruhi sel
point
Komplek Primer Limfadintis regional

Hipertermi

Menyebar ke orang lain (paru lain,


saluran pencernaan, tulang) melalui Pertahanan primer tidak
media (bronchogen adekuat
percontinuitum,hematogen,limfogen)

Pembentukan tuberkel
Sekret keluar
Radang tahunan di bronkus
saat batuk
Kerusakan membrane
alveolar
Berkembang menghancurkan Batuk produktif
jaringan ikat sekitar (batuk terus
menerus)
Pembentukan sputum
berlebihan
Bagian tengah nekrosis Batuk berat

Bersihan jalan nafas


Membentuk jaringan keju Kelemahan tidak efektif

Intoleransi Aktifitas

Anda mungkin juga menyukai