Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN ANAK “FELT

PUPPET” PADA ANAK USIA PRE SCHOOL DI RUANG

MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok

Praktik Klinik Keperawatan Anak

DISUSUN OLEH :

1. Hidhayati Arifiyani (P16188)


2. Nurul Azizah (P16201)
3. Puji Putra Pratama (P16202)
4. Roni Setyawan (P16043)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2018
PENERAPAN TERAPI BERMAIN “FELT PUPPET” PADA ANAK USIA
PRE SCHOOL YANG DIRAWAT DIRUANG RAWAT INAP
MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

A. LATAR BELAKANG
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang mengharuskan anak untuk tinggal dirumah
sakit untuk menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah.
Hospitalisasi pada anak dapat menyebabkan kecemasan dan stress (Nursalam, 2005).
Salah satu yang mempengaruhi perkembangan anak adalah stres. Hospitalisasi juga
dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan yang dapat mencetuskan adanya stress
(Wong,2008). Meskipun anak berada di rumah sakit, masih tetap diperlukan stimulasi
tumbuh kembang untuk membantu anak tetap mampu menyelesaikan tugas
perkembangannya sehingga tidak mengganggu proses tumbuh kembang anak selanjutnya.
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadari. Selama menjalani masa perawatan di rumah sakit, seorang anak mempunyai
tugas perkembangan yang harus dia selesaikan sesuai dengan usia perkembangannya
(Imam, 2008).
Sasaran terapi bermain ini adalah anak-anak yang di rawat di ruang Melati II dengan
rentang usia 6 - 12 tahun. Berdasarkan hasil observasi kami selama di ruangan yang
menjadi latar belakang kami adalah banyak anak - anak yang mengalami cemas atau takut
saat menjalani perawatan. Aktivitas sehari-hari mereka hanya tirah baring dan tidak ada
interaksi sosial yang menyenangkan. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah
dengan bermain. Melihat pentingnya bermain bagi seorang anak terutama anak yang
mengalami hospitalisasi, maka kelompok akan mengadakan terapi bermain dengan
sasaran usia 6 tahun sampai 12 tahun yang berada diruang rawat inap anak (Melati II)
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kelompok berharap dengan diadakannya terapi bermain
ini, anak yang dirawat tetap dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai tahap
tumbuh kembangnya.

B.
B. PESERTA TERPAI BERMAIN
Pasien anak yang mengikuti kegiatan terapi bermain di ruang Melati II RSUD Dr.
Moewardi Surakarta yaitu :
1. An. R, umur 12 tahun, perempuan, dengan Thalasemia, keadaan umum baik,
kooperatif, tidak terpasang infus.
2. An. F, umur 11 tahun, perempuan, dengan thalasemia, keadaan umum baik, tidak
terpasang infus.
3. An. A, umur 7 tahun, perempuan, dengan thalasemia, keadaan umum baik, tidak
terpasang infus.
4. An. L, umur 4 tahun, laki – laki, dengan thalasemia, keadaan umum baik, tidak
terpasang infus.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :

Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan


aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap
stress karena penyakit dan dirawat.

2. Tujuan Khusus untuk menyediakan sarana komunikasi secara tidak langsung atau
simbolis dengan cara :
1) Menggunakan boneka untuk mengekspresikan perasaan tentang rumah sakit
2) Membuat cerita tentang pengalaman dirumah sakit
3) Menjalin hubungan saling percaya antara anak dengan lingkungan khususnya
perawata dan tim kesehatan lainnya sehingga dapat mengurangi kecemasan dan
ketakutan anak terhadap proses tindakan yang akan dilakukan anak tersebut.

D. MEDIA

a. Sarana
Ruangan tempat bermain di ruang Melati II dengan jumlah peserta 5 orang (Anak).

b. Media
- Gambar pola kartun 15 lembar
- Isolasi 2 roll
- Tusuk sate 30 batang
- Gunting 7 buah
E. METODE PERMAINAN
Jenis permainannya adalah Felt Puppets (Boneka Tangan). Anak diberi kesempatan
untuk mengungkapkan perasaannya melalui boneka kertas tentang pengalaman selama
dirawat di rumah sakit. Permainan ini dilakukan pada usia anak usia 6 - 12 tahun. Lama
waktunya 45 menit. Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang
dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan. Langkah-langkah :

1. Gunting pola karakter yang telah disiapkan perawat


2. Instruksikan anak menempelkan pola yang telah digunting dengan batang kayu.
3. Instruksikan anak-anak menggunakan boneka untuk bercerita tentang rumah sakit.
Gunakan pertanyaan terbuka untuk menggali perasaan anak tentang kecemasan di
rumah sakit.

F. RENCANA KEGIATAN TERAPI BERMAIN

No Waktu Kegiatan Bermain Kegiatan Peserta

Pembukaan :
Menjawab salam
- Leader membuka kegiatan
dengan mengucapkan salam
Mendengarkan
- Leader memperkenalkan nama
1 5 menit
mahasiswa
Memperhatikan
- Leader menjelaskan tujuan dari
permainan
Memperhatikan
- Kontrak waktu
Pelaksanaan :
- Leader dan Fasilitator untuk Berpindah posisi
mengatur posisi dengan satu bed leader
untuk kedua orang anak.
- Fasilitator membagikan kertas Menerima kertas dan
2 25 menit berpola karakter, batang kayu pensil warna
kecil dan lem
- Fasilitator mengajak dan Menjawab
memotivasi anak untuk
mengungkapkan gambar apa yang
ada pada kertas.
- Memulai menempel kertas Menempelkan pola
berpola yang telah digunting
dengan batang kayu kecil
- Apabila anak tidak mau aktif,
melibatkan orang tua /
pendamping anak untuk
membantu menempel
- Instruksikan anak
mengekspresikan perasaannya
selama di rumah sakit dan berikan
pertanyaan terbuka serta
memberikan masukan yang
sederhana agar anak merasa
tenang selama proses hospitalisasi
Evaluasi :
- Menanyakan kepada anak tentang
cara pembuatan wayang
3 10 menit Menjawab pertanyaan
- Menanyakan tentang perasaan
anak setelah diberi terapi bermain
mewarnai.
Terminasi :
- Leader menutup acara permainan Memperhatikan
4 5 menit dengan memberikan reard kepada menerima reward
seluruh pesserta Menjawab salam
- Salam penutup

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Jumlah leader 1 Orang, fasilitator 2 orang, dan 1 Observer
Leader : Hidhayati Arifiyani (P16188)
Tugasnya :
a. Membuka acara permainan
b. Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.
c. Mengarahkan permainan.
d. Memandu proses permainan.
Fasilitator :

Puji Putra Pratama (P16202) memfasilitasi :

1. An. R, umur 12 tahun, perempuan, dengan Thalasemia, keadaan umum baik,


kooperatif, tidak terpasang infus.
2. An. F, umur 11 tahun, perempuan, dengan thalasemia, keadaan umum baik, tidak
terpasang infus.

Roni Setyawan (P16043) memfasilitasi :

1. An. L, 4 tahun, laki – laki, dengan thalasemia, keadaan umum baik, tidak terpasang
infus.
2. An. A, umur 7 tahun, perempuan, dengan thalasemia, keadaan umum baik, tidak
terpasang infus.

Observer :

Nurul Azizah (P16201)

Tugasnya :

a. Mengawasi jalannya permainan


b. Mencatta proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan
c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain
d. Menyusun laporan dan menilai hasil permainan
e. Mendokumentasikan kegiatan bermain

H. SETTING TEMPAT
Hari / tanggal : Kamis, 24 Juli 2018
Waktu : 10.00 – 10.45 WIB
Tempat : di ruang rawat inap Melati II RSUD Dr. Moewardi Surakarta
MEJA

KETERANGAN :

LEADER

FASILITATOR

PESERTA

OBSERVER

I. KRITERIA EVALUASI

a) Evaluasi Struktur

 Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai

 Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan

 Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan

 Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain dilakukan 1
hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.

b) Evaluasi Proses

 Leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan



 Respon anak baik selama proses bermain berlangsung

 Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung

 Anak mau dan dapat mengekspresikan perasaan dengan baik didampingi oleh
fasilitator

 Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain

 Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan baik

 Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing


c) Evaluasi Hasil

 Kegiatan bermain dimulai tidak tepat pada waktu yang telah ditentukan

 Anak dapat melakukan pemilihan pola gambar sesuai dengan yang disukainya

 sebagian anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir

 Pasien / anak ikut berpartisipasi aktif dalam terapi bermain dan dapat
menyelesaikannya.
DAFTAR PUSTAKA

Imam, Saeful. 2008. Jelaskan Prosedur Medis Agar Anak Tidak Lagi Menangis, Diambil
pada tanggal 20 Juli 2018, Available : http ://www.tabloit-nakita.com

Nursalam. 2005. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika

Wong, Donna L.,2008., Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Ed.4. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai