Anda di halaman 1dari 19

TERAPI KOMPLEMENTER

PENGARUH LATIHAN ROM TERHADAP


PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PASIEN
HEMIPARESE POST STROKE
DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Kelompok 2:
Yessi Elita Okinawati (10215016)
Wildan Yoga Syahputra (10215018)
M. Perdana Sigo Pradikda (10215024)
Shinta Putri Gitayu (10215026)
Dewi Khusnita Sari (10215027)
Dewi Churany (10215040)
Sagita Arisandy (10215042)
Definisi
Range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan pergerakkan sendi secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot
dan tonus otot. (Potter & Perry, 2009).
Klasifikasi
* ROM aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang
atau pasien dengan menggunakan energi sendiri. Perawat
memberikan motivasi dan membimbing klien dengan
melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai
dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Kekuatan
otot 75%.

* ROM pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan


berasal dari orang lain (perawat atau alat mekanik).
Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai
dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan
otot 50%.
Patofisiologi
Stroke merupakan penyakit yang paling sering
menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak,
gangguan bicara, proses berfikir, daya ingat, dan bentuk-
bentuk kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi
otak (Muttaqin. A, 2008).
Terapi dibutuhkan segera untuk mengurangi cedera cerebral
lanjut, salah satu program rehabilitasi yang dapat diberikan
pada pasien stroke yaitu mobilisasi persendian dengan
latihan range of motion (ROM) (Levine, 2008). ROM secara
dini dapat meningkatkan kekuatan otot karena dapat
menstimulasi motor unit sehingga semakin banyak motor unit
yang terlibat maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot,
kerugian pasien hemiparese bila tidak segera ditangani maka
akan terjadi kecacatan yang permanen (Potter & Perry, 2009)
WOC OPEN WORD 
Indikasi
Indikasi latihan ROM adalah ROM Pasif pada pasien
semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan
mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua
latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring
total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. ROM
Aktif pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot
secara aktif dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan
bantuan atau tidak, ROM aktif dapat digunakan untuk
program latihan aerobik. (Depkes RI, 1995).
Teknik dan Tahapan
Tahapan :
1. Pemeriksaan, penilaian dan rencana perlakuan:
2. Pemeriksaan dan penilaian kelemahan pasien, tentukan
prognosis, pencegahan serta rencana interverensi.
3. Tentukan kemampuan pasien untuk mengikuti program.
4. Tentukan seberapa banyak gerakan yang dapat diberikan.
5. Tentukan pola gerak ROM.
6. Pantau kondisi umum pasien.
7. Catat serta komunikasikan temuan-temuan serta
interverensi.
8. Lakukan penilaian ulang serta modifikasi interverensi bila
diperlukan.
Teknik :
1. Untuk mengendalikan gerakan, genggamlah
ekstremitas di sekitar sendi. Apabila persendian
terdapat nyeri, modifikasi pegangan.
2. Beri penunjang bagi daerah yang memiliki
integritas struktural yang lemah, misal tempat
patahan atau segmen yang mengalami
kelumpuhan
3. Gerakan segmen diseluruh ruang gerak yang
bebas rasa nyeri hingga sampai terdapat
resisten/tahanan jaringan.
4. Lakukan gerakan dengan lembut dan berirama 5
sampai 10 repetisi.
Judul Jurnal
Judul jurnal ini adalah “Pengaruh Latihan ROM
Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pasien
Hemiparese Post Stroke di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta” judul jurnal ini sudah mencangkup seluruh
isi di dalam jurnal. Judul tersebut sudah cukup jelas
dan tidak ambigu. Karena judul merupakan gambaran
yang dilihat terlebih dahulu sebelum melihat isi jurnal.
Dengan melihat judul saja, pembaca sudah bisa
membuat konsep pikiran apa saja yang dibahas dalam
penelitian tersebut.
Masalah Penelitian
Masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah
keefektifan ROM terhadap peningkatan kekuatan otot pasien
hemiparese post stroke di RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Data yang diambil : 30 orang penderita hemiparese post
stroke, 22 oarang (73,3%) pria dan 8 orang (26,7%) wanita.
Lanjuut...
Menurut kami masalah yang diangkat dalam jurnal ini
sudah cukup jelas dan fokus pada pengaruh latihan ROM
terhadap peningkatan kekuatan otot pasien hemiparese post
stroke. Hal tersebut di dukung dari penjabaran mengenai data
banyaknya prevalensi sroke seiring dengan bertambahnya usia
dan data-data penunjang lainnnya. Serta peneliti juga sudah
menjelaskan dampak dari keterlambatan penanganan pasien
stroke secara maksimal. Bahaya pada masalah yang diangkat
adalah hemiparese yaitu, kecacatan fisik dan kelumpuhan
total.
Design Penelitian
* Metode
Dalam jurnal ini menggunakan metode penelitian
menggunakan desain “Pre Eksperiment”, yaitu sebelum
experimen sungguhan karena masih terdapat variabel luar
yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependent.
Dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah One
Group Pre-test and Post-test Design, yaitu suatu penelitian
pre eksperimental dimana peneliti memberikan perlakuan
pada kelompok studi tetapi sebelumnya diukur atau ditest
dahulu (pretest) selanjutnya setelah perlakuan kelompok
studi diukur atau ditest kembali (posttest), (Suryabrata
(2007:102).
*Sampel
Tehnik sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode Quota sampling, yaitu
pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan
peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah
ditentukan lebih dulu.
Sri Anggraini (1979) menjelaskan bahwa metode
Quota sampling mempunyai kelemahan dan kelebihan
seperti:
*Kelebihan: mudah dan cepat digunakan, karena data
sudah tersedia.
*Kelemahan: penentuan sampel cenderung subjektif bagi
peneliti.
* Instrumen
Instrument penelitian dalam bentuk check list yang
berisi data pasien dan skala MMT (manajemen mutu
terpadu) sebagai alat ukur yang ditunjukkan dengan
skala 0-5 untuk menentukan tingkat kekuatan otot.
Dalam jurnal tidak dijelaskan hambatan dalam
penelitian. Peneliti menggunakan metode penelitian
yang sudah sesuai dengan masalah penelitian.
* Tujuan Penelitian
Di dalam jurnal ini sudah dijelaskan tujuan penelitian
secara khusus. Yaitu untuk mengetahui pengaruh latihan
ROM terhadap peningkatan kekuatan otot pasien hemiparese
post stroke di RSUD dr.Moewardi Surakarta.

* Penerapan
Pada jurnal ini berisi edukasi yang dapat diterapkan di
masyarakat, karena tidak mengeluarkan biaya yang banyak,
tidak memakan banyak tempat, bisa juga dilakukan dengan
cara sosialisasi, sehingga masyarakat indonesia dapat
memahami dan menerapkan apa yang di edukasikan dalam
acara tersebut. Pada penerapan edukasi ini tidak mengalami
kendala yang berarti.
SUWUN GAN

Anda mungkin juga menyukai