Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN WAHAM

Pertemuan : ke 1

Hari / Tanggal : Senin, 10 Desember 2017

Waktu : 10.00 WIB

 Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien mengatakan dia tahu bahwa saudaranya ingin mengahancurkan hidupnya dan ingin
menyakiti dirinya. Klien selalu mengulang-ulang perkataanya. Klien terlihat ketakutan dan
bingung.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan proses pikir : Waham Curiga

3. Tujuan

 Klien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap


 Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
 Klien mampu menggunakan obat dengan benar

SP 1 P : Mengenal masalah waham dan identifikasi pemenuhan kebutuhan

 Membina hubungan saling percaya


 Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan
 Mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

1. Orientasi

a. Salam Terapeutik

”Assalamualaikum perkenalkan nama saya D, saya perawat yang bertugas pada pagi ini di
bangsal merak. “Saya bertugas dari jam 08.00–14.00, saya yang akan membantu perawatan
ibu hari ini. Pada hari ini kita akan belajar orientasi realita ya bu .” Nama ibu siapa? Ibu
senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi Validasi

“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Ada keluhan yang Ibu rasakan hari ini?” “saya lihat Ibu
seperti ketakutan dan bingung Bu?”

c. Kontrak

Topik : “Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang Ibu Y rasakan sekarang?”

Waktu : “Berapa lama Ibu Y mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 20
menit Bu?”

Tempat : “Dimana enaknya kita bercakap-cakap Bu? Ibu mau disini,di depan atau ditaman
bu?” ”baik ibu kita akan berbincang-bincang di taman.”

2. KERJA :

“Ibu tidak usah khawatir karena kita berada ditempat yang aman“. “Ibu masih ingat tidak apa
yang menyebabkan ibu di bawa ke sini? Oh jadi kemarin ibu di bawa ke sini karena di bawa
oleh petugas saat ibu sedang menjemur baju ya bu? Ibu sebelumnya pernah di rawat di sini
tidak bu? jadi sebelumnya ibu pernah di rawat 3 kali di sini ya? Sebelum di sini ibu pernah di
rawat di mana saja? Di rumah sakit panti Agung ya bu sebelum dari sini?” apakah ada
keluarga yang sakit sama seperti ibu?” tidak ada, tapi adik kandung saya bunuh diri gara-gara
tidak punya uang” bagaimana respon dari keluarga ibu tentang sakitnya ibu sekarang?” oh
baik jadi keluarga ibu sangat peduli ya dengan sakitnya ibu kali ini, makanya ibu di bawa ke
sini agar ibu dapat beristirahat dan bisa menenangkan fikiran ibu ya?” iya ibu bagaimana
perasaan ibu setelah di sini? Jadi ibu di sini sudah bisa mulai tenang kalau tidak
memingkirkan masalah sama kakak ipar ibu ya?” sebelumnya bagaimana hubungan ibu
dengan kakak ipar ibu? Oh baik jadi hubungan ibu sama kakak ipar ibu kurang baik ibu tidak
suka dengan kakak ipar ibu, karena kakak ipar ibu suka menghabiskan uang suami ibu dan
selalu punya niatan untuk melukai ibu ya bu? Sebelumnya ibu tahu tidak ciri-ciri orang yang
mau menyakiti?ibu sering disakiti sama kakak ipar?bagian mana yang disakiti bu?kalau
disakiti bisa hilang dalam berapa waktu?coba bu liat bagianmana yang disakiti?nah ini tidak
ada luka bu?berati ibu?
3. TERMINASI :
 Evaluasi subyektif

“Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?”

“Tadi kita sudah belajar tentang orientasi realita ya bu? Ibu masih ingat tidak kita sudah
melakukan apa tadi? O ya Bagus”

 Rencana Tindak Lanjut

“Bagaimana kalau kegiatan orientasi realita tentang berpikir positif ibu terus lakukan?”
“ibu tidak usah takut ya bu”

 Kontrak

Topik : “Baikalah ibu besok kita akan bercakap-cakap lagi, besok ibu mau bercakap-cakap
tentang apa bu? Bagaimana kalau besok kita akan membicarakan tentang obat yang
harus ibu minum, setuju?”

Waktu : “Mau jam berapa Ibu? Ya baiklah bu jam 09.00 besok ya bu .”

Tempat : “Tempatnya besok mau di mana ibu?” baik ibu kita besok bertemu disini
lagi.”“Kalau begitu, saya permisi dulu ya bu. Assalamu’alaikum ibu”
STRATEGI PELAKSANAAN II

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN WAHAM

Pertemuan : Ke 2

Hari / Tanggal : Selasa , 11 Desember 2017

Waktu : 09.00 WIB

 Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien merasa senang berbincang-bincang dan merasa dirinya lebih aman dengan berfikir
positif.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan proses pikir : Waham Curiga

3. Tujuan

 Klien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap


 Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
 Klien mampu menggunakan obat dengan benar

SP 2 : Mengajarakan dan melatih cara minum obat yang benar.

 Evaluasi tanda dan gejala waham


 Validasi kemampuan klien melakukan latihan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan,
berikan pujian, jadwal kegiatan harian
 Evaluasi manfaat melakukan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan
 Latih cara mengontrol waham dengan obat ( Jelaskan 6 benar : jenis guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat )
 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan pemenuhan kebutuhan dan minum obat

1. Orientasi

a. Salam Terapeutik
”Assalamualaikum ibu, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin , saya datang lagi bu”
“sebelumnya saya bisa lihat Jadwal Kegiatan Harian ibu?“

b. Evaluasi Validasi

“Sebelumnya ibu masih ingat dengan saya bu?” “coba ibu sebutkan nama saya?” “bagus
ibu , masih mengingat saya, dan ibu masih ingat yang kita bicarakan kemarin bu?”

c. Kontrak

Topik : “Baik ibu sesuai dengan janji kita untuk membicarakan tentang obat yang ibu
minum?” ”apakah ibu sudah ingat obat yang selama ini ibu minum?”

Waktu : “Waktunya 15 sampai 20 menit bagaimana bu? “

Tempat : “Tempatnya di taman seperti kemarin ya bu?”

2. Kerja :

“Ibu perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang , dan tidurnya juga tenang”
“Obatnya ada tiga macam ya bu, yang warnanya orange ini namanya CPZ , yang putih
ini THP, dan yang merah jambu ini namanya HLP. Semuanya ini harus diminum 3
kali sehari, setiap jam 7 pagi, 1 siang dan 7 malam. “Bila nanti setelah minum obat
mulut ibu terasa kering, untuk mengatasinya ibu bisa mengisap-isap es batu.” Bila
mata terasa berkunang – kunang, Ibu sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas
dulu.” “sebelum minum obat ini, ibu lihat dulu label di kotak obat, apakah benar
namanya ibu tertulis di sana, berapa dosisnya yang harus ibu minum, jam berapa saja
harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar” “Ibu obat ini harus
diminum secara tertratur dan kemungkinan besar ibu minum salam waktu yang lama.
Sebaiknya ibu tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum
berkonsultasi dengan dokter.”

3. Terminasi :
 Evaluasi Subyektif
“Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya obat yang ibu
minum?” “coba ibu sebutkan kembali obat yang ibu minum?”
 Rencana Tindak Lanjut
“Setelah ini, ibu coba untuk minum obat sesuai dengan yang saya ajarkan tadi” “ibu
jangan sampai lupa ya bu dan ibu bisa memasukkannya ke dalam jadwal kegiatan
harian ibu“.
 Kontrak

Topik : “Baikalah ibu besok saya akan kembali datang lagi bu, kesukaan ibu
dirumah, memasak atau kegemaran ibu?” baik ibu besok kita akan
membicarakan tentang kegemaran ibu”

Waktu : “Untuk waktunya besok jam 12.00 bagaimana bu?”

Tempat : “Bagaimana kalau tempatnya besok di depan kamar ibu?” “Kalau begitu,
saya permisi dulu ya bu. Assalamu’alaikum ibu”

STRATEGI PELAKSANAAN III


STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN WAHAM

Pertemuan : Ke 3

Hari / Tanggal : Rabu , 12 Desember 2017

Waktu : 12.00 WIB

Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien merasa senang berbincang-bincang dengan perawat dan merasa ada yang
memperhatikan klien tersebut. Klien dapat bercakap-cakap dengan teman atau perawat, klien
tidak tampak bingung dan ketakutan lagi.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan proses pikir : Waham Curiga

3. Tujuan

 Klien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap


 Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
 Klien mampu menggunakan obat dengan benar

SP 3 : Melatih berfikir rasional

 Evaluasi tanda dan gejala waham


 Latihan cara mengontrol waham dengan berfikir rasional ( identifikasi keamanan diri,
melawan perasaan tidak aman dengan berfikir rasional )
 Masukkan jadwal kegiatan untuk latihan pemenuhan kebutuhan yang tidak tercapai,
minum obat dan berfikir rasional.
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
”Assalamualaikum ibu, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin , saya datang lagi bu
untuk membicarakan kegemaran ibu”

b. Evaluasi Validasi
”Ibu sudah minum obat hari ini?”

c. Kontrak

Topik : “Bisa kita mulai berbincang-bincang tentang apa yang Ibu Y gemari ?”

Waktu : “Waktunya 20 menit bagaimana bu? “

Tempat : “Tempatnya di depan kamar ibu ya”

1. Kerja :

“Ibu apa saja yang menjadi kegemaran atau hobi ibu?” wah ternyata ibu pandai
merajut?” “ibu bisa ceritakan kepada saya kapan pertama kali ibu mulai mencoba
merajut itu bu?” siapa yang mengajarkan kepada ibu pertama kalinya bu?” “apakah
ibu punya hasil dari rajutan ibu sebelumnya? Bisa di perlihatkan kepada saya
bu?””waaah bagus sekali rajutan ibu, ini tampak cerah dan warnanya juga sesuai bu
begitu juga rapi.” “ bagaimana kalau sekarang ibu melanjutkan kemampuan ibu
tersebut?” “ coba kita buat jadwal untuk kemampuan ibu ini ya, berapa kali sehari ibu
mau melakukannya bu?” “apa yang ibu harapkan dari kemampuan ibu ini?” “ada
tidak bu kemampuan lain yang ibu miliki?”
2. TERMINASI :
 Evaluasi Subyektif
“Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang kemampuan
yang ibu miliki”
 Rencana Tindak Lanjut

”Setelah ini coba ibu lakukan kembali ya bu sesuai dengan jadwal yang telah kita
buat”. “Saya akan lihat kembali apa yang ingin ibu rajut.” “ibu sebelumnya ibu masih
ingat tidak bu obat yang ibu minum selama ini?” Mari…kita masukkan dalam jadual
aktivitas harian. Nach… lakukan ya bu, dan beri tanda kalau sudah dilakukan seperti
M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru
dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukan?

 Kontrak
Topik : “Nanti saya akan bicara dengan suami dan keluarga ibu, untuk membicarakan
cara merawat ibu dirumah.

Waktu : “Dua hari lagi saya akan kembali mengunjungi ibu”

Tempat: “Untuk tempatnya seperti sekarang saja ya bu.“ ”Kalau begitu, saya permisi
dulu ya bu. Assalamu’alaikum ibu”

Anda mungkin juga menyukai