pengkajian
yang
komprehensif
pada
depresi,
Tgl MRS
: 5 Januari 2010
Tgl Pengkajian
: 10 April 2011
Ruang
: Mawar
A. Pengkajian
1.
Identitas Klien
Nama Lengkap
: Tn. B
Usia
: 45 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: Kawin
Alamat
: Kediri, Lobar
2. Alasan Masuk
Klien dibawa kerumah sakit jiwa karena mencoba gantung diri di kamar
mandi rumah pasien
3. Faktor Predisposisi
Klien frustasi karena baru mengalami kehilangan pekerjaan/di PHK oleh
perusahaan tempat ia bekerja dan di tinggal oleh istrinya. Ada anggota
keluarga yang juga mengalami gangguan jiwa.
4. Faktor Presipitasi
Klien mengatakan hidupnya tak berguna lagi dan lebih baik mati saja
Masalah Keperawatan:
1. Resiko bunuh diri
2. Risiko perilaku kekerasan
3. Harga diri rendah
5. Fisik
Ada bekas percobaan bunuh diri pada leher dan pergelangan tanggan, BB
pasien menurun dan klien tampak lemas tak bergairah,sensitive, mengeluh
sakit perut, kepala sakit. N: 80x/mnt, TD 120/90 mmHg, S: 37 C, RR:
20x/mnt, BB: 56 Kg dan TB 170cm.
6. Psikososial
Genogram :
Keterangan:
laki-laki
perempuan
klien
7. Konsep diri
1. Gambaran diri
Klien merasa tidak ada yang ia sukai lagi dari dirinya.
2. Identitas
Klien sudah menikah mempunyai seorang istri.
3. Peran Diri
Klien adalah kepala rumah tangga dengan 3 orang anak yang masih kecilkecil
4. Ideal Diri
Klien menyatakan bahwa kalau nanti sudah pulang/sembuh klien
bingung harus mendapat pekerjaan dimana untuk menghidupi keluarga
dan bagaimana membangun keluarganya seperti dulu.
5. Harga diri
Klien Agresif, bermusuhan, implisif, depresi dan jarang berinteraksi dengan
orang lain.
8. Hubungan Sosial
Menurut klien orang yang paling dekat dengannya adalah Tn. M teman
sekamar yg satu agama. Klien adalah orang yang kurang perduli dengan
lingkungannya, klien
sering
diam,
menyendiri,murung
dan
tak
Pembicaraan:
Klien hanya mau bicara bila ditanya oleh perawat, jawaban yang diberikan
pendek, afek datar, lambat dengan suara yang pelan, tanpa kontak mata
dengan lawan bicara kadang tajam, terkadang terjadi blocking.
Aktivitas Motorik:
Klien lebih banyak murung dan tak bergairah, serta malas melakukan
aktivitas
Interaksi selama wawancara:
Kontak mata kurang, afek datar, klien jarang memandang lawan bicara
saat berkomunikasi.
Memori
Klien kesulitan dalam berfikir rasional, penurunan kognitif.
11. Kebutuhan Persiapan Pulang.
12. Mekanisme Koping
Mal adaptif : Kehilangan batas realita, menarik dan mengisolasikan diri,
tidak menggunakan support system, melihat diri sebagai orang yang
secara total tidak berdaya, klien tidak mau melakukan aktifitas.
13. Pohon masalah
Koping maladaptif
\
14. Analisa data
Diagnosa
Data mayor
Data minor
Subyektif:
Inggin mati
bunuh diri
Obyektif:
Obyektif:
Ekspresi murung
Tak bergairah
Perubahan perangai
Tindakan:
2.1. Jauhkan klien dari benda-benda yang dapat membahayakan (pisau, silet, gunting,
tali, kaca, dan lain-lain).
2.2. Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat.
2.3. Awasi klien secara ketat setiap saat.
untuk
menyenangkan setiap
mengidentifikasi
hari
(misal
pengalaman-pengalaman
yang
berjalan-jalan,
buku
membaca
6.2.
6.3.
Keluarga
1. Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam
atau mencoba bunuh diri.
Tindakan:
1.1. Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah
meninggalkan pasien sendirian
1.2.Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-barang
berbahaya disekita pasien
1.3.Mendiskusikan dengan keluarga untuk tidak sering melamun sendiri
1.4.Menjelaskan kepada keluarga pentingnya passion minum obat secara teratur.
2. Tujuan: pasien mampu merawat pasien dengan resiko bunuh diri
Tindakan:
1.1.Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
a.
Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang pernah muncul
pada pasien
b. Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien
beresiko bunuh diri
1.2.Mengajarkan keluarga tentang cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri.
a.
Mengajarkan keluarga tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila pasien
memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.
Menjauhkan barang-barang yang bias digunakan untuk bunuh diri. Jauhkan pasien
dari barang-barang yang bias digunakan untuk bunuh diri, seperti tali, bahan bakar
minyak/bensin, api, pisau atau benda tajam lainnya, zat yang berbahaya seperti
racun nyamuk atau racun serangga.
c.
1.3.Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan apa bila pasien
melakukan percobaan bunuh diri, antara lain:
a.
Menganjurkan keluarga uuntuk membantu pasien minum obat sesuai prinsip lima
benar pemberian obat.
CATATAN PERAWATAN DAN PERKEMBANGAN
NO
TGL/JAM
DIAGNOSA KEP
TINDAKAN
EVALUASI
1.
10/4/2010
Sp I Pasien
S:
PK.10.00
WIB
menga
sudah
men
berke
namun masih en
cara
Sp II Pasien
O:
mengendalikan Klien
aktif
memperhatikan
selama
la
berkenalan
de
perawat
de
menyebutkan
nama,asal,hobi
Sp III Pasien
1. Mengidentisifikasi pola koping yang biasa P:
diterapkan pasien
Lanjutkan berke
pola
koping
yang
konstruktif
4. Mendorong pasien memilih pola koping
yang konstruktif
5. Menganjurkan pasien menerapkan pola
koping konstruktif dalam kegiatan harian
Sp IV Pasien
1. Membuat rencana masa depan yang
realistis bersama pasien
2. Mengidentifikasi cara mencapai rencana
masa depan yang realistis
3. Memberi dorongan pasien melakukan
kehiatan dalam rangka meraih masa depan
yang realistis
SP 1 Keluaga
1. Mendiskusikan massalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertia, tanda dan gejala
resiko bunuh diri, dan jenis prilaku yang di
alami pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien
SP II Keluarga
1. Melatih keluarga
mempraktekan
cara
merawat
pasien
SP III Keluarga
1. Membantu
keluarga
membuat
jadual
DAFTAR PUSTAKA
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. cetakan kedua (edisi revisi).Bandung: PT
Refrika Aditama
Mustofa, Ali. 2010. Asuhan Keperawatan Psikiatri Berbasis Klinik.Mataram
Keliat Budi A. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta:
EGC
Marilynn E Doengoes, et all, alih bahasa Kariasa IM. 2000. Rencana Asuhan
Perawat
Mba Ayu
Perawat
: Kalau tidak keberatan, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang Mba Ayu
rasakan dan alami selama ini. Saya siap kok mendengarkan semua cerita Mba, bagaimana
apa Mba bersedia?
Mba Ayu
Perawat
: Kalau begitu dimana kita bisa bicara dan berapa lama kita bisa bicara?
Mba Ayu
Perawat
Perawat
Mba Ayu
Perawat
Tahap Kerja:
: Sekarang Mba bisa cerita bagaimana perasaan Mba setelah Pacar Mba yang sangat Mba
cintai menghamili dan meninggalkan Mba menikah dengan wanita lain ini terjadi?.
: Saya sangat terpukul dan sedih Sus, saya fikir dunia kan berahir detik itu juga. Saya
binggung dan malu sudah mencoreng arang di wajah keluarga saya, saya benar-benar anak
yang tak berguna.
: Apa karena hal tersebut Mba merasa menjadi orang paling menderita di bumi ini?
Mba Ayu
Mba Ayu
Perawat
Mba Ayu
: Saya rasa lebih dari menderita Ners, saya sangat sensara dan merasa kehidupan saya telah
hancur dan menderita, tak ada gunanya lagi saya hidup.
: Bagaimana dengan kepercayaan diri Mba, apa merasa kehilangan percaya
Perawat
diri?
Mba merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada orang lain?
:Saya sangat malu dengan keluarga, tentangga dan teman-teman saya karena menjadi aip
dan mencoreng arang di muka keluarga saya
: Apakah Mba merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri?
: Sering Ners, mungkin memang ini semua salah saya, telah semudah itu percaya
dengan laki-laki brengsek itu. Seandainya saja saya mendengar nasehat ibu dan keluarga
saya.
Perawat
Mba Ayu
: Saya sangat pusing dengan semua ini. Jangankan berkonsentrasi berfikir jernih saja saya
Perawat
Mba Ayu
Perawat
sangat susah
: Apa pernah terbesit dalam fikiran Mba untuk menyakiti diri/bunuh diri atau baMba
inggin mati
: Saya pernah mencoba gantung diri di kamar mandi rumah saya dengan seutas tali jemuran
tapi saya akhirnya gagal karena ditolong tetangga saya dan saya juga sering menyayat
pergelangan tangan saya. Bagi saya tidak ada gunanya lagi saya hidup, saya tidak berguna.
(menunjukkan pergelangan tanggam)
: Baiklah, setelah saya mendengar cerita Mba tampaknya Mbanya membutuhkan
pertolongan segera karena ada keinginan untuk menggahiri hidup. Saya juga perlu
memeriksa seluruh isi kamar Mba untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan (seperti gunting, pisau, cermin dan benda tajam lainya). Mulai sekarang saya
juga takkan membiarkan Mba sendiri. Apa yang Mba lakukan jika keinginan bunuh
diri itu muncul?
Mba Ayu
: Saya sering menggigit, membenturkan kepala dan menyakiti diri saya sendiri
Perawat
: Baiklah, mulai sekarang kalau keingginan itu muncul Mba harus langsung meminta tolong
Mba Ayu
kepada perawat diruangan ini bisa saya, atau perawat yang sedang sift, keluarga atau teman
jika sedang besuk Mba untuk mengatasi keingginan Mba tersebut serta katakana kepada
mereka jika ada dorongan untuk bunuh diri. Mba juga jangan sendiri ya, cobalah untuk
berkumpul dan berinteraksi denga teman Mba yang laen. Apa Mba paham dengan yang
saya katakan?
: Ya Ners. saya akan berusaha mencoba
Perawat
: Saya seneng mendengar nya, saya percaya baMba Ayu dapat mengatasi masalah ini,
OKAY?
Terminasi
Perawat
Mba Ayu
Perawat
: Bisa Mba sebutkan kembali cara tadi yang saya telah jelaskan?
Mba Ayu
Perawat
: saya akan menemani Mba Ayu terus sampai keingginan bunuh diri Mba hilang (jangan
tinggalkan pasien)
Sp II Pasien: meningkatkan harga diri dan menidentifikasi aspek positif pasien isyarat
bunuh diri
Oriantasi
Assalamualaikumba Mba Ayu, Bagaimna perasaan Mba di pagi yang cerah ini?
Bagaimana, Masi adakah doorongan Mba Ayu untuk mengaihiri kehidupan? Baik, sesuai
janji kita kemarin sekarang kita akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian
tuhan yang masih Mba miliki serta aspek positif dalam diri Mba,bukannya Mba masih
punya keluarga dan teman yang sayang dengan Mba serta calon bayi yang Mbakandung.
Berapa lama kita akan bercakap dan mau dimana?
Tahap Kerja
Menurut Mba, apa saja dalam hidup Mba yang perlu disyukuri, siapa saja yang akan sedih
dan merasa rugi jika Mba meninggal. Coba sekarang Mba Ayu ceritakan hal-hal yang baik
dalam kehidupan Mba. Keadaan yang bagaimana yang membuat Mba merasa puas? Bagus!.
Ternyata kehidupan Mba Ayu masih ada yang baik dan patut di syukuri. Coba Mba
sebutkan kegiatan apa yang masih Mba lakukan selama ini Bagaimana kalau Mba
mencoba melakukan kegiatan tersebut lagi, mari kita berlatih.
Terminasi
Bagaimana perasaan Mba Ayu sekarang setelah kita bercakap-cakap? Bisa Mba sebutkan
kembali apaapa saja yang patut Mba syukuri dalam hidup Mba?. Ingat dan ucapkan selalu
hal-hal yang baik dalam hidup Mba jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan. Bagus
Mba Ayu! Coba inggat-ingat lagi hal-hal lain yang masih Mba Ayu miliki dan perlu
syukuri nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik? Tempatnya
dimana. Namun, jika ada perasaan-perasaan yang tak terkendali segera hubungi saya ya
Mba. Permisi.
SP III Pasien: meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah (pola koping)
pasien isyarat bunuh diri
Oriantasi
Assalamualaikum Mba Ayu, Bagaimna perasaan Mba di pagi yang cerah ini? Masi adakah
keinggina untuk bunuh diri? Menurut Mba, Apa lagi hal-hal positif yang perlu Mba
syukuri? Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah
yang selama ini timbul. Mau berapa lama? di sini saja?
Tahap Kerja
Coba ceritakan situasi yang membuat Mba Ayu ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apa
kira-kira jalan keluar dari masalah yang Mba alami. Hemm ternyata banyak juga yah.
Nah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut.
Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntungkan!, kalau menurut Mba
Ayu yang mana? Ya, saya setuju, Bisa di coba! Mari kita buat rencana kegiatan dan
memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian baMba.
Terminasi
Bagaimana perasaan Mba Ayu sekarang setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi
masalah yang akan Mba Ayu gunakan? Coba dalam satu hari ini, Mba menyelesaikan
masalah yang Mba alami dengan cara yang Mba pilih tadi. Besok dijam yang sama kita
akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman Mba Ayu menggunakan cara yang
dipilih.
Sp IV Pasien: Menyusun rencana Masa depan
Oriantasi
Assalamualaikum Mba Ayu, Bagaimna perasaan Mba di pagi yang cerah ini? Masi adakah
keinggina untuk bunuh diri?. Saya rasa pasti sudah tidak ada. Menurut Mba, Apa lagi cara
mengatasi masalah yang selama ini timbul? Sekarang kita akan berdiskusi tentang
rencana maa depan ibu dan cara mencapainya. Mau berapa lama? di sini saja?
Tahap Kerja
Coba ceritakan apa rencana Mba Ayu dimasa depan setelah keluar dari sini nanti. Bagus!!.
Ternyata Mba mempunyai rencana yang luar biasa bagus dan masih mempunyai semangat
hidup yang besar. Nah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masingmasing rencana tersebut dan bagaimana cara mencapai masa depan yang Mba ingginkan.
Mari kita pilih cara yang paling baik dan realistis!, kalau menurut Mba Ayu yang mana? Ya,
saya setuju, Bisa di coba! Mari kita buat rencana kegiatan dan memasukkannya kedalam
jadwal kegiatan harian Mba agar masa depan yang Mba rencanakan dapat tercapai.
Terminasi
Bagaimana perasaan Mba Ayu sekarang setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mencapai
rencana masa depan yang Mba Ayu gunakan? Coba mulai sekarang, Mba melakukan
kegiatan/rencana tersebut dengan cara yang Mba pilih tadi. Besok dijam yang sama kita akan
bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman Mba Ayu menggunakan cara yang dipilih.
Saya harap Mba tetap semangat, saya yakin masa depan yang Mba ingginkan pasti Mba
dapatkan. Saya permisi dulu..
KELUARGA
SP I Keluarga: mendiskusikan masalah dan mengajarkan keluarga tentang cara
merawat anggota keluarga yang beresiko bunuh diri
Orientasi:
Assalamualakum Bapak/Ibu, kenalkan saya perawat Nova yang merawat Anak Bapak/Ibu
di rumah sakit ini.
Bagaiman kalua kita berbincang-bincang tentang cara merawat agar Mba Ayu tetap
selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana apa Bapak/Ibu bersedia? Bagaimana
kalau disini saja kita berbincang-bincangnya Pak/Bu? Sambil kita mengawasi terus Mba
Ayu.
Tahap Kerja
Apa masalah atau kesulitan yang Bapak/Ibu rasakan dalam merawat Mba Ayu?.
Oww.Begini Bapak/Ibu, Mba Ayu sedang mengalami putus asa yang sangat berat akibat
kekasihnya yang telah menghamili dan meninggalkannya menikah dengan wanita lain ini
terjadi, sehingga sekarang ia selalu inggin mengaikhiri hidupnya karena merasa tak berguna.
Bapak/Ibu sebaiknya baMba dan Mba memperhatikan benar-benar munculnya dan tanda
dan gejala bunuh diri. Pada umumnya orang yang melakukan bunuh diri menunjukan gejala
melalui percakapan misalnyasaya tidak inggin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya.
Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar Mba Ayu mengatakan hal tersebut?
Jika Bapak/Ibu menemukan tanda dan gejala seperti itu, mata sebaiknya Bapak/Ibu
mendengarkan ungkapan perasaan dari Mba Ayu secara serius. Pengawasan terhadap Mba
Ayu pun harus ditingkatkan, Jangan tinggalkan atau biarkan beliau sendiri dirumah atau
jangan biarkan mengunci diri dikamar. Kalau menemukan dan tanda dan gejala tersebut, dan
menemukan alat-alat yang akan digunakan untuk bunuh diri. Seperti tali tambang, silet,
gunting, ikat pinggang, pisua serta benda tajam lainnya yang mungkin bisa di gunaka untuk
melukai diri, sebaiknyan dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi dukungan
untuk tidak melakukan hal tersebut. Katakana Bapak/Ibu serta keluarga bahwa sayang pada
Mba Ayu dan katakana juga kebaikan-kebaikannya.
Selain itu usahakan 5x sehari Bapak/Ibu memuji beliau dengan tulus tapi tidak berlebihan.
Tetapi jika sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari bantuan orang
lain. Apabila tidak bisa diatasi segera rujuk kepuskesmas untuk mendapatkan peraeatan yang
serius. Setelah kembali kerumah, Bapak/Ibu perlu membantu agar Mba Ayu terus berobat
untuk mengatasi keingginan bunuh dirinya.
Karena kondi Mba Ayu yang dapat saja nekat mengakhiri hidupnya sewaktu-waktu, kita
semua harus mengawasi Mba Ayu terus menerus. Bapak/Ibu Bapak/Ibu juga kami minta
partisipasinya untuk juga dapat mengawasi Mba Ayu ya pokoknya baMba Ayu tidak
boleh ditinggal sendiri sedikitpun untuk sementara karena dalam kondisi serius
Jika Bapak/Ibu berbicara pada Mba Ayu focus pada hal-hal positif, hindarkan pernyataan
negative. Selain itu sebaiknya Mba Ayu pumya kegiatan positif seperti melakukan
hobinya bermain music, menyulam dll supaya Mba Ayu tidak sempat melamun sendiri.
Terminasi:
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengetahui cara untuk mengatasi perasaan inggin
bunuh diri dan merawat pasien resiko bunuh diri?
Bagaimana Bapak/Ibu? Ada yang belum jelas atau mau ditanyakan?. Bapak/Ibu tolong bisa
diulangi lagi cara-cara merawat anggota keluarga yang inggin bunuh diri?. Ya, Bagus jika
Bapak/Ibu sudah mengerti. Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan
bunuh diri segera hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk membicarakan cara-cara
meningkatlkan harga diri Mba Ayu dan penyelesaian masalahnya pada pertemuan akan
datang. Bagaimana Bapak/Ibu setuju? Kalau begitu sampai bertemu lagi besok disini.
Terima kasih atas waktunya.
SP II Keluarga: Melatih dan mempraktekan cara merawat pasien resiko bunuh diri
Orientasi:
Assalamualakum Bapak/Ibu, sesuai janji kitakemarin lalu alhamdullah kita sekarang bisa
bertemu lagi. Bagaimana Bapak/Ibu ada pertanyaan tentang cara merawat pasien resiko
bunuh diri yang kita bicarakan minggu lalu?.
Sekarang kita akan mempraktekkan cara-cara merawat tersebut ya Bapak/Ibu? Kita akan
coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke Mba Ayu ya?
Bapak/Ibu berapa lama waktu mau kita latihan?
Tahap Kerja
Sekarang anggap saya Mba Ayu yang mengatakan inggin mati saja, coba baMba dan Mba
praktikan cara berkomunikasi yang benar jika sedang berada dalam keadaan seperti
ini Bagus,
cara
Bapak/Ibu
benar
sudah
Bagus, Kemudian
bagaimna jika cara memotivasi Mba Ayu minum obat dan melakukan kegiatan positifnya
sesuai
jadual?
ternyata
Bapak/Ibu
Ayu?
Bagus
sudah
mengerti
cara
merawat
sekali,
Mba
Mba Ayu? (Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada klien)
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu berlatih cara merawa Mba Ayu di Rumah? Setelah ini
coba Bapak/Ibu lakukan apa yang sudah kita lakukan tadi setiap kali membesuk Mba
Ayu Baiklah bagaimana kalau 2/3 hari lagi Bapak/Ibu datang kembali kesini dan kita kan
mencoba lagi cara merawat Mba Ayu sampai Bapak/Ibu lancr melakukannya. Jam berapa
Bapak/Ibu bisa kemari? Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya Bapak/Ibu
SP III Keluarga: Perencanaan pulang bersama keluarga/Aktivitas di rumah dengan
pasien resiko bunuh diri
Orientasi:
Assalamualakum Bapak/Ibu, hari ini Mba Ayu sudah boleh pulang, maka sebaiknya kita
membicarakan jadual Mba Ayu selama dirumah berapa lama kita bias diskusi?, baik mari
kita diskusikan.
Tahap Kerja
Bapak/Ibu, ini jadual Mba Ayu selama dirumah sakit, coba perhatikan, dapatkah dilakukan
dirumah? tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum
obatnya
oleh Mba Ayu selama dirumah. Kalau misalnya Mba Ayu Mengatakan terus menerus
inggin bunuh diri, tampak Mba gelisah dan tidak terkendali serta tidak memperlihatkan
perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain,
tolong Bapak/Ibu sekeluarga hubungi perawat di puskesmas terdekat dari rumah Bapak/Ibu,
ini nomor telpon puskesmas yang bias di hubunggi (0370) 140791.
Terminasi
Bagaimna Bapak/Ibu ada yang belum jelas? ini jadual kegiatan harian Mba Ayu untuk
dibawah pulang. Ini surat rujukan untuk perawat di puskesmas Selaga Alas, jangan lupa
control ke puskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak.