Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SENAM LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI


WERDHA X PONTIANAK













DISUSUN OLEH:
ARIS TRI WICAKSONO
AYI ANJANI
DYAH AYU PRAMUINTA
M. FUAD FAHARUDDIN
NOVARIANI YUSAN
PUJI RESTI NOVIANTI
RIKA APRIANTI
SUPARMANTO
TRI WULANDARI
YULIANA
ZULHAIRU

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2013/2014


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh
dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer, karena angka prevalensinya yang tinggi
dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya (Slamet Suyono, 2001).
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu hipertensi primer
yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang
disebabkan oleh penyakit lain (Slamet Suyono, 2001).
Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10%
lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder
dapat diketahui penyebabnya, dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki
kelainannya. Oleh karena itu, upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas.
Banyak penelitian dilakukan terhadap hipertensi primer, baik mengenai patogenesis maupun
tentang pengobatannya.
Menurut WHO (1978), batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90
mmHg dan tekanan darah sama dengan atau di atas 160/95 dinyatakan sebagai hipertensi.
Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut borderline hypertension. Batasan
tersebut tidak membedakan jenis kelamin dan usia, sedangkan batasan hipertensi yang
memperhatikan perbedaan usia dan jenis kelamin diajukan oleh Kaplan (1985) sebagai berikut :
pria yang berusia < 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darah pada waktu berbaring
130/90 mmHg atau lebih, sedangkan yang berusia > 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan
darahnya 145/95 mmHg atau lebih. Wanita yang mempunyai tekanan darah 160/95 mmHg atau
lebih dinyatakan hipertensi (Slamet Suyono, 2001).
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan tearah serta terencana yang diikuti
oleh lanjut usia dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsiaonal raga (Santosa, 1994).
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan tidak memberatkan yang
diterapkan pada lansia. Aktivits olahraga in akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap
segar karena mealatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu
menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran didalam tubuh.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, kelompok tertarik untuk mengajarkan dan
mendemonstrasikan senam lansia dengan hipertensi untuk mencegah peningkatan tekanan
darah.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi, klien dapat
mempraktekkan secara mandiri untuk mencegah peningkatan tekanan darah.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi selama 15 menit di Panti
Werdha X, maka klien mampu :
a. Mamahami tentang penyakit hipertensi
b. Mampu mempraktekkan latihan senam lansia dengan hipertensi secara mandiri.



















BAB II
SISTEMATIKA KEGIATAN

A. Kriteria Klien
Semua lansia di Panti Werdha X yang menderita hipertensi

B. Pelaksanaan
Hari/ tanggal : Selasa, 18 Agustus 2014
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Panti Werdha X

C. Rencana Kegiatan
1. Kegiatan : latihan senam untuk lansia dengan hipertensi
2. Materi : teknik senam lansia dengan hipertensi; pengertian, tujuan, indikasi, dan kontra
indikasi.
3. Media : a. Laptop
b. LCD
c. Sound System
d. Kursi
















4. Denah Ruang pertemuan
Denah Ruangan

















Keterangan :
: Moderator dan Notulen : Layar
: Penyaji : Pintu
: Instruktur
: Observer dan Dokumentasi
: Pasien
: Fasilitator














D. Susunan kepanitiaan dan uraian tugas
1. Moderator : Suparmanto,
2. Instruktur : Tri Wulandari
3. Penyaji : Novariani Yusan
4. Fasilitator : Puji Resti Novianti dan Yuliana
5. Observer + dokumentasi : Zulhairu
6. Notulen : Rika Aprianti

Uraian tugas diantaranya:
1. Moderator
Memimpin jalannya acara kegiatan
2. Penyaji materi
Menyampaikan materi tentang penyakit hipertensi secara singkat
3. Instruktur
Mengajarkan para lansia untuk senam lansia dengan hipertensi
4. Notulen
Membuat notulen mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
5. Fasilitator
Mengarahkan dan membantu passien dalam melakukan senam
6. Dokumentasi
Mendokumentasi jalannya kegiatan

E. Susunan Acara

NO. Langkah-
Langkah
Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran
1 pembukaan 5 menit 1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud
dan tujuan
1. Memperhatikan dengan
seksama
2. Menjawab salam
2 penjelasan 5 menit Penyajian materi Mengikuti kegiatan
penyuluhan sampai selesai
3 Demontrasi
latihan
senam
15
menit
Mendemonstrasikan
latihan senam hipertensi
Peserta ikut berperan aktif
dalam memperagakan
latihan senam hipertensi
4 evaluasi 5 menit Moderator meminta
peserta latihan senam
untuk
mendemonstrasikan
Memberikan pertanyaan
seputar film yang
ditayangkan dan materi
telah disajikan
kembali langkah-langkah
senam hipertensi ( yang
mampu diingat)
5 Penutup 5 menit Memberi salam Menjawab salam

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta sudah diberitahu satu hari sebelumnya
b. Media sudah disiapkan
c. Materi sudah siap
d. Satuan acara sudah disiapkan
2. Evaluasi proses
a. Klien mampu memahami penyakit hipertensi
b. Klien mampu mendemonstrasikan latihan senam hipertensi secara mandiri





















BAB III
MATERI PENYULUHAN

TEKANAN DARAH TINGGI ( HIPERTENSI ) DAN SENAM LANSIA

A. Pengertian
Tekanan darah tinggi atau Hipertensi adalah suatu ganguan pada sistem pembuluh darah
yang ditandai dengan tekanan darah melebihi normal. Sering terjadi diusia pertengahan atau
lebih (usia 45 tahun atau lebih).

B. Penyebab (etiologi)
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi.
1. Keturunan
Faktor ini tidak bias dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah
tinggi lebih besar.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat
membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
5. Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat
badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung
dan stroke.
8. Kafein
Faktor ini dapat dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman
cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan
tekanan darah tinggi.
10. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan
darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah
tinggi.

C. Tanda dan Gejala
1. Kelelahan
2. Mual
3. Muntah
4. Sesak napas
5. Gelisah
6. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal.

E. Penatalaksanaan/perawatan
1. Diet Makanan
2. Penurunan berat badan
3. Berhenti merokok dan minuman alcohol
4. Olah raga teratur
5. Kontrol dan minum obat secara teratur


F. Pencegahan
1. Kurangi berat badan
2. Olah raga teratur misalnya lari pagi seminggu sekali
3. Mengubah kebiasaan hidup misalnya kurangi kopi atau alkohol, mengindari stress,
berhenti merokok, dan berusaha hidup santai
4. Mngirangi makanan yang banyak garam atau banyak lemak
5. Kontrol teratur ke Puskesmas atau petugas kesehatan lainnya.

G. Pengobatan Tradisional
1. Dua buah belimbing di parut kemudian di peras airnya sehingga menjadi satu gelas
belimbing dan diminum setiap pagi.
2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2 gelas/hari.
3. Makan 2 buah ketimun/hari

H. Pengertian Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan
fungsional raga (Santosa,1994). Sedangkan senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang
teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan
maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga. Senam lansia adalah olah raga ringan dan
mudah dilakukan, tidak memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan
membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar Karena melatih tulang tetap kuat,
mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang
berkeliaran di dalam tubuh.

I. Jenis-jenis Senam lansia
Senam kebugaran lansia
1. Senam otak
2. Senam osteoporosis
3. Senam hipertensi
4. Senam diabetes mellitus.
J. Manfaat Olahraga Bagi Lansia
Menurut Nugroho (2008; 223) dan Maryam (2008: 149) manfaat melakukan senam atau
olahraga secara teratur dan benar dalam waktu yang cukup bagi lansia antara lain:
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap
bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Sebagai rehabilitas pada lanjut usia yaitu terjadi
penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi latihan,
kapasitas aerobic dan terjadinya peningkatan lemak tubuh.
4. Megadakan koreksi terhadap sikap dan gerak
5. Membentuk sikap dan gerak
6. Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia.
7. Membentuk kondisi fisik (kekuatanotot, kelenturan, keseimbangan,ketahanan, keluwesan,
dan kecepatan).
8. Membentuk berbagai sikap kejiwaan (membentuk keberanaian, kepercayaan diri, dan
kesanggupan bekerja sama).
9. Memberikan rasangan bagi saraf-saraf yang lemah, khususnya bagi lansia
10. Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri dan masyarakat.

K. TUJUAN SENAM LANSIA DENGAN HIPERTENSI
Melebarkan pembuluh darah
Tahanan pembuluh darah menurun
Berkurangnya hormon yg memacu peningkatan tekanan darah
Menurunkan lemak / kolesterol yang tinggi.

L. INDIKASI SENAM LANSIA
Indikasi dilakukan senam lansia dengan hipertensi adalah klien yang menderita hipertensi.

M. KONTRAINDIKASI
- Klien dengan fraktur ekstremitas bawah atau bawah
- Klien dengan bedrest total

N. PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
Permasalahan yang biasanya terjadi yang merupakan hambatan dalam melakukan senam
lansia adalai rasa bosan. Perasaan ini wajar saja dan muncul mungkin dikarenakan tidak
adanya variasi senam. Untuk itu macam atau jenis senam yang dilakukan sebaiknya selalu
bervariasi/berganti-ganti. Misalnya pada minggu pertama melakukan senam kebugaran dan
minggu selanjutnya jenis senam osteoporosis dan seterusnya dilakukan secara bergiliran.
Musik juga mempengaruhi, sehingga peserta senam lansia menyukai musik tertentu yang
memungkin tumbuh semangat para lansia ketika melakukan senam lansia.

O. LANGKAH-LANGKAH SENAM LANSIA DENGAN HIPERTENSI
a. Tarik nafas, angkat tangan ke atas, hembuskan pelan-pelan dari mulut tangan turunkan.
Lakukan sebanyak 2x
b. Ayunkan kaki kanan kedepan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
c. Ayunkan kaki kiri kedepan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
d. Ayunkan kaki kanan kedepan sebanyak 2x kemudian kaki kiri sebanyak 2x
e. Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
f. Letakkan tangan diperut tangan kanan ayunkan kesamping kanan dan kanan ayunkan ke
kanan. Lakukan secara bersamaan 8 kali. Lakukan 2x
g. Letakkan tangan kanan diperut tangan kiri ayunkan ke samping kiri dan kaki kiri ayunkan
ke kiri. Lakukan secara bersamaan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
h. Letakkan tangan diperut ayunkan kedua tangan kesamping dan kedua kaki kesamping
sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
i. Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
j. Letakkan tangan di perut ayunkan ke atas bersamaan dengan kaki ayunkan
kesampingsebanyak 8 kali. Lakukan 2x
k. Jalan di tempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
l. Pada hitungan satu, ujung jari kaki menyentuh tanah pada hitungan ke dua tumit
menyentuh tanah, lakukan pada kaki kiri dan kanan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
m. Tarik nafas, angkat tangan ke atas, hembuskan pelan-pelan dari mulut tangan turunkan.
Lakukan sebanyak 3x

Anda mungkin juga menyukai