Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN

Masalah : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah


Pertemuan ke I (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan tidak PD sebagai seoarang Ibu karena tidak mampu
menjalankan peran sebagai Ibu rumah tangga.
b. Data Objektif
1) Klien tampak tenang dan kooperatif
2) Klien tampak kurang percaya diri

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

3. Tujuan :
a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
c. Pasien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
d. Pasien dapat melakukan kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

4. Tindakan Keperawatan
SP I P
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
c. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
pasien
d. Melatih pasien dengan kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan, misal merapikan
tempat tidur
e. Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
1
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum wr.wb. Bu, perkenalkan nama saya Lailul Muna, Ibu bisa
memanggil saya mbak Muna. Saya mahasiswa STIKES Muhammadiyah Kendal
yang bertugas pada pagi hari ini. Saya disini akan membantu menyelesaikan
masalah yang Ibu hadapi. Kalau boleh tau nama Ibu siapa ya?”
“Senang dipanggil siapa, Bu?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Tampaknya Ibu segar?”
c. Kontrak
1) Topik
“Ibu, bagaimana kalau kita mengobrol tentang kamampuan dan kegiatan yang
pernah Ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih
dapat Ibu lakukan di rumah sakit.”
2) Waktu
“Bagaimana bu apakah Ibu mau? waktunya mau 10 menit atau 15 menit?”
3) Tempat
“Karena Ibu bersedia, dimana kita mau berbincang-bincang? bagaimana 
kalau kita bicarakan masalah ini di taman?”

2. Kerja
“Sekarang coba Ibu cerita apa kegiatan Ibu sehari hari dirumah mulai dari bangun
tidur?”
“Oh bagus ya bu, selain mandi dan makan kemudian apalagi, Bu?”
“Wah bagus sekali ya bu ada 5 kemampuan dan kegiatan yang Ibu miliki. Nah, Ibu
dari ke 5 kegiatan ini yaitu sikat gigi, keramas, membersihkan tempat tidur, mandi,
dan makan apa yang masih bisa Ibu kerjakan di rumah sakit?”
“Bagus sekali, Ibu ada 2 kegiatan yang masih bisa Ibu kerjakan dirumah sakit ini
yaitu membersihkan tempat tidur dan makan, bagaimana kalau kita merapihkan
tempat tidur, bagaimana bu apa Ibu mau?”
“Ya sudah, kita menuju tempat tidur Ibu ya?”

“Ibu sebelum kita merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu ya bantalnya. Bagus
Ibu, sekarang kita angkat seprainya, sekarang kita pasang lagi seprainya dengan yang

2
baru, nah sekarang kita mulai lipat dari yang atasnya ya? Iya bagus, sekarang yang
sebelah ujung kakinya tarik dan masukan yang pinggirnya kedalam. Pemasangan
seprainya sudah selesai sekarang kita ambil bantalnya dan letakan diatas, iya bagus
Ibu, Ibu sudah bisa merapihkan tempat tidurnya dengan baik, coba Ibu perhatikan dan
bedakan dengan yang tadi sebelum dirapihkan, sekarang menjadi lebih rapi kan bu?”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita mengobrol dan latihan merapihkan
tempat tidurnya?”
2) Evaluasi Objektif
“Ternyata Ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan dirumah
sakit ini, salah satunya merapihkan tempat tidur yang sudah Ibu praktekan
dengan baik sekali.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nah, kemampuan ini dapat dilakukan juga dirumah setelah pulang nanti.
Sekarang mari kita masukan ke jadwal harian. Ibu mau berapa sekali sehari
merapihkan tempat tidur? Bagus 2x, yaitu pagi jam berapa? lalu sehabis istirahat
jam 4 sore ya bu.”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Besok pagi kita latihan lagi ya bu kegiatan yang mampu dilakukan dirumah
sakit selain merapihkan tempat tidur, yaitu mencuci piring. Bersedia, Bu?”
2) Waktu
“Jam berapa kita akan latihan mencuci piring besok? Bagaimana kalau jam 8
pagi?”
3) Tempat
“Dimana kita bakan latihan cuci piring? Bagaimana kalau di dapur saja?”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN


Masalah : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke II (dua)
3
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Data Obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

3. Tujuan :
Pasien dapat melakukan kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuan, yaitu cuci
piring

4. Tindakan Keperawatan
SP II P
a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Melatih kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuan, yaitu cuci piring
c. Membimbing pasien memasukkan kedalam jadwal harian

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum bu. Apakah Ibu masih ingat dengan saya?” “Hebat. Ibu masih
ingat nama saya.”
“Sesuai janji kemarin, saya datang lagi untuk melatih kemampuan Ibu mencuci
piring.”

b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu pagi ini? Bagaimana dengan perasaan negatif yang Ibu
rasakan? Bagus sekali bu. Berarti perasaan tidak berguna yang Ibu rasakan sudah
berkurang.”
4
”Bagaimana dengan kegiatan merapikan tempat tidurnya? Boleh saya lihat kamar
tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Hebat bu.”
“Sekarang mari kita lihat jadwalnya, wah ternyata Ibu telah melakukan kegiatan
merapikan tempat tidur sesuai jadwal, lalu apa manfaat yang Ibu rasakan dengan
melakukan kegiatan merapikan tempat tidur secara terjadwal?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua. Hari ini
kita mau latihan cuci piring kan, Bu?”
2) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit?”
3) Tempat
“Dimana tempat mencuci piringnya bu?”

2. Kerja
“Baik, sebelum mencuci piring, kita persiapkan dulu perlengkapan untuk mencuci
piring. Menurut Ibu apa saja yang kita perlu kita siapkan untuk mencuci piring?”
“Ya bagus, jadi sebelum mencuci piring kita perlu menyiapkan alatnya yaitu sabun
cuci piring dan spoons untuk mencuci piring. Selain itu juga tersedia air bersih untuk
membilas piring yang telah kita sabuni.”
“Nah sekarang bagaimana langkah-langkah atau cara mencuci yang biasa Ibu
lakukan?”
“Benar sekali, tapi sebaiknya sebelum kita mencuci piring pertama kita bersihkan
piring dari sisa-sisa makanan dan kita kumpulkan disatu tempat atau tempat sampah.
Kemudian kita basahi piring dengan air, lalu sabuni seluruh permukaan piring, dan
kemudian dibilas hingga bersih sampai piringnya tidak terasa licin lagi. Kemudian
kita letakkan pada rak piring yang tersedia. Jika ada piring dan gelas, maka yang
pertama kali kita cuci adalah gelasnya, setelah itu baru piringnya. Sekarang bisa kita
mulai bu?”
“Bagus sekali, Ibu telah mencuci piring dengan cara yang baik. nanti Ibu kalau
dirumah juga begitu ya, Bu”
“Menurut Ibu bagaimana perbedaan setelah piring dicuci dibandingkan tadi sebelum
piring belum dicuci?”

5
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita latihan mencuci piring?”
2) Evaluasi Obyektif
“Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci piring yang baik bu?
Bagus bu”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ya bu, mau berapa kali Ibu
mencuci piring?”
“Bagus 3 kali, setelah selesai sarapan, makan siang dan malam ya bu. Jika Ibu
melakukannya tanpa diingatkan perawat beri tanda M, tapi kalau Ibu mencuci
piring dibantu atau diingatkan perawat ibu beri tanda B, lalu kalau Ibu tidak
melakukannya ibu beri tanda T.”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan Ibu yang
ketiga, yaitu menyapu lantai”
2) Waktu
“Ibu mau jam berapa?”
“Baik jam 10 pagi ya, Bu.”
3) Tempat
“Tempatnya dimana, Bu?”
“Bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya bu.
Wassalamualaikum wr.wb. Ibu.”

CATATAN:
Strategi pelaksanaan pada pasien selanjutnya, sama dengan SP 2 dengan kegiatan yang
dimiliki sesuai kemampuan pasien lainnya (yang belum dilatih)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) KELUARGA
Masalah : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke I (satu)

A. Proses Keperawatan

6
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
Klien mengatakan tidak PD sebagai seoarang Ibu karena tidak mampu
menjalankan peran sebagai Ibu rumah tangga.
b. Data Objektif
1) Klien tampak tenang dan kooperatif
2) Klien tampak kurang percaya diri

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

3. Tujuan :
a. Keluarga dapat mengungkapkan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
b. Keluarga dapat menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang
dialami pasien beserta proses terjadinya
c. Keluarga dapat menjelaskan dan mempraktekkan cara-cara merawat pasien harga
diri rendah
d. Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)

4. Tindakan Keperawatan
SP I K
a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasien
beserta proses terjadinya
c. Jelaskan dan praktekkan cara-cara merawat pasien harga diri rendah
d. Bantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
e. Jelaskan follow up pasien sesudah pulang

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik

7
“Assalamualaikum Mbak, perkenalkan nama saya Muna, saya mahasiswa dari
STIKES Muhammadiyah Kendal, saya yang akan merawat Ibu (pasien). Kalau
boleh tau nama Mbak siapa ya?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana keadaan Ibu, Mbak? Apakah Ibu masih sering merasa rendah diri?”
c. Kontrak
1) Topik
“Tujuan saya kesini yaitu untuk berbincang-bincang dengan mbak mengenai
masalah yang dihadapi mbak dalam merawat Ibu. Apakah mbak bersedia?”
2) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang, Mbak? Kalau kita berbincang-bincang
di ruang perawat, bagaimana mbak?”

2. Kerja
“Apa yang Mbak ketahui tentang masalah Ibu?”
“Ya memang benar sekali Mbak, Ibu itu memang  terlihat tidak percaya diri dan
sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya pada Ibu, sering menyalahkan dirinya
dan mengatakan dirinya adalah orang paling bodoh sedunia. Dengan kata lain, Ibunya
Mbak memiliki masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran-
pikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan Ibu ini terus menerus
seperti itu, Ibu bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi, misalnya jadi malu
bertemu dengan orang lain dan memilih mengurung diri”
“Sampai disini, Mbak mengerti apa yang dimaksud harga diri rendah?”
“Bagus sekali Mbak sudah mengerti”
“Setelah kita mengerti bahwa masalah dapat menjadi masalah serius, maka kita perlu
memberikan perawatan yang baik untuk Ibu”
”Mbak, apa saja kemampuan yang dimiliki Ibu? Ya benar, dia juga mengatakan hal
yang sama (kalau sama dengan kemampuan yang dikatakan Ibu)”
”Ibu itu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat tidur dan cuci piring.
Serta telah dIbuat jadwal untuk melakukannya. Untuk itu, Mbak dapat mengingatkan
Ibu untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai jadwal. tolong bantu menyiapkan alat-

8
alatnya, ya Mbak , dan jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya meningkat.
Ajak pula memberi tanda centang pada jadwal yang kegiatannya”.
”Selain itu, bila Ibu sudah tidak lagi dirawat di Rumah sakit, Mbak tetap  perlu
memantau perkembangan Ibu. Jika masalah harga dirinya kembali muncul dan tidak
tertangani lagi, Mbak dapat membawa Ibu ke rumah sakit”
”Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian kepada
Ibu?”
”Temui Ibu dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian yang
yang mengatakan: Bagus sekali Ibu, kamu sudah semakin terampil mencuci piring”
”Coba Mbak praktekkan sekarang. Bagus”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita bercakap-cakap tentang cara
merawat Ibu?”
2) Evaluasi Obyektif
“Dapatkah Mbak jelaskan kembali masalah yang dihadapi dan bagaimana
cara merawatnya?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nah setiap kali Mbak kemari lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.
Setelah ini coba Mbak ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk Ibu ya Mbak”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan cara
memberi pujian langsung kepada Ibu?”
2) Waktu
“Jam berapa Mbak datang? Kita latihan selama berapa menit? Bagaimana
kalau 15 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan latihan? Bagaimana kalau di taman saja?”
“Baiklah, sampai bertemu dua hari lagi Mbak. Wassalamualaikum wr.wb.”

9
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) KELUARGA
Masalah : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke II (dua)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
10
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Data Obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

3. Tujuan
a. Keluarga mampu mempraktikan cara merawat klien harga diri rendah.
b. Keluarga mampu melakukan cara merawat langsung klien harga diri rendah

4. Tindakan Keperawatan
SP II K
a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan harga diri rendah
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien harga diri
rendah

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum wr.wb. mbak, masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi Validasi
”Bagaimana perasaan Mbak hari ini?”
”Mbak masih ingat latihan merawat Ibu  seperti yang kita pelajari  dua  hari yang
lalu?”

c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita ketemu lagi untuk
latihan memberikan pujian langsung kepada Ibu.”
2) Waktu
“Berapa lama kita akan latihan, Mbak? Bagaimana kalau 15 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan latihan? Bagaimana kalau di taman?”
11
“Baiklah sekarang kita temui Ibu.”

2. Kerja
”Selamat pagi Ibu. Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
”Hari ini saya datang bersama keluarga Ibu, yaitu anak Ibu. Seperti yang sudah saya
katakan sebelumnya, keluarga Ibu juga ingin merawat Ibu agar Ibu cepat pulih.”
(kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut)
”Nah Mbak, sekarang Mbak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan dua
hari lalu, yaitu memberikan pujian terhadap perkembangan Ibu”
(Saudara mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang
telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya).
”Bagaimana  perasaan Ibu setelah berbincang-bincang dengan anak Ibu?”
”Baiklah, sekarang saya dan anak Ibu permisi dulu”
(Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan
keluarga)

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Baiklah mbak, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan mbak setelah
kita latihan memberikan pujian langsung kepada Ibu?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba mbak jelaskan cara memberi pujian langsung kepada Ibu!”

b. Rencana Tindak Lanjut


“Setelah ini Mbak dapat melakukan cara yang sudah kita latihan ini kepada Ibu,
baik disini maupun jika sudah di rumah ya, Mbak. Setelah ini coba Mbak
ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk Ibu ya Mbak”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Karena Ibu sebentar lagi sudah mau pulang bagaimana kalau 2 hari lagi Ibu
bertemu saya untuk membicarakan jadwal aktivitas Ibu selama di rumah
nanti.”
12
2) Waktu
“Jam berapa Mbak datang? Berapa lama mbak ingin berbincang-bincang?
Oh, 15 menit. Baiklah.”
3) Tempat
“Lalu dimana kita akan berbincang-bincang? Di ruang perawat? Baiklah,
Mbak.”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) KELUARGA


Masalah : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke III (tiga)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Data Obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.
13
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

3. Tujuan
a. Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat secara
mandiri.
b. Keluarga mematuhi jadwal yang telah dIbuat untuk kesembuhan klien.
c. Keluarga mengerti/memahami follow up yang telah diarahkan pada klien.

4. Tindakan Keperawatan
SP III K
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, Mbak. Masih ingatkah dengan saya kan, Mbak?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana mbak, selama mbak membesuk apakah sudah terus berlatih cara
merawat Ibu?”
c. Kontrak
1) Topik
“Karena besok Ibu sudah boleh pulang, maka sesuai janji kita sekarang
ketemu, nah sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di rumah?”
2) Waktu
“Berapa lama mbak mau kita berbicara? Bagaimana kalau 15 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau birbincang-
bincangnya disini saja?”

2. Kerja
14
”Mbak ini jadwal kegiatan Ibu selama di rumah sakit. Coba diperhatikan, apakah
semua dapat dilaksanakan di rumah?”
”Mbak, jadwal yang telah dIbuat selama Ibu dirawat dirumah sakit tolong dilanjutkan
dirumah, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya”
”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh Ibu selama di rumah. Misalnya kalau Ibu terus menerus menyalahkan diri sendiri
dan berpikiran negatif terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, jika hal ini terjadi segera
hubungi rumah sakit atau bawa Ibu langsung kerumah sakit”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana Mbak apakah sudah paham? Ada yang ingin ditanyakan?
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Mbak sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan” (jadwal kegiatan,
tanda atau gejala, follow up ke rumah sakit).
b. Rencana Tindak Lanjut
“Jangan lupa ya, Mbak materi yang telah saya ajarkan 3 hari ini, baik cara
merawat Ibu maupun mengatur jadwal Ibu dirumah nanti diterapkan, ya.”
“Baiklah, silakan menyelesaikan administrasi ya, Mbak”
“Saya akan persiapkan pakaian dan obat.”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Karena Ibu sudah boleh pulang, nanti silahkan mbak datang lagi untuk
memeriksakan atau mengontrolkan keadaan Ibu ya, Mbak. Bagaimana
perkembangan kondisi Ibu”
2) Waktu
“Satu bulan kemudian ya, Mbak.”
3) Tempat
“Tempatnya nanti silahkan datang ke rumah sakit lagi ya, Mbak.”

15

Anda mungkin juga menyukai