I. PENGKAJIAN
Alamat : Jombang
Pendidikan : S1 Kuliah
Pekerjaan :-
JenisKel. : Perempuan
No RM : 35-60-11
Keluarga klien mengatakan bahwa klien memiliki riwayat percobaan bunuh diri dengan
meminum racun serangga 1 bulan yang lalu.
1
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI
Kondisi ini mulai terjadi setelah kematian sahabatnya Nina, dikarenakan saat mereka
sedang bermain bersama, Nina mengalami kecelakaan yang menyebabkan Nina
meninggal. Sejak saat itu klien menyalahkan dirinya yang paling bersalah atas kejadian
itu. Ia selalu tampak murung, sedih, dan suka menyendiri. Ibu dan ayahnya sangat cemas
melihat kondisi klien sekarang.
Faktor presipitasi: rasa bersalah yang besar karena merasa menjadi penyebab kematian
sahabatnya.
Tidak pernah
c. Riwayat Trauma
1. Aniayafisik - - - -
2. Aniayaseksual ………… ………… ………… …………
3. Penolakan ………… ………… ………… …………
4. Kekerasan dalam keluarga ………… ………… ………… …………
5.Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………
6.Usaha Bunuh diri 20 tahun Klien - Ibu klien
Jelaskan:
Klien memiliki riwayat percobaan bunuh diri dengan meminum racun serangga 1
bulan yang lalu.
2
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Resiko bunuh diri
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Kehilangan sahabat
Masalah/Diagnosa Keperawatan:
Berduka disfungsional
5. Riwayat penyakit keluarga
Hubungan keluarga :-
Gejala :-
Riwayat pengobatan :-
V. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 12 Maret 2018
1. Keadaan umum : Klien tampak tidak rapi, pakain kusut, rambut tidak disisir, dan sering
melamun
Kesadaran Compos mentis 4-5-6
2. Tanda vital:
TD :120/80 mm/Hg
N :80 x/m
P : 20x/m
3. BB: 50 kg TB :163cm
4. Keluhan fisik: Tidak ada keluhan
3
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram: -
Masalah / Diagnosa Keperawatan :-
2. Konsep Diri :
Citra tubuh :
Tampilan klien tidak rapi, baju tampak kusut, serta pandangan kosong
Identitas :
Klien seorang mahasiswa berumur 20 tahun, namun sekarang terpaksa cuti kuliah
karena kondisinya
Peran :
Klien merupakan anak tunggal dari kedua orangnya.
Ideal diri :
Klien menyatakan bahwa kalau nanti sudah pulang/sembuh klien ingin kembali kuliah
dan berkunjung ke rumah alm. Sahabatnya.
Hargadiri :
Klien tampak murung, sedih, depresi, putus asa dan jarang berinteraksi dengan orang
lain.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
3.Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Ibu klien
Masalah/Diagnosa Keperawatan:
Isolasi sosial
4
2. Spiritual
b. Kegiatan ibadah
Klien mengaku jarang beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Distress spiritual
Pada penampilan fisik: Tidak rapi, mandi dan berpakaian harus di suruh,
rambut tidak pernah tersisir rapi dan sedikit bau, Perubahan kehilangan fungsi,
tak berdaya seperti tidak interest, kurang mendengarkan.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
Klien hanya mau bicara bila ditanya oleh perawat, jawaban yang diberikan
pendek, afek datar, lambat dengan suara yang pelan, tanpa kontak mata dengan
lawan bicara, kadang tajam, terkadang terjadi blocking.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
kerusakan komunikasi verbal
3. Aktivitas Motorik:
Klien lebih banyak murung dan tak bergairah, serta malas melakukan
aktivitas.
Jelaskan:
5
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Defisit aktivitas
Ekspresi perasaan klien sangat kurang, muka tidak berubah dan suara
cenderung monoton.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Kerusakan komunikasi
6
b. Emosi
Apatis
Sedih
Depresi
Keinginan bunuh diri
Jelaskan:
Klien merasa sedih yang berkepanjangan karena merasa sangat bersalah yang
menyebabkan munculnya depresi, sehingga menurutnya bunuh diri adalah
satu-satunya jalan keluar yang terbaik.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Resiko bunuh diri
Pada saat diajak bicara klien jarang memandang lawan bicara, pandangannya
terlihat kosong.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Kerusakan interaksi sosial
3. Memori
Tidak ada keluhan
Masalah/Diagnosa keperawatan: -
4. Persepsi – Sensorik
Tidak ada halusinasi
Tidak ada ilusi
Tidak ada depersonalisai
Tidak ada realisasi
Tidak ada gangguan somatusensorik
Masalah/Diagnosa keperawatan: -
7
5. Proses Pikir
a. Arus pikir :
Koheren
Bicara lambat
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Blocking
Jelaskan:
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir
b. Isi pikir:
Pikiran Bunuh Diri
Pikiran Isolasi sosial
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Jelaskan:
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir
8
6. Kesadaran
Compos mentis
Apatis
Jelaskan:
Klien dalam kondisi sadar dan masih bisa menjawab pertanyaan perawat.
Namun klien cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap aspek emosional,
sosial atau kehidupan fisik.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir
7. Orientasi
Tidak ada keluhan
Masalah/Diagnosa keperawatan: -
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir
9. Kemampuan penilaian
Tidak ada
Masalah/Diagnosa keperawatan: -
9
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Mandiri
Jelaskan:
Masalah/Diagnosa keperawatan:
2. BAB/BAK
Mandiri
Jelaskan:
Klien bisa melakukan toileting secara mandiri
Masalah/Diagnosa keperawatan: -
3. Mandi
Bantuan minimal
4. Sikat gigi
Bantuan minimal
5. Keramas
Bantuan minimal
Jelaskan:
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Defisit perawatan diri
6. Berpakaian/Berhias
Bantuan minimal
Jelaskan:
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Defisit perawatan diri
10
7. Istirahat dan tidur
Tidur siang:-
Tidur malam: Tidak menentu
Aktifitas sebelum/sesudah tidur: Ngelamun
Jelaskan:
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan pola tidur
8. Penggunaan Obat
Bantual minimal
Jelaskan: Klien perlu diingatkan untuk meminum obat
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
9. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan bantuan: YA
Sistem pendukung: Keluarga
Jelaskan:
Keluarga membawa klien ke RSJ karena kondisinya, keluarga sangat
cooperatif dengan tim kesehatan karena sangat menginginkan kesembuhan
anaknya.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Perilaku mencari bantuan kesehatan
10. Aktivitas dalam rumah
Mempersiapkan makanan : Tidak
Menjaga kerapihan rumah : Tidak
Mencuci pakaian : Tidak
Pengaturan Keuang : Tidak
11. Aktivitas di luar rumah
Belanja : Tidak
Transportasi : Tidak
11
Jelaskan:
Karena tidak melakukan aktivitas sehari-hari seperti yang biasa dilakukan
seperti membersihkan rumah, belanja dan sebagainya karena lebih sering
menghabiskan waktunya untuk menyendiri dan melamun.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
Jelaskan:
Karena kehilangan sahabatnya, klien merasa sangat bersalah dan putus asa. Klien
menjadi sosok yang pendiam, pemurung, selalu menghindar bila ada yang mendekati,
dan koping yang paling buruk adalah percobaan bunuh diri yang dilakukan klien.
Koping adaptif yang dilakukan klien adalah cooperatif, mau menjawab pertanyaan
perawat, walaupun mungkin dengan beberapa kendala seperti bicara lambat, sering
mengulang-ulang pembicaraan dan adanya blocking.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Koping individu tidak efektif
12
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Tidak ada
Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Tidak ada
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Tidak ada
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Tidak ada
Masalah lainnya, spesifiknya
Tidak ada
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Kerusakan interaksi sosial
Tidak ada
Masalah / DiagnosaKeperawatan:-
Axis 3 : -
Axis 5 : 20-30
Terapimedik :-
13
XIII. ANALISA DATA
NO. Data Keperawatan
14
4. Ds : Klien mengatakan bahwa Berduka disfungsional
dirinya adalah penyebab utama
kematian sahabatnya, dia adalah
orang yang paling bersalah.
15
8. Ds : Klien mengatakan malas dan Defisit aktifitas
tidak bergairah
Do : Klien banyak murung dan
melamun
16
XIV. DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko bunuh diri
2. Berduka disfungsional
3. Harga diri rendah situasional
4. Isolasi sosial
5. Distress spiritual
6. Defisit perawatan diri
7. Kerusakan komunikasi verbal
8. Defisit aktivitas
9. Kerusakan komunikasi
10. Kerusakan interaksi sosial
11. Gangguan proses fikir
12. Gangguan pola tidur
13. Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen terapeutik
14. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
15. Koping individu tidak efektif
Isolasi social
17
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko bunuh diri
Jombang, ……………………….
___________________________
_
NIM/NIRM: …………………….
18
mencederai diri
meningkat.
19
bagaimana
harapannya.
Beri waktu dan
kesempatan
untuk
menceritakan
arti
penderitaan,
kematian, dan
lain lain.
Beri dukungan
pada tindakan
atau ucapan
klien yang
menunjukkan
keinginan
untuk hidup.
20
yang biasa hal-hal untuk
digunakan diselesaikan).
untuk mengatasi
keputusannya.
TUK 5: Klien 5. Setelah ...x Ajarkan untuk
dapat interaksi klen mengidentifikasi
menggunakan menunjukkaan: pengalaman yang
koping yang Klien dapat menyenangkan
adaptif menyebutkan setiap hari ( misal:
pengalaman- berjalan-jalan,
pengalaman yang membaca buku
menyenangkan, favorit, menulis
keberhasilan- surat dan lain-
keberhasilan lainnya).
yang telah Bantu untuk
dialami, hal-hal mengenali hal-hal
yang dilakukan yang ia cintai dan
saat mengalami yang ia sayangi,
kegagalan dan dan pentingnya
cara terhadap
menghadapinya kehidupan orang
sehingga lain,
berhasil, mengesampingkan
Klien mau tentang kegagalan
berbagi dengan dalam kesehatan.
orang lain Beri dorongan
mengenai untuk berbagi
masalahnya. keprihatinan pada
orang lain yang
mempunyai suatu
masalah atau
penyakit yang
sama dan telah
21
mempunyai
pengalaman positif
dalam mengatasi
masalah tersebut
dengan koping
yang efektif).
TUK 6: Klien 6. Setelah ...x Kaji dan
dapat interaksi klen manfaatkan
menggunakan menunjukkaan: sumber-sumber
dukungan sosial Klien dapat eksternal individu
memanfaatka ( orang-orang
n sistem terdekat, tim
pendukung pelayanan
yang ada kesehatan,
disekitar, kelompok
Klien mau pendukung, agama
melakukan yang dianut).
konseling Kaji sistem
pendukung
keyakinan ( Nilai,
pengalaman masa
lalu, aktifitas
keagamaan,
kepercayaan
agama).
Lakukan rujukan
sesuai indikasi (
misal: konseling
pemuka agama )
TUK 7: Klien 7. Setelah ...x Diskusikan tentang
dapat interaksi klen obat ( nama, dosis,
menggunakan menunjukkaan: frekuensi, efek dan
22
obat dengan Klien mau efek samping
benar dan tepat minum obat minum obat )
sesuai Bantu menggunakan
intruksi, obat dengan prinsip
Klien 5 benar ( benar
mengerti pasien, obat, dosis,
manfaat obat cara, waktu ).
yang Anjurkan
diminum, dan membicarakan
efek efekdan efek
sampingnya. samping yang
dirasakan
Beri reinforcement
positif bila
menggunkan obat
dengan benar
23
Keluarga I Masalah resiko bunuh diri
Pengawasan ketat
Amankan benda berbahaya
Pemberian obat
Rujuk segera
II Dukungan koping konstruktif
III Merencanakan masa depan
XIX. EVALUASI
Merupakan perkembangan pada klien dapat dilihat dari hasilnya, tujuannya untuk
mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan dapat dicapai.
a. Evaluasi formatif
Disebut dengan evaluasi proses atau evaluasi berjalan yaitu yang dilakukan sampai
tujuan tercapai.
b. Evaluasi sumatik
Merupakan evaluasi yang dilakukan pada akhir tindakan atau keperawatan dan
menjadi suatu metode dalam memonitoring kualitas dan efisiensi tindakan yang
digunakan biasanya menggunakan SOAP.
Ket : S : Subjektif
O : Objektif
A : Analisa data
P : Planning
24