Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIPERTENSI

DISUSUN OLEH:

FETTY IMMANUELA PURBA

NURLAILY MARWIAH

JELITA KHAIRI LUBIS

RAHMAYANI SAFITRI

FITRI LESTARI

FITRIANA SIMAMORA

ROLI SIPAYUNG

NELA YULIANA

WIWIN PUSPITASARI BATUBARA

PROGRAM PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019
Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian Hipertensi

b. Penyebab Hipertensi

c. Tanda Dan Gejala Hipertensi

d. Cara Mencegah Dan Pengobatan Hipertensi

Sasaran : Lansia

Tanggal Pelaksanaan : 10 April 2019

Waktu : 19.30 WIB

Tempat : Perwiritan ibu-ibu Lingkungan VIII Kel. Tanjung

Rejo

Penyuluh : Tim Komunitas II Fakultas Keperawatan Usu

1. Tujuan

1.1. Tujuan Umum

Diharapkan lansia yang menderita hipertensi atau berisiko mengalami

hipertensi mampu mengetahuai dan memahami tentang hipertensi.

1.2.Tujuan khusus

Setelah dilakukan nya penyulihan selama 30 menit diharapkan lansi yang

mengikuti kegiatan dapat megetahui :

a. Pengertian hipertensi

b. Penyebab hipertensin

c. Tanda dan gejala hipertensi


d. Cara pencegahan dan pengobatan hipertensi

2. Kegiatan dan Media Penyuluhan

No Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan Media & alat Waktu


audiens
1 Pembukaa - Memberi Menjawab Komunikasi 5 menit
n salam dan salam
perkenalan
- Menjelaskan Memperhatika
tujuan n dan
penyuluhan mendengarkan
- Menjelaskan
cakupan
materi
2 Penyajian - Menjelaskan Leaflet dan 15 menit
pengertian poster
hipertensi
- Menjelaskan
penyebab Memperhatika
hipertensi n dan
- Menjelaskan mendengarkan
tanda dan
gejala
hipertensi
- Menjelaskan
cara
pencegahan
dan
pengobatan
hipertensi.
3 Penutup - Memberi Mendengarkan Komunikasi
kesempatan dan bertanya 10 Menit
kepada Leaflet dan
audiens untuk poster
bertanya
- Menyimpulka Menjawab
n materi salam
penyuluhan
- Memberi
salam
3. Evaluasi
3.1. Evaluasi Proses
1. Sasaran memperhatikan saat diberi pendidikan Kesehatan.
2. Sasaran aktif bertanya.
3. Sasaran mampu mengulangi materi yang diberikan oleh presentator.

3.2.Evaluasi Hasil
Sasaran mampu menjawab pertanyaan
1. 80% = Berhasil.
2. 50-80% = Cukup.
3. < 50% = Kurang berhasil.
1. Latar Belakang

Derajat Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah

tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas

normal atau optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik.

Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita tidak

mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.

Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama dan terus menerus bisa memicu

stroke, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal ginjal

kronik (Purnomo, 2009).

Peningkatan tekanan darah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko antara

lain meliputi umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, obesitas, kadar garam tinggi, dan

kebiasaan hidup seperti merokok dan minuman beralkohol. Bagi yang memiliki

faktor resiko ini seharusnya lebih waspada dan lebih dini dalam melakukan upaya-

upaya preventif, contohnya yang paling sederhana adalah rutin kontrol tekanan darah

lebih dari satu kali, serta berusaha menghindari faktor-faktor pencetus hipertensi

(Baradiro, 2008). Prevalensi kasus hipertensi primer di Provinsi Jawa Tengah tahun

2011 sebesar 1,96% menurun bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 2,00%.

Kasus tertinggi penyakit tidak menular tahun 2011 pada kelompok penyakit jantung

dan pembuluh darah adalah penyakit hipertensi, yaitu sebanyak 634.860 kasus

(72,13%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2011).


Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebanyak 11 pasien (18,96%) dari 24

pasien (41,37%) diit hipertensi pada pasien rawat jalan dengan keseluruhan jumlah

pasien sebanyak 58 pasien (100%) diit hipertensi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang (Bg. Instalasi Gizi RSI. Sultan Agung Semarang), dari hasil wawancara

terdapat pasien rawat jalan yang tidak mematuhi diet hipertensi yaitu sebanyak 8,62

% karena pasien tidak menghabiskan obat yang dianjurkan dokter, 3,44 % pasien

masih merokok, 6,89% pasien tidak pernah berolahraga, dan sebanyak 15,51 %

pasien belum ada yang datang kembali untuk kontrol atau rutin check up ke Rumah

Sakit untuk konseling gizi.


2. Pembahasan

2.1.Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah Suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang

mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat

sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi

merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal

tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap

stroke,gagal jantung,serangan jantung,dan kerusakan ginjal yang merupakan

penyebab utama gagal jantung kronis.

Gangguan kesehatan ini ditandai terjadinya kenaikan tekanan darah

sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg

atau lebih. Pada Populasi lansia,hipertensi didefinisikan sebagai tekanan

sistolik 160 mmHg dan tekanan sistolik 90 mmHg. (Smelter,2001)

2.2. Penyebab hipertensi

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat

perhatian karena orang yang terserang cukup banyak dan akibat jangka

panjang yang ditimbulkan, serta mempunyai konsekuensi tertentu.


Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu :

1. Hipertensi primer/esensial  tidak diketahui penyebabnya, biasanya

dihubungkan dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi

garam dan lemak tinggi,strees, merokok.

2. Hipertensi sekunder  penyebab pada umumnya dapat diketahui

secara pasti, seperti : gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.

2.3. Tanda dan gejala

1. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun

tidur.

2. Nggliyer (Bhs. Jawa), terasa melayang.

3. Rasa berat ditengkuk atau leher.

4. Kadang mimisan.

5. Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung.

6. Telinga berdenging.

7. Sukar tidur.

8. Mata berkunang-kunang.

9. Rasa mual atau muntah.

2.4. Klasifikasi atau derajat hipertensi

The Join National Committee on Detection, Evaluation, and

Treatment of High Pressure. (komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan

hipertensi). Mengklasifikasikan hipertensi dalam tabel di bawah ini :

Tabel Stadium Hipertensi


Kategori Sistolik (Atas) Diastolik (Bawah)
Normal tinggi (perbatasan ) 130-190 85-89
Stadium I Ringan 140-159 90-99
Stadium 2 Sedang 160-179 100-109
Stadium 3 Berat 180-209 110-119
Stadium 4 Sangat Berat  210  120

2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi

Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :

1. Obesitas

2. Perokok

3. Peminum alkohol

4. Penyakit DM dan jantung

5. Wanita yang tidak menstruasi

6. Stress

7. Kurang olah raga

8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

2.6. Komplikasi
Efek pada organ :
1. Otak
a. Pemekaran pembuluh darah
b. Perdarahan
c. Kematian sel otak : stroke
2. Ginjal

a. Malam banyak kencing

b. Kerusakan sel ginjal

c. Gagal ginjal
3. Jantung

a. Membesar

b. Sesak nafas (dyspnoe)

c. Cepat lelah

d. Gagal jantung

2.7. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi

1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah

kegemukan).

2. Batasi pemakaian garam.

3. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor

keturunan hipertensi dalam keluarga.

4. Tidak merokok.

5. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.

6. Hindari minum kopi yang berlebihan.

7. Batasi makanan.

8. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).

9. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah

mencapai 40 tahun.

Bagi yang sudah sakit:

1. Berobat secara teratur.


2. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat

tanpa petunjuk dokter.

3. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk

penyakit lain karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk

hipertensi.

2.8. Makanan yang dianjurkan

1. Beras, kentang, ubi,maezena, hunkue, terigu, gula pasir.

2. Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang hijau, kacang merah,

kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.

3. Minyak gorng, margarine tanpa garam.

4. Sayuran dan buah-buahan tawar.

5. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri,

kunyit, kencur, laos, lombok, salam, sere, cukak.

2.9. Makanan Yang TidakDiperbolehkan

1. Semuamakanan yang diberigaramnatriumpadapengolahanseperti ;

2. Roti, biskuit, kraker, caledankue lain yang

dimasakdengangaramdapurdanatau soda.

3. Jerohan, dendeng, abon, corned beaf, dagingasap, ikanasin,

telurpindang, sarden, ebi, udangkering, telurasin, telurpindang.

4. Keju, kejukacangtanah.
5. Semuasayurandanbuah yang diawetkandengangaramdapur.

6. Garamdapur, vetsin soda kue, kecapmaggi, terasi, saostomat, petis,

taoco.

7. Coklat.

8. Minumanberkafein, kopi,minuman bercarbonataumengandung soda

DAFTAR PUSTAKA

http://www.antaranews.com/print/1188369274/hipertensi/7769001,id.html

www.godiabetescare.com/hipertensi.html

materi SAP dari puskesmas Turi, Slem

Anda mungkin juga menyukai