Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

I. PENGKAJIAN

Nama : Devi Putriani Tanggal Dirawat : 10 Maret 2018

Umur : 20 tahun Tanggal Pengkajian : 12 Maret 2018

Alamat : Jombang

Pendidikan : S1 Kuliah

Agama : Islam Ruang Rawat : Asoka

Status : Belum kawin

Pekerjaan :-

JenisKel. : Perempuan

No RM : 35-60-11

II. ALASAN MASUK


a. DataPrimer
Klien mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan, klien seringkali mengatakan
“segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini”.
Klien selalu membicarakan tentang kematian dan menanyakan tentang dosis obat yang
mematikan.
b. Datasekunder
Keluarga klien mengatakan klien tampak. murung dan sedih, sering menyendiri, selalu
menjauh bila ada yang mendekati.

Keluarga klien mengatakan bahwa klien memiliki riwayat percobaan bunuh diri dengan
meminum racun serangga 1 bulan yang lalu.

1
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI
Kondisi ini mulai terjadi setelah kematian sahabatnya Nina, dikarenakan saat mereka
sedang bermain bersama, Nina mengalami kecelakaan yang menyebabkan Nina
meninggal. Sejak saat itu klien menyalahkan dirinya yang paling bersalah atas kejadian
itu. Ia selalu tampak murung, sedih, dan suka menyendiri. Ibu dan ayahnya sangat cemas
melihat kondisi klien sekarang.

Faktor presipitasi: rasa bersalah yang besar karena merasa menjadi penyebab kematian
sahabatnya.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Tidak pernah
2. Pengobatansebelumnya
Tidak pernah
3. a. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
 Tidak pernah
b. Pernah ada riwayat NAPZA

 Tidak pernah
c. Riwayat Trauma

Usia Pelaku Korban Saksi

1. Aniayafisik - - - -
2. Aniayaseksual ………… ………… ………… …………
3. Penolakan ………… ………… ………… …………
4. Kekerasan dalam keluarga ………… ………… ………… …………
5.Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………
6.Usaha Bunuh diri 20 tahun Klien - Ibu klien
Jelaskan:
Klien memiliki riwayat percobaan bunuh diri dengan meminum racun serangga 1
bulan yang lalu.

2
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Resiko bunuh diri
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Kehilangan sahabat
Masalah/Diagnosa Keperawatan:
Berduka disfungsional
5. Riwayat penyakit keluarga

Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?


Tidak ada
Kalau ada :-

Hubungan keluarga :-

Gejala :-

Riwayat pengobatan :-

Masalah / Diagnosa Keperawatan: -

V. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 12 Maret 2018

1. Keadaan umum : Klien tampak tidak rapi, pakain kusut, rambut tidak disisir, dan sering
melamun
Kesadaran Compos mentis 4-5-6

2. Tanda vital:
TD :120/80 mm/Hg

N :80 x/m

S : 36,5 derajat Celcius

P : 20x/m

3. BB: 50 kg TB :163cm
4. Keluhan fisik: Tidak ada keluhan

3
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram: -
Masalah / Diagnosa Keperawatan :-
2. Konsep Diri :

Citra tubuh :
Tampilan klien tidak rapi, baju tampak kusut, serta pandangan kosong

Identitas :
Klien seorang mahasiswa berumur 20 tahun, namun sekarang terpaksa cuti kuliah
karena kondisinya

Peran :
Klien merupakan anak tunggal dari kedua orangnya.

Ideal diri :
Klien menyatakan bahwa kalau nanti sudah pulang/sembuh klien ingin kembali kuliah
dan berkunjung ke rumah alm. Sahabatnya.

Hargadiri :
Klien tampak murung, sedih, depresi, putus asa dan jarang berinteraksi dengan orang
lain.

Masalah / DiagnosaKeperawatan :

Harga diri rendah situasional

3.Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Ibu klien

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:


Sebagai warga biasa

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:


Klien sering diam, menyendiri, murung dan tak bergairah, jarang berkomunikasi
[menarik diri]

Masalah/Diagnosa Keperawatan:

Isolasi sosial

4
2. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan


Klien percaya akan adanya Tuhan tetapi dia sering mempersalahkan Tuhan atas
hal yang menimpanya.

b. Kegiatan ibadah
Klien mengaku jarang beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Distress spiritual

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi

Pada penampilan fisik: Tidak rapi, mandi dan berpakaian harus di suruh,
rambut tidak pernah tersisir rapi dan sedikit bau, Perubahan kehilangan fungsi,
tak berdaya seperti tidak interest, kurang mendengarkan.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Defisit perawatan diri

2. Pembicaraan
Klien hanya mau bicara bila ditanya oleh perawat, jawaban yang diberikan
pendek, afek datar, lambat dengan suara yang pelan, tanpa kontak mata dengan
lawan bicara, kadang tajam, terkadang terjadi blocking.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
kerusakan komunikasi verbal

3. Aktivitas Motorik:
Klien lebih banyak murung dan tak bergairah, serta malas melakukan
aktivitas.
Jelaskan:

Klien sering menyendiri, tampak murung, dan tidak bergairah

5
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Defisit aktivitas

4. Afek dan Emosi


Bagaimana perasaan anda akhir akhir ini ?
Klien mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan.
Jika pasien tampak sedih, tanyakan : bagaimana sedihnya? Dapatkah anda
menceritakannya?
Klien sedih karena kehilangan sahabatnya, dan klien menganggap
bahwa dirinya adalah orang yang menyebabkan sahabatnya tersebut
meninggal dunia.
Jika pasien menunjukkan gambaran depresi , lanjutkan dengan pertanyaan:
Bagaimana dengan masa depanmu?Apakah anda benar benar tidak punya
harapan?
Klien selalu berkata bahwa semua akan lebih baik tanpa saya, jika saya
tidak ada maka sahabatnya itu tidak akan meninggal dunia, klien
merasa bahwa dirinya sudah tidak berarti lagi.
Jika “ya” Lanjutkan dengan : Bukankah hidup ini berharga?
Klien mengungkapkan hidupnya berharga ketika dia masih memiiki
sahabatnya, namun sekarang tidak lagi.
Lanjutkan dengan pertanyaan : adalah keininginan untuk bunuh diri?
Klien menjawab ada, karena klien selalu membicarakan tentang
kematian dan menanyakan tentang dosis obat yang mematikan
a. Afek
 Tumpul
 Dangkal/datar
Jelaskan:

Ekspresi perasaan klien sangat kurang, muka tidak berubah dan suara
cenderung monoton.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Kerusakan komunikasi

6
b. Emosi
 Apatis
 Sedih
 Depresi
 Keinginan bunuh diri
Jelaskan:
Klien merasa sedih yang berkepanjangan karena merasa sangat bersalah yang
menyebabkan munculnya depresi, sehingga menurutnya bunuh diri adalah
satu-satunya jalan keluar yang terbaik.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Resiko bunuh diri

5. Interaksi selama wawancara:


Kontak mata kurang, afek datar, klien jarang memandang lawan bicara saat
berkomunikasi.
Jelaskan:

Pada saat diajak bicara klien jarang memandang lawan bicara, pandangannya
terlihat kosong.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Kerusakan interaksi sosial

3. Memori
Tidak ada keluhan
Masalah/Diagnosa keperawatan: -

4. Persepsi – Sensorik
 Tidak ada halusinasi
 Tidak ada ilusi
 Tidak ada depersonalisai
 Tidak ada realisasi
 Tidak ada gangguan somatusensorik
Masalah/Diagnosa keperawatan: -

7
5. Proses Pikir
a. Arus pikir :
 Koheren
 Bicara lambat
 Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
 Blocking
Jelaskan:

Klien bisa menjawab pertanyaan yang diberikan dengan sesuai, namun


bicara agak lambat karena diakibatkan perasaan sedih dan bersalahnya
yang berkepanjangan. Klien sering berkata bahwa “segala sesuatu akan
lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu membawa
musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini”. Klien hanya mau
bicara bila ditanya oleh perawat, jawaban yang diberikan pendek, afek
datar, lambat dengan suara yang pelan, tanpa kontak mata dengan lawan
bicara kadang tajam, terkadang terjadi blocking.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir
b. Isi pikir:
 Pikiran Bunuh Diri
 Pikiran Isolasi sosial
 Pikiran Rendah diri
 Pesimisme
Jelaskan:

Klien tampak murung, dan senang menyendiri, menggap bahwa segala


sesuatu akan lebih baik tanpa dirinya, klien selalu bertanya tentang
kematian dan dosis-dosis obat yang menyebabkan kematian, klien
mengatakan hal yang negatif tentang dirinya.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir

8
6. Kesadaran
 Compos mentis
 Apatis
Jelaskan:
Klien dalam kondisi sadar dan masih bisa menjawab pertanyaan perawat.
Namun klien cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap aspek emosional,
sosial atau kehidupan fisik.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir

7. Orientasi
Tidak ada keluhan
Masalah/Diagnosa keperawatan: -

8. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Tidak mampu berkonsentrasi
Jelaskan:

Klien kesulitan dalam berfikir rasional, penurunan kognitif.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir

9. Kemampuan penilaian
Tidak ada
Masalah/Diagnosa keperawatan: -

10. Daya tilik diri


Tidak ada
Masalah/Diagnosa keperawatan: -

9
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Mandiri
Jelaskan:

Klien bisa makan secara mandiri

Masalah/Diagnosa keperawatan:
2. BAB/BAK
Mandiri
Jelaskan:
Klien bisa melakukan toileting secara mandiri
Masalah/Diagnosa keperawatan: -
3. Mandi
Bantuan minimal
4. Sikat gigi
Bantuan minimal
5. Keramas
Bantuan minimal
Jelaskan:

Klien membutuhkan bantuan dari anggota keluarga untuk mengingatkan hal-


hal seperti mandi, sikat gigi, dll.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Defisit perawatan diri
6. Berpakaian/Berhias
Bantuan minimal
Jelaskan:

Klien masih membutuhkan bantuan keluarga untuk berpakaian dan


menghias diri.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Defisit perawatan diri

10
7. Istirahat dan tidur
Tidur siang:-
Tidur malam: Tidak menentu
Aktifitas sebelum/sesudah tidur: Ngelamun
Jelaskan:

Klien lebih suka menghabiskan waktu dengan melamun dan menyendiri,


sehinggu waktu untuk tidur tidak menentu.

Masalah/Diagnosa keperawatan:
Gangguan pola tidur
8. Penggunaan Obat
Bantual minimal
Jelaskan: Klien perlu diingatkan untuk meminum obat
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
9. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan bantuan: YA
Sistem pendukung: Keluarga
Jelaskan:
Keluarga membawa klien ke RSJ karena kondisinya, keluarga sangat
cooperatif dengan tim kesehatan karena sangat menginginkan kesembuhan
anaknya.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Perilaku mencari bantuan kesehatan
10. Aktivitas dalam rumah
Mempersiapkan makanan : Tidak
Menjaga kerapihan rumah : Tidak
Mencuci pakaian : Tidak
Pengaturan Keuang : Tidak
11. Aktivitas di luar rumah
Belanja : Tidak
Transportasi : Tidak

11
Jelaskan:
Karena tidak melakukan aktivitas sehari-hari seperti yang biasa dilakukan
seperti membersihkan rumah, belanja dan sebagainya karena lebih sering
menghabiskan waktunya untuk menyendiri dan melamun.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah

IX. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif

 Mau bicara dengan orang lain  Menghindar


 Menciderai diri

Jelaskan:
Karena kehilangan sahabatnya, klien merasa sangat bersalah dan putus asa. Klien
menjadi sosok yang pendiam, pemurung, selalu menghindar bila ada yang mendekati,
dan koping yang paling buruk adalah percobaan bunuh diri yang dilakukan klien.
Koping adaptif yang dilakukan klien adalah cooperatif, mau menjawab pertanyaan
perawat, walaupun mungkin dengan beberapa kendala seperti bicara lambat, sering
mengulang-ulang pembicaraan dan adanya blocking.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Koping individu tidak efektif

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Klien mengatakan tidak ada waktu bergaul dengan yang lain, karena klien lebih
senang sendiri.
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Tidak ada masalah
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Klien mengambil cuti karena harus di bawa ke rumah sakit jiwa

12
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Tidak ada
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Tidak ada
 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Tidak ada
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Tidak ada
 Masalah lainnya, spesifiknya
Tidak ada
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Kerusakan interaksi sosial

XI. ASPEK PENGETAHUAN


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan denganpengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?

Tidak ada

Masalah / DiagnosaKeperawatan:-

XII. ASPEK MEDIS


Diagnosis medik : Axis 1 : F. 20,13

Axis 2 : Kepribadian : Introvert

Axis 3 : -

Axis 4 : Pasien pengangguran

Axis 5 : 20-30

Terapimedik :-

13
XIII. ANALISA DATA
NO. Data Keperawatan

1. DS: Klien mengungkapkan rasa Resiko perilaku bunuh diri


bersalah dan keputusasaan, Klien
seringkali mengatakan “segala
sesuatu akan lebih baik jika tanpa
saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah
sepantasnya saya pergi jauh dari
sini”.

DO: Ada isyarat bunuh diri, ada ide


bunuh diri, pernah mencobabunuh
diri.

2. DS: Klien selalu mengatakan ingin Isolasi sosial


sendiri apabila didekati

DO: Klien sering menyendiri, selalu


menjauh bila ada yang mendekati

3. DS: Klien menyatakan putus asa dan Harga diri rendah


tak berdaya, tidak bahagia, tak ada
harapan.

DO: Pandangan mata klien kosong,


dan lebih sering menundukkan mata
ke bawah

14
4. Ds : Klien mengatakan bahwa Berduka disfungsional
dirinya adalah penyebab utama
kematian sahabatnya, dia adalah
orang yang paling bersalah.

Do : Klien tampak menangis

5 Ds : Klien merasa lemah, malas Defisiti perawatan diri


beraktifitas, tidak berdaya
Do : Klien tampak tidak rapi, mandi
dan berpakaian harus disuruh,
rambut tidak pernah tersisir rapi dan
sedikit bau

6. Ds : Klien mengatakan percaya akan Distres spiritual


adanya Tuhan tetapi dia sering
menyalahkan Tuhan atas hal yang
menimpanya
Do : Klien jarang beribadah
7. Ds : Klien selalu mengatakan bahwa Kerusakan komunikasi
dirinya adalah penyebab kematian
sahabatnya.
Do : Klien menunduk, tidak
melakukan kontak mata dengan
lawan berbicara, terkadang sering
terjadi blocking, afek tumpul dan
datar

15
8. Ds : Klien mengatakan malas dan Defisit aktifitas
tidak bergairah
Do : Klien banyak murung dan
melamun

9 Do : Klien mengatakan kurang Gangguan pola tidur


bergairah (letih,lesu,lemah)
Ds : Klien jarang tidur karena lebih
sering melamun

10 Ds : Klien selalu mengatakan Gangguan proses pikir


bahwa sesuatu akan lebih baik
tanpa saya
Do : Bicara klien lambat, terjadi
pengulangan pembicaraan, bloking
serta pesimisme
11. Ds : Klien mengatakan bahwa saya Koping individu tidak efektif
orang yang paling bersalah atas
kematian sahabat saya, serta klien
selalu bertanya tentang obat dan
dosis yang menyebabkan kematian.
Do: klien menghindar dan berusaha
mencederai diri

16
XIV. DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko bunuh diri
2. Berduka disfungsional
3. Harga diri rendah situasional
4. Isolasi sosial
5. Distress spiritual
6. Defisit perawatan diri
7. Kerusakan komunikasi verbal
8. Defisit aktivitas
9. Kerusakan komunikasi
10. Kerusakan interaksi sosial
11. Gangguan proses fikir
12. Gangguan pola tidur
13. Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen terapeutik
14. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
15. Koping individu tidak efektif

XV. POHON MASALAH


Resiko bunuh diri

Isolasi social

Harga diri rendah

Koping keluarga tidak efektif Kegagalan Perpisahan

17
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko bunuh diri

Jombang, ……………………….

Perawat yang mengkaji

___________________________
_

NIM/NIRM: …………………….

XVII. INTERVENSI KEPERAWATAN


Tanggal No Diagnosa Perencanaan
. Keperawat Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx an
Resiko TUM : Klien 1. Setelah ...x Bina hubungan saling
Bunuh tidak melakukan interaksi klen percaya dengan:
Diri percobaan menunjukkan  Perkenalkan diri
bunuh diri. tanda-tanda dengan klien
percaya kepada  Tanggapi
TUK 1 : Klien perawat : pembicaraan
dapat membina klien dengan
hubungan saling sabar dan tidak
percaya menyangkal.
 Bicara dengan
tegas, jelas, dan
jujur.
 Bersifat hangat
dan bersahabat.
 Temani klien
saat keinginan

18
mencederai diri
meningkat.

TUK 2: Klien 2. Setelah ...x  Jauhkan klien dari


dapat terlindung interaksi klen benda benda yang
dari perilaku menunjukkaan: dapat
bunuh diri membahayakan
(pisau, silet,
gunting, tali, kaca,
dan lain lain).
 Tempatkan klien di
ruangan yang
tenang dan selalu
terlihat oleh
perawat.
 Awasi klien secara
ketat setiap saat.

TUK 3: Klien 3. Setelah ...x  Dengarkan


dapat interaksi klen keluhan yang
mengekspresika menunjukkaan: dirasakan.
n perasaannya  Bersikap
empati untuk
meningkatkan
ungkapan
keraguan,
ketakutan dan
keputusasaan.
 Beri dorongan
untuk
mengungkapka
n mengapa dan

19
bagaimana
harapannya.
 Beri waktu dan
kesempatan
untuk
menceritakan
arti
penderitaan,
kematian, dan
lain lain.
 Beri dukungan
pada tindakan
atau ucapan
klien yang
menunjukkan
keinginan
untuk hidup.

TUK 4: 4. Klien 4. Setelah ...x  Bantu untuk


dapat interaksi klen memahami bahwa
meningkatkan menunjukkaan: Klien dapat
harga diri  Klien mengatasi
menyadari keputusannya
kemampuannya  Kaji dan kerahkan
dalam sumber-sumber
mengatasi internal individu.
keputusan,  Bantu
 Klien dapat mengindentifikasi
memanfaatkan sumber-sumber
potensi diri, harapan (Misal :
 Klien dapat Hubungan antar
memanfaatkan sesama, keyakinan,
sumber-sumber

20
yang biasa hal-hal untuk
digunakan diselesaikan).
untuk mengatasi
keputusannya.
TUK 5: Klien 5. Setelah ...x  Ajarkan untuk
dapat interaksi klen mengidentifikasi
menggunakan menunjukkaan: pengalaman yang
koping yang  Klien dapat menyenangkan
adaptif menyebutkan setiap hari ( misal:
pengalaman- berjalan-jalan,
pengalaman yang membaca buku
menyenangkan, favorit, menulis
keberhasilan- surat dan lain-
keberhasilan lainnya).
yang telah  Bantu untuk
dialami, hal-hal mengenali hal-hal
yang dilakukan yang ia cintai dan
saat mengalami yang ia sayangi,
kegagalan dan dan pentingnya
cara terhadap
menghadapinya kehidupan orang
sehingga lain,
berhasil, mengesampingkan
 Klien mau tentang kegagalan
berbagi dengan dalam kesehatan.
orang lain  Beri dorongan
mengenai untuk berbagi
masalahnya. keprihatinan pada
orang lain yang
mempunyai suatu
masalah atau
penyakit yang
sama dan telah

21
mempunyai
pengalaman positif
dalam mengatasi
masalah tersebut
dengan koping
yang efektif).
TUK 6: Klien 6. Setelah ...x  Kaji dan
dapat interaksi klen manfaatkan
menggunakan menunjukkaan: sumber-sumber
dukungan sosial  Klien dapat eksternal individu
memanfaatka ( orang-orang
n sistem terdekat, tim
pendukung pelayanan
yang ada kesehatan,
disekitar, kelompok
 Klien mau pendukung, agama
melakukan yang dianut).
konseling  Kaji sistem
pendukung
keyakinan ( Nilai,
pengalaman masa
lalu, aktifitas
keagamaan,
kepercayaan
agama).
 Lakukan rujukan
sesuai indikasi (
misal: konseling
pemuka agama )
TUK 7: Klien 7. Setelah ...x  Diskusikan tentang
dapat interaksi klen obat ( nama, dosis,
menggunakan menunjukkaan: frekuensi, efek dan

22
obat dengan  Klien mau efek samping
benar dan tepat minum obat minum obat )
sesuai  Bantu menggunakan
intruksi, obat dengan prinsip
 Klien 5 benar ( benar
mengerti pasien, obat, dosis,
manfaat obat cara, waktu ).
yang  Anjurkan
diminum, dan membicarakan
efek efekdan efek
sampingnya. samping yang
dirasakan
 Beri reinforcement
positif bila
menggunkan obat
dengan benar

XVIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Resiko bunuh diri Pasien I Pengawasan ketat
Amankan benda berbahaya
Kontrak treatment
Cara mengendalikan dorongan
bunuh diri
II Aspek positif diri
Koping konstruktif 1 dst
III Koping konstruktif ...
Rencana masa depan

23
Keluarga I Masalah resiko bunuh diri
Pengawasan ketat
Amankan benda berbahaya
Pemberian obat
Rujuk segera
II Dukungan koping konstruktif
III Merencanakan masa depan

XIX. EVALUASI
Merupakan perkembangan pada klien dapat dilihat dari hasilnya, tujuannya untuk
mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan dapat dicapai.
a. Evaluasi formatif
Disebut dengan evaluasi proses atau evaluasi berjalan yaitu yang dilakukan sampai
tujuan tercapai.
b. Evaluasi sumatik
Merupakan evaluasi yang dilakukan pada akhir tindakan atau keperawatan dan
menjadi suatu metode dalam memonitoring kualitas dan efisiensi tindakan yang
digunakan biasanya menggunakan SOAP.
Ket : S : Subjektif
O : Objektif
A : Analisa data
P : Planning

24

Anda mungkin juga menyukai