Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN CHRONIC KIDNEY DISEASE

I. PENGKAJIAN
I. Identitas
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. K
b. Umur : 53 th
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Suku Bangsa : Jawa
f. Status Perkawinan : Menikah
g. Pendidikan terakhir : SMA
h. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
i. Alamat : Semarang
j. No. Medical Record : 570***
k. Tanggal masuk RS : 11 Oktober 2023
l. Jam : 10.30 WIB
m. Dx. Medis : Obs Dyspnoe Ec CKD stg 5 + HT gr II
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. B
b. Umur : 57 th
c. Jenis Kelamin : Laki - laki
d. Pendidikan Terakhir : SMA
e. Pekerjaan : Wirastasta
f. Alamat : Semarang
g. Hubungan dg pasien : Suami
II. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
b. Pasien mengatakan sesak nafas Riwayat Kesehatan Sekarang
c. Pasien datang ke UGD RS Bhayangkara dengan keluhan sesak nafas sejak sejak 6
jam SMRS. Sesak muncul tiba-tiba. Saat sesak muncul pasien sedang tidak
beraktifitas. Pasien juga mengeluh mual dan muntah selama 1 minggu terakhir. Setiap
makan pasien selalu muntah. Muntah isi makanan, darah disangkal. Demam
disangkal. Pasien juga menyangkal adanya nyeri di dada.

d. Riwayat Dahulu
Pasien mengatakan ia menderita hipertensi yang tidak terkontrol serta DM yang
terkontrol.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan, jika di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
seperti pasien namun untuk penyakit menurun seperti Diabetes Melitus terdapat dari
Ibu yang juga menderita, dan untuk penyakit menular seperti Hepatitis tidak ada.

f. Genogram
Keterangan Genogram : (bentuk narasi)

: laki-laki

: perempuan

: Sudah meninggal

: Klien

: tali pernikahan

g. Review Of Sistem (ROS)


1) Keadaan Umum : Composmentis
2) Kesadaran : Sadar penuh
3) Skala Koma Glasgow : E4 M6 V5 = 15
4) TB/BB : 160 cm/ 55 Kg
5) IMT : 21
6) Tanda-tanda Vital : S : 36,7oC TD : 170/100 mmHg RR : 24x/ menit N : 90
x/Menit ; SpO2 : 90%
PEMERIKSAAN FISIK (head to toe)

1. Kepala
- Bentuk : Mesosepal
- Kulit Kepala : Bersih, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan
- Rambut : Rontok
2. Mata
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : Tidak Ikterik
- Kornea : Mata jernih, sokor dan peka terhadap rangsang
3. Hidung
- Kebersihan : Kotor
- Cuping Hidung : Simetris
4. Telingga : Bentuk simetris, bersih, tidak memakai alat bantu
dengar, tidak ada lesi dan peka terhadap rangsang suara
5. Mulut
- Rongga Mulut : Bersih, tidak ada lesi maupun stomatitis
- Gusi : Tidak ada bengkak
- Gigi : Berlubang
- Mukosa bibir : Kering
- Bicara pelo
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
tekan, dan tidak ada lesi
7. Thorax (Paru-paru)
- Inspeksi : Bentuk dada simetris
- Palpasi : Diafragma mengembang simetris kanan dan kiri
- Perkusi : Terdapat suara redup antara IC 6-8 pada dada sebelah
kanan
- Auskultasi : Terdengar suara vesikuler pada thorax sinistra dan
terdengar suara ronkhi pada thorax dextra antara IC6-8
depan.

8. Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : tidak ada pembesaran
- Perkusi : Suara pekak, tidak ada pembesaran hati
- Auskultasi : terdengar suara jantung lup dup, tanpa suara
tambahan
9. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk simetris
- Auskultasi : Bising usus 8x/menit
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan di kuadran 3 dan 4
- Perkusi : Suara timpani
10. Ekstermitas
- Atas : Tangan sebelah kiri pasien terpasng infus Ringer
Lactat 20 tpm
- Bawah : Tidak ada kelemahan otot pada ekstermitas bawah
- Kekuatan otot :3333 3333

3333 3333
11. Genetalia
Genetalia pasien bersih terpasang kateter
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PRESEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
Dirumah : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak tau tentang penyakit yang
dideritanya sekarang dan kurang memperhatikan kondisi kesehatannya.
Di rumah sakit : pasien mengatakan mengetahui penyakitnya saat berada di rumah
sakit dan dijelaskan oleh dokter dan perawat, serta lebih mengetahui tentang
kesehatannya.
B. POLA NUTRISI METABOLIK
Dirumah: Pasien mengatakan makan secara teratur yaitu 3x sehari dan selalu habis,
pasien mengatakan sehari minum 5 gelas perhari
Dirumah sakit: Pasien mengatakan saat di RS nafsu makan agak berkurang karena
mual dan namun dipaksa habis
C. POLA ELIMINASI
Dirumah: Pasien mengatakan BAK sehari sebanyak 5 – 9 kali lalu terasa nyeri setiap
BAK dan BAB 1X sehari.
Di rumah sakit: Pasien mengatakan BAK dan BAB masih tetap sama.
D. POLA AKTIVIKTAS DAN LATIHAN
Dirumah: Pasien mengatakan sebelum sakit dapat melakukan semua aktiviktas sehari
hari. Pasien dapat beraktivitas dirumah tanpa keluhan apapun. Semua anggota gerak
pasien dapat digerakan.
Di rumah sakit: Saat di RS pasien merasa lemas dan pasien mengatakan tidak dapat
beraktiviktas secara mandiri sehingga dibantu keluarganya.
E. POLA ISTIRAHAT TIDUR
Dirumah: Pasien mengatakan jika dirumah dapat tidur dan istirahat yang cukup yaitu
antara 6-8jam/hari
Di rumah sakit: Pasien mengatakan saat sakit, tidurnya sedikit terganggu karena nyeri
namun sehingga ia hanya dapat tidur salama 5 jam dan sering terbangun.
F. POLA PRESEPSI KONGNITIF
1. Fungsi penglihatan : pasien mengatakan pandangannya rabun
2. Fungsi pendengaran : pasien mengatakan pendengarannya tidak terganggu
3. Fungsi pembau : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pada
penciuman
4. Fungsi perasa : pasien mengatakan masih bisa membedakan rasa asin,manis,
pahit, asam dengan baik
5. Presepsi nyeri : pasien mengatakan nyeri dibagaian abdomen
G. POLA PRESEPSI DAN KONSEP DIRI
Dirumah : Pasien mengatakan tidak melakukan pola hidup sehat seperti jarang
berolahraga. Pasien mengatakan tidak merasa rendah diri, mengetahui identitasnya,
dan menjalankan peran sebagaimana mestinya baik di keluarga ataupun dimasyarakat.
Dirumah sakit : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang kerumah. Pasien
mengatakan tidak merasa rendah diri, mengetahui identitasnya, dan menjalankan
peran sebagaimana mestinya baik di keluarga ataupun dimasyarakat.
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN
Dirumah: Pasien mengatakan ia merupakan seorang ibu dan istri. Pasien mengatakan
saat dirumah pasien sering berkomunikasi dengan baik antar anggota keluarga. Pasien
mengatakan aktif bersosialisasi dengan masyarakat dan tetangga.
Dirumah sakit: Pasien mengatakan saat sakit pasien tetap berkomunikasi dengan
suami dan anak-anaknya tentang apa yang dirasakan dan apa yang dibutuhkan pasien.
Pasien mengatakan ia juga bersosialisasi dengan pasien-pasein lainnya.
I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Dirumah: Pasien mengatakan selama dirumah pasien tidak mengalami gangguan
reproduksi seksual ia mengalami menstruasi secara rutin
Dirumah sakit: Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan reproduksi
J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
Dirumah: Keluarga pasien mengatakan jika ada permasalahan dirumah selalu
diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.
Dirumah sakit: Keluarga pasien mengatakan menerima keadaan pasien untuk dirawat
inap di RS dan apabila ada permasalahan atau pengambilan keputusan dilakukan
secara kekeluargaan.
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
Dirumah: Pasien mengatakan memeluk agama islam, dan sebelum sakit pasien
menjalankan sholat 5 waktu
Dirumah sakit: Pasien mengatakan selama di RS pasien mengatakan tidak dapat
melaksanakan sholat karena pasien susah untuk berkativiktas
III. Data Penunjang
Tanggal : 11 Oktober 2023
1. Hasil labororatorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hb 6,0 11,7-15,5 g/dl
Leukosit 7,3 3.6-11.0 Ribu
Eritrosit 2,9 3,8-5,2 Juta
Ht 17,4 35-47 %
Trombosit 1800 150-400 Ribu
Limfosit 1 1,0-4,5 103/mikroL
Monosit 0,7 0,2-0,8 103/mikroL
Eosinofil 0,1 0,04-0,8 103/mikroL
Basofil 0,1 0-0,2 103/mikroL
Neutrofil 45,2 1,8-7,5 103/mikroL
Limfosit 43,8 25-40 %
Monosit 9 2-8 %
Eosinofil 1 2-4 %
Basofil 1 0-1 %
MCV 7,2 75 - 100 fl
MCH 24,8 25 - 35 pg
MCHC 34,5 31 - 38 %

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


Chiorida 96,8 98-106 mmol/L
Gula Darah Sewaktu 118 70 - 140 mg/dL
SGOT 17 10 - 31 u/l
SGPT 29 9 - 36 u/l
Ureum 119 10 - 50 mg/dl
Kreatinin 12,4 0,5 – 0,9 mg/dl

2. Rencana Terapi
1) Diet lunak
2) IVFD : NaCl 20 tpm
3) MM/
a) ODR 8 mg drip dalam NaCl 500 ml
b) Furosemid 2 x 40 mg
c) Spirolz 1 x 25 mg
d) Captopril 2 x 25 mg
e) Amlodipine 1 x 10 mg
f) Pumpicel 1 x 40 mg
g) Episan 3 x 1 C
h) Vometa 2 x 1
i) Aminetron 3 x 1
j) Folavit 2 x1
4) Transfusi PRC 1 bag
I. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem

1 DS: Pola nafas tidak


Pasien mengatakan nafas sesak Hambatan upaya efektif

DO: nafas

Tampak pernafasan cuping hidung


Terdengar suara wheezing

TTV, S : 36,5°C
TD : 170/100 mmHg
N : 90 x/mnit
RR : 24 x/mnit
Spo2 : 90 %
O2: NK 3L

2 DS : Penurunan kendali Gangguan mobilitas


Pasien mengatakan sulit otot fisik
menggerakan ekstremitas bawah
karena edema
Pasien mengatakan cemas saat
bergerak
Pasien mengatakan tak ingin
bergerak
DO :
Kekuatan otot menurun yaitu
menjadi 3
Gerakan terbatas
TTV, S : 36,5°C
TD : 170/100 mmHg
N : 90 x/mnit
RR : 24 x/mnit
Spo2 : 90 %

3. DS : Hambatan Gangguan pola tidur


Pasien mengatakan sulit tidur lingkungan
Pasien mengeluh sering terjaga
Pasien mengeluh tidak puas tidur
DO :
Tampak pasien tidak segar
Tampak terdapat kantung mata
TTV, S : 36,5°C
TD : 170/100 mmHg
N : 90 x/mnit
RR : 24 x/mnit
Spo2 : 90 %

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas ditandai dengan mengeluh sesak dan
tampak pernapasan cuping hidung
2. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kendali otot ditandai dengan mengeluh sulit
menggerakan ekstremitas, kekuatan otot menurun, enggan melakukan pergerakan, merasa
cemas saat bergerak, sendi kaku, dan gerakan terbatas
3. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan ditandai dengan mengeluh sulit tidur,
sering terjaga, dan tidak puas tidur.
III. PERENCANAAN

No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Intervensi TTD


Hasil
1. I Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas
tindakan keperawatan (I.01011)
selama 3x24 jam maka Observasi :
masalah Pola Nafas  Identifikasi dan
Tidak Efektif akan mengelola kepatenan
teratasi dengan Kriteria jalan nafas
Hasil :  Monitor pola nafas
Pola nafas (L.01004) Edukasi :
a. Dispnea (menurun)  Atur posisi semi fowler
b. Penggunaan otot  Berikan oksigen
bantu nafas Kolaborasi :
(menurun)
c. Pernafasan cuping  Kolaborasi pemberian
hidung (menurun) mukolitik
d. Frekuensi nafas
(membaik)
2 II Setelah dilakukan 1. Ubah posisi klien tiap 2 jam
tindakan keperawatan 2. Ajarkan klien untuk
selama 3X24 jam melakukan latihan gerak
diharapkan gangguan aktif pada ekstrimitas yang
mobilitas pasien dapat tidak sakit
membaik dengan KH : 3. Lakukan gerak pasif pada
1. Pergerakan ekstrimitas yang kaku
ekstremitas meningkat 4. Berikan papan kaki pada
2. Kekuatan otot ekstrimitas dalam posisi
meningkat fungsionalnya
3. Kaku sendi menurun 5. Tinggikan kepala dan tangan
6. Kolaborasi dengan ahli
fisioterapi untuk latihan fisik
klien
3. III Setelah dilakukan Dukungan tidur :
tindakan keperawatan 1. Identifikasi pola aktivitas
selama 3X24 jam dan tidur
diharapkan gangguan 2. Modifikasi lingkungan
pola tidur pasien dapat 3. Jelaskan pentingnya tidur
membaik dengan KH : cukup selama sakit
1. Keluhan sulit tidur 4. Fasilitasi menghilangkan
menurun stres sebelum tidur
2. Keluhan sering 5. Kolaborasikan dalam
terjaga menurun jadwal pemberian obat
3. Keluhan tidak puas dan/atau tindakan untuk
tidur menurun menunjang siklus tidur -
terjaga

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


N TGL/ NO IMPLEMENTASI RESPON TTD
O JAM DIAGNOSA
1. 11 – 10 – I Mengatur posisi semi DS : Pasien mengatakan
23 fowler bersedia diberi posisi
12.30 setengah duduk

DO : Tampak pasien
berada posisi setengah
duduk
2. 11 – 10 – I Memberikan oksigen DS : Pasien mengatakan
23 bersedia diberi oksigen
12.30
DO : Tampak oksigen
dengan nasal kanul 4
lpm telah masuk
3. 11 – 10 – I Memonitor pola nafas DS : Pasien mengatakan
23 sesak nafas
12.30
DO : RR : 26x/mnt
4. 11 – 10 – III Mengidentifikasi pola DS : Pasien mengatakan
23 aktivitas dan tidur sulit untuk tidur, hanya 5
12.30 jam dan selalu terbangun
DO : Tampak kantung
mata pada pasien
5. 12 – 10 – II Mengubah posisi klien tiap DS : Pasien mengatakan
23 2 jam bersedia untuk di ubah
14.45 poisi setiap 2 jam
DO : Tampak pasien
telah berubah posisi
setiap 2 jam
6. 12 – 10 – II Meninggikan kepala dan DS : Pasien mengatakan
23 tangan bersedia untuk
15.00 ditinggikan kepala dan
tangannya
DO : Tampak kepala
dan tangan pasien telah
ditinggikan
7. 12 – 10 – I Memberikan oksigen DS : Pasien mengatakan
23 bersedia diberi oksigen
15.10
V. EVALUASI
Tanggal No.Dx SOAP Paraf
11 – 10 – 23 I S:
13.45 Pasien mengatakan masih sesak
nafas
O:
Tampak pernapasa cuping hidung
S : 36oC ; TD : 140/90 mmHg ;
RR : 26x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

11 – 10 – 23 II S:
13.45 Pasien mengatakan masih kesulitan
bergerak
O:
Tampak sendi pasien masih kaku
Pasien tampak kesulitan
menggerakan ekstremitas
S : 36oC ; TD : 140/90 mmHg ;
RR : 26x/mnt ; N : 93x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi
11 – 10 – 23 III S:
13. 45 Pasien mengatakan masih kesulitan
tidur dan mengeluh kurang tidur
O:
Tampak kantung mata pada pasien
S : 36oC ; TD : 140/90 mmHg ;
RR : 26x/mnt ; N : 93x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi

Tanggal No.Dx SOAP Paraf


12 – 10 – 23 I S:
14.15 Pasien mengatakan masih sesak
O:
Tampak pernapasan cuping hidung
S : 36oC ; TD : 160/90 mmHg ;
RR : 26x/mnt ; N : 98x/mnt

A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
12 – 10 – 23 II S:
14.15 Pasien mengatakan masih kesulitan
bergerak
O:
Tampak sendi pasien masih kaku
Pasien tampak kesulitan
menggerakan ekstremitas
S : 36oC ; TD : 160/90 mmHg ;
RR : 26x/mnt ; N : 98x/mnt

A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
12 – 10 – 23 III S:
15. 30 Pasien mengatakan masih kesulitan
tidur dan mengeluh kurang tidur
O:
Tampak kantung mata pada pasien
S : 36oC ; TD : 160/90 mmHg ;
RR : 26x/mnt ; N : 98x/mnt

A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Tanggal No.Dx SOAP Paraf
13 – 10 – 22 I S:
14.00 Pasien mengatakan masih sesak
O:
Terdapat pergerakan cuping hidung
S : 36oC ; TD : 130/90 mmHg ; RR
: 24x/mnt ; N : 80x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
13 – 10 – 23 II S:
14.00 Pasien mengatakan masih kesulitan
bergerak
O:
Tampak sendi pasien masih kaku
Pasien tampak kesulitan
menggerakan ekstremitas
S : 36oC ; TD : 130/90 mmHg ; RR
: 24x/mnt ; N : 80x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
13 – 10 – 23 III S:
14. 00 Pasien mengatakan masih kesulitan
tidur dan mengeluh kurang tidur
O:
Tampak kantung mata pada pasien
S : 36oC ; TD : 130/90 mmHg ; RR
: 24x/mnt ; N : 80x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai