Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN

PADA PASIEN TN. T DENGAN BATU SALURAN KEMIH

Disusun Oleh :
Rika Zulianti 120085
Dyah Nurita Hanny 120039
Devi Laila Alfi 120026

S1 – Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN BATU SALURAN KEMIH
I. PENGKAJIAN
I. Identitas
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. T
b. Umur : 49 th
c. Jenis kelamin : Laki - laki
d. Agama : Khatolik
e. Suku Bangsa : Jawa
f. Status Perkawinan : Menikah
g. Pendidikan terakhir : SMA
h. Pekerjaan : Wiraswasta
i. Alamat : Semarang
j. No. Medical Record : 21055***
k. Tanggal masuk RS : 09 Januari 2023
l. Jam : 08.00 WIB
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Ny. I
b. Umur : 45 th
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pendidikan Terakhir : SMA
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Alamat : Semarang
g. Hubungan dg pasien : Istri Sah
II. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di area pinggang kanan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan, jika pasien sudah merasakan nyeri hebat sejak 3 hari
lalu. Hingga puncaknya adalah … pukul … pasien tidak bisa bangun karna merasa
sangat nyeri hingga lemas. Sehingga pukul … dilarikan ke IGD RSUD RS SMC
Telogorejo Semarang
c. Riwayat Dahulu
Pasien mengatakan ia menderita batu saluran kemih sudah sejak 4 bulan lalu.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan, jika di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
seperti pasien, ataupun penyakit menurun seperti Diabetes Melitus dan penyakit
menular seperti Hepatitis.

e. Genogram
Keterangan Genogram : (bentuk narasi)

: laki-laki

: perempuan

: Sudah meninggal

: Klien

: tali pernikahan

f. Review Of Sistem (ROS)


1) Keadaan Umum : Composmentis
2) Kesadaran : Sadar penuh
3) Skala Koma Glasgow : E4 M6 V5 = 15
4) TB/BB : 150 cm/ 41 Kg
5) Tanda-tanda Vital : S : 36,7oC TD : 121/88 mmHg RR : 20x/ menit N : 60
x/Menit
PEMERIKSAAN FISIK (head to toe)

1. Kepala
- Bentuk : Mesosepal
- Kulit Kepala : Bersih, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan
- Rambut : Rontok
2. Mata
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : Tidak Ikterik
- Kornea : Mata jernih, sokor dan peka terhadap rangsang
3. Hidung
- Kebersihan : Kotor
- Cuping Hidung : Simetris
4. Telingga : Bentuk simetris, bersih, tidak memakai alat bantu
dengar, tidak ada lesi dan peka terhadap rangsang suara
5. Mulut
- Rongga Mulut : Bersih, tidak ada lesi maupun stomatitis
- Gusi : Tidak ada bengkak
- Gigi : Berlubang
- Mukosa bibir : Kering
- Bicara pelo
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
tekan, dan tidak ada lesi
7. Thorax (Paru-paru)
- Inspeksi : Bentuk dada simetris
- Palpasi : Diafragma mengembang simetris kanan dan kiri
- Perkusi : Terdapat suara redup antara IC 6-8 pada dada sebelah
kanan
- Auskultasi : Terdengar suara vesikuler pada thorax sinistra dan
terdengar suara ronkhi pada thorax dextra antara IC6-8
depan.

8. Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : tidak ada pembesaran
- Perkusi : Suara pekak, tidak ada pembesaran hati
- Auskultasi : terdengar suara jantung lup dup, tanpa suara
tambahan
9. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk simetris
- Auskultasi : Bising usus 8x/menit
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan di kuadran 3 dan 4
- Perkusi : Suara timpani
10. Ekstermitas
- Atas : Tangan sebelah kiri pasien terpasng infus Ringer
Lactat 20 tpm
- Bawah : Tidak ada kelemahan otot pada ekstermitas bawah
- Kekuatan otot :3333 3333

3333 3333
11. Genetalia
Genetalia pasien bersih terpasang kateter
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PRESEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
Dirumah : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak tau tentang penyakit yang
dideritanya sekarang dan kurang memperhatikan kondisi kesehatannya.
Di rumah sakit : pasien mengatakan mengetahui penyakitnya saat berada di rumah
sakit dan dijelaskan oleh dokter dan perawat, serta lebih mengetahui tentang
kesehatannya.
B. POLA NUTRISI METABOLIK
Dirumah: Pasien mengatakan makan secara teratur yaitu 3x sehari dan selalu habis,
pasien mengatakan sehari minum 5 gelas perhari
Dirumah sakit: Pasien mengatakan saat di RS nafsu makan agak berkurang dan
namun dipaksa habis
C. POLA ELIMINASI
Dirumah: Pasien mengatakan BAK sehari sebanyak 5 – 9 kali lalu terasa nyeri setiap
BAK dan BAB 1X sehari.
Di rumah sakit: Pasien mengatakan BAK dan BAB masih tetap sama.
D. POLA AKTIVIKTAS DAN LATIHAN
Dirumah: Pasien mengatakan sebelum sakit dapat melakukan semua aktiviktas sehari
hari. Pasien dapat beraktivitas dirumah tanpa keluhan apapun. Semua anggota gerak
pasien dapat digerakan.
Di rumah sakit: Saat di RS pasien merasa lemas dan pasien mengatakan tidak dapat
beraktiviktas secara mandiri sehingga dibantu keluarganya.
E. POLA ISTIRAHAT TIDUR
Dirumah: Pasien mengatakan jika dirumah dapat tidur dan istirahat yang cukup yaitu
antara 6-8jam/hari
Di rumah sakit: Pasien mengatakan saat sakit, tidurnya sedikit terganggu karena nyeri
namun sehingga ia hanya dapat tidur salama 5 jam dan sering terbangun.
F. POLA PRESEPSI KONGNITIF
1. Fungsi penglihatan : pasien mengatakan pandangannya rabun
2. Fungsi pendengaran : pasien mengatakan pendengarannya tidak terganggu
3. Fungsi pembau : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pada
penciuman
4. Fungsi perasa : pasien mengatakan masih bisa membedakan rasa asin,manis,
pahit, asam dengan baik
5. Presepsi nyeri : pasien mengatakan nyeri dibagaian abdomen
G. POLA PRESEPSI DAN KONSEP DIRI
Dirumah : Pasien mengatakan tidak melakukan pola hidup sehat seperti jarang
berolahraga. Pasien mengatakan tidak merasa rendah diri, mengetahui identitasnya,
dan menjalankan peran sebagaimana mestinya baik di keluarga ataupun dimasyarakat.
Dirumah sakit : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang kerumah. Pasien
mengatakan tidak merasa rendah diri, mengetahui identitasnya, dan menjalankan
peran sebagaimana mestinya baik di keluarga ataupun dimasyarakat.
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN
Dirumah: Pasien mengatakan ia merupakan seorang ayah dan suami. Pasien
mengatakan saat dirumah pasien sering berkomunikasi dengan baik antar anggota
keluarga. Pasien mengatakan aktif bersosialisasi dengan masyarakat dan tetangga.
Dirumah sakit: Pasien mengatakan saat sakit pasien tetap berkomunikasi dengan istri
dan anak-anaknya tentang apa yang dirasakan dan apa yang dibutuhkan pasien.
Pasien mengatakan ia juga bersosialisasi dengan pasien-pasein lainnya.
I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Dirumah: Pasien mengatakan selama dirumah pasien tidak mengalami gangguan
reproduksi seksual ia mengalami menstruasi secara rutin
Dirumah sakit: Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan reproduksi
J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
Dirumah: Keluarga pasien mengatakan jika ada permasalahan dirumah selalu
diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.
Dirumah sakit: Keluarga pasien mengatakan menerima keadaan pasien untuk dirawat
inap di RS dan apabila ada permasalahan atau pengambilan keputusan dilakukan
secara kekeluargaan.
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
Dirumah: Pasien mengatakan memeluk agama islam, dan sebelum sakit pasien
menjalankan sholat 5 waktu
Dirumah sakit: Pasien mengatakan selama di RS pasien mengatakan tidak dapat
melaksanakan sholat karena pasien susah untuk berkativiktas
III. Data Penunjang
Tanggal : 09 Jamuari 2023
1. Hasil labororatorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hb 13,9 11,7-15,5 g/dl
Leukosit 4,9 3.6-11.0 Ribu
Eritrosit 4,4 3,8-5,2 Juta
Ht 94 35-47 %
Trombosit 1800 150-400 Ribu
Limfosit 1 1,0-4,5 103/mikroL
Monosit 0,7 0,2-0,8 103/mikroL
Eosinofil 0,1 0,04-0,8 103/mikroL
Basofil 0,1 0-0,2 103/mikroL
Neutrofil 45,2 1,8-7,5 103/mikroL
Limfosit 43,8 25-40 %
Monosit 9 2-8 %
Eosinofil 1 2-4 %
Basofil 1 0-1 %

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


Chiorida 96,8 98-106 mmol/L
Gula Darah Sewaktu 84 70 - 140 mg/dL

2. Terapi medikasi
TANGGAL& WAKTU
NAMA DOSI 09/01/ 09/01/
No. INDIKASI 09/01/23
OBAT S 23 23
P S M P S M P S M
Jenis : Per
oral
1. Paracet 3x1 Meredakan v v v v v v v v v
amol demam dan
nyeri
2. udca 2x1 Menghancur v v v v v v
kan batu
empedu
Jenis : Injeksi
1. ketorol 3 x 1 Meredakan v v v v v v v v v
ac amp nyeri

2. ceftriax 2x1 antibiotik v v v v v v


one
3. metron 3 x 1 antibiotik v v v v v v v v v
idazol

4 omepra 2x1 Mencegah v v v v v V


zol perdarahan
saluran
cerna atas

Jenis : Lain –
lain
1 Infus rl 20tpm Untuk v v v v v v v v v
memenuhi
kebutuhan
cairan dan
elektrolit

3. Tanda – Tanda Vital


Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
No Jenis 13 – 06 - 22 14 – 06 - 22 15 – 06 - 22
. Pemeriksaan Pagi : Siang : Pagi : Siang : Pagi :

1 Tek. Darah 120/91 110/88 110/81 100/86 120/89


mmhg mmhg mmhg mmhg mmhg
2 Suhu 36°C 36°C 36,6°C 36,6°C 36,6°C
3 Nadi 100x/mnt 90x/mnt 98x/mnt 108x/mnt 98x/mnt
4 Pernapasan 20x/mnt 22x/mnt 24x/mnt 22x/mnt 24x/mnt
I. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem

1 DS: Nyeri akut


Pasien mengatakan nyeri pada Agen pencedera

pinggang kanan fisiologis

P : Pasien mengatakan nyeri akibat


adanya batu saluran kemih
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti
rasa terbakar
R : Pasien mengatakan nyeri di perut
bawah
S : Pasien ngatakan skala nyerinya
di skala 8
T : Pasien mengatakan nyeri secara
terus - menerus
DO :
Pasien tampak meringis

TTV, S : 36°C
TD : 116/88 mmHg
N : 98 x/mnit
RR : 22 x/mnit
2 DS : Penurunan kendali Gangguan mobilitas
Pasien mengatakan sulit otot fisik
menggerakan ekstremitas bawah
Pasien mengatakan cemas saat
bergerak
Pasien mengatakan tak ingin
bergerak
DO :
Kekuatan otot menurun yaitu
menjadi 3
Gerakan terbatas
TTV, S : 36°C
TD : 116/88 mmHg
N : 98 x/mnit
RR : 22 x/mnit

3. DS : Hambatan Gangguan pola tidur


Pasien mengatakan sulit tidur lingkungan
Pasien mengeluh sering terjaga
Pasien mengeluh tidak puas tidur
DO :
Tampak pasien tidak segar
Tampak terdapat kantung mata
TTV, S : 36°C
TD : 116/88 mmHg
N : 98 x/mnit
RR : 22 x/mnit
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis ditandai dengan mengeluh nyeri dan tampak
meringis
2. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kendali otot ditandai dengan mengeluh sulit
menggerakan ekstremitas, kekuatan otot menurun, enggan melakukan pergerakan, merasa
cemas saat bergerak, sendi kaku, dan gerakan terbatas
3. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan ditandai dengan mengeluh sulit tidur,
sering terjaga, dan tidak puas tidur.
III. PERENCANAAN

No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Intervensi TTD


Hasil
1. I Setelah dilakukan Manajemen nyeri : k
tindakan 1. Identifikasi factor pencetus
keperawatan selama nyeri
3X24 jam 2. Monitor kualitas nyeri
diharapkan tingkat 3. Monitor lokasi dan
nyeri dapat penyebaran nyeri
menghilang dengan
4. Monitor intensitas nyeri
KH :
dengan menggunakan skala
1. Keluhan
nyeri
menurun

2. Meringis
menurun

2 II Setelah dilakukan 1. Ubah posisi klien tiap 2 jam k


tindakan keperawatan 2. Ajarkan klien untuk
selama 3X24 jam melakukan latihan gerak
diharapkan gangguan aktif pada ekstrimitas yang
mobilitas pasien dapat tidak sakit
membaik dengan KH : 3. Lakukan gerak pasif pada
1. Pergerakan ekstrimitas yang kaku
ekstremitas meningkat 4. Berikan papan kaki pada
2. Kekuatan otot ekstrimitas dalam posisi
meningkat fungsionalnya
3. Kaku sendi menurun 5. Tinggikan kepala dan tangan
6. Kolaborasi dengan ahli
fisioterapi untuk latihan fisik
klien
3. III Setelah dilakukan Dukungan tidur : k
tindakan keperawatan 1. Identifikasi pola aktivitas
selama 3X24 jam dan tidur
diharapkan gangguan 2. Modifikasi lingkungan
pola tidur pasien dapat 3. Jelaskan pentingnya tidur
membaik dengan KH : cukup selama sakit
1. Keluhan sulit tidur 4. Fasilitasi menghilangkan
menurun stres sebelum tidur
2. Keluhan sering 5. Kolaborasikan dalam
terjaga menurun jadwal pemberian obat
3. Keluhan tidak puas dan/atau tindakan untuk
tidur menurun menunjang siklus tidur -
terjaga

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


N TGL/ NO IMPLEMENTASI RESPON TTD
O JAM DIAGNOSA
1. 09 – 01 – I Mengidentifikasi factor DS : Pasien mengatakan di
23 pencetus nyeri nyeri karena memili batu
08.30 empedu
DO : Terlihat pasien
meringis
2. 09 – 01 – I Memonitor kualitas nyeri DS : Pasien mengatakan de
23 dan memonitor lokasi serta nyeri terasa panas
09.30 penyebaran nyeri DO : Tampak pasien
kesakitan dan
menyentuh area nyeri
yaitu perut

3. 09 – 01 – I Memonitor intensitas nyeri DS : Pasien mengatakan k


23 dengan menggunakan skala skala nyeri berada
10.30 diangka 8
DO : Pasien tampak
meringis
4. 09 – 01 – III Mengidentifikasi pola DS : Pasien mengatakan k
23 aktivitas dan tidur sulit untuk tidur, hanya 5
12.30 jam dan selalu terbangun
DO : Tampak kantung
mata pada pasien

5. 10 – 01 – II Mengubah posisi klien tiap DS : Pasien mengatakan de


23 2 jam bersedia untuk di ubah
14.30 poisi setiap 2 jam
DO : Tampak pasien
telah berubah posisi
setiap 2 jam
6. 10 – 06 – II Meninggikan kepala dan DS : Pasien mengatakan de
22 tangan bersedia untuk
15.00 ditinggikan kepala dan
tangannya
DO : Tampak kepala
dan tangan pasien telah
V. EVALUASI
Tanggal No.Dx SOAP Paraf
09 – 10 – 23 I S: k
14.30 Pasien mengatakan masih nyeri dan
masih berskala 8 serta nyeri
dirasakan terus - menerus
O:
Pasien tampak meringis menahan
nyeri
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ;
RR : 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

09 – 10 – 23 II S: k
14.30 Pasien mengatakan masih kesulitan
bergerak
O:
Tampak sendi pasien masih kaku
Pasien tampak kesulitan
menggerakan ekstremitas
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ;
RR : 22x/mnt ; N : 93x/mnt

A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi
09 – 10 – 23 III S: k
14.30
Pasien mengatakan masih kesulitan
tidur dan mengeluh kurang tidur
O:
Tampak kantung mata pada pasien
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ;
RR : 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi

Tanggal No.Dx SOAP Paraf


10 – 01 – 23 I S: di
21.30 Pasien mengatakan masih nyeri dan
masih berskala 7 serta nyeri
dirasakan terus - menerus
O:
Pasien tampak meringis menahan
nyeri
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

10 – 01 – 23 II S: di
21.30
Pasien mengatakan masih kesulitan
bergerak
O:
Tampak sendi pasien masih kaku
Pasien tampak kesulitan
menggerakan ekstremitas
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt

A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
10 – 01 – 23 III S: di
21.30 Pasien mengatakan masih kesulitan
tidur dan mengeluh kurang tidur
O:
Tampak kantung mata pada pasien
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Tanggal No.Dx SOAP Paraf
11 – 01 – 23 I S: de
21. 30 Pasien mengatakan masih nyeri dan
masih berskala 6 serta nyeri
dirasakan terus - menerus
O:
Pasien tampak meringis menahan
nyeri
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
11 – 01 – 23 II S: de
21. 30 Pasien mengatakan masih kesulitan
bergerak
O:
Tampak sendi pasien masih kaku
Pasien tampak kesulitan
menggerakan ekstremitas
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
11 – 01 – 23 III S: de
21. 30 Pasien mengatakan masih kesulitan
tidur dan mengeluh kurang tidur
O:
Tampak kantung mata pada pasien
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai