Oleh:
Ari Pebru Nurlaily, S.Kep., Ns, M.Kep
NIK.201788166
Menyetujui
Ka.LPPM
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas
(fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya). Saat ini, Indonesia mengalami
masalah gizi ganda, bukan hanya masalah kekurangan gizi yang dihadapi
Indonesia, kelebihan gizi pun kini menjadi momok yang tengah diperangi
pemerintah. Sebab, keduanya dapat berakibat buruk terhadap kesehatan dan
kualitas hidup manusia.
Beberapa balita di Desa Rejosari mengalami kekurangan gizi maupun
kelebihan gizi karena masih minimnya pengetahuan tentang gizi seimbang
bagi balita. Maka diperlukan adanya pendidikan kesehatan lebih lanjut untuk
memperbaiki gizi balita didaerah tersebut. Selain melalui pendidikan
kesehatan perbaikan gizi balita juga dapat dilakukan dengan pijat bayi.
Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan
setiap orang tua. Masa awal setelah kelahiran dan yang merupakan masa emas
dalam pemberian tindakan guna mendukung tumbuh kembang anak adalah
masa bayi. Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis
pertumbuhan dan perkembangan. Stimulasi dalam masa bayi sangat
membantu dalam mencapai pertumbuhan yang optimal. Pijat bayi merupakan
salah satu stimulasi yang terbaik dalam mengoptimalkan pertumbuhan bayi.
Pemijatan pada bayi akan merangsang nervus vagus, dimana saraf ini
akan meningkatkan peristaltik usus sehingga pengosongan lambung
meningkat dengan demikian akan merangsang nafsu makan bayi untuk makan
lebih lahap dalam jumlah yang cukup. Selain itu nervus vagus juga dapat
memacu produksi enzim pencernaan sehingga penyerapan makanan
maksimal. Disisi lain pijat juga dapat memperlancar peredaran darah dan
meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat badan bayi akan
meningkat.
Ibu adalah orang tua paling dekat dengan bayi, dimana pijatan ibu
kepada bayinya adalah sapuan lembut pengikat jalinan kasih sayang. Kulit ibu
adalah kulit yang paling awal dikenali oleh bayi. Sentuhan dan pijatan yang
diberikan ibu adalah bentuk komunikasi yang dapat membangun kedekatan
ibu dengan bayi dengan menggabungkan kontak mata, senyuman, ekspresi
wajah. Jika stimulasi sering diberikan, maka hubungan kasih sayang ibu dan
bayi secara timbal balik akan semakin kuat.
Pijat bayi adalah gerakan usapan lambat dan lembut pada seluruh
tubuh bayi yang dimulai dari kaki, perut, dada, wajah, tangan dan punggung
bayi. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk rangsang raba. Rangsang raba
adalah yang paling penting dalam perkembangan. Sensasi sentuhan
merupakan sensori yang paling berkembang saat lahir. Pijat bayi merupakan
salah satu cara yang menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan dan
perasaan gelisah terutama pada bayi. Pijatan lembut akan membantu
mengendurkan otot-ototnya sehingga bayi menjadi tenang dan tidurnya
nyenyak. Sentuhan lembut pada bayi merupakan sarana ikatan yang indah
antara bayi dan orang tuanya.
Masih banyak ibu-ibu yang enggan untuk melakukan pemijatan secara
rutin kepada bayinya apalagi diawal kelahirannya. Hal tersebut karena adanya
perasaan takut salah memijat bayinya, badan bayi yang masih lemah serta
tidak tahu bagaimana teknik memijat yang benar.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat
dilihat bahwa ibu-ibu membutuhkan pengetahuan tentang gizi yang baik bagi
balitanya dan aplikasi pijat bayi pada anak, sehingga dapat meningkatkan
kesehatan pada anak-anak di masa pertumbuhan dan perkembanganya
terutama masyarakat di daerah kartasura
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diselenggarakan acara pendidikan kesehatan tentang Gizi
balita dan pijat bayi, diharapkan ibu balita di Posyandu Sakura Desa
Rejosari dapat meningkatkan status gizi balita dan meningkatkan
pengetahuan tentang pijat bayi
2. Tujuan Khusus
a. Ibu balita dapat lebih memahami pentingnya gizi yang baik untuk
balitanya.
b. Ibu balita dapat lebih memahami menu makan harian untuk anak.
c. Ibu balita dapat menjelaskan hubungan pijat bayi terhadap gizi balita.
d. ibu-ibu dapat mengaplikasikasikan langsung kepada ankanya dalam
kehidupan sehari-hari
D. Manfaat
1. Bagi Ibu
Memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik bagi balitanya beserta
contoh menu harian untuk balita dan sekaligus aplikasi tentang pijat bayi
sehingga mutu kesehatan anak pada masa tumbuh kembang dapat
meningkat
2. Bagi Posyandu
Posyandu menyadari sebagai tempat pelayanan terdekat untuk memantau
perkembangan bayi sampai balita sehingga kesehatan anak dapat dipantau
secara significan
BAB II
TARGET DAN LUARAN KEGIATAN
A. Target
Yang menjadi target/sasaran pada pendidikan kesehatan gizi balita dan pijat
bayi ditujukan kepada balita dan ibu balita Posyandu Sakura desa Rejosari
B. Luaran Kegiatan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan ini
adalah:
1. Ibu-ibu dapat lebih memahami tentang pentingnya gizi yang baik bagi
balitanya beserta contoh menu harian untuk balita dan sekaligus aplikasi
tentang pijat bagi anaknya sehingga kesehatan anak dapat meningkat,
berat badan meningkat dan pertubuhan dan perkembanganya bagus
2. Ibu-ibu dapat mengaplikasikan langsung kepada anaknya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga ikatan antara ibu dan anak dapat terbina
sehingga mampu meningkatkan system imun anak dan anak mampu
tumbuh dan berkembang dengan baik.
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
BAB IV
KELAYAKAN
A. Anggaran Biaya
Judul : Upaya Peningkatan Gizi Balita Melalui Pendidikan Kesehatan
Dan Pijat Bayi Di Posyandu Sakura Desa Rejosari
Ketua : Ari Pebru Nurlaily, S.Kep., Ns, M.Kep
B. Jadwal Kegiatan
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pendidikan kesehatan
gizi yang baik bagi balita dan demonstrasi pijat bayi berjalan dengan baik.
Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan lancar diikuti 15 balita di
Posyandu Sakura desa Rejosari. Dengan metode ceramah melalui penjelasan
tentang kesehatan gizi yang baik bagi balita serta menggunakan metode
demonstrasi dengan memperagakan dan mempraktikan pijat bayi yang
dilakukan oleh ibu balita. Peserta yang mengikuti terlihat antusias dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
B. Pembahasan
BAB VI
B. Saran
Dengan diadakannya pengabdian masyarakat mengenai
pendidikan kesehatan gizi yang baik bagi balita diharapkan ibu balita lebih
memperhatikan gizi yang diberikan kepada anaknya. Dan dengan diadakan
demonstrasi tentang pijat bayi diharapkan ibu mau menerapkan pijat bayi
dengan benar kepada anaknya.
A. Analisa Situasi
2. Ruangan
a. Ukuran ruang/kelas : 10 x 10
b. Keadaan penerangan dan ventilasi : Cukup baik
c. Prasarana yang tersedia : Cukup memadahi
B. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan mendapatkan penjelasan tentang
gizi yang baik bagi balita, peserta diharapkan memahami gizi yang baik bagi
balita
9. Peserta dapat menjelaskan cara menangani gizi yang kurang pada balita
D. Materi
E. Metode
Diskusi/Tanya jawab
F. Media
1. Power Point
2. Leaflet
3. Demonstrasi
G. Struktur
Ketua : Ari Pebru Nurlaily, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Sekretaris : 1. Putri Perbowo Mukti
2. Desta Aprilia Mekarsari
3. Anisa Dwi Kurniawati
Bendahara : 1. Anisa Dwi Kurniawati
2. Kirana Mentari P
Moderator : 1. Eva Untari
2. Indri Supriyani
Presentator : 1. Ari Pebru Nurlaily, S.Kep.,Ns.,M.Kep
2. Elmin Ayu Suljafa
3. Rysken Prima H
Operator : Aziz Muhammad Yogi
Seksi Perlengkapan : 1. Reyvaldi David S.D
2. Sonia Aisyah P
3. Fandi Rahmadani
H. Denah
I. Kegiatan Pendidikan kesehatan
No WAKTU KEGIATAN PENDIDIKAN KEGIATAN PESERTA
KESEHATAN
1 3 Menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
pendidikan kesehatan
- Menyebut materi yang akan - Memperhatikan
diberikan
2 15 Menit Pelaksanaan :
Pengertian Status Gizi - Memperhatikan
Tujuan Gizi Pada Balita - Memperhatikan
Klasifikasi Satus Gizi Pada - Memperhatikan
Balita - Memperhatikan
Prinsip Gizi Seimbang - Memperhatikan
Pemberian Makanan Gizi Balita
(contoh menu harian) - Memperhatikan
Cara Mengolah Makanan Agar
Tetap Sehat Dan Bergizi - Memperhatikan
Dampak Kekurangan Gizi Pada
Balita - Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang
Cara Menangani Gizi Yang
diajukan
Kurang Pada Balita
3 10 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan
4 2 Menit Terminasi :
- Mengucapkan terimakasih atas - Mendengarkan
peran peserta
- Mengucapkan salam penutup - Menjawab salam
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat pendidikan kesehatan
b. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan di Posyandu Sakura
c. Pengkoordinasian penyelenggara dilakukan setelah peserta
pendidikan kesehatan selesai
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
b. Peserta mengikuti jalannya pendidikan kesehatan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
d. Peserta dapat menerapkan menu gizi yang baik bagi anaknya.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui pengertian status gizi
b. Peserta mengetahui tujuan gizi pada balita
c. Peserta mengetahui klasifikasi satus gizi pada balita
d. Peserta mengetahui prinsip gizi seimbang
e. Peserta mengetahui pemberian makanan gizi balita (contoh
menu harian)
f. Peserta mengetahui cara mengolah makanan agar tetap sehat dan
bergizi
g. Peserta mengetahui dampak kekurangan gizi pada balita
h. Peserta mengetahui cara menangani gizi yang kurang pada
balita
MATERI
PIJAT BAYI
A. Analisa Situasi
1. Jumlah Peserta : 14 mahasiswa
2. Ruangan
a. Ukuran ruang/kelas : 10 x 10
b. Keadaan penerangan dan ventilasi : Cukup baik
c. Prasarana yang tersedia : Cukup memadahi
B. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan mendapatkan penjelasan tentang
pijat bayi, peserta diharapkan memahami kegunaan pijat bayi.
C. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, peserta diharapkan mampu:
D. Materi
Pengertian pijat bayi
Manfaat Pijat bayi
Tujuan pemijatan bayi
Waktu yang dianjurkan untuk memijat bayi
Persiapan memijat
Hal yang harus dilakukan selama pemijatan
Hal-hal yang harus dihindari selama pelaksanaan pemijatan
Usia yang di anjurkan dalam pemijatan bayi
Teknik Pijat Bayi
E. Metode
1. Diskusi/Tanya jawab
2. Demonstrasi
F. Media
4. Power Point
5. Leaflet
6. Demonstrasi
G. Struktur
Ketua : Ari Pebru Nurlaily, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Sekretaris : 1. Putri Perbowo Mukti
2. Desta Aprilia Mekarsari
3. Anisa Dwi Kurniawati
Bendahara : 1. Anisa Dwi Kurniawati
2. Kirana Mentari P
Moderator : 1. Eva Untari
2. Indri Supriyani
Presentator : 1. Ari Pebru Nurlaily, S.Kep.,Ns.,M.Kep
2. Elmin Ayu Suljafa
3. Rysken Prima H
Operator : Aziz Muhammad Yogi
Seksi Perlengkapan : 1. Reyvaldi David S.D
2. Sonia Aisyah P
2. Fandi Rahmadani
H. Denah
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat pendidikan kesehatan
b. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan di Posyandu Sakura
c. Pengkoordinasian penyelenggara dilakukan setelah peserta
pendidikan kesehatan selesai
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
b. Peserta mengikuti jalannya pendidikan kesehatan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
d. Peserta dapat mengaplikasikan pijat bayi dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Evaluasi Hasil
a. Pengertian pijat bayi
b. Manfaat Pijat bayi
c. Tujuan pemijatan bayi
d. Waktu yang dianjurkan untuk memijat bayi
e. Persiapan memijat
f. Hal yang harus dilakukan selama pemijatan
g. Hal-hal yang harus dihindari selama pelaksanaan pemijatan
h. Usia yang di anjurkan dalam pemijatan bayi
i. Teknik Pijat Bayi