Anda di halaman 1dari 9

PRODI D-III STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN N

KEPERAWATAN KEPERAWATAN PADA PASIEN WAHAM I


GUNUNGSITOLI KEBESARAN L
POLTEKKES A
KEMENKES MEDAN
I

PENGERTIAN  Waham kebesaran, adalah keyakinan secara


berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus
atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain,
diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan. Misalnya meyakini bahwa dia adalah raja
sedunia, dia adalah penguasa alam semesta, dan
sebagainya.
TUJUAN 1. Membina hubungan saling percaya antara perawat
dan klien
2. Klien dapat mengenal penyakit yang dia derita
3. Keluarga mampu mengidentifikasi penyakit klien
4. Keluarga mampu melanjutkan perawatan pasien
dirumah
PELAKSANAAN 1. SP 1 P : Membina hubungan saling percaya ;
mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
dan cara memenuhi kebutuhan ;
mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
a. ORIENTASI :
“ Selamat pagi bu, boleh saya duduk disini
perkenalkan nama saya perawat Ribka, saya
perawat yang dinas pagi ini di Ruang melati.
Saya dinas dari jam 07.00-14.00, saya yang
akan membantu perawatan ibu hari ini. Nama
ibu siapa? senangnya dipanggil apa?” wah nama
ibu cantik ya, dan saat ini saya ingin sekali
berbincang kepada ibu, apa bisa bu saya ajak
untuk ngobrol? Tapi ibu tenang saja saya akan
menjaga baik-baik tentang apa saja yang kita
bicarakan nanti, bisa bu?
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang
ibu rasakan sekarang?
“Berapa lama ibu mau kita berbincang-
bincang? Bagaimana kalau 15menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang bu?”

b. KERJA :
“Baik bu, sesuai dengan kontrak waktu yang
sudah kita sepakati pada saat ini kita akan
membicarakan tentang yang ibu rasakan.
saya ingin mengetahui apa yang ibu rasakan
akhir-akhir ini? Saya mengerti ibu merasa bahwa
ibu adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi saya untuk
mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi
tidak hidup didunia ini,
“Tampaknya ibu gelisa sekali, bisa ibu ceritakan
kepada saya apa yang ibu rasakan?”
“Oooo, jadi ibu merasa takut nanti diatur-atur oleh
orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur
diri ibu sendiri?”
“Siapa menurut ibu yang sering mengatur-atur diri
ibu?”
“Jadi teman ibu yang terlalu mengatur-atur ya
ibu, juga adik ibu yang lain?”
“Kalau ibu sendiri inginnya seperti apa?”
“Ooo, Bagus ibu sudah punya rencana dan jadwal
untuk diri sendiri.” “Cobakita tuliskan rencana
dan jadwal tersebut ibu.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya ibu ingin
ada kegiatan di luar rumah Sakit karena bosan
kalau dirumah sakit terus ya?”
c. TERMINASI
“Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-
bincang dengan saya?”
“Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”
“Bagaimana kalau jadwal ini ibu coba lakukan,
setuju ibu?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini
kita akan lanjutkan lagi.”
“Saya akan datang kembali dua jam lagi.”
“Kita akan berbincang-bincang tentang
kemampuan yang pernah ibu miliki?”
“ibu mau kita berbincang-bincang dimana?
Bagaimana kalau disini saja ibu?
2. SP 2P : Mengidentifikasi kemampuan
positif pasien dan membantu
mempraktekannya.
a. ORIENTASI :
“Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya? Coba
ibu sebutkan siapa nama saya? Wah bagus sekali
bu,ternyata ibu masih ingat dengan saya ya.
bagaimana perasaannya saat ini? Bagus”
“Apakah ibu mengingat-ngingat apa saja hobi
atau kegemaran bu?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut
sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang
tentang hobi ibu tersebut?”
“Berapa lama bu mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 20 menit?”
b. KERJA :
“Apa saja hobi ibu? Saya catat ya bu, terus apa
lagi?” “Wah, rupanya ibu pandai menari ya.”
“Bisa ibu ceritakan kepada saya kapan pertama
kali belajar menari, siapa yang dulu
mengajarkannya kepada ibu, dimana?”
“Bisa ibu peragakan kepada saya bagaiman
menari yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali ibu. Bagaimana kalau kita
buat jadwal untuk kemampuan ibu ini. Berapa kali
sehari/seminggu ibu mau menari?
“Apa yang ibu harapkan dari kemampuan menari
ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan ibuyang lain
selain menari?”
c. TERMINASI :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-
bincang tentang hobi dan kemampuan ibu?”
“Setelah ini coba ibu lakukan latihan menari
sesuai denga jadwal yang telah kita buat ya?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini
kita akan lanjutkan lagi.”
“Bagaiman kalau nanti sebelum makan siang?
Nanti kita ketemuan di tama saja, setuju ibu?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat
yang harus ibu menimum, setuju?”
3. SP 3 P : Mengajarkan dan melatih cara minum
obat yang benar.
a. ORIENTASI :
“Selamat siang ibu.”
“Bagaimana ibu, sudah dicoba latihan menarinya?
Bagus sekali.”
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan
membicarakan tentang obat yang harus
Ibu minum, Bagaimana kalau kita mulai sekarang
bu?”
“Berapa lama ibu mau kita membicarakannya?
Bagaimana kalau 20 atau 30 menit saja?”
b. KERJA:
“baik bu ada beberapa macam obat yang
diminum, jam berapa saja obat yang
diminum?”
“ibu perlu minum obat ini agar pikirannya jadi
tenang, tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam bu, yang warnanya
oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, yang
putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan
yang merah jambu ini namanya HLP gunanya
agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini
diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang,
dan jam 7 malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa
kering, untuk membantu mengatasinya ibu bisa
banyak minum dan mengisap-isap es batu.”
“Sebelum minum obat ini ibu mengecek dulu
label dikotak obat apakah benar nama ibu tertulis
disitu, berapa dosis atau butir yang harus
diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca
juga apakah nama obatnya sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur
dan kemungkinan besar harus diminum dalam
waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi,
sebaiknya ibu tidak menghentikan sendiri obat
yang harus diminum sebelum berkonsultasi
dengan dokter.”
c. TERMINASI :
“Bagaiman perasaan ibu setelah kita becakap-
cakap tentang obat yang ibu minum? Apa saja
nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan!
Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat makan
minta sendiri obatnya pada perawat!” “Jadwal
yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya bu!”
“bu, besok kita ketemu lagi untuk melihat
jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan
ditempat sama?”
“Sampai besok ya bu.”
SP 1 Keluarga :      Membina hubungan saling
percaya dengan keluarga; mengidentifikasi
masalah menjelaskan proses terjadinya masalah;
dan obat pasien.

ORIENTASI
“selamat pagi pak, bu, perkenalkan nama saya , saya
perawat yang dinas di ruang melati ini. Saya yang
merawat ibu selama ini. Nama bapak dan ibu siapa,
senangnya dipanggil apa?”
“Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan
tentang masalah ibu dan cara merawat di rumah?”
“Dimana kita mau berbicara? Bagaimana kalau di
ruang wawancara?”
“Berapa lama waktu bapak dan ibu? Bagaimana kalau
30 menit”
KERJA
“Pak, bu, apa masalah yang Bpk/Ibu rasakan dalam
merawat pasien? Apa yang sudah dilakukan di rumah?
Dalam menghadapi sikap anak ibu dan bapak  yang
selalu mengaku-ngaku sebagai seorang nabi tetapi
nyatanya bukan nabi merupakan salah satu gangguan
proses berpikir. Untuk itu akan saya jelaskan sikap
dan cara menghadapinya. Setiap kali anak bapak dan
ibu berkata bahwa ia seorang nabi bapak/ ibu dengan
mengatakan pertama:
‘Bapak/Ibu mengerti merasa seorang nabi, tapi sulit
bagi bapak/ibu untuk mempercayainya karena setahu
kami semua nabi sudah meninggal.”
“Kedua: bapak dan ibu harus lebih sering memuji
pasien jika ia melakukan hal-hal yang baik.”
“Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh
keluarga yang  berinteraksi dengan pasien”
 “Bapak/Ibu dapat bercakap-cakap dengan pasien
tentang kebutuhan yang diinginkan , misalnya:
“Bapak/Ibu percaya pasien punya kemampuan dan
keinginan.
“Keempat: Bagaimana kalau dicoba lagi
sekarang?”(Jika anak mau mencoba berikan
pujian) “Pak, bu, pasien perlu minum obat ini agar
pikirannya jadi tenang,  tidurnya juga tenang”
“Obatnya ada tiga macam, yang warnanya
oranye  namanya CPZ gunanya agar bisa tidur,  yang
putih ini namanya THP gunanya supaya rilek dan
tidak kaku, dan yang  merah jambu/ping ini namanya
HDL gunanya agar pikiran tenang suara-suaraatau
halusinasi hilang, semuanya ini harus diminum secara
teratur 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam, jangan dihentikan sebelum berkonsultasi
dengan dokter karena dapat menyebabkan pasien
kambuh kembali”(Libatkan keluarga saat memberikan
penjelasan tentang obat kepada klien). Pasien sudah
mempunyai jadwal minum obat. Jika dia minta obat
sesuai jamnya, segera beri pujian.
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita
bercakap-cakap tentang cara merawat pasien di
rumah?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang
sudah saya jelaskan tadi setiap kali berkunjung ke
rumah sakit.”
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu
datang kembali kesini dan kita akan mencoba
melakukan langsung cara merawat pasien sesuai
dengan pembicaraan kita tadi”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya
pak, bu”

SP 2 Keluarga : Melatih keluarga cara merawat


pasien
ORIENTASI
“selamat pagi pak, bu, sesuai janji kita dua
hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi”
“Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara
merawat pasien yang kita bicarakan dua hari yang
lalu?”
“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat
tersebut ya pak, bu?”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita
coba langsung ke pasien ya?”
“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu?”
KERJA
“Sekarang anggap saya pasien yang sedang
mengaku-aku sebagai nabi, coba bapak dan ibu
praktekkan cara
bicara yang benar bila pasien sedang dalam keadaan
yang seperti ini”
“Bagus, betul begitu caranya”
 “Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian
kepada kemampuan yang dimiliki pasien. Bagus.”
“Sekarang coba cara memotivasi pasien minum obat
dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti
cara merawat pasien”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita
berlatih cara merawat pasien?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang
sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk
pasien”
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu
datang kembali kesini dan kita akan mencoba lagi cara merawat R sampai bapak
melakukannya”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini
ya pak, bu”
SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang
bersama keluarga
ORIENTASI
“selamat pagi pak, bu, karena  pasien sudah boleh
pulang, maka  kita bicarakan jadwal pasien selama
dirumah”
“Bagaimana pak, bu, selama bapak dan ibu besuk
apakah sudah terus dilatih cara merawat pasien?”
“Nah sekarang bagaimana kalau bicarakan jadual
di rumah? Mari Bpk/Ibu duduk di sini”
“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu? Baik 30
menit saja, sebelum Bpk/Ibu menyelesaikan
administrasi di depan.”
KERJA
“Pak/Bu, ini jadwal pasien selama di rumah sakit. Coba
diperhatikan. Apakah kira-kira dapat dilaksanakan
semua di rumah? Jangan lupa memperhatikan pasien,
agar ia tetap menjalankan di rumah, dan jangan lupa
memberi tanda M (mandiri), B (bantuan), atau T
(tidak mau melaksanakan).”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut
adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu dan
bapak selama di rumah. Kalau misalnya pasien
mengaku sebagai seorang nabi terus menerus dan
tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum
obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan
orang lain. Jika  hal ini terjadi segera hubungi
Puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak,  
yang akan membantu memantau perkembangan pasien
selama di rumah”
TERMINASI
“Apa yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?Bagaimana
perasaan Bpk/Ibu? Sudah siap melanjutkan di
rumah?”
 “Ini jadwal kegiatan hariannya. Ini rujukan untuk
puskesmas tempat ibu dan bapak tinggal guna
mempermudah dalam merawat anak ibu dan
bapak. Kalau ada apa-apa Bpk/Ibu boleh juga
menghubungi kami. Silakan
Jumlah Nilai :

Nama Mahasiswa : Febribka Mendrofa

NIM : P07520319009

Dosen Penguji : Evi Martalinda Harefa, SST.,M.Kes

Anda mungkin juga menyukai