NAMA : NASRULLAH
NIM : 17160126
2017
A. PENDAHULUAN
Hospitalisasi merupakan suatu proses, dimana karena suatu alasan tertentu baik
darurat atau berencana mengharuskan anak tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Proses hospitalisasi pada anak usia
prasekolah akan berdampak sangat serius. Perawatan di rumah sakit juga membuat anak
kehilangan kontrol terhadap dirinya. Selama proses hospitalisasi anak dan orang tua dapat
mengalami beberapa pengalaman yang sangat traumatik dan penuh dengan kecemasan, hal
ini akan berdampak negatif bagi anak.
Dampak negatif dari efek hospitalisasi sangat berpengaruh terhadap upaya perawatan
dan pengobatan yang sedang dijalani pada anak. Reaksi yang dimunculkan pada anak akan
berbeda antara satu dengan lainnya. Anak yang pernah mengalami perawatan di rumah
sakit tentu akan menunjukkan reaksi berbeda bila dibandingkan dengan anak yang baru
pernah. Anak yang pernah dirawat di rumah sakit telah memiliki pengalaman akan kegiatan
yang ada di rumah sakit, kemungkinan hal ini berdampak terhadap tingkat kecemasan yang
dialami. Sedangkan anak yang baru pernah dirawat mungkin mengalami kecemasan yang
lebih tinggi. Pada keadaan seperti ini diperlukan suatu tindakan yang dapat menurunkan
tingkat kecemasan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan
adalah melalui kegiatan terapi bermain.
Bermain merupakan salah satu alat komunikasi yang natural bagi anak-anak.
Bermain merupakan dasar pendidikan dan aplikasi terapeutik yang membutuhkan
pengembangan pada pendidikan anak usia dini. Bermain dapat dilakukan oleh anak yang
sehat maupun sakit. Walaupun anak sedang mengalami sakit, tetapi kebutuhan akan
bermain tetap ada. Salah satu fungsi bermain adalah sebagai terapi dimana dengan
melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya.
Melalui kegiatan bermain, anak dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya
(distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Anak usia toddler adalah anak usia 12 36 bulan (1 3 tahun) pada periode ini anak
berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain
melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang
sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal
(Perry, 2008).
Pada tahap bermain dan permainan usia toddler menginginkan bermain bersama,
mereka bermain dalam waktu yang lama. Meniru adalah bentuk yang peling sering mereka
lakukan. Pemberian perhatian yang singkat pada toddler dapat menyebabkan perubahan
dari frekuensi bermain. Mainan yang tepat untuk toddler seharusnya aman dan yang
mendorong untuk meniru, mengembangkan bahasa, dan ketrampilan motoriknya,
contohnya bermain melempar bola.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain melempar bola selama 20 menit pada pasien di
bangsal melati, diharapkan perasaan cemas pada anak akibat dampak dari hospitalisasi
selama dirawat di rumah sakit dapat teralihkan sehingga anak bisa merasa nyaman
selama dirawat di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Anak dapat menyebutkan warna-warna bola yang ditunjukkan oleh terapist
b. Anak dapat melempar bola ke terapist
c. Anak dapat menangkap bola dari terapist
d. Anak dapat melempar bola ke dalam keranjang
C. MANFAAT TERAPI BERMAIN
1. Memfasilitasi situasi yang tidak familiar
2. Membantu untuk mengurangi stress terhadap perpisahan.
3. Memberi tempat distraksi dan relaksasi.
4. Membantu anak untuk merasa aman dalam lingkungan yang asing.
5. Memberi cara mencapai tujuan-tujuan terapeutik.
D. RENCANA KEGIATAN
1. Jenis Bermain
2. Krakteristik Permainan
3. Karakteristik Peserta
4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
5. Metode Kegiatan
6. Alat dan Media yang Digunakan
E. STRATEGI PELAKSANAAN
F. EVALUASI
1. Evaluasi Sarana
a. Media yang digunakan berupa macam-macam bola dengan beberapa warna
b. Tempat bermain disediakan untuk bermain telah disediakan
c. SAP telah dibuat
d. Melakukan koordinasi dengan CI dan dosen pembimbing dalam mempersiapkan
terapi
2. Evaluasi Proses
Anak dapat mengikuti seluruh proses bermain dari awal sampai akhir selama 20
menit dan kooperatif selama proses berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
a. Anak dapat mengikuti instruktur yang diberikan
b. Anak dapat membedakan 2 dari 3 bola yang memiliki warna berbeda
c. Anak dapat melempar 2 dari 3 bola yang diberikan terapis
d. Anak dapat menangkap 2 dari 3 bola yang dilemparkan terapis
e. Anak dapat memasukkan 2 dari 3 bola ke dalam keranjang
G. HASIL EVALUASI
Secara keseleruhunan, anak telah mengikuti target waktu bermain dari awal hingga
akhir dan kooperatif selama proses bermain. Kemudian secara khusus hasil evaluasi
bermain pada anak sebagai berikut:
1. Anak telah mengikuti instruktur dari terapis 90%
2. Anak telah mampu membedakan 2 dari 3 bola yang memiliki warna berbeda
3. Anak telah mampu melempar 3 bola yang telah diberikan
4. Anak telah mampu menangkap 1 dari 3 bola yang telah dilemparkan oleh terapis
5. Anak telah mampu memasukkan 3 bola ke dalam keranjang