Anda di halaman 1dari 8

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK)

Masalah Utama : Waham

A. PROSES KEPERAWATAN

Fase Prainteraksi

1. Kondisi Klien

Klien mengatakan bahwa dia adalah nabi, tampak selalu memakai pakaian putih, tampak bicara banyak,
mendominasi pembicaraan.

2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir: Waham

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

a. Tindakan keperawatan untuk pasien

Tujuan

1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap

2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar

3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan

4) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar

SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
cara memenuhi kebutuhan; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

ORIENTASI:

“Selamat pagi, perkenalkan nama saya nadiyatul chomariyah, panggil saya Nadia saya mahasiswa STIKES
BINA SEHAT PPNI, saya merawat mas selama 1 minggu. Nama mas siapa, senangnya dipanggil apa?”

“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang mas B rasakan sekarang?”


“Berapa lama mas B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?” “Dimana enaknya kita
berbincang-bincang, mas?”

KERJA:

“Saya mengerti mas B merasa bahwa mas B adalah seorang nabi, tapi sulit bagi saya untuk
mempercayainya karena setahu saya semua nabi sudah tidak adalagi, bisa kita lanjutkan pembicaraan
yang tadi terputus mas?”

“Tampaknya mas B gelisah sekali, bisa mas ceritakan apa yang

mas B rasakan?”

“O... jadi mas B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri
mas sendiri?”

“Siapa menurut mas B yang sering mengatur-atur diri mas?”

“Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya mas, juga kakak dan adik mas yang lain?”

“Kalau mas sendiri inginnya seperti apa?”

“O... bagus mas sudah punya rencana dan jadual untuk diri sendiri”

“Coba kita tuliskan rencana dan jadual tersebut mas”

“Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya mas ingin ada kegiatan diruangan ini ya.

TERMINASI:

“Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-bincang dengan saya?”

”Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus”

“Bagaimana kalau jadual ini mas coba lakukan, setuju mas?”

“Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?”

”Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah Mas miliki? Mau di mana kita bercakap-cakap?
Bagaimana kalau di sini lagi?”

SP 2 Pasien: Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu mempraktekkannya

ORIENTASI
“Selamat pagi mas B, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus!”

“Apakah mas B sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran amas?”

“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”

“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi mas B tersebut?”

“Berapa lama mas B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit tentang hal tersebut?”

KERJA

“Apa saja hobby amas? Saya catat ya Mas, terus apa lagi?”

“Wah.., rupanya mas B pandai main catur ya, tidak semua orang bisa bermain catur seperti itu lho
B”(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).

“Bisa mas B ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main catur, siapa yang dulu
mengajarkannya kepada mas B, dimana?”

“Bisa mas B peragakan kepada saya bagaimana bermain catur yang baik itu?”

“Wah..baik sekali permainannya”

“Coba kita buat jadual untuk kemampuan mas B ini ya, berapa kali sehari/seminggu mas B mau bermain
catur?”

“Apa yang mas B harapkan dari kemampuan bermain catur ini?”

“Ada tidak hobi atau kemampuan mas B yang lain selain bermain catur?”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan mas B setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan amas?”

“Setelah ini coba mas B lakukan latihan catur sesuai dengan jadual yang telah kita buat ya?”

“Besok kita ketemu lagi ya mas?”

“Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang? Di ruang tamu saja, ya setuju?”

“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus mas B minum, setuju?”

SP 3 Pasien :Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

ORIENTASI
“Selamat pagi mas B.”

“Bagaimana mas sudah dicoba latihan caturnya? Bagus sekali”

“Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang obat
yang mas B minum?”

“Dimana kita mau berbicara? Di ruang tamu ini saja?”

“Berapa lama mas B mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?

KERJA

“Mas B berapa macam obat yang diminum/ Jam berapa saja obat diminum?”

“ Mas B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”

“Obatnya ada tiga macam mas, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, yang putih
ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi
teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”.

“Bila nanti setelah minum obat mulut mas B terasa kering, untuk membantu mengatasinya amas bisa
banyak minum ”.

“Sebelum minum obat ini mas B dan ibu mengecek dulu label di kotak obat apakah benar nama mas
tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga
apakah nama obatnya sudah benar”

“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang
lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya mas B tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum
sebelum berkonsultasi dengan dokter”.

TERMINASI

“Bagaimana perasaan mas B setelah kita bercakap-cakap

tentang obat yang mas B minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”

“Mari kita masukkan pada jadual kegiatan amas. Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat makan
minta sendiri obatnya pada perawat”

“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya Mas!”

“mas, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan. Bagaimana kalau
seperti biasa, jam 10 dan di sini?”

“Sampai besok.”
B. Tindakan keperawatan untuk keluarga

Tujuan :

1.) Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien

2.) Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang dipenuhi oleh
wahamnya.

3.) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara optimal

Tindakan :

1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat pasien di rumah.

2) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien

3) Diskusikan dengan keluarga tentang:

· Cara merawat pasien waham dirumah

· Follow up dan keteraturan pengobatan

· Lingkungan yang tepat untuk pasien.

4) Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat, dosis, frekuensi, efek samping, akibat
penghentian obat)

5) Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan konsultasi segera

6) Latih cara merawat

7) Menyusun rencana pulang pasien bersama keluarga

SP 1 Keluarga : Membina hubungan saling percaya dengan keluarga; mengidentifikasi masalah


menjelaskan proses terjadinya masalah; dan obat pasien.

ORIENTASI

“Selamat pagi pak, bu, perkenalkan nama saya Nadia, saya perawat yang dinas di ruangan ini .... Saya
yang merawat mas B selama ini. Nama bapak dan ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”
“Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah mas B dan cara merawat B di rumah?”

“Dimana kita mau berbicara? Bagaimana kalau di ruang ruang tamu ini?”

“Berapa lama waktu bapak dan ibu? Bagaimana kalau 30 menit”

KERJA

“Pak, bu, apakah ibu dan bapak sudah mengetahui apa yang terjadi dengan mas B ini?yang terjadi pada
mas B ini merupakan salah satu gangguan proses berpikir. Untuk itu akan saya jelaskan sikap dan cara
menghadapinya. Setiap kali anak bapak dan ibu berkata bahwa ia seorang nabi bapak/ ibu dengan
mengatakan pertama:

‘Bapak/Ibu mengerti mas B merasa seorang nabi, tapi sulit bagi bapak/ibu untuk mempercayainya
karena setahu kami semua nabi sudah meninggal.”

“Kedua: bapak dan ibu harus lebih sering memuji B jika ia melakukan hal-hal yang baik.”

“Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang berinteraksi dengan B”

“Bapak/Ibu dapat bercakap-cakap dengan B tentang kebutuhan yang diinginkan B, misalnya: “Bapak/Ibu
percaya B punya kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan kepada bapak/ibu. B khan punya
kemampuan ............ “ (kemampuan yang pernah dimiliki oleh anak)

“Keempat: Bagaimana kalau dicoba lagi sekarang?”(Jika anak mau mencoba berikan pujian) “Pak, bu, B
perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”

“Obatnya ada tiga macam, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, yang putih ini
namanya THP guanya supaya rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran
tenang semuanya ini harus diminum secara teratur 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam, jangan dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat menyebabkan B kambuh
kembali” (Libatkan keluarga saat memberikan penjelasan tentang obat kepada klien). Mas B sudah
mempunyai jadwal minum obat. Jika dia minta obat sesuai jamnya, segera beri pujian.

TERMINASI

“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat B di rumah?”

“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi setiap kali.”

“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi saya datang kembali kesini dan kita akan mencoba melakukan
langsung cara merawat B sesuai dengan pembicaraan kita tadi”

“Jam berapa bapak dan ibu bisa ?”

“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”
SP 2 Keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien

ORIENTASI

“Selamat pagi pak, bu, sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi”

“Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua hari yang lalu?”

“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak, bu?”

“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke B ya?”

“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu?”

KERJA

“Sekarang anggap saya B yang sedang mengaku-aku sebagai nabi, coba bapak dan ibu praktekkan cara
bicara yang benar bila B sedang dalam keadaan yang seperti ini”

“Bagus, betul begitu caranya”

“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada kemampuan yang dimiliki B. Bagus.”

“Sekarang coba cara memotivasi B minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadual?”

“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat B”

“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada B?”

(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)

TERMINASI

“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat B?”

“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk
B”

“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba lagi
cara merawat B sampai bapak dan ibu lancar melakukannya”

“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”


“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”

SP 3 Keluarga : Menjelaskan perawatan lanjutan pasien

ORIENTASI

“Selamat pagi pak, bu, karena mas B rencana mau pulang, bagaimana kalau kita berbincang tentang
perawatan lanjutan untuk B?”

“Nah sekarang bagaimana kalau bicarakan jadual di rumah? Mari Bpk/Ibu duduk di sini”

“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu? Baik 30 menit saja, sebelum Bpk/Ibu menyelesaikan
administrasi di depan.”

KERJA

“Pak/Bu, ini jadwal B yang sudah dibuat. Coba diperhatikan. Apakah kira-kira dapat dilaksanakan semu?
Jangan lupa memperhatikan B, agar ia tetap menjalankan di rumah, dan jangan lupa memberi tanda M
(mandiri), B (bantuan), atau T (tidak mau melaksanakan).”

“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu dan bapak
selama di rumah. Kalau misalnya B mengaku sebagai seorang nabi terus menerus dan tidak
memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang
lain. Jika hal ini terjadi segera kontrol ke rumah sakit ya”

TERMINASI

“Apa yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?Bagaimana perasaan Bpk/Ibu? Sudah siap melanjutkan di rumah?”

“Ini jadwal kegiatan hariannya. Kalau ada apa-apaBpk/Ibu boleh juga menghubungi kami. Sampai
jumpa!”

Anda mungkin juga menyukai