S DENGAN RISIKO
BUNUH DIRI DI RUANG 4 DEWA RUCI
RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
Pembimbing Akademik :
Dr. Meidiana Dwidiyanti, M.Sc
Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M. Kep.
Pembimbing Klinik :
Ns. Slamet S., S.Kep., S.KM
Disusun oleh:
Noor Dhyana Muftiani
22020118210045
\
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. S DENGAN RISIKO
BUNUH DIRI DI RUANG 4 DEWA RUCI RSJD DR AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
I. IDENTITAS
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 51 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Alamat : Gempolkuning Jatipurwo Kendal RT. 3
RW. 4
f. Pendidikan : S1
g. Pekerjaan : PNS
h. Tgl.Masuk RS : 8 Maret 2019, jam 12.30 WIB
i. Tgl Masuk Ruangn : 20 Maret 2019, jam 16.00 WIB
j. Tgl.Pengkajian : 21 Maret 2019, jam 09.00 WIB
k. Dx.Medis : Depresi berat tanpa psikotik
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. S
b. Hub.dengan klien : Suami
c. Alamat : Gempolkuning Jatipurwo Kendal
E. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang dialaminya.
F. Riwayat Makan dan Minum di Rumah
Klien makan sebanyak 3 kali sehari dirumah dengan porsi normal dan
selalu habis.
G. Tanda-Tanda Dehidrasi
Klien tampak tidak dehidrasi, dapat dilihat dari bibir klien yang lembab,
rambut tidak kering, dan jika diberi minum selalu dihabiskan.
H. Pemeriksaan Head to toe
Bagian Hasil Pemeriksaan
Kepala Inspeksi:
Bentuk kepala mesocephal, simetris, rambut pendek dan lurus,
penyebaran rambut merata, rambut hitam, kulit kepala bersih,
dan sedikit berketombe, tidak ada luka.
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa/benjolan
Wajah/ Inspeksi:
Muka Bentuk wajah bulat, simetris, tidak terdapat luka, kulit bersih,
penyebaran warna kulit merata, warna kulit merata.
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa/benjolan
Mata Inspeksi:
Konjungtiva tidak anemis, mata simetris, tidak menggunakan
alat bantu penglihatan, pergerakan kelopak mata dan bola mata
normal (tidak katarak), sklera tidak ikterik, pupil mata isokor,
refleks cahaya langsung baik, tidak ada riwayat penyakit mata.
Palpasi:
Tidak terdapat keluhan nyeri
Hidung Inspeksi:
Bentuk hidung simetris, hidung bersih, tidak terdapat cairan
keluar dari hidung, tidak terdapat lesi/jaringan parut
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa/benjolan
Telinga Inspeksi:
Telingasimetris, tidak ada luka, terlihat sedikit serumen di
rongga telinga, tidak memakai alat bantu dengar, kulit telinga
bersih.
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba benjolan
Mulut dan Inspeksi:
Gigi Bibir tidak ada luka, mukosa bibir kering, lidah bersih dan
berwarna merah pucat, tidak terdapat sariawan dan pendarahan
pada gusi.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan
Leher Inspeksi:
Warna merata, tidak ada lesi/jaringan parut, tidak tampak
adanya pembesaran tiroid
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa/benjolan
Dada Inspeksi:
Dada simetris, napas reguler, bentuk dada normal, tidak terlihat
penggunaan otot bantu napas, tidak terdapat adanya retraksi
dada. RR : 20x/menit,
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan pada dada, taktil fremitussimetris
Perkusi:
Terdengar suara sonor pada kedua lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi:
Vesikuler pada kedua lapang paru
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di IC 5, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : terdengar bunyi pekak
Auskultasi :Terdengar lup (S1) dan dup (S2), tidak ada mur-
mur, tidak ada gallop.
Abdomen Inspeksi:
Perut tampak datar, tidak ada tanda inflamasi, warna kulit
abdomen merata kuning langsat seperti kulit sekitarnya.
Auskultasi :Terdengar bising usus .
Palpasi:
Tidak terdapat massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
distensi abdomen, hepar tidak membesar, lien tidak teraba.
Perkusi:
Timpani disemua lapang abdomen,
Ekstremitas Inspeksi:
atas Warna kulit sawo matang, kedua tangan dapat digerakkan
normal dengan bebas, turgor kulit elastis, tidak terdapat edema
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan, akral hangat, CRT <2 detik,
kekuatan otot pada ekstremitas atas 5|5 (gerakan aktif menahan
gravitasi dan tahanan penuh)
Ekstremitas Inspeksi:
bawah Warna kulit sawo matang, turgor kulit elastis, tidak ada edema
pada kaki
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan, kulit teraba hangat, CRT <2 detik,
kekuatan otot pada ekstremitas bawah 5|5
V. PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
A. Genogram
Ny.S Tn. S
51 th 55 th
Keterangan
: Laki-laki/Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Anak
: Tinggal satu rumah
: Pasien
Klien merupakan seorang perempuan bernama Ny. S berusia 51
tahun, sudah menikah dan mempunyai 4 orang anak. Klien tinggal
bersama suami dan anak terakhirnya. Anak pertama hingga ketiga berada
di pondok Jepara. Komunikasi antara Ny. S dan keluarganya baik,
namun untuk anak-anak yang di pondok biasanya Ny. S, suami dan anak
terakhirnya menengok sebulan sekali. Pengambilan keputusan dalam
keluarga adalah suami klien. Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga
adalah demokratis dimana setiap anggota keluarga dapat memberi
masukan dalam mengambil sebuah keputusan. Keluarga klien yang lain
tidak mengalami gangguan jiwa atau tidak memiliki riwayat gangguan
jiwa.
B. Konsep diri
1. Gambaran diri
Klien mampu menggambarkan dirinya sendiri. Klien
mengatakan bahwa ia menyukai semua tubuhnya. Klien juga
mengatakan bahwa menurut orang-orang di sekitar klien, tubuh klien
tidak mengalami masalah apapun.
2. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya bernama S, berjenis
kelamin perempuan dan berumur 51 tahun, serta belum menikah.
Klien merupakan seorang istri dan ibu dari 4 orang anak. Klien
bekerja sebagai guru TK di Grobogan.
3. Peran
Klien mengatakan bahwa dirumah perannya sebagai istri dan
ibu yang setiap hari harus menyiapkan kebutuhannya mulai dari
masak, bersih-bersih rumah, cuci pakaian dan piring. Selain itu, klien
juga bekerja untuk membantu suami memenuhi kebutuhan
keluarganya.
4. Ideal diri
Klien mengatakan bahwa ia ingin segera pulang dari Rumah
Sakit, dan saat sembuh nanti ingin bekerja lagi sebagai guru TK.
Selain itu, klien ingin berkumpul dengan keluarga, ingin
menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
5. Harga diri
Klien mengatakan bahwa dirinya merasa tidak berguna,
karena tidak bisa menyelesaikan masalah yang terjadi. Klien merasa
tidak punya apa-apa setelah usaha suami bangkrut. Klien malu
karena tidak seperti yang dulu, tidak seperti dengen teman-temannya
yang hidupnya lebih dari dirinya.
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah
C. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti
Klien mengatakan sangat dekat dengan suami dan anak-
anaknya. Namun, semenjak masalah yang terjadi pada dirinya, klien
sering diam dan memendam masalahnya sendiri.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat di rumah dan di
RS
a. Di Rumah
Klien memiliki pekerjaan tetap, yaitu sebagai guru TK.
Sebelum 3 bulan yang lalu, klien masih bersosialisasi dengan
teman-temannya misalnya kumpul pada malam hari ataupun
jalan-jalan. Namun, selama 3 bulan terakhir ini, klien tidak
pernah berbaur dengan orang sekitarnya di lingkungan rumah
dan jarang keluar rumah. Pada saat di rumah,klien lebih banyak
diam menyendiri di rumah dan berdiam diri di kamar. Klien
hanya keluar kamar untuk makan.
b. Di Rumah Sakit
Selama di rumah sakit klien lebih banyak diam, namun
klien tetap mau mengikuti kegiatan yang dilakukan bersama
dengan pasien lainnya seperti makan bersama, senam bersama
dan nonton TV bersama. Namun klien lebih banyak diam apabila
tidak ditanya oleh teman ataupun perawat. Suara yang pelan dan
kadang kurang jelas perkataannya.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien terlihat jarang untuk memulai pembicaraan dengan
orang lain. Klien mau menjawab pertanyaan dari pasien lainnya
maupun dari perawat. Klien terlihat hanya terdiam. Namun ketika
sering diajak berbicara klien mampu berbicara dan bercerita dengan
baik.
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa ia beragama Islam. Klien memiliki
keyakinan bahwa suatu masalah itu datangnya dari Allah.
2. Kegiatan ibadah
Klien terlihat tetap melakukan shalat 5 waktu selama di
rumah sakit. Klien sering menanyakan arah kiblat, kemudian
berwudhu dan melakukan ibadah sholat walaupun masih salah arah
kiblat.
Interpretasi
Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi
Faktor risiko minimal/ 2 atau lebih faktor Kurang dari 2 faktor
dapat dikelola protektif protektif
Tidak ada risiko 4 atau lebih faktor Memiliki riwayat
langsung risiko sejarah ide bunuh diri,
rencana bunuh diri atau
komorbiditas
Pemantauan rutin Mungkin memiliki Niat yang langsung atau
rencana bunuh diri tapi dalam waktu dekat
tidak benar-benar rencana yang
tersedia/ dekat mematikan
observasi Observasi ketat
XII. ANALISA DATA
Data Fokus Masalah
DS: Risiko Bunuh Diri
- Keluarga mengatakan klien sering marah tenpa sebab, mengamuk, berbicara ingin mati.
- Klien mengatakan bahwa pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat ke sungai,
namun diketahui oleh keluarganya.
- Klien mengatakan bahwa pernah ingin mati
DO:
- Klien tidak mampu mengambil keputusan sederhana dan klien terlihat bingung
- Hasil assesmen risiko bunuh diri: risiko rendah
- Klien terlihat diam dan melamun
DS : Harga Diri Rendah
- Klien mengatakan sedih dan bingung dengan kondisi dirinya. klien mengatakan tidak berguna
bagi suami dan anak-anaknya
- Klien merasa malu dengan kondisinya sekarang yang berbeda dari yang dulu semenjak usaha
suaminya bangkrut
DO :
- Klien terlihat sering melamun
- Klien terlihat diam dan jarang untuk memulai pembicaraan
- Klien sering menyalahkan diri sendiri
XIII. POHON MASALAH
Resiko menciderai diri sendiri dan orang Effect
lain
P : Lanjutkan intervensi
P : Melatih cara mengendalikan bunuh diri
1. Mendiskusikan cara mengtaasi keinginan bunuh diri yaitu
dengan meminta bantuan teman, perawat atau keluarga
2. Jelaskan bahwa saudara akan melindungi pasien agar tidak
ada lagi keinginan bunuh diri
P : lanjutkan intervensi
SP 3 : Meningkatkan harga diri pasien
- Buat daftar aspek positif diri sendiri, latihan berfikir aspek
positif yang dimiliki
- Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri
oleh pasien
- Diskusikan keuntungan dan kerugian bunuh diri
- Mendiskusikan harapan masa depan
- Mendiskusikan cara mencapai harapan dan masa depan