Anda di halaman 1dari 21

HIRSCHSPRUNG

Kelompok 1
1. Adinda Ayu Khoirunisa P16002
2. Anisa Dwi Kurniawati P16005
3. Desta Aprilia Mekarsari P16012
4. Dewi Maya Sari P16014
5. Putri Perbowo Mukti P16039
6. Wildan Aulia Ahmad P16051
Definisi
Hirschsprung (megakolon atau aganglionik kongenital) adalah
anomali kongenital yang mengakibatkan obstruksi mekanik
karena ketidakadekuatan motilitas sebagian usus (Sodikin, 2011).

Hirschsprung atau Mega Colon adalah penyakit yang tidak


adanya sel – sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid
Colon. Dan ketidak adaan ini menimbulkan keabnormalan atau
tidak adanya peristaltik serta tidak adanya evakuasi usus spontan
(Betz, dkk : 2010).
Penyebab
Penyebab penyakit Hirschsprung belum diketehui (Sodikin, 2011). Kemungkinan
terdapat keterlibatan faktor genetik. Anak laki-laki lebih banyak terkena penyakit
Hirschsprung dibandingkan anak perempuan (4:1) (Sodikin, 2011).

Ada berbagai teori penyebab dari penyakit hirschsprung, dari berbagai penyebab
tersebut yang banyak dianut adalah teori karena kegagalan sel-sel krista neuralis untuk
bermigrasi ke dalam dinding suatu bagian saluran cerna bagian bawah termasuk kolon dan
rektum. Akibatnya tidak ada ganglion parasimpatis (aganglion) di daerah tersebut. sehingga
menyebabkan peristaltik usus menghilang sehingga profulsi feses dalam lumen terlambat
serta dapat menimbulkan terjadinya distensi dan penebalan dinding kolon di bagian
proksimal sehingga timbul gejala obstruktif usus akut, atau kronis tergantung panjang usus
yang mengalami aganglion.
Tanda dan Gejala
Tanda Gejala

Dibawah ini merupakan beberapa tanda Berdasarkan usia penderita gejala penyakit
hirschsprung (Kessman, 2008; Lakhsmi, Hirschsprung dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
2008)

1. Anemia dan tanda-tanda malnutrisi 1. Periode neonatus


2. Perut membuncit (abdomen distention) Ada trias gejala klinis yang sering dijumpai,
mungkin karena retensi kotoran. yakni pengeluaran mekonium yang
3. Terlihat gelombang peristaltic pada terlambat, muntah bilious (hijau) dan
dinding abdomen distensi abdomen. Muntah bilious (hijau) dan
4. Pemeriksaan rectal touche (colok dubur) distensi abdomen biasanya dapat berkurang
menunjukkan sfingter anal yang apabila mekonium dapat dikeluarkan segera.
padat/ketat, dan biasanya feses akan 2. Periode anak-anak
langsung menyemprot keluar dengan
bau feses dan gas yang busuk. Walaupun kebanyakan gejala akan muncul
5. Tanda-tanda edema, bercak-bercak pada bayi, namun ada beberapa kasus dimana
kemerahan khususnya di sekitar gejala-gejala tersebut tidak muncul hingga
umbilicus, punggung dan di sekitar usia kanak-kanak (Lakhsmi, 2008). Gejala
genitalia ditemukan bila telah terdapat yang biasanya timbul pada anak-anak yakni,
komplikasi peritonitis konstipasi kronis, gagal tumbuh, dan
malnutrisi.
Patofisiologi
Congenital aganglionic Mega Colon
menggambarkan adanya kerusakan primer dengan tidak
adanya sel ganglion pada dinding sub mukosa kolon
distal. Segmen aganglionic hampir selalu ada dalam
rectum dan bagian proksimal pada usus besar.
Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau
tidak adanya peristaltik dan tidak adanya evakuasi usus
spontan serta spinkter rectum tidak dapat berelaksasi
sehingga mencegah keluarnya feses secara normal yang
menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi
pada saluran cerna. Bagian proksimal sampai pada
bagian yang rusak pada Mega Colon. (Betz, dkk, 2010).
Pathway
Komplikasi
Adapun beberapa penyakit penyerta atau komplikasi
yang bisa ditimbulkan karena penyakit Hirschsprung
(Betz, 2010) :
1. Gawat pernapasan (akut)
2. Enterokolitis (akut)
3. Striktura ani (pasca bedah)
4. Inkontinensia (jangka panjang)
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan colok dubur
Pada pemeriksaan ini jari pemeriksa merasakan jepitan
karena lumen rektum yang sempit dan pada waktu
ditarik diikuti dengan keluarnya udara dan
mekonium(feses) yang menyemprot
2. Pemeriksaan lain
a. Foto polos abdomen tegak menunjukan usus yang
melebar atau terdapat gambaran obstruktif usus
rendah.
b. Pemeriksaan radiologi
c. Biopsi rektal yang dilakukan dibawah anastesi umum
d. Manometri anorektal. Uji dengan balon yang
ditempatkan dalam rektum dan dikembangkan.
HIRSCHSPRUNG
Kasus
Bayi S dibawa kerumah sakit Surakarta karena tidak
BAB semenjak lahir dan perut terlihat membesar dan
mengalami mengeras. Ibu mengatakan anaknya sudah
tidak BAB selama 3 hari dan tidak bisa mengeluarkan
fesesnya padahal seharusnya sudah BAB. Bayi S terlihat
gelisah , tidak rileks dan ibu mengatakan anaknya
sering menangis. Diagnosa medis An. S anak tersebut
mengalami hirschsprung disease.
Analisa Data
ANALISA DATA
No Hari/Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi Ttd
1 Minggu, 15 April 2018 DS: Konstipasi Penyakit $
08.00 • Ibu Pasien mengatakan anaknya tidak bisa Hirschsprung
BAB
• Ibu Pasien mengatakan anaknya tidak BAB
selama 5 hari
DO:
• Perut pasien tampak mebesar dan mengeras
• TTV
TD: 110/80 mmHg
RR: 20 x/menit
S: 36,5o
N: 110 x/menit
2 Minggu 15 April 2018 DS: Inkontinesia Penurunan umum $
08.00 • Ibu pasien mengatakan anaknya tidak bisa defekasi tonus otot
mengeluarkan feses
• Ibu pasien mengatakan seharusnya sudah
BAB
DO:
• Perut pasien tampak membesar dan distensi
• TTV
TD: 110/80 mmHg
RR: 20 x/menit
S: 36,5o
N: 110 x/menit
3 Minggu,15 April 2018 DS: Gangguan rasa Gejala terkait $
08.00 Ibu pasien mengatakan anaknya sering nyaman penyakit
menangis
DO:
• Pasien terlihat gelisah
• Pasien terlihat tidak rileks
DIAGNOSA
1. Konstipasi berhubungan dengan penyakit
hirschsprung (00011)
2. Inkontinesia defekasi berhubungan dengan
penurunan umum tonus otot (00014)
3. Gangguan rasa nyama berhubungan dengan gejala
terkait penyakit (00214)

PRIORITAS MASALAH
1. Konstipasi berhubungan dengan penyakit
hirschsprung (00011)
INTERVENSI
Hari/Tgl/Jam No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Dx
Minggu, 15 April 2018 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan • Manajemen Konstipasi (0450) $
08.00 selama 3 x 24 jam diharapkan konstipasi 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
dapat berkurang dengan kriteria hasil :
1. Pola eliminasi ditingkatkan ke tidak • Manajemen saluran Cerna (0430)
terganggu 1. Masukkan supositoria rektal
2. Kemudahan BAB ditingkatkan ke tidak 2. Ajarkan ibu pemberian obat
terganggu supositoria
3. Otot untuk mengeluarkan feses 3. Evaluasi inkontinesia fekal seperlunya
ditingkatkan ketidak terganggu 4. Kolaborasikan dengan dokter tindakan
pemberian obat
Minggu, 15 April 2018 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan • Latihan saluran cerna (04400 $
08.00 selama 3 x 24 jam diharapkan ikontinesia 1. Tentukan status BAB secara tertur
defekasi dapat berkurang dengan kriteria 2. Berikan supositoria dengan cara yang
hasil : tepat
1. Mempertahankan kontrol pengeluaran 3. Instruksikan keluarga mengenai
feses ditingkatkan kesering prinsip-prinsip saluran cerna
menunjukkan 4. Konsultasikan dengan dokter
2. Konstipasi ditingkatkan ketidak mengenai penggunaan supositoria
menunjukkan
Minggu, 15 April 2018 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan • Teknik menenangkan (5880) $
08.00 selama 3 x 24 jam diharapkan gangguan 1. Identifikasi orang-orang terdekat klien
rasa nyaman dapat berkurang dengan yang bisa membantu klien
kriteria hasil : 2. Peluk dan beri kenyamanan pada bayi
1. Inkontensi usus ditingkatkan ketidak 3. Goyangkan bayi dengan cara tepat
terganggu 4. Instrusikan keluarga bayi untuk
2. Konstipasi ditingkatkan ketidak menggunakan teknik menenangkan
terganggu bayi
IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/Jam No Implementasi Respon Ttd
Dx
Minggu,15 April 2018 1 1. Memonitor tanda dan gejala S: Ibu pasien mengatakan anaknya belum $
08.15 konstipasi BAB
O: Tampak perut membesar dan keras

1 2. Mengonsultasikan dengan dokter S: Dokter mengatakan bayi boleh diberi $


mengenai penggunaan supositoria obat
O: Tampak obat supositoria

2 3. Memberikan supositoria dengan cara S: Ibu pasien mengatakan anaknya belum $


yang tepat bisa BAB
O: Tampak masuk obat supositoria

2 4. Mengajarkan ibu pemberian obat S: Ibu pasien mengatakan bersedia $


supositoria diajarkan teknik pemberian obat
supositoria
O: Tampak bisa memberikan obat
supositoria
2 5. Menginstruksikan keluarga mengenai S: Keluarga pasien mengatakan lebih $
prinsip-prinsip saluran cerna mengetahui prinsip-prinsip saluran cerna
O: Keluarga pasien tampak mengerti

3 6. Mengidentifikasi orang-orang S: Ibu pasien mengatakan anaknya $


terdekat klien yang bisa membantu nyaman dengan ibunya
klien O: pasien terlihat nyaman dengan ibunya
Hari/Tgl/Jam No Implementasi Respon Ttd
Dx
1 7. Mengkolaborasikan pemberian obat S: Ibu pasien mengatakan anaknya $
belum bisa BAB
O: Tampak masuk obat

3 8. Memeluk dan memberi kenyamanan S: Ibu pasien mengatakan anaknya $


pada bayi sering menangis
O: Pasien terlihat gelisah dan menangis
saat dipeluk
3 9. Menggoyangkan bayi dengan cara S: Ibu pasien mengatakan anaknya $
tepat belum nyaman
O: Pasien terlihat masih menangis

3 10. Menginstrusikan keluarga bayi untuk S: Keluarga pasien mengatakan bisa $


menggunakan teknik menenangkan teknik menenangkan bayi
bayi O: Keluarga tampak bisa menenangkan
bayi
Senin, 16 April 2018 1 1. Memonitor tanda dan gejala S: Ibu pasien mengatakan anaknya $
14.30 konstipasi sudah bisa BAB sedikit
O: Tampak pembesaran perut
berkurang
2 2. Mengonsultasikan dengan dokter S: Dokter mengatakan bayi masih perlu $
mengenai penggunaan supositoria diberi obat supositoria
O: Tampak distensi berkurang

2 3. Memberikan supositoria dengan cara S: Ibu mengatakan anaknya sudah bisa $


yang tepat BAB
O: Tampak masuk obat supositoria
Hari/Tgl/Jam No Implementasi Respon Ttd
Dx
1 4. Mengkolaborasikan pemberian S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa $
obat BAB
O: Tampak masuk obat melalui selang infus

3 5. Meluk dan memberi kenyamanan S: Ibu pasien mengatakan anaknya mau $


pada bayi dipeluk
O: Pasien tampak nyaman

3 6. Menggoyangkan bayi dengan cara S: Ibu pasien mengatakan anaknya tidak $


tepat menangis lagi
O: Pasien tampak tidak gelisah dan menangis

3 7. Menginstrusikan keluarga bayi S: Keluarga pasien mengatakan menerapkan $


untuk menggunakan teknik teknik menenangkan bayi
menenangkan bayi O: Pasien tampak lebih tenang

Selasa 17 April 2018 1 1. Memonitor tanda dan gejala S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa $
08.30 konstipasi BAB
O: Tidak tampak pembesaran perut dan tidak
keras lagi

2 2. Mengonsultasikan dengan dokter S: Dokter mengatakan pemberian obat $


mengenai penggunaan supositoria bisa dihentikan
suppositoria O: Pasien tampak bisa BAB

1 3. Mengkolaborasikan pemberian S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa $


obat mengeluarkan feses
O: Tampak masuk obat melalui selang infus
Hari/Tgl/Jam No Implementasi Respon Ttd
Dx

3 4. Memeluk dan S: Ibu pasien mengatakan $


memberi anaknya sudah tidak
kenyamanan pada menangis
bayi dan masih gelisah
O: Pasien tampak tidak
gelisah dan menangis
3 5. Menggoyangkan bayi S: Ibu pasien mengatakan $
dengan cara tepat anaknya sudah tenang
O: Pasien terlihat nyaman
EVALUASI
Hari/tgl/jam No Dx Evaluasi Ttd
Minggu, 15 Aptil 2018 1 S: Ibu pasien mengatakan anaknya tidak bisa BAB $
14.00 O: Perut pasien tampak membesar dan keras
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
2. Kolaborasikan dengan dokter tindakan pemberian obat

2 S: Ibu pasien mengatakan anaknya belum bisa BAB $


O: Tampak masih dibero obat supositoria
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan supositoria
2. Berikan supositoria dengan cara yang tepat
3. Instruksikan keluarga mengenai prinsip-prinsip saluran cerna

3 S: Ibu pasien mengatakan anaknya sering menangis dan gelisah $


O: Pasien tampak tidak nyaman
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Peluk dan beri kenyamanan pada bayi
2. Goyangkan bayi dengan cara tepat
3. Instrusikan keluarga bayi untuk menggunakan teknik menenangkan bayi
Senin, 16 April 2018 1 S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa BAB $
21.00 O: perut yang membesar dan mengeras berkurang
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
2. Kolaborasikan dengan dokter tindakan pemberian obat

2 S: Ibu pasien mengatakan anaknya bisa mengeluarkan feses $


O: Tampak distensi berkurang
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan supositoria
2. Berikan supositoria dengan cara yang tepat
Hari/tgl/jam No Dx Evaluasi Ttd

3 S: Ibu pasien mengatakan anaknya tidak menangis lagi tetapi masih gelisah $
O: Pasien tampak lebih tenang
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Peluk dan beri kenyamanan pada bayi
2. Goyangkan bayi dengan cara tepat
3. Instrusikan keluarga bayi untuk menggunakan teknik menenangkan bayi

Selasa, 17 April 2018 1 S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa BAB $
14.00 O: Perut sudah tidak membesar dan keras
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

2 S: Ibu Pasien mengatakan anaknya sudah bisa mengeluarkan feses $


O: Pasien tampak bisa BAB
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak menangis dan gelisah lagi
3 O: Pasien terlihat nyaman $
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai