Anda di halaman 1dari 4

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

INISIAL KLIEN: Tn. E


Tgl/
Waktu

No.
Dx

RUANGAN: Garuda

Dx. Keperawatan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1. Pasien dapat
Gangguan proses Pasien dapat
membina hubungan
mengontrol
wahamnya
pikir:
saling percaya
Waham
dengan perawata.

kebesaran

2. pasien dapat
mengidentifikasi
perasaan yang
muncul secara
berulang dalam
pikiran pasien

No. RM: 031567


Rencana Keperawatan
Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan
klien:
Beri salam
Perkenalkan diri, tanyakan nama
serta nama panggilan disukai.
Jelaskan tujuan interaksi.
Yakinkan klien dalam keadaan
aman dan perawat siap menolong
dan mendampinginya.
Yakinkan bahwa kekehasiaan
klien akan tetap terjaga
Tunjukkan siap terbuka dan jujur.
Perhatikan kebutuhkan dasar dan
beri bantuan untuk
memenuhinya.
2.Bantu klien untuk mengungkapkan
perasaan dan pikirannya.
a. Diskusikan dengan pasien
pangalaman yang dialami selama
ini termasuk hubungan dengan
orang yang berarti, lingkunan kerja,
sekolah dsb.
b. Dengarkan pernyataan pasien
dengan empati tanpa mendukung /
menentang pernyataan wahamnya.
c. Katakan perawat dapat memahami
apa yang diceritakan pasien.

Rasional
Hubungan saling percaya
menjadi dasar interaksi
selanjutnya sehingga dapat
terbina hubungan saling
percaya dan klien lebih
terbuka merasa aman dan
mau berinteraksi

1) Mengidentifikasi
masalah klien, sumbersumber yang bisa
dimanfaatkan dalam
pemecahan masalah
klien, dan perencanaan
yang akan dilakukan
dalam pemecahan
masalah klien
2) Empati dapat mendorong
pasien lebih terbuka
dalam mengungkapkan
perasaaanya
3) Memberikan
kenyamanan kepada

pasien bahwa dia tidak


sendiri dan ada perhatian
yang diberikan oleh
orang-orang sekitar
dalam pemecahan
masalah pasien.

Klien dapat
mengidentifikasi
stressor / pencetus
wahamnya.

Bantu klien untuk mengindentifkasi


1. Mengidentifikasi faktorkebutuhan yang yang tidak terpenuhi
faktor penyebab/pencetus
serta kejadian yang menjadi faktor
dari masalah klien dan
percentus wahanya.
mengenali kemungkinan
a. Diskusikan dengan klien tentang
hal-hal yang bisa
kejadian-kejadian traumatik yang
membantu klien keluar
menimbulkan rasa takut, ansietas
dari permasalahan
maupun perasaan tidak dihargai.
2. Kemungkinan adanyanya
b. Diskusikan kebutuhan / harapan
keterkaitan masalah yang
yang belum terpenuhi.
dihadapi sekarang dengan
c. Diskusikan dengan klien cara-cara
halusinasi sehingga
mengatasi kebutuhan yang tidak
pemecahan masalah bisa
terpenuhi kebutuhan dan kejadian
tepat.
yang traumatis.
d. Diskusikan dengan klien apakah ada
halusinasi yang meningkatkan
pikiran / perasaan yan terkait
wahamnya.
e. Diskusikan dengan klien antara
kejadian-kejadian tersebut dengan
wahamnya.

Klien dapat
mengidentifikasi
wahamnya

Bantu pasien mengidentifikasi


keyakinannya yang salah tentang situasi
yang nyata (bila pasien sudah siap)
1) Diskusikan tentang pengalaman
wahamnya tanpa berargumentasi
2) Katakan kepada pasien akan
keraguan perawat terhadap
pernyataan pasien.
3) Diskusikan frekuensi, interaksi
dan durasi terjadinya waham
4) Bantu pasien membedakan situasi
nyata dengan situasi yang
dipersiapkan salah oleh pasien

Klien dapat
mengidentifikasi
konseekuensi dari
wahamnya

Diskusikan dengan klien pengalamanpengalaman yang tidak menguntungkan


sebagai akibat dari wahamnya seperti :
Hambatan dalam beinterkasi dengan
keluarga
Hambatan dalam beinterkasi dengan
orang lain
Hambatan dalam melakukan aktifitas
sehari-hari.
Ajak klien melihat bahwa waham
tersebut adalah masalah yang
membutuhkan bantuan dari orang lain.
Diskusikan dengan klien orang /tempat
ia minta bantuan apabila wahamnya
timbul / sulit dikendalikan.

Membantu pasien untuk


memfokuskan diri pada
realita
Menilai sejauhmana
masalah yang dialami
pasien.
Memutuskan bentuk
ketidaknyataan yang
dibicarakan dan
mengarahkan pasien ke
hal yang realita
Menilai sejauhmana
masalah yang dialami
pasien
Sebagai bahan
perbandingan pasien
Mengidentifikasi faktorfaktor penyebab
terjadinya masalah
Mendorong pasien
untuk memahami
pentingnya kehadiran
orang lain dalam
pemecahan masalah
yang dialami pasien
Seringnya bila sedang
timbul wahamnya/sulit
dikendalikan, pasien
akan bingung untuk
mencari bantuan,
sehingga sebaiknya hal
tersebut didiskusikan
sejak awal

Klen dapat melakukan


tehnik distraksi sebagai
cara menghentikan
pikiran yang terpusat
pada wahamnya.

Diskusikan hobi / aktifitas yang


disukainya.
Anjurkan klien memilih dan
melakukan aktifitas yang
membutuhkan perhatian dan
ketrampilan fisik.

Aktivitas yang
kompetitif dapat
mengancam dan
memperburuk ketakutan
dan rasa curiga
Pelaksanaan aktifitas
dapat mengalihkan
fokus klien pada realita
dan memutuskan
respon klien terhadap
waham

Anda mungkin juga menyukai