Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN DAN TIDAKAN

PADA PASIEN WAHAM

KLIEN DENGAN : PERUBAHAN ISI PIKIR WAHAM KEBESARAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
 Klien tampak curiga
 Ekspresi wajah tegang
 Klien mengatakan hal yang diyakininya
 Klien tampak memandang perawat dengan serius
2. Diagnosa Keperawatan
 Perubahan isi pikir : waham b.d harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
TUK 1 : klien dapat membina hubungan saling percaya.
4. Tindakan Keperawatan
 Bina hubungan saling percaya, salam terapeutik perkenalan diri, jelaskan
tujuan interaksi, ciptakan lingkungna yang tenang, buat kontrak yang jelas.
 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkap perasaannya.
 Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.
 Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seorang yang berharga dan
bertanggung jawab serta mampu menoong dirinya sendiri.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. SP 1 P : Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi kebutuhan yang
tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan ; mempraktekkan pemenuhan
kebutuhan yang tidak terpenuhi.
a. ORIENTASI :
“Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Citto, saya perawat yang dinas
pagi ini di Ruang melati. Saya dinas dari jam 07.00-14.00, saya yang akan
membantu perawatan bapak hari ini. Nama bapak siapa? senangnya dipanggil
apa?”
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak R rasakan sekarang?”
“Berapa lama bapak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?”
b. KERJA :
“Saya mengerti pak R merasa bahwa pak R adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi
saya untuk mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup
didunia ini, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus pak?”
“Tampaknya pak R gelisa sekali, bias pak R ceritakan kepada saya apa yang
pak R rasakan?”
“Oooo, jadi pak R merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak
punya hak untuk mengatur diri pak R sendiri?”
“Siapa menurut pak R yang sering mengatur-atur diri pak R?”
“Jadi teman pak R yang terlalu mengatur-atur ya pak, juga adik pak R yang
lain?” “Kalau pak R sendiri inginnya seperti apa?”
“Ooo, Bagus pak R sudah punya rencana dan jadwal unutk diri sendiri.” “Coba
kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut pak R.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada kegiatan di luar rumah
sakit karena bosan kalau dirumah sakit terus ya?”
c. TERMINASI :
“Bagimana perasaan pak R setelah berbincang-bincang dengan saya?” “Apa
saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”
“Bagaimana kalau jadwal ini pak R coba lakukan, setuju pak?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Saya akan datang kembali dua jam lagi.”
“Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah pak R
miliki?” “Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini
saja pak R?”
2. SP 2 P : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu
mempraktekannya.
a. ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak R, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus”
“Apakah pak R sudah mengingat-ngingat apa saja hobi atau kegemaran pak R?”

“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”


“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi pak R tersebut?”
“Berapa lama pak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?”

b. KERJA :
“Apa saja hobi pak R? Saya catat ya pak, terus apa lagi?” “Wah, rupanya pak R
pandai main suling ya.”
“Bisa pak R ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main Suling, siapa
yang dulu mengajarkannya kepada pak R, dimana?”
“Bisa pak R peragakan kepada saya bagaiman bermain suling yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan
pak R ini. Berapa kali sehari/seminggu pak R mau bermain suling?”
“Apa yang pak R harapkan dari kemampuan bermain suling ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan pak R yang lain selain bermain suling?”

c. TERMINASI :
“Bagaimana perasaan pak R setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan
kemampuan pak R?”
“Setelah ini coba pak R lakukan latihan bermain suling sesuai denga jadwal
yang telah kita buat ya?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Bagaiman kalau nanti sebelum makan siang? Nanti kita ketemuan di taman
saja, setuju pak?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus pak R minimum,
setuju?”
3. SP 3 P : Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar.
a. ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak
R.”
“Bagaimana pak, sudah dicoba latihan main sulingnya? Bagus sekali.”
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan membicarakan tentang obat yang harus
pak R minum, Bagaimana kalau kita mulai sekarang pak?”
“Berapa lama pak R mau kita membicarakannya? Bagaimana kalau 20 atau 30
menit saja?”
b. KERJA:
“Pak R berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja obat yang
diminum?”
“Pak R perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga
tenang.” “Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ
gunanya agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan
yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur.
Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut pak R terasa kering, untuk
membantu mengatasinya pak R bisa banyak minum dan mengisap-isap es
batu.”
“Sebelum minum obat ini pak R mengecek dulu label dikotak obat apakah benar
nama pak R tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam
berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya pak R
tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi
dengan dokter.”
c. TERMINASI :
“Bagaiman perasaan pak R setelah kita becakap-cakap tentang obat yang pak R
minum? Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa minum obatnya dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada perawat!”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!”
“Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah
dilaksanakan. “Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?”
“Sampai besok ya pak.”
 
 STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADAKELUARGA PASIEN DENGAN
WAHAM

SP 1 KP : Membina hubungan saling percaya dengan keluarga ; mengidentifikasi masalah;


menjelaskan proses terjadinya masalah; dan obat pasien.

ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak, pekenalkan nama saya Adhi, saya perawat yang dinas diruangmelati ini.
Saya yang merawat buk M selama ini. Kalau bisa saya tahu nma bapak
 siapa? Senangnya dipanggil apa?”
 
“Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah buk M cara merawat buk M
dirumah.”
 
“Dimana bapak mau berbicara dengan saya? Bagaimana diruang wawancara?”
 
“Berapa lama
bapak mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 0 menit saja?”

KERJA :
” pak Z, apa masalah yang bapak rasakan dalam merawat buk M? apa yang sudah buk M lakukan
dirumah? Dalam menghadapi sikap buk M yang selalu mengaku-ngaku sebagi seorang nabi tetapi
nyatanya bukan nabi hanya merupak salah satu gangguan proses berpikir. Untuk itu akan saya
jelaskan sikap dan cara menghadapinya. Setiapkali buk M berkata bahwa ia seorang nabi, pak Z
dan ibu berikap dengan mengatakan; 

Pertama: Pak Z atau ibu mengerti bahwa buk M merasa seorang nabi, tapi sulit bagi pak Z dan ibu
untuk mempercayainya karena setahu kita semua nai tidak ada yanghidup didunia. 

Kedua: Pak Z atau ibu harus lebih sering memuji buk M jika ia melakukan hal-hal yang baik”

Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yan berinteraksi denganbuk M.
Bapak dan ibu dapat bercakap-cakap dengan buk M tentang kebutuhan yangdiinginkan oleh buk
M , misalnya; Pak Z dan ibu percaya kalau buk M punyakemampuan dan keinginan. Coba
ceritakan kepada kami, buk M kan punya kemampuan”

Keempat: Pak Z atau ibu mengatakan kepada buk M, Bagaimana kalau kemampuan untuk bermain
suling dengan baik dicoba sekarang” dan kemudian setelah dia melakukannya pak Z dan ibu
harus memberikan pujian. Pak Z dan ibu jangn lupa, buk M
ini perlu minum obat agar pikirannya jadi tenang.”
 
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agartenang, yang
putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ininamanya HLP gunanya
agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam, jangn dihentikan sebelum berkonsultasidengan dokter karena dapat menyebabkan buk
M bisa kambuh kembali. Buk M sudah punya jadwal minum obat. Jika dia minta obat sesuai
jamnya, segera berikan pujian!”
 

TERMINASI :
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah berbincang -bincang dengan saya tentangcara
merawat buk M dirumah nanti?”
 
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi setiap kaliberkunjung
kerumah sakit.”
 
“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan
mencoba melakukan langsung cara merawat buk M sesuai dengan pembicaraan
kita tadi.”
 
“Baik kalau begitu pertemuan kita kali ini kita akhiri dulu, saya tunggu kedatangan bapak dan ibu
lagi kita ketemu ditempat ini ya pak,bu.”
 SP 2 KP : Melatih kelurga cara merawat pasien.ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, bu sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi.
Bagaimana pak, bu ada pertanyaan tentang cara merawat pasien seperti yang telah kita bicarakan
dua hari yang lalu?, sekarang kita akan latihan cara-cara merawat pasien tersebut ya pak, bu.”
 
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung pada buk M ya?”

 
KERJA:
“Sekarang anggap saja saya buk M yang sedang mengaku nabi, coba bapak dan ibu praktikkan
cara bicara yang benar bila buk M sedang dalam keadaan seperti ini!”
 
“Bagus,betul begitu caranya, sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian atas kemampuan
yang dimiliki oleh b.uk M bagus !”
 
“Sekarang coba cara memotivasi buk M minum obat dan melakukan kegitan positifnya sesuai
jadwalnya!” Bagus sekali ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawata buk M”
 
“Bagaimana kalau sekarang kita coba langsung kepada buk M.”

 TERMINASI:
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat buk M?”
 
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu
membesuk buk M!”
 
“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali ke sini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat buk M sampai bapak dan ibu lancer melakukannya?”
 
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik, kita akan ketemu lagi di tempat ini ya pak,bu.”
 
SP 3 KP :
Membuat perencanaan pulang bersama keluarga.
ORIENRASI:
“Assalamualaikum pak, bu, karena pada hari ini pak R buk M sudah boleh pulang,maka kita
bicarakan jadwal buk M selama dirmah.”
“Bagaimana pak, bu selama bapak dan ibu besuk apakah sudah terus dilatih cara merawat buk
M?”
 
“Nah, sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di rumah? Mari bapak dan ibu ikut saya”
 
“Berapa lama bapak dan ibu mau berbincang -bincang dengan saya? Bagaimana kalau 30 menit
saja? Sebelum ibu dan bapak menyelesaikan administrasinya”
 
 
 KERJA:
“Pak, bu, ini jadwal buk M selama di rumah sakit. Coba perhatikan! Apakah kira-kira dapat
dilaksanakan semuanya di rumah? Jangan lupa perhatikanpak M agar ia tetapmelaksanakannya
dirumah dan jangan lupa member tanda M (mandiri), B (bantuan), atau T (tidak mau
melaksanakannya).”
 
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilku yang ditampilkan olehbuk M selama
dirumah. Misalnya buk M mengaku sebagai seorang nabi terus menerusdan tidak memeperlihatkan
perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal
ini terjadi segera hubungi petugas rumah sakit, agar petugas rumah sakit dapat memantaunya.”
 
TERMINASI:
“Apa yang ingin bapak dan ibu tanyakan? Bagaimana perasaan bapak dan ibu? Sudah siap unutk
melanjutkan dirumah?”
 
“Ini jadwal kegiatan hariannya. Ini rujukan untuk bisa control lagi. Kalau ada apa-apa bapa dan
ibu segera menhubungi kami. Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan mohon maaf bila ada
kata-kata saya yang menyinggung perasaan bap danibu mohon dimaafkan. Terimakasih atas
kerjasamanya pak,bu.”
 
“Silahkan ibu dan Bapak unutk dapat menyelesaikan administrasinya ke kantor depan!”

Anda mungkin juga menyukai