Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Hipertensi

Sub Pokok bahasan

: Perawatan dan Pencegahan Hipertensi

Sasaran

: Keluarga Ny. H

Hari/ Tanggal

: Selasa, 16 Juni 2015

Tempat

: Rumah Ny. H

Waktu

: 1 x pertemuan, 45 menit

Penyuluh

: Tri Nur Jayanti

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan keluarga
dapat memahami tentang cara melakukan perawatan dan pencegahan
hipertensi.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah proses penyuluhan tentang perawatan dan pencegahan hipertensi,
diharapkan keluarga dapat:
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan minimal 3 faktor penyebab hipertensi
3. Menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan minimal 2 komplikasi hipertensi
5. Menyebutkan minimal 4 cara melakukan perawatan dan pencegahan
hipertensi
6. Menjelaskan cara diet untuk penderita hipertensi
7. Menyebutkan 5 pengobatan tradisional untuk menurunkan hipertensi
B. METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab/ diskusi.
C. MEDIA
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah lifleat.
D. MATERI
Terlampir

E. PROSES PELAKSANAAN
No

Tahap

.
1.

Kegiatan
Pembukaan

2.

Penyampaian
Materi

Kegiatan Penyuluh
a.
b.
c.
d.
e.
a.

Kegiatan Sasaran

Membuka dengan salam


Menjelaskan topik penyuluhan
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Melakukan kontrak waktu
Apersepsi
Menjelaskan materi penyuluhan, meliputi:
- Pengertian hipertensi.
- Penyebab atau faktor resiko hipertensi.
- Tanda dan gejala hipertensi.
- Komplikasi hipertensi.
- Perawatan dan pencegahan hipertensi.
- Diet hipertensi
- Pengobatan
tradisional
untuk

menurunkan tekanan darah tinggi


b. Memberikan kesempatan untuk bertanya
tentang materi yang dijelaskan
c. Menjawab pertanyaan yang
sasaran

diajukan

a.
b.
c.
d.
e.
a.

Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan dan menjawab
Mendengarkan dan menjawab
Mendengarkan dan memperhatikan

Waktu

Media

5 menit

Kata-kata

30 menit

Kata-kata,
power
point, dan
Lifleat

b. Mengajukan pertanyaan
c. Mendengarkan dan memperhatikan

3.

Penutupan

a. Memberikan pertanyaan untuk evaluasi


b. Memberikan kesempatan sasaran untuk

a. Mendengarkan
b. Menjawab pertanyaan

menjawab
c. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Menutup dengan salam

c. Mendengarkan dan memperhatikan


d. Menjawab salam

10 menit

Kata-kata

F. EVALUASI
1.
2.
3.
4.
5.

Jelaskan pengertian hipertensi!


Sebutkan minimal 3 faktor penyebab hipertensi!
Sebutkan minimal 3 tanda dan gejala hipertensi!
Sebutkan minimal 2 komplikasi hipertensi!
Sebutkan minimal 4 cara melakukan perawatan dan pencegahan

hipertensi!
6. Jelaskan cara diet untuk penderita hipertensi!
7. Sebutkan 5 pengobatan tradisional untuk menurunkan hipertensi
G. SUMBER
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Dewi, Y I. Aini, N. T. Arneliawati. (2013). Efektivitas Kombinasi Terapi
Kukusan Labu Siam dan senam Anti Stroke terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada Pasien dengan Hipertensi.
Dwipayanti, P. I. (2011). Efektifitas Buah Belimbing terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Sumolopen Kelurahan
Balonsari Kota Mojokerto. Jurnal Keperawatan Vol 01. No 01.
Fitriani, D W. (2013). Efektifitas Temulawak dalam Menurunkan Tekanan
Darah Pada Lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Mulia
Dharma Kabupaten Kubu Raya. Universitas Tanjungpura Pontianak.
Hancock.C, 1997, Kamus Keperawatan Edisi 17, Jakarta: EGC.
Lizel Rachel Tangkilisan, Somny Kalangi, dan Gresty Masi. (2013).
Pengaruh Terapi Diet Pisang Ambon (Musa Paradisiacavar
Sapientum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Klien
Hipertensi Di Kota Bitung.
Mansjoer.A, et al, 2000, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2, Jakarta:
Penerbit Media Aesculapius FKUI.
Menti Juliana Pandiangan. (2013). Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Ambon
(Musa Accuminata Colla) Terhadap Tekanan Darah Pada Mahasiswa
Prehipertensi Di Universitas Advent Indonesia Bandung.
Sobel. Barry J. M.D. and George L. Bakris. M.D., FACP ; Alih Bahasa, Adi
Wibowo, 1996, Hipertensi: Pedoman Klinis Diagnosis & Terapi,
Jakarta: Hipokrates.

Lampiran
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Pada
umumnya, terjadi berhubungan dengan proses penuaan dengan usia lebih dari
40 tahun (Gunawan, 2001).
Kriteria hipertensi:
Kriteria
Normal
Perbatasan
Hipertensi
Derajat I: Ringan
Derajat II: Sedang
Derajat III: Berat
Derajat IV: Sangat Berat

Tekanan Darah
Sistolik
Diastolik
< 130
< 85
130-139
85-89
140-159
160-179
180-209
>210

90-99
100-109
110-119
>120

B. Penyebab
1.
Faktor yang tidak dapat dikontrol
a. Keturunan/ Genetik: Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara
yang memiliki hipertensi, maka kemungkinan untuk menderita
hipertensi lebih besar.
b. Usia: Seiring bertambahnya usia, tekanan darah akan semakin
meningkat karena adanya penyempitan pembuluh darah, sehingga
2.

lebih beresiko untuk menderita hipertensi.


Faktor yang dapat dikontrol
a. Obesitas atau kegemukan: Daya pompa jantung dan sirkulasi volume
darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibanding
dengan hipertensi dengan berat badan normal.
b. Asupan garam: Garam mempunyai sifat menahan air. Konsumsi
garam berlebih dengan sendirinya akan menaikkan tekanan darah.
c. Asupan kolesterol: Timbunan kolesterol dan lemak yang berlebihan
dalam darah menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga
tekanan darah akan meningkat.

d. Stress: Stress dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara


mengaktifkan bagian otak dan sistem saraf yang mengendalikan
tekanann darah.
e. Rokok: Nikotin dalam rokok dapat meningkatkan pengumpulan
darah dalam pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya
pengapuran pada dinding pembuluh darah.
f. Kafein: Kafein yang terdapat pada kopi maupun minuman bersoda
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
g. Alkohol: Efek dari alkohol akan merangsang hipertensi karena
adanya peningkatan katekolamin yangg dalam jumlah besar dapat
memicu naiknya tekanan darah.
h. Kurang olahraga: Kurang olahraga dan aktivitas dapat menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat
C. Tanda dan Gejala
Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain:
1. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
2. Sakit kepala
3. Pusing. migrain
4. Rasa berat ditekuk
5. Sukar tidur
6. Gangguan penglihatan atau mata berkunang-kunang
7. Lemah dan lelah
8. Mimisan
9. Sesak nafas
10. Muka pucat

D. Komplikasi
1.
Mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan
pembuluh darah dan saraf pada mata. Hipertensi ini dapat menyebabkan
2.

retinophaty hipertensi, bahkan dapat menyebabkan kebutaan.


Jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
berat untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung

3.

kiri, sehingga mengalami gagal fungsi.


Ginjal

Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan


dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi
4.

ginjal menurun hingga mengalami gagal ginjal.


Otak
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian
jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen
ke otak.

E. Perawatan dan Pencegahan


1.
Terapi tanpa obat
Cara yang paling baik untuk mencegah hipertensi adalah dengan
mengubah gaya atau pola hidup yang lebih sehat, seperti:
-

Mengurangi/mencegah konsumsi garam yang berlebihan.

Mengurangi/menghindari makanan yang tinggi kolesterol dan


lemak jenuh; daging kambing/sapi, jeroan.

Mengurangi/hindari alkohol, berhenti merokok, dan berhenri


minim kopi.

Tingkatkan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Sayuran


dan buah yang baik untuk mencegah hipertensi adalah melon, tomat,
dan sayuran hijau.

Menghindari stress, atasi stress dengan baik, istirahat cukup,


relaksasi (menarik nafas dalam).

Meningkatkan aktivitas fisik; banyak bergerak/berolahraga secara


teratur. Olahraga yang baik untuk penderita hipertensi adalah
olahraga ringan selama 30 menit dan seminggu paling tidak 3 kali
seperti bersepeda dan berjalan kaki.

Kontrol teratur, misal: ke balai pengobatan, Puskesmas/Rumah


Sakit, maupun ke Dokter.

2. Terapi dengan obat


Sesuai dengan resep dan petunjuk dokter.
F. Diet Hipertensi

Diet hipertensi diberikan kepada pasien dengan tekanan darah diatas normal
(120/90 mmHg). Tujuannya adalah membantu menurunkan tekanan darah dan
mencegah terjadinya komplikasi akibat peningkatan tekanan darah
1.

2.

Syarat Diet
-

Makanan beranekaragam mengikuti pola gizi seimbang

Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita

Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit

hipertensi
Makanan yang Dianjurkan
- Makanan yang segar: sumber karbohidrat (beras), protein nabati dan
-

3.

4.

5.

hewani, sayuran dan buah tinggi serat.


Sumber protein hewani: daging, ayam, ikan paling banyak 100

gr/hari, telur ayam/bebek 1 butir/hari


- Susu segar 200 ml/hari
Makanan yang Dibatasi
- Pemakaian garam dapur
- Pemakaian bahan makanan yang mengandung natrium, seperti soda
kue
Makanan yang Dihindari
- Jeroan, daging kambing
- Makanan yang diolah menggunakan garam natrium: cracker, krupuk,
-

keripik, makanan kering yang asin


Makanan dan minuman dalam kaleng: sarden, sosis, kornet
Makanan yang diawetkan: dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang,

udang kering, telur asin, telur pindang, selai kacang


Mentega dan keju
Bumbu-bumbu: kecap asin, terasi, petis, garam, bumbu penyedap

lainnya
- Makanan yang mengandung alcohol: durian, tape
Cara Mengatur Diet
- Rasa tawar dapat diperbaiki/ digantikan dengan dengan menambah
gula merah, bawang merah, bawang putih, jahe, kencur, salam, dan
-

bumbu lain yang tidak mengandung atau sedikit mengandung garam.


Gunakan garam beryodium tidak lebih dari 1/2 sendok teh/hari
Dapat menggunakan garam yang mengandung rendah natrium (low
sodium salt)

G. Pengobatan Tradisional Penurun Tekanan darah Tinggi


1.
Mentimun
Mentimun merupakan sayuran yang mengandung kalium dan magnesium
serta serat dalam timun terbukti efektif mengobati tekanan darah tinggi.
Kusnul Z dan Munir Z () dalam penelitiannya ditemukan bahwa dengan
pemberian jus mentimun sebanyak 100 gr yang diblender dengan 100 cc
air tanpa tambahan bahan apapun dan diberikan setiap hari dapat
menurunkan tekanan darah. Penurunan bermakna ditemui pada hari ke 4
dam 5 setelah pemberian intervensi dan 2 jam setelah responden minum
jus mentimun. Lebalado (2014) juga telah melakukan penelitian yang
sama. Ia memberikan perlakuan pada respondennya dengan memberikan
jus mentimun sebanyak 100 gr dengan 50 cc air selama 7 hari dan
ditemukan bahwa dengan jus mentimun 150 ml selama 7 hari dapat
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
2.

Tomat
Tomat mengandung kalium yang mampu menurunkan tekanan sistolik
dan diastolik dengan menghambat pelepasan renin, sehingga terjadi
penurunan ekskresi natrium dan air. Rahyuningsih H dan Lestari A P
(2012) Melakukan penelitian dengan memberikan jus tomat sebanyak
200 ml yang terbuat dari 150 gr tomat, 5 gr gula pasir, dan 50 ml air
dibuat dengan cara diblender dan diberikan 1 kali selama 7 hari berturutturut. Dengan perlakuan tersebur, penelitian menyimpulkan bahwa
pemberian jus tomat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah

3.

sistolik sebesar 11,76 mmHg dan diastolik sebesar 8,82 mmHg.


Belimbing
Buah belimbing memiliki kadar potasium (kalium) yang tinggi dengan
natrium yang rendah sebagai obat hipertensi yang tepat. Penyembuhan
hipertensi

banyak

dilakukan

dengan

terapi

belimbing

dengan

mengkonsumsinya secara rutin. Sulistiyono (2009) telah melakukan


penelitian dengan memberikan jus belimbing sebanyak 500 ml yang
berasal dari belimbing 280 gr selama 7 hari dan ditemukan terdapat
penurunan tekanan sistolik dan diastolik. Selain itu, Dwipayanti (2011)
juga telah melakukan penelitian tentang efektivitas buah belimbing
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Dalam

penelitian tersebut dilakukan pemberian terapi buah belimbing pada


pasien hipertensi selama 3 hari berturut-turut dengan frekuensi sebanyak
2 kali dalam sehari, ditemukan bahwa terjadi penurunan MAP dari
4.

126,45 mmHg menjadi 112,78 mmHg.


Pisang
Pisang merupakan buah berkalium tinggi yang dapat menjaga kesehatan
jantung dan dapat menurunkan tekanan darah. Pisang mengandung
kalium sebanyak 422 mg kalium. Tangkilisan (2013) telah melakukan
penelitian dengan memberikan pisang ambon sebanyak 3 buah dalam
sehari selama satu minggu pada penderita hipertensi dan ditemukan
bahwa terdapat penuruan rerata tekanan darah sistole sebesar 9,54 mmHg
dan diastol 9,09 mmHg.

5.

Labu Siam
Labu siam merupakan obat alami penurun tekanan darah tinggi karena
mengandung kalium. Dewi, Aini, dan Arneliawati telah melakukan
tentang efektivitas kombinasi kukusan labu siam dan senam anti stroke
terhadap penurunan hipertensi dan ditemukan bahwa terdapat penurunan
yang signifikan setelah diberikan terapi tersebut selama 3 hari. Selain itu,
Yuninda (2009) dalam penelitiannya terhadap jus labu siam juga
menemukan hasil yang sama. Yuninda memberikan jus labu siam selama
3 hari dan ditemukan bahwa terdapat penurunan tekanan sistolik setiap
hari sebesar 12,66 mmHg, 9,53 mmHg, 7,27 mmHg dan tekanan

6.

diastolik sebesar 5,66 mmHg, 3,4 mmHg, dan 2,99 mmHg.


Temulawak
Ekstrak temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
darah,

dan

menurut

Badan

POM

(2005)

dapat

menghambat

penggumpalann darah sehingga dapat mengatasi penyumbatan pembuluh


darah dan akhirnya menurunnakn tekanan darah. Fitriani (2013) dalam
penelitiannya menggunakan dosis temulawak 25 gram dididihkan dalam
200 ml air hingga diperoleh air rebusan 100 ml (Badan POM RI, 2005).
Lama perebusan temulawak selama 2-5 menit. Temulawak diberikan satu
kali selama satu minggu. Dari penelitian tersebut ditemukan adanya
perubahan nilai tekanan darah sistole sebesar 11,67 mmHg dan diastol
sebesar 7,50 mmHg.

Anda mungkin juga menyukai