Anda di halaman 1dari 32

TAHAP-TAHAP PADA

PERKEMBANGAN
KELUARGA
Dosen Pengampu :
Ns. Arneliwati, M.Kep
Anggota kelompok 1
Aldi Arsenta (1811110191)
Annisa Devia Islamy (1811110493)
Dessika Larassati (1811110762)
Elmi Wahyuni (1811110605)
Fadhilah Putri Fertycia (1811110426)
Fajri Disfa Madhani (1811110273)
Irianda Dinda Rinanti (1811110607)
Khoiriah Nst. (1811110593)
Nurgrianing Putri (1811110471)
Nurul Asikin (1811110446)
Nurul Hafiza (1811110447)
Paula Natalia (1811110500)
Prithania Dwiza Renanda (1811110822)
Rikhlatul Khoeriyah (1811110547)
Selvi Gustina (1811110451)
Seri (1811110592)
Yossy Ramadhani (1811110734)
Ada apa dengan keluarga ku !!.....
Ners muda melakukan pengkajian ke beberapa keluarga. Pertama Ners muda mengkaji keluarga
pasangan baru menikah keluarga Bpk. Budi yang menikah 1 bulan. Keluarga Bpk Budi sering
bertengkar dengan istrikarena banyak hal hal yang tidk sesuai dan tidak sepaham dengan istrinya.
Kedua ners muda mengkaji keluarga childbearing Bpk Andre yang baru mempunyai anak usia 1
minggu awalnya bapak andre senang mempunyai anak tetapi dia merasa istrinya hanya
memperhatikan dan mengurus anaknya saja. Ketiga ners muda mengkaji keluarga anak usia pra
sekolah, usia sekolah dan remaja. Keluarga Bpk Aswin mempunyai 3 orang anak dan banyak
masalah pada anak usia pra sekolah, usia sekolah dan remaja setiap anak memiliki masala yang
berbeda namun untuk An J (5TH) dan An K (8 th) memiliki kesamaan masalah adalah sulit makan dan
suka jajan. An M (14 th) suka membangkang dan membantah orang tua. Keempat ners muda
mengkaji keluarga Bpk Amin yang mempunyai anak usia dewasa 2 orang tapi masih belum
menikah. Kelima Ners muda mengkaji keluarga Bpk Doni yang sudah memasuki usia lansia (60 th).
Dari semua keluarga yang dkaji oleh ners muda semua mengalami permasalahan dalam keluarga.
Ners muda harus memahami tentang tahap tahap perkembangan keluarga, masalah masalah
setiap tahap perkembangan keluarga dan apa saja tugas perkembangan keluarga tersebut
sehingga ners muda bisa memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk sesuai tumbuh
kembang keluarga yang dijumpai saat membina keluarga di masyarakat. Setip tahap tumbuh
kembang keluarga ners muda berusaha membedakan bagaimana pemilihan intervensi yang tepat
sesuai dengan masalah yang di hadapi tiap tahapan tumbuh kembang keluarga.
STEP 1 : Terminologi

01 Childbearing
transisi anak pertama sampai usia 30
bulan. Transisi fisik dan psikologi bagi
02 Tumbuh kembang
pertumbuhan salah satu ukuran sel dan
struktur tubuh keseluruhan dan dapat di
ibu dan seluruh anggota keluarga ukur sedangkan perkembangan adalah
harus dapat beradaptasi adanya bertambahnya skill dalam tubuh.
anggota baru.

Tahap perkembangan
03 keluarga
suatu tantangan emosional sebuah keluarga dimana keluarga itu akan
berkembang melalui tahapan yang baru. Adapun tahapan keluarga
meliputi pasangan baru, childbearing, keluarga anak pre sekolah,
remaja, keluarga anak dewasa, keluarga anak pertengahan, keluarga
usia lanjut.
STEP 2 : Identifikas Masalah
1. Apa saja yang harus perawat kaji pada keluarga yang baru menikah ?
2. Apa peran keluarga pada masa perkawinan yang pertama/baru menikah ?
3. Bagaimana cara kita sebagai perawat memberikan edukasi agar pasangan
tidak bertengkar ?
4. Teknik apa saja yang bisa kita gunakan dan dalam hal tersebut hal apa yang
kita perhatikan dalam pengkajian ?
5. Apa saja yang harus kita kaji pada anak pra sekolah, sekolah, dan remaja ?
6. Apa saja yang dapat kita ajarkan pada keluarga yang terjadi pada anak
tersebut yang memiliki masalah ?
7. Apa yang di kaji ners muda pada keluarga bapak amin yang mempunyau
anak usi dewasa 2 orang yang belum menikah ?
8. Apa saja hal hal yang harus kita kaji pada usia lansia ?
9. Apa saja tugas tahapan perkembangan dari 8 tahapan yang sudah di
jelaskan /
10.Ada 8 tahapan tumbuh kembang dalam keluarga, apa yang terjadi jika
keluarga memiliki tumbuh kembang yang tidak sesuai ?
11.Terdapat masalah masalah dalam tahapan keluarga, bagaimana cara
mengatasi hal tersebut ?
12.Apa fungsi dari keluarga ?
13.Manakah yang didahulukan untuk yang mempunyai masalah, apakah dewasa
atau anak-anak ?
STEP 3: Analisa Masalah

1. Sama dengan pengkajian biasanya seperti riwayat dan tahap perkembangan


keluarga, apa saja yang belum terpenuhi, data lingkungan, struktur keluarga
seperti struktur peran, komunikasi, social, ekonimi, stressor jangka pendek
dan jangka panjang, dan strategi koping yang digunakan. Pemeriksaan fisik
dan harapan keluarga kedepannya. Diagnosa untuk pasangan baru menikah
adalah perubahan fungsi peran dan transisi dari baru menikah menjadi
orang tua.
2. Peran keluarga baru menikah yaitu membina hubungan pasangan tersebut,
diskusi tujuan keepannya, menjalin hubungan antar keluarga, menyesuaikan
diri ketika hamil dan akan menjadi orang tua.
3. Tidak menghakimi salah satu pihak untuk mencegah permasalahan lebih
lanjut dan diskusi tentang keikutsertaan terhadap tugas keluarga.
4. Yang harus diperhatikan adalah prinsip-prinsip bahwa keluarga adalah
sebagai unit yang merupakan satu kesatuan dalam keluarga. Askep yang
diberikan juga untuk meningkatkan keluarga itu sendiri dan mengaktifkan
keluarga terhadap peran tersebut. Data pengkajian dapat dikumpulkan
menggunakan terknik tersebut.
5. Pengkajian bisa dilakukan dengan cara holistic
Sambungan..

6. Untuk anak prasekolah sebelum memberikan intervensi harus di data


terlebih dahulu kenapa anak tersebut sulit makan, kenapa suka jajan diluar.
Lalu kita berikan edukasi kepada keluarga tentang makanan kesukaan
anaknya. Untuk remaja kita cari tau apa penyebab anak membangkang, apakah
orang tua tidak memberikan apa yangdiinginkan anaknya dan apakah ada
masalah terhadap orang tua. Berikan edukasi terhadap keluarga untuk
membicarakan permasalahan anak secara face to face.
7. Bagaimana komunikasi antara anggota keluarga, apakah anak mendapat
kebebasan dan bertanggung jawab, mempersiapkan keluarga untuk hidup
mandiri karena anak dewasa akan pergi dari keluarga baik dalam hal menuntu
ilmu atau menikah.
8. Penurunan fungsi tubuh seperti pendengaran, penglihatan, nutria, psikososial
dan lingkungan.
9.
Sambungan..
Tahap 1 : membina hubungan harmonis, membina hubungan dengan
orang lain dan merencanakan kehamilan.
Tahap 2 : mengasuh anak, memperluas persahabata dengan keluarga
besar.
Tahap 3 : keluarga usia anak pra sekolah yaitu memenuhi kebutuhan
anggota
keluarga, menanamkan nirma kehidupan dan menanamkan keyakinan
agama.
Tahap 4 : orang tua dapat membimbing anak meningkatkan prestasi
sekolah,
membimbing anggota fisik dan memperhatikan anak.
Tahap 5 : komunikasi dengan anak dan memberikan kebebasan dengan
anak.
Tahap 6 : melanjutkan hubungan perkawinan
Tahap 7 : meningkatkan kesehatan, menjaga keintiman, merencanakan
kegiatan Yang akan datang dan menjaga komunikasu dengan anak-anak
Tahap 8 : mempertahankan kehidupan yang memuaskan,
mempertahankan
Hubungan perkawinan dan mempersiapkan kehilangan keluaraga.
Sambungan..
10. Jika tidak terpenuhi maka akan terganggu kesehatannya, tidak hanya
masalah fisik tetapi juga masalah mental, terjadi penyimpangan prilaku,
konsep diri terganggu. Setiap anggota keluarga harus mengetahui
perannya sehingga akan terjadi keluarga harmonis dan kelarga yang
sehat.
11. Masalah yang dapat terjadi lebih cenderung karena tidak tahu apa yang
terjadi, kita dapat mengenalkan masalah tersebut, factor apa yang terjadi
dan apa keputusan dengan masalah yang terjai.
12. Suatu ukuran sebuah keluarga berinteraksi satu sama lain, keluarga juga
sebagai cermin dalam mengasuh, keluarga memiliki fungsi kesejahteraan.
fungsi lainya seperti memelihara anak, mendidik, memberikan kasih
sayang dan menyekolahkan anak, membina hubungan saling percaya
terhadap keluarga kain, membina hubungan keluarga agar dapat
beradaptasi.
13. Di dahulukan berdasarkan masalah yang paling utama dengan cara
scoring, lakukan pengkajian terlebih dahulu.
STEP 4 : Mind Mapping
STEP 5 : Learning Objective

1. Definisi Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Sambungan..

2. Tujuan tumbuh kembang keluarga

Tujuan tumbuh kembang keluarga adalah terpenuhinya tugas perkembangan


sesuai tumbuh kembang keluarga. Tujuan keperawatan keluarga ada dua
macam, yaitu tujuan umum dan khusus.
Sambungan..

Tujuan umum dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam


memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Tujuan khusus dari keperawatan
keluarga adalah keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan
keluarga dan mampu menangani masalah kesehatannya berikut ini.
a. Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarga.
b. Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarga.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
d. Memodifikasi lingkungan yang kondusif.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeliharaan dan perawatan
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
Sambungan..

3. Fungsi keluarga

Menurut Marilyn M. Friedman (2010) fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu:


a. Afektif
b. Sosialisasi
c. Reproduksi
d. Ekonomi
e. perawatan kesehatan
Sambungan..

Berdasarkan UU No.10 tahun 1992 PP No.21 tahun 1994 tertulis fungsi


keluarga dalam delapan bentuk yaitu :
a. Fungsi Keagamaan
b. Fungsi budaya
c. Fungsi Cinta Kasih
d. Fungsi Perlindungan
e. Fungsi Reproduksi
f. Fungsi Sosialisasi
g. Fungsi Ekonomi
h. Fungsi Pelestarian Lingkungan
Sambungan..

4. Tahap dan Peran Keluarga

a. Pasangan Baru (Keluarga Baru)


Tugas Perkembangan
• Membina hubungan intim yang memuaskan
• Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social
• Mendiskusikan rencana memiliki anak

b. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)


Tugas Perkembangan :
• Persiapan menjadi orang tua
• Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga: peran, interaksi, hubungan
seksul dan kegaiatan
• Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasngan
Sambungan..

c. Keluarga dengan Anak Prasekolah


Tugas Perkembangan :
• Memenuhi kebutuhan anggota kelurga seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman
• Membantu anak untuk bersosialisasi
• Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan ank yang
lain juga harus terpenuhi
• Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarg lain dan Lingkungan sekitar)
• Pembgian waktu untuk individu, pasngan dan anak (tahap paling repot)
• Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
• Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
Sambungan..

d. Keluarga dengan Anak Prasekolah


Tugas Perkembangan :
• Membantu sosialisasi anak: tetngga, sekolah dan lingkngan
• Mempertahankan keintiman pasangan
• Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga

e. Keluarga dengn Anak Remaja


Tugas Perkembangan :
• Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat
remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
• Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
• Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang. Hindari
perdebatan, permusuhan dan kecurigaan.
• Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Sambungan..
f. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)
Tugas Perkembangan :
• Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
• Memperthnkan keintimn psngn
• Membantu orang tua suami/isteri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
• Membantu anak untukmandiri di masyarakat
• Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

g. Keluarga Usia Pertengahan


Tugas Perkembangan :
• Mempertahankan kesehatan
• Mempertahankan hubungn yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak
• Meningkatkan keakraban pasangan
Sambungan..

h. Keluarga Usia Lanjut


Tugas Perkembangan :
• Memperthankan suasana rumah yang menyenangkan
• Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan
• Mempertahankan keakraban suami isteri dan saling merawat
• Mempertahankan hubungan dengan anak dan social masyarakat • Melakukan
life review.
Sambungan..

5. Struktur keluarga

a. Struktur komunikasi
Dapat terjadi apabila dilakukan secara jujur, terbuka, melibatkan emosi,
konflik yang terjadi sesuai, dan hierark kekuatan. Komunikasi dikatakan tidak
berfungsi apabila tertutup, ada isu/berita negatif, tidak berfokus pada satu hal,
dipengaruhi oleh pengirim, penerima, media, pesan, dan lingkungan

b. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang dihrapkan sesuai posisi sosial yang diberikan.
Dapat bersifat formal/informal, posisi/status individu dalam masyarakat
seperti suami istri.
Sambungan..

c. Struktur kekuatan
• Legitimate power/authority ( hak untuk mengontrol)
• Referent power ( sesuatu yang ditiru)
• Resource of expert power (pendapat)
• Reward power ( harapan yang akan diterima)
• Coercieve power ( memaksa keinginan)
• Informational power (pengaruh yang persuasive/memaksa)
• Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta
kasih seperti hubungan sexual)

d. Struktur nilai dan norma


Nilai adalah sistem, sikap, dan ide. Norma adalah pola perilaku yang baik.
Budaya adalah kumpulan pola perilaku yang dapat dipelajari dan ditularkan
dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
 
Sambungan..

6. Masalah-masalah pada setiap tahap tumbuh kembang keluarga

a. Tahap I : Keluarga Pasangan Baru


Masalah kesehatan yang muncul pada tahap ini adalah :
• Penyesuaian seksual dan peran perkawinan, aspek luas tentang KB, penyakit
kelamin baik sebelum/sesudah menikah.
• Konsep perkawinan tradisional: dijodohkan, hukum adat
 
Peran perawat pada tahap ini adalah :
• Membantu setiap keluarga agar saling memahami satu sama lain
Sambungan..

a. Tahap I : Keluarga Pasangan Baru


Masalah kesehatan yang muncul pada tahap ini adalah :
• Penyesuaian seksual dan peran perkawinan, aspek luas tentang KB, penyakit
kelamin baik sebelum/sesudah menikah.
• Konsep perkawinan tradisional: dijodohkan, hukum adat
 
Peran perawat pada tahap ini adalah :
• Membantu setiap keluarga agar saling memahami satu sama lain
b. Tahap II : Keluarga dengan Menanti Kelahiran (Child Bearing)
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:
• Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi, imunisasi, konseling
perkembangan anak, KB, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik
secara dini.
• Inaksebilitas dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu dan anak.

Peran perawat pada tahap ini yaitu :


• mengkaji peran orangtua.
• bagaimana kedua orangtua berinteraksi dengan bayi baru dan merawatnya.
• bagaimana respon bayi.
 
c. Tahap III : Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu :
• Masalah kesehatan fisik: penyakit menular, jatuh, luka bakar, keracunan dan
kecelakaan lainnya.

Peran perawat pada tahap ini yaitu:


• membantu membentuk gaya hidup yang sehat dan memfasilitasi pertumbuhan
fisik, intelektual, emosional dan sosial yang optimal.
 
d. Tahap IV : Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:
• Kecelakaan dan injuri pada anak Kanker terutama leukemia pada usia 1-14
tahun.
• Bunuh diri
Peran perawat pda tahap ini adalah:
• diskusi keselamatan anak dengan orangtua
• melakukan screening atau pemeriksaan diri melalui riwayat kesehatan dan
pemeriksaan diri.
 
e. Tahap V : Keluarga dengan Anak Usia Remaja
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:
• Pada remaja : kecelakaan, perkelahian, penggunaan narkoba, alkohol,
merokok.
• Terdapat beda persepsi antara orangtua dan anak remaja
• Perhatian pada gaya hidup keluarga yang sehat
Peran perawat pada tahap ini yaitu:
• memberikan konseling dan pendidikan tentang seks education, memberikan
persepsi remaja tentang seks education, uji kehamilan, AIDS dan aborsi.
 
f. Tahap VI : Keluarga dengan Pelepasan Anak Usia Dewasa Muda
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:
• Masalah komunikasi anak dengan orangtua (jarak), perawatan usia lanjut, masalah penyakit kronis; diabetes,
hipertensi, kolestrol dll.
Peran perawat pada tahap ini yaitu:
• memberikan strategi promosi kesehatan dan gaya hidup sehat.
 
g. Tahap VII : Keluarga dengan Orangtua Usia Pertengahan
• Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:
• Masalah hubungan perkawinan, komunikasi dengan anak-anak dan teman sebaya, masalah ketergantungan
perawatan diri
Peran perawat pada tahap ini yaitu:
• kebutuhan promosi kesehatan, pemeriksaan berkala.
 
h. Tahap VIII : Keluarga dengan Masa Lanjut Usia
Masalah kesehatan pada tahap ini yaitu:
• Menurunnya fungsi dan kekuatan fisik
• Sumber-sumber financial yan tidak memadai
• Isolasi social
• Kesepian dan banyak kehilangan lainnya yang dialami lansia menunjukan adanya kerentanan psikofisiologi
dari lansia.
Peran perawat pada tahap ini yaitu:
• memfasilitasi perawatan kesehatan bagi lansia.
Sambungan..

7. Intervensi

a. Tahap 1 :
Membantu keluarga saling memahami satu e. Tahap 5 :
sama lain Memberikan konseling bdan pendidikan
b. Tahap 2 : tentang sex education memberikan persepsi
Mengkaji peran orang tua, bagaimana kedua remaja, uji kehamilan dan aborsi HIV-AIDS
orang tua berintraksi dengan bayi baru dan f. Tahap 6 :
merawatnya bagaimana respon bayi Memberikan strategi promosi kesehatan
c. Tahap 3 : dengan gaya hidup sehat
Membantu membentuk gaya hidup dan g. Tahap 7 :
menfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual, Kebutuhan promosi kesehatan pemeriksaan
emosional dan social yan optimal berkala
d. Tahap 4 : h. Tahap 8 :
Diskusi keselamatan anak dengan orang tua Memfasilitasi perawatan kesehatan bagi lansia
melakuan screening atau pemeriksaan diri
Sambungan..

8. Tipe keluarga

Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuwan dan orang


yang mengelompokkan menurut (Murwani, 2007) tipe keluarga ada 6,
yaitu :

a. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau
keduanya.
b. Keluarga besar (Extented Family) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga yang lain yang masih mempunyai hubungan darah
(kakek, nenek, paman, bibi).
c. Keluarga berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/ janda (Single famili), adalah keluarga yang terjadi
karena perceraia / kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composite Family), adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation Family), adalah dua orang menjadi
satu tanpa pernikahan membentuk satu keluarga.
Sambungan..

9. Peran Perawat Keluarga

Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai


berikut:
● Pendidik
● Koordinator
● Pelaksana
● Pengawas kesehatan
● Konsultan
● Kolaborasi
● Fasilitator
● Penemu kasus
Kesimpulan
Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih hidup bersama
dengan keterikatan antara dua emosional dan setiap individu punya
peran masing-masing. Dimana keluarga juga merupakan bagian atau
unit terkecil dari masyarakat yang beranggotakan dua orang ataupun
lebih dan masing-masing mempunyai ikatan perkawinan dan
hubungan darah. Mempunyai kepala dalam rumah tangga,
mempunyai peran masing-masing serta menganut suatu budaya yang
keluarga itu yakini. Keluarga memiliki beberapa tipe dan fungsi.
Keluarga juga mempunyai beberapa struktur yang di gambarkan
bagaimana keluarga menjalankan peran dan fungsinya masing-
masing. Dalam hal ini, perawat mempunyai peran juga untuk
membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang di
hadapi keluarga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai