Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PASIEN RESIKO BUNUH DIRI

( SP 3 )

Oleh

ELVINA

1911316003

PROGRAM B FAKULTAS KEPERAWATAN

UBIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/tanggal                   : 6 april 2020

Nama klien                  : Nn. F

No. MR                : 000000

SP ke / Pertemuan ke    : 3/3

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien : Pasien masih sering murung dan banyak diam, tetapi kadang-
kadang masih mengatakan bosan hidup, ingin mati saja, pikiran
untuk bunuh diri teradang masing muncul tetapi sudah mulai
jarang.

2. Diagnosa keperawatan : Resiko Bunuh Diri

3. Tujuan :

a. Pasien mampu mengontrol pikiran bunuh diri melalui latihan menyusun


rencana masa depan
b. Pasien mengetahui cara-cara mencapai masa depan
c. Pasien mengetahui langkah-langkah kegiatan mencapai masa depan
d. Pasien mengetahui efektifitas masing-masing kegiatan mencapai masa depan

4. Tindakan :
a. Mengevaluasi data resiko bunuh diri
b. Memvalidasi kegiatan latihan berfikir positif terhadap diri sendiri, keluarga
dan lingkungan yang dilakukan pasien beserta manfaatnya
c. Membantu pasien mengenal cara-cara mencapai masa depan
d. Membantu pasien mengenal langkah-langkah kegiatan mencapai masa depan
e. Memasukkan pada jadwal harian latihan berpikir positif
B. Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

a. Salam
“Assalamualaikum Nn. Fanesa”. “Selamat Pagi...”

b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Nn. Fanesa saat ini?”. “O.. jadi perasaan-perasaan ingin
bunuh diri itu sudah jarang muncul tapi masih ada sekali-sekali”. “Bagaimana
dengan latihan berpikir positifnya apakah ada Nn. Fanesa lakukan?”. “Boleh saya
lihat buku kegiatannya Nn. Fanesa?”. “Bagus Nn. Fanesa, Nn. Fanesa telah
melakukan kegiatan latihannya dan sudah hampir semua dilakukan secara mandiri
ya... “. “Bagaimana menurut Ny.N, apakah manfaat dari melakuan kegiatan-
kegiatan latihan ini?”. “Baik lah...”

c. Kontrak :

Topik : “Sesuai dengan janji kita kemarin, kita akan latihan tentang cara
merencanakan masa depan/harapan masa depan

Tempat : “Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, Nn.


Fanesa? Baiklah, Nn. Fanesa mau dikamar ini saja ya?”

Waktu : “Berapa lama Nn. Fanesa mau kita berdiskusi?” . “15 menit ?,
baiklah”.

2. Fase Kerja

“Maaf Nn. Fanesa, saya lihat umur Nn. Fanesa sekitar 26 tahun ya, sampai sekarang
apa saja harapan atau keinginan Nn. Fanesa yang belum tercapai? Coba Nn. Fanesa
sebutkan satu persatu dan kita catat ya...”.
“Dari yang banyak ini mana yang paling ingin Nn. Fanesa capai terlebih dahulu”.
“Jadi Nn. Fanesa ingin bisa merawat dan membesarkan anak Nn. Fanesa seperti dulu
lagi ya..”.
“Apa saja yang telah Nn. Fanesa lakukan untuk mencapai harapan-harapan tersebut?”.
“Baiklah mari kita susun langkah-langkah untuk mencapai harapan Nn. Fanesa
tersebut”.
“Baiklah, pertama Nn. Fanesa harus mematuhi semua kegiatan/pengobatan yang
diberikan selama Nn. Fanesa berada disini, jika minum obat minumlah sesuai cara-
cara yang telah diajar, lakukanlah latihan sesuai jadwal secara mandiri baik itu latihan
berpikir positif terhadap diri sendiri, keluarga maupun lingkungan dan jangan lupa
untuk mensyukuri setiap nikmat Tuhan yang Nn. Fanesa miliki, dengan
melaksanakan langkah-langkah ini diharapkan Nn. Fanesa cepat sembuh seperti dulu
lagi dan bisa melaksanakan harapan Nn. Fanesa untuk merawat dan membesarkan
anak Nn. Fanesa yang masih kecil ya...”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi subjektif :
”Bagaimana perasaan Nn. Fanesa setelah berbicara tadi?”
b. Evaluasi objektif :
“Bisa Nn. Fanesa sebutkan lagi, apa-apa saja langkah-langkah yang bisa Nn.
Fanesa lakukan untuk mencapai harapan Nn. Fanesa”. “Bagus Nn. Fanesa”.
c. Rencana tindak lanjut :
“Baiklah.... Nn. Fanesa harus sering-sering latihan ya... baik itu latihan
berpikir positif terhadap diri sendiri, keluarga maupun lingkungan, disamping
itu jangan lupa pula melakukan langkah-langkah untuk mencapai masa depan
tadi dan juga mensyukuri setiap nikmat yang Nn. Fanesa miliki ya...
“ Jangan lupa memasukkan semua kegiatannya kedalam buku kegiatan ya Nn.
Fanesa, Nn. Fanesa sudah bisakan?,
“ coba Nn. Fanesa sebutkan bagaimana caranya”.
“Benar Nn. Fanesa, jadi bila Nn. Fanesa melakukan latihan tersebut sendiri
Nn. Fanesa ceklist dikolom mandiri (M) ya.. bila Nn. Fanesa melakukan
dibantu oleh perawat Nn. Fanesa ceklist dikolom yang dibantu (B) dan bila
Nn. Fanesa tidak melakukan ceklist dikolom tidak melakukan (T) ya...”
d. Kontrak selanjutnya
- Topik : “Bagaimana kalau besok saya kesini lagi Nn. Fanesa,
kalau Nn. Fanesa bersedia kita akan membahas tentang cara mencapai
harapan dan masa depan yang lainnya?”. “Jadi Nn. Fanesa bersedia ya..?”
- Tempat : “Nn. Fanesa maunya dimana...”. ”Baiklah, dikamar ya..?”
- Waktu : “jam berapa... dan berapa lama Nn. Fanesa bersedia
besok... baiklah Nn. Fanesa sampai jumpa lagi besok….

Anda mungkin juga menyukai