Anda di halaman 1dari 22

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal MRS : 30 Juni 2022


Tanggal Dirawat di Ruangan : 01 Juli 2022
Tanggal Pengkajian : 05 Juli 2022
Ruang Rawat : WIJAYA KUSUMA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. V
Umur : 15 tahun
Alamat : Kediri
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Belum Nikah
Pekerjaan : pelajar
JenisKel. : Berempuan
No CM : 145xxx
II. ALASAN MASUK
a. Data Primer
Klien mengatakan “ saya dibawa kesini oleh mama karena ngamuk-ngamuk tanpa
sebab setelah mendengar suara bisikan”
b. Data Sekunder
Menurut perawat Klien dibawa ke rumah sakit marah marah mencoba bunuh diri
dengan minum obat berlebihan.
c. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Klien mengatakan mendengar suara/ bisikan menyuruh dirinya untuk mati.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)
Klien mengatakan masuk RSJ 2 kali yang pertama pada tanggal 18\06\2022. kemudian
masuk lagi tanggal 30 /06/2022.beberapa hari kemudian dirumah klien sering sedih
menurutnya klien ada bisikan yang menyuruh bunuh diri dan klien juga minum antimo 2
serta kesokan harinya minum paracetamol 3 akhirnya oleh keluarga dibawa ke RSJ dan
MRS Yang kedua kalinya
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)
0 Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
 Ya
 Tidak
JikaYa,Jelaskan kapan, tanda gejala/keluhan :
1 Faktor Penyebab/Pendukung :
1. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik 15 tahun ibu An. V -
2. Aniaya seksual ………… ………… ………… …………
3. Penolakan ………… ………… ………… …………
4. Kekerasan dalam keluarga 15 tahun ibu An. V -
5. Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………
Jelaskan:
 Klien mengatakan pada usia 15 tahun pasien mengalami aniaya fisik dan kekerasan
keluarga yaitu dicubit, dijewer oleh mamanya dengan tangan karena marah-marah
tanpa sebab.
Diagnosa Keperawatan :- resiko bunuh diri
- respon pasca trauma
2. Pernah melakukan upaya / percobaan / bunuh diri
Jelaskan:
 Klien mengatakan pernah melakukan bunuh diri karena merasanya dirinya
serba salah dan keluarganya tidak ada yg peduli.dan karena ada bisikan-bisikan.
 Diagnosa Keperawatan : - resiko bunuh diri
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan, kematian,
perpisahan )
Jika ada jelaskan :
 Klien mengatakan melihat ayahnya gantung diri.
Diagnosa Keperawatan : - respon pasca trauma
4. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
 Ya
 Tidak
Jika ada Jelaskan
 Klien mengatakan tidak mengalami penyakit fisik
Diagnosa Keperawatan : -
5. Riwayat Penggunaan NAPZA
 Klien mengatakan tidak pernah mengonsumsi NAPZA
Diagnosa Keperawatan : -
2 Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi di atas dan hasilnya :
Jelaskan:
 klien dibawa ke RSJ
Diagnosa Keperawatan : -
3 Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
 Tidak
Jika ada :
Hubungan keluarga: klien mengatakan ayah kandungnya
Gejala:
Riwayat pengobatan: digambiran kediri
Diagnosa Keperawatan: -
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram:

15

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal serumah

: Klien

: Meninggal
Jelaskan:
 Klien mengatakan tinggal bersama ibunya, hubungan keluarga tidak harmonis,
ibu tidak mengasuh dengan baik, yang lebih dominan mengambil keputusan
adalah ibunya.
Diagnosa Keperawatan : - koping keluarga tidak efektif
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh:
 Klien tidak menyukai tubuhnya karena gendut
b. Identitas:
 Klien mengatakan tidak puas sebagai anak karena tidak dihargai sebagai
anak, klien puas dengan pendidikannya yang SMP, klien senang sebagai
perempuan.
c. Peran:
 Klien mengatakan perannya dirumah hanya sebagai anak dan pelajar
d. Ideal diri:
 Klien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya agar bisa hidup seperti
orang lain serta ingin menjadi orang yang sukses.
e. Harga diri:
 Klien mengatakan malu dengan tubuhnya yang gendut. Klien merasa
dilecehkan karena keluarganya tidak menghargai, merasa putus asa tidak
percaya diri dan merasa tidak berarti bagi keluarganya dan merasa serba salah
di keluarganya.
Diagnosa Keperawatan :gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
 Klien mengatakan bahwa tidak memiliki orang yang berrti dalam hidupnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
 Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan apapun dimasyarakat. Dirumah
sakit klien kadang sering menyendiri, melamun, ditanya jawab singkat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
 Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain lebih senang
menyendiri.
Diagnosa Keperawatan : isolasi sosial
4. Spiritual
a. Agama
 Klien mengatakan tidak menjalankan ibadah sholat 5 waktu selama di RSJ
b. Pandangan terhadap gangguan jiwa
 Klien mengatakan riwayat yang dideritanya adalah keturunan dari neneknya.
Dan emenjak sakit klien tidak pernah ibadah.
Diagnosa Keperawatan: distress spiritual
VI. PEMERIKSAAAN FISIK
1. Keadaan umum
 Cukup
2. Kesadaran (composmentis)
 GCS : 15 E : 4 V : 5 M : 6
3. Tanda vital:
TD : 109/70 mm/Hg
N : 98 x/menit
S : 36,5 CO
P : 19 x/menit
4. Ukur:
BB : 77 Kg
TB : 163 Cm
5. Keluhan fisik:
Jelaskan :
 Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang dialami
Diagnosa Keperawatan : -
VII.STATUS MENTAL
1. Penampilan (Penanpilan usia, cara perpakaian, kebersihan)
Jelaskan:
 Penampilan klien sesuai, cara berpakaian sudah sesuai, dan gizi cukup,
kontak mata baik dengan perawat, cara berjalan pasien sopan dan berbicara
atau komunikasinya juga sopan.
DiagnosaKeperawatan: -
2. Pembicaraan (Frekuensi, Volume, Jumlah, Karakter) :
Jelaskan:
 Pembicaraan sesuai ,bicara singkat, lebih banyak diam , suara rendah
DiagnosaKeperawatan: -
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia,hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitasserea
Jelaskan:
 Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak tenang (kooperatif)
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas  Grimace
 Stereotipi  Otomatisma
 GaduhGelisahKatatonik  Negativisme
 Mannarism  Reaksikonversi
 Katapleksi  Tremor
 Tik  Verbigerasi
 Ekhopraxia  Berjalankaku/rigid
 Command automatism  Kompulsif :sebutkan …………

Jelaskan:
 Tidak ada peningkatan
Diagnosa Keperawatan:-
4. Mood dan Afek
a. Mood
 Depresi  Khawatir
 Ketakutan  Anhedonia
 Euforia  Kesepian
 Lain lain

Jelaskan
 Klien mengatakan sedih dan kesepian karena merasa tidak ada yang mau
mendengarkan perasaanya.
b. Afek
 Sesuai  Tidak sesuai
 Tumpul/dangkal/datar  Labil
Jelaskan:
 Afek labil, kadang klien tampak menyendiri dan cemberut, terkadang tampak
ceria.
DiagnosaKeperawatan : gangguan proses pikir
5. Interaksi Selama Wawancara
 Bermusuhan  Kontak mata kurang
 Tidak kooperatif  Defensif
 Mudah tersinggung  Curiga
Jelaskan:
 Klien lebih banyak diam, dan sering menunduk, dan kontak mata kurang
Diagnosa Keperawatan : Gangguan interaksi sosial
6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman
b. Ilusi
 Ada
 Tidak ada
Jelaskan:
 Klien mengatakan sering mendengar bisikan yang menyuruhnya mati, suara
itu datang hampir tiap jam sekali, halusinasi muncul saat klien sendirian dan
saat klien bnyak fikiran. klien kadang mengikuti perkataan halusinanya dan
kadang tidak. Klien tampak menyendiri, melamun, tampak murung.
Diagnosa Keperawatan : gangguan persepsi sensori :halusinasi pendengaran
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir:
 Koheren  Inko heren
 Sirkumtansial  Asosiasi longgar
 tangensial  Flight of Idea
 Blocking  Perseverasi
 Logorhoe  Neologisme
 Clang Association  Main kata kata
 Afasia  Lain lain…
Jelaskan:
 Klien mampu menjawab apa yang ditanya perawat
b. Isi Pikir
 Obsesif  Fobia,sebutkan…………..
 Ekstasi  Waham:
 Fantasi o Agama
 Alienasi o Somatik/hipokondria
 Pikiran bunuh diri o Kebesaran
 Preokupasi o Kejar / curiga
 Pikiran isolasis sosial o Nihilistik
 Ide yang terkait o Dosa
 Pikiran Rendah diri o Sisippikir
 Pesimisme o Siar piker
 Pikiran magis o Kontrol pikir
 Pikiran curiga  Lain lain :
Jelaskan:
 Klien merasa ada gangguan dalam tubuhnya sehingga memerlukan perawatan
dirumah sakit
c. Bentuk pikir :
 Realistik
 Non realistik
 Dereistik
 Otistik
Jelaskan:
 Yang dibicarakan klien sesuai berdasarkan dengan kenyataan
DiagnosaKeperawatan:-
8. Kesadaran
 Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan:
 Klien sadar bahwa dirinya sedang mengalami proses pengobatan. Orientasi
tempat dan orang dapat disebutkan dengan benar dan jelas ditandai dengan
mengenal orang-orang yang ada di sekitar, menyebutkan nama-nama satu
persatu dan dapat mengetahui tempat
 Meninggi
 Menurun:
 Kesadaran berubah
 Hipnosa
 Confusion
 Sedasi
 Stupor
Jelaskan:
 Klien kadang menyendiri terjadi halusinasi kadang mengikuti perintahnya
kadang tidak mengikuti perintahnya
DiagnosaKeperawatan: - gangguan proses pikir
9. Memori
 Gangguandayaingatjangkapanjang ( > 1 bulan)
 Gangguandayaingatjangkamenengah ( 24 jam - ≤ 1 bulan)
 Gangguandayaingatpendek (kurunwaktu 10 detiksampai 15 menit)
Jelaskan:
 Klien mampu menceritakan kejadian dimasa lalu
 Klien masih mampu mengingat yang mengantar kerumah sakit
 Klien mampu mengingat aktivitas
Diagnosa Keperawatan: -
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
a. Konsentrasi
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
Jelaskan:
 Klien dapat memfokuskan kosentrasi dengan baik
b. Berhitung
Jelaskan:
 Klien dapat menghitung dengan baik dibuktikan dengan 25x3 = 75
 Klien dapat berhitung 1-50 dengan benar
 Klien dapat berhitung baik dibuktikan dengan 95-45 = 50
Diagnosa Keperawatan: -
11. Kemampuan Penilaian
 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan :
 Klien mampu membedakan hal yang baik dan buruk.
Diagnosa Keperawatan:-
12. Daya Tilik Diri
 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan:
 Klien mampu mengenali penyakit dan tidak mengingkari terhadap
penyakitnya karena klien mampu menyelesaikan mengapa klien bisa seperti
ini dan penyebab mengapa klien bisa sakit jiwa seperti ini.
Diagnosa Keperawatan: -
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
 Perawatan kesehatan,
 transportasi,
 tempat tinggal.
 Keuangan dan kebutuhan lainnya.
Jelaskan:
 Klien mampu memenuhi kebutuhannya baik perawatan
kesehatan,transportasi,tempat tinggal, keuangan dan kebutuhan lainnya
2. Kegiatan Hidup Sehari-hari
a. Perawatan diri
1) Mandi
Jelaskan :
 Klien mengatakan mampu mandi sendiri
2) Berpakaian, berhias dan berdandan
Jelaskan :
 Klien mengatakan ganti pakaian 1 kali sehari dengan pakaian yang disediakan
rumah sakit
3) Makan
Jelaskan :
 Klien mengatakan mampu makan sendiri dengan cara yang baik seperti
biasannya, klien makan 3 kali sehari, pagi, siang, sore dan minum kurang
lebih 6 gelas
4) Toileting (BAK, BAB)
Jelaskan :
 Klien mengatakan BAB 2 kali sehari terkadang tidak nentu, BAK kurang
lebih 4 kali sehari
Diagnosa Keperawatan: -
b. Nutrisi
Berapa frekuensi makan dan frekuensi kudapan dalam sehari.
 Klien makan 3 kali sehari, pagi, siang, sore
Bagaimana nafsu makannya
 Klien mengatakan nafsu makan baik
Bagaimana berat badannya.
 Klien mengatakan berat badan kadang naik turun
Diagnosa Keperawatan:-
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : 2 jam, 12.00 WIB s/d 14.00 WIB
Tidur malam, lama : 5 jam, 20.00 WIB s/d 01.00 WIB
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : merenung
Jelaskan. Klien mengatakan tidurnya sering terganggu seperti ada yang
membangunkan saat istrahat
2) Gangguantidur
 Insomnia
 Hipersomnia
 Parasomnia
 Lain lain
Jelaskan
 Klien mengatakan tidurnya sering terganggu seperti ada yang membangunkan
saat istrahat
Diagnosa Keperawatan:-
3. Kemampuan lain lain
 Mengantisipasi kebutuhan hidup
 Membuat keputusan berdasarkan keinginannya,
 Klien mengatakan bisa membuat keputusan sendiri berdasarkan
keiinginannya
 Mengatur penggunaan obat dan melakukannya sendiri.
DiagnosaKeperawatan:-
4. Sistem Pendukung Ya Tidak
Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan :
 Klien mengatakan pendukung agar cepat sembuh adalah keluarga, perawat,
serta teman pasien yang lain.
DiagnosaKeperawatan: -
IX. MEKANISME KOPING
Jelaskan :
 Pasien mengatakan bila ada masalah pasien memilih menyendiri, tidak mau
mengungkappan masalahnya.
Diagnosa Keperawatan: koping individu tidak efektif
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Jelaskan :
 Klien mengatakan tidak pernah di jenguk
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Jelaskan :
 Didalam ruangan tidak ada masalah dengan lingkungan.
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Jelaskan :
 Klien mengatakan tidak masalah dalam pendidikannya.
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Jelaskan :
 Klien mengatakan masih belum bekerja.
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Jelaskan :
 Klien mengatakan tidak ada masalah dalam perumahannya.
 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Jelaskan :
 Klien mengatakan kebutuhan pasien dipenuhi oleh orang tua.
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Jelaskan :
 Klien mengatakan jarak rumah ke pelayanan kesehatan cukup jauh
 Masalah lainnya, spesifiknya
Jelaskan :
 Pasien mengatakan tidak ada
Diagnosa Keperawatan: -
XI. ASPEK PENGETAHUAN
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan jiwa,
perawatan dan penatalaksanaanya faktor yang memperberat masalah (presipitasi), obat-
obatan atau lainnya.Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan yang berkaitan
dengan spesifiknya masalah tsb.
 Penyakit/gangguan jiwa  Penatalaksanaan
 Sistem pendukung  Lain-lain, jelaskan
 Faktor presipitasi
Jelaskan : klien mengatakan tidak mengerti tentang gangguan jiwa
DiagnosaKeperawatan: Defiist pengetahuan
XII.ASPEK MEDIS
1. Diagnosis Medis : F.32.3 Severe Depressive Episode with Psychotic Symptoms
2. Diagnosa Multi Axis
Axis I : F.32.3 Severe Depressive Episode with Psychotic Symptoms
Axis II :
Axis III : K01.14 Impacted Teeth, Maxillary Premolar (IM)
Axis IV :
Axis V :
3. Terapi Medis
Seroquin xr 400 mg 0-0-1-0
Sertraline 50 mg 1-0-0-0
Inj. Zyprexa 10 mg
Olanzapine 10 mg 1-0-0-0
XIII. ANALISA DATA
DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS : Klien mengatakan pernah melakukan Resiko bunuh diri
bunuh diri karena merasanya dirinya
serba salah dan keluarganya tidak ada
yg peduli.dan karena ada bisikan-
bisikan
DO :klien tampak murung, gelisah, lebih
menyendiri
2. DS: Klien mengatakan melihat ayahnya Pasca trauma
gantung diri.
DO: klien tampak murung, takut sama orang
baru
3. DS: Klien mengatakan tinggal bersama Koping keluarga Tidak
ibunya, hubungan keluarga tidak Efektif
harmonis, ibu tidak mengasuh dengan
baik, yang lebih dominan mengambil
keputusan adalah ibunya
DO: klien tampak sedih, lebih menyendiri
4. DS : Klien mengatakan malu dengan Gangguan konsep diri :
tubuhnya yang gendut. Klien merasa harga diri rendah

dilecehkan karena keluarganya tidak


menghargai, merasa putus asa tidak
percaya diri dan merasa tidak berarti bagi
keluarganya dan merasa serba salah di
keluarganya.
DO : klien tampak sedih, menunduk saat
diajak bicara
5. DS: Klien mengatakan malas berinteraksi Isolasi social
dengan orang lain lebih senang
menyendiri.
DO: klien lebih senang menyendiri.
6. DS : Klien mengatakan tidak menjalankan Disstres spiritual
ibadah sholat 5 waktu selama di RSJ
DO : klien tidak mngetahui bacaan sholat
7. DS : klien mengatakan kadang malas Gangguan proses pikir
menjawab pertanyaan dari orang lain
DO : klien tampak menyendiri dan cemberut
8. DS : Klien mengatakan sering mendengar Halusinasi pendengaran
bisikan yang menyuruhnya mati, suara
itu datang hampir tiap jam sekali,
halusinasi muncul saat klien sendirian
dan saat klien bnyak fikiran. klien
kadang mengikuti perkataan halusinanya
dan kadang tidak. Klien tampak
menyendiri, melamun, tampak murung
DO :klien tampak gelisah, murung,
menyendiri, melamun.
9. DS: Pasien mengatakan bila ada masalah Koping individu tidak
pasien memilih menyendiri, tidak mau efektif

mengungkapkan masalahnya
DO: klien lebih memilih menyendiri
10. DS: : klien mengatakan tidak mengerti Defisit Kurang
tentang gangguan jiwa pengetahuan

DO: klien tampak kebingungan saat dintanya

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko bunuh diri
2. Respon pasca trauma
3. Koping keluarga tidak efektif
4. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
5. Isolasi social
6. Distress spiritual
7. Gangguan proses pikir
8. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
9. Koping individu tidak efektif
10. Defisit kurang pengetahuan
XV. POHON MASALAH
Resiko bunuh diri Effec

Perubahan sensori perseptual : Halusinasi Carre Problem

Isolasi social Cause

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

Lawang, ……………………….
Mahasiswa yang mengkaji

____________________
NIM................................
.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
Nama Klien : An. V Ruangan : Wijaya Kusuma
No CM : 145xxx
Dx Medis : F.32.3 Severe Depressive Episode with Psychotic Symptoms
Dx Perencanaan
Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
n
Gangguan TUM: TUK 1
Persepsi Klien tidak  Ekspresi wajah  Sapa kalien dengan ramah
Sensori mencederai diri bersahabat baik verbal maupun non
(Halusinasi) sendiri, orang  Menunjukkan rasa vorbal
lain dan senang  Perkenalkan diri dengan
lingkungan,  Ada kontak mata sopan
serta dapat  Mau berjabat tangan,  Tanyakan nama lengkap
mengontrol menyebutkan nama, klien dan nama panggilan
halusinasinya menjawab salam yang disukai klien
TUK:  Klien mau duduk  Jelaskan tujuan pertemuan
1. Klien dapat berdampingan dan mau  Jujur dan menepati janji
membina mengutarakan  Tunjukan sikap simpati dan
hubungan masalahnya menerima apa adanya
saling  Beri perhatian pada
percaya kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat TUK 2

mengenal/  Klien dapat menyebutkan  Jika menemukan yang

halusinasiny waktu, isi, dan frekwensi sedang halusinasi tanyakan


a halusinasi apakah ada suara yang
3. Klien dapat didengar
mengontrol  Jika klien menjawab ada ,
halusinasiny lanjutkan apa yang dikatan
a  Katakan bahwa prawat
4. Klien dapat percya klien mendengar itu
dukungan TUK 3
dari keluarga  Klien dapat menyebutkan
dalam tindakan yang biasanya  Identifikasi bersama klien
mengontrol dilakukan untuk cara atau tindakan yang
halusinasiny mengendalikan dilakukan jika terjadi
a halusinasinya halusinasi
5. Klien dapat  Klien dapat menyebutkan  Diskusikan manfaat dan cara
memanfaatk cara baru mengontrol yang digunakan klien jika
an obat halusinasi bermanfaat beri pujian ,
dengan baik  Klien dapat memilih cara  Membuat jadwal kegiatan
mengatasi halusinasi harian agar halusinasi tidak
sperti yang telah di sempat muncul
diskusikan dengan klien.  Meminta teman menyapa
 Klien dapat jika tampak bicara melatih
melaksanakan cara yang cara memutus halusinasi
telah dipilih untuk secar bertahap
mengeendalikan
halusinasinya
 Klien dapat mengikuti
terapi aktifitas kelompok.

TUK 4
 Keluarga dapat membina
hubungan saling percaya
dengan perawat
 Keluarga dapat  Anjurkan klien untuk
menyebutkan memberitahu keluarga jika
pengertian , tanda dan mengalami halusinasi
tindakan untuk  Diskusikan dengan
mengenali halusinasi keluarga saat berkunjung
gejala halusinasi yang
dialami klien
 Beri informasi untuk
mendapatkan bantuan
TUK 5
halusinasi supaya terkontrol
 Klien dan keluarga dapat
menyebutkan manfaat,
dosis dan efek samping
 Diskusikan dengan klien dan
obat
keluarga tentang dosis efek
 Klien dapat
samping dan manfaat obat
mendemonstrasikan
 Anjurkan klien meminta
penggunaan obat dengan sendiri obat pada prawat dan
benar manfaatnya
 Klien dapat informasi  Anjurkan klien bicara
tentang manfaat dan efek dengan dokter tentang
samping obat manfaat dan efek samping
 Klien dapat memahami obat yang rasakan
akibat berhenti minum  Diskusikan akibat berhenti
obat minum obat tanpa
konsultasi
 Bantu klien menggunakan
obat dengan 5 prinsip benar
obat.

TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA


Nama : An.V Ruang :
No CM :145xxx Unit :
Tanggal /
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam
05/07/202 SP 1 : S : Klien mengatakan masih
2 Membina hubungan saling percaya mendengar suara atau bisikan
10.00 Membantu pasien menyadari gangguan yang menyuruhnya untuk mati
presepsi sensori halusinasi O : Klien tampak murung,
- Tanyakan pendapat klien mengenai menyendiri.
halusinasi - Klien belum mampu menghardik
- Mengidentifikasi isi, frekuensi, A : - Klien mampu
waktu terjadi, prasaan dan upaya mengidentifikasi halusinasi
yang lakukan untuk mengontrol - Klien belum mampu
halusinasi mengontrol halusinasi
P : Ulangi Sp 1, Lanjut SP 2
 Ajarkan klien menghardik
halusinasi
 Ajarkan klien memasukkan
cara menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian
06/07/2022 SP 1 :
10:00 Membina hubungan saling percaya S: pasien Mengatakan masih
Membantu pasien menyadari gangguan mendengar suara atau bisikan dan
presepsi sensori halusinasi mengerti cara menhardik “pergi-
- Tanyakan pendapat klien mengenai pergi saya tidak mau mendengar
halusinasi suara itu palsu”
- Mengidentifikasi isi, frekuensi, O: pasien tampak murung,
waktu terjadi, prasaan dan upaya menyendiri dan mengerti cara
yang lakukan untuk mengontrol menghardik dan mampu
halusinasi melakukanya
SP 2 : A: - Klien mampu mengidentifikasi
mengevaluasi kegiatan minum obat halusinasinya
secara teratur
P: Lanjutkan Intervensi SP3
menjelaskan dan melatih pasien cara
menghardik

07/07/2022 SP 3 :
09.30 Melatih klien melalukan bercakap-cakap S: pasien mengatakan jarang
saat terjadi halusinasi mendengar suara bisikan , dengan
melakukan kegiatan sehari hari
O: Klien tampak menulis jadwal
kegiatan sehari hari
A: klien mampu melakukanya
secara mandiri
P: Lanjutkan intervensi sp3

09/07/2022 SP 4 : S:  klien mengatakan selalu teratur


09.30 Melatih cara mengontrol halusinasi meminum obat dari RS
dengan cara melakukan kegiatan harian O:-klien tampak menggambar
- Klien tampak bercakap dengan
teman sekamarnya
- Klien tampak mengikuti
kegiatan harian dan kelompok
A: SP 3 dan 4 tercapai
P: Ulangi kegiatan dari SP2-4

Anda mungkin juga menyukai