Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN HASIL

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UPAYA PENINGKATAN GIZI BALITA MELALUI


PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PIJAT BAYI DI POSYANDU
SAKURA DESA REJOSARI

Oleh:
Ari Pebru Nurlaily, S.Kep., Ns, M.Kep
NIK.201788166

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017/2018
HALAMAN PENGESAHAN
1 Judul : Upaya Peningkatan Gizi Balita Melalui
Pendidikan Kesehatan Dan Pijat Bayi
Di Posyandu Sakura Desa Rejosari
2 Bidang : Kesehatan
3 Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ari Pebru Nurlaily, S.Kep., Ns, M.Kep
b. Gelar Akademik : S2
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pangkat/Golongan : III B
e. Jabatan : Dosen Prodi D3 Keperawatan
f. Alamat Kantor : Jl. Jaya Wijaya No. 11, Kadipiro,
Mojosongo, Surakarta
4 Jumlah Anggota Tim (Staf : -
Pengajar)
a. Nama Lengkap : -
b. Gelar Akademik : -
c. Mahasiswa Yang Terlibat : 14 Orang
5 Lokasi Kegiatan : Posyandu Sakura Desa Rejosari
6 Jangka waktu kegiatan : 3 bulan
7 Biaya Program : Rp 1.000.000,-
8 Tahun Program : 2017

Surakarta, 16 Oktober 2017


Mengetahui :
Ketua Prodi D3 Keperawatan Ketua
Pelaksana
STIKes Kusuma Husada

(Meri Oktariani,S.Kep.,Ns.,M.Kep) (Ari Pebru N, S.Kep., Ns, M.Kep)

Menyetujui

Ka.LPPM

(Dra.Agnes Sri Harti, M.Si)


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb,


Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapa menyelesaikan
proposal pengabdian masyarakat ini dengan judul “Upaya Peningkatan Gizi Balita
Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Pijat Bayi Di Posyandu Sakura Desa
Rejosari”
Dalam pembuatan proposal pengabdian masyarakat ini, hambatan yang
dialami penulis dapat terselesaikan karena bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya pada:
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,.Kep selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi D3
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta .
4. Segenap Dosen dan teman-teman yang telah membantu terlaksananya
kegiatan masyarakat ini.
5. Mahasiswa yang membantu pelaksanaan pengabdian masyarakat ini
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik yang telah dilakukan mendapat imbalan yang sebaik
baiknya dari Allah SWT.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka dengan ini penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun untuk perbaikkan dikemudian hari.
Wassalamu’alaikum. Wr. W
Surakarta, 10 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. 1


HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ 2
KATA PENGANTAR.................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................... 5
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 7
B. Perumusan Masalah...................................................................... 8
C. Tujuan Kegiatan...........................................................................
8
D. Manfaat Kegiatan.........................................................................
9
BAB II. TARGET DAN LUARAN KEGIATAN......................................... 10
BAB III. METODOLOGI PELAKSANAAN
A. Lokasi dan Waktu Kegiatan......................................................... 11
B. Metode, Alat dan Bahan..............................................................
11
C. Tahapan Kegiatan.......................................................................
11
BAB IV. KELAYAKAN
A. Kualifikasi Tim Pelaksana........................................................... 14
B. Susunan Organisasi dan Uraian Tugas........................................
14
BAB V. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya........................................................................... 16
B. Jadwal Kegiatan..........................................................................
17
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil..........................................................................................
B. Pembahasan...............................................................................
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas
(fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya). Saat ini, Indonesia mengalami
masalah gizi ganda, bukan hanya masalah kekurangan gizi yang dihadapi
Indonesia, kelebihan gizi pun kini menjadi momok yang tengah diperangi
pemerintah. Sebab, keduanya dapat berakibat buruk terhadap kesehatan dan
kualitas hidup manusia.
Beberapa balita di Desa Rejosari mengalami kekurangan gizi maupun
kelebihan gizi karena masih minimnya pengetahuan tentang gizi seimbang
bagi balita. Maka diperlukan adanya pendidikan kesehatan lebih lanjut untuk
memperbaiki gizi balita didaerah tersebut. Selain melalui pendidikan
kesehatan perbaikan gizi balita juga dapat dilakukan dengan pijat bayi.
Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan
setiap orang tua. Masa awal setelah kelahiran dan yang merupakan masa emas
dalam pemberian tindakan guna mendukung tumbuh kembang anak adalah
masa bayi. Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis
pertumbuhan dan perkembangan. Stimulasi dalam masa bayi sangat
membantu dalam mencapai pertumbuhan yang optimal. Pijat bayi merupakan
salah satu stimulasi yang terbaik dalam mengoptimalkan pertumbuhan bayi.
Pemijatan pada bayi akan merangsang nervus vagus, dimana saraf ini
akan meningkatkan peristaltik usus sehingga pengosongan lambung
meningkat dengan demikian akan merangsang nafsu makan bayi untuk makan
lebih lahap dalam jumlah yang cukup. Selain itu nervus vagus juga dapat
memacu produksi enzim pencernaan sehingga penyerapan makanan
maksimal. Disisi lain pijat juga dapat memperlancar peredaran darah dan
meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat badan bayi akan
meningkat.
Ibu adalah orang tua paling dekat dengan bayi, dimana pijatan ibu
kepada bayinya adalah sapuan lembut pengikat jalinan kasih sayang. Kulit ibu
adalah kulit yang paling awal dikenali oleh bayi. Sentuhan dan pijatan yang
diberikan ibu adalah bentuk komunikasi yang dapat membangun kedekatan
ibu dengan bayi dengan menggabungkan kontak mata, senyuman, ekspresi
wajah. Jika stimulasi sering diberikan, maka hubungan kasih sayang ibu dan
bayi secara timbal balik akan semakin kuat.
Pijat bayi adalah gerakan usapan lambat dan lembut pada seluruh
tubuh bayi yang dimulai dari kaki, perut, dada, wajah, tangan dan punggung
bayi. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk rangsang raba. Rangsang raba
adalah yang paling penting dalam perkembangan. Sensasi sentuhan
merupakan sensori yang paling berkembang saat lahir. Pijat bayi merupakan
salah satu cara yang menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan dan
perasaan gelisah terutama pada bayi. Pijatan lembut akan membantu
mengendurkan otot-ototnya sehingga bayi menjadi tenang dan tidurnya
nyenyak. Sentuhan lembut pada bayi merupakan sarana ikatan yang indah
antara bayi dan orang tuanya.
Masih banyak ibu-ibu yang enggan untuk melakukan pemijatan secara
rutin kepada bayinya apalagi diawal kelahirannya. Hal tersebut karena adanya
perasaan takut salah memijat bayinya, badan bayi yang masih lemah serta
tidak tahu bagaimana teknik memijat yang benar.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat
dilihat bahwa ibu-ibu membutuhkan pengetahuan tentang gizi yang baik bagi
balitanya dan aplikasi pijat bayi pada anak, sehingga dapat meningkatkan
kesehatan pada anak-anak di masa pertumbuhan dan perkembanganya
terutama masyarakat di daerah kartasura

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diselenggarakan acara pendidikan kesehatan tentang Gizi
balita dan pijat bayi, diharapkan ibu balita di Posyandu Sakura Desa
Rejosari dapat meningkatkan status gizi balita dan meningkatkan
pengetahuan tentang pijat bayi

2. Tujuan Khusus
a. Ibu balita dapat lebih memahami pentingnya gizi yang baik untuk
balitanya.
b. Ibu balita dapat lebih memahami menu makan harian untuk anak.
c. Ibu balita dapat menjelaskan hubungan pijat bayi terhadap gizi balita.
d. ibu-ibu dapat mengaplikasikasikan langsung kepada ankanya dalam
kehidupan sehari-hari

D. Manfaat
1. Bagi Ibu
Memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik bagi balitanya beserta
contoh menu harian untuk balita dan sekaligus aplikasi tentang pijat bayi
sehingga mutu kesehatan anak pada masa tumbuh kembang dapat
meningkat
2. Bagi Posyandu
Posyandu menyadari sebagai tempat pelayanan terdekat untuk memantau
perkembangan bayi sampai balita sehingga kesehatan anak dapat dipantau
secara significan

BAB II
TARGET DAN LUARAN KEGIATAN

A. Target
Yang menjadi target/sasaran pada pendidikan kesehatan gizi balita dan pijat
bayi ditujukan kepada balita dan ibu balita Posyandu Sakura desa Rejosari
B. Luaran Kegiatan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan ini
adalah:
1. Ibu-ibu dapat lebih memahami tentang pentingnya gizi yang baik bagi
balitanya beserta contoh menu harian untuk balita dan sekaligus aplikasi
tentang pijat bagi anaknya sehingga kesehatan anak dapat meningkat,
berat badan meningkat dan pertubuhan dan perkembanganya bagus
2. Ibu-ibu dapat mengaplikasikan langsung kepada anaknya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga ikatan antara ibu dan anak dapat terbina
sehingga mampu meningkatkan system imun anak dan anak mampu
tumbuh dan berkembang dengan baik.

BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN

A. Lokasi dan Waktu Kegiatan


Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pendidikan kesehatan gizi
yang baik bagi balita dan demonstrasi pijat bayi akan dilaksanakan pada
bulan Oktober 2017 sampai dengan bulan Januari 2018.
B. Metode, Alat dan Bahan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan tentang terapi pijat bayi
di Posyandu Sakura Desa Rejosari ini adalah :
1. Metode Pembelajaran
a. Cermah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan
penekanan tentang gizi yang baik bagi balita dan demonstrasi pijat
bayi.
b. Demonstrasi
Metode ini dilakukan sebagai pelengkap dari metode yang pertama
dimana untuk menujang dari metode yang pertama sehingga apa
yang di ceramahkan dapat di aplikasikan didalam kehidupan sehari-
hari
c. Diskusi/Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya pendidikan
kesehatan atau pada saat diakhiri pendidikan kesehatan yang
memungkinkan para ibu yang mendampingi anaknya di posyandu
sakura mengemukakan hal-hal yang belum dimengerti.
2. Alat dan Bahan
a. LCD
b. Leaflet
c. Panthom bayi
d. Baby Oil
e. Perlak
f. Screen proyektor
g. Proyektor
h. Microfon
i. Laptop
j. Olor
k. Sound system
l. Pointer
C. Tahapan Kegiatan
1. Pertemuan dengan Kepala Kelurahan Plesungan, bidan, dan kader-
kader posyandu sakura dengan perwakilan Program Studi D3
Keperawatan STIKes Kusuma Husada dilakukan pada tanggal 28
September 2017 Jam 08.00-12.00 WIB bertempat di Balai Kelurahan
Plesungan. Pertemuan difokuskan pada masalah kesehatan balita.
2. Persiapan alat dan materi
Persiapan alat peraga dan materi pendidikan kesehatan akan dilakukan
pada tanggal 7-8 November 2016 bertempat di Program Studi D3
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Dalam tahap ini
koordinator beserta anggota tim menyusun satuan acara pendidikan
kesehatan, leaflet, serta materi pendidikan kesehatan tentang gosok
gigi pada anak usia sekolah, serta mempersiapkan alat-alat yang
diperlukan saat pendidikan kesehatan.
3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa pendidikan kesehatan
maupun pengajaran tentang cara pijat bayi yang akan dilaksanakan
pada tahap I (Pendidikan Kesehatan Gizi Baik Bagi Balita), dan tahap
II (Demonstrasi Pijat Bayi) tanggal 15 Desember 2017 jam 09.00-
113.00 WIB. kegiatan diawali dari pengarahan dari koordianator
pendidikan kesehatan kepada anggota tim. kegiatan.

4. Monitoring dan evaluasi


Setelah dilakukan proses pengajaran dan pendidikan kesehatan
tentang gizi baik bagi balita dan demonstrasi pijat bayi maka akan
dilakukan monitoring dan evaluasi berupa kunjungan ulang pada ibu
yang memiliki balita yang mendapatkan pengetahuan bagaimana gizi
yang baik bagi balita dan demonstrasi pijat bayi , pada program
pengabdianmasyarakat.

BAB IV
KELAYAKAN

A. Kualifikasi Tim Pelaksana


1. Ketua
1 Nama Lengkap Ari Pebru Nurlaily, S.Kep., Ns, M.Ke
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional -
4 Program Studi D3 Keperawatan
5 Alokasi Waktu Kegiatan 50 jam

2. Mahasiswa yang dilibatkan


1 Nama Lengkap Anisa Dwi Kurniawati
Aziz Muhammad Yogi
Desta Aprilia Mekarsari
Dwi Wahyuningsih
Elmin Ayu Suljafa
Fandi Rahma Dani
Ida Rahmawati
Laras Wati
Miana Ikasari
Niken Siti Nurjanah
Putri Perbowo Mukti
Reyvaldy David S.D
Rysken Prima H
Sonia Aisyah P
2 Program Studi D3 Keperawatan
3 Alokasi Waktu Kegiatan 50 jam

B. Susunan organisasi dan uraian tugas


No Nama / NIDN Alokasi Waktu (jam) Uraian Tugas
1. Ari Pebru Nurlaily, 50 a. Koordinasi pelaksanaan
S.Kep., Ns, M.Ke kegiatan
b. Pendidikan kesehatan
c. Demonstrasi pijat bayi
d. Penyusunan laporan

2. Anisa Dwi Kurniawati 50 a. Survei lahan


Aziz Muhammad Yogi b. Pengumpulan data
Desta Aprilia Mekarsari c. Persiapan alat dan materi
Dwi Wahyuningsih d. Fasilitator pendidikan
Elmin Ayu Suljafa kesehatan
Fandi Rahma Dani e. Monitoring/Evaluasi
Ida Rahmawati kegiatan
Laras Wati
Miana Ikasari
Niken Siti Nurjanah
Putri Perbowo Mukti
Reyvaldy David S.D
Rysken Prima H
Sonia Aisyah P
BAB V

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya
Judul : Upaya Peningkatan Gizi Balita Melalui Pendidikan Kesehatan
Dan Pijat Bayi Di Posyandu Sakura Desa Rejosari
Ketua : Ari Pebru Nurlaily, S.Kep., Ns, M.Kep

Rincian penggunaan dana


1. Bahan Habis Pakai
No Uraian Volume Satuan Biaya Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Leaflet 20 lembar Rp 2.000 Rp 40.000
2 Baby oil 7 botol Rp 7.100 Rp 49.700
3 Konsumsi 15 cup Rp 5.000 Rp 75.000
(contoh menu
makanan
bergizi)
Jumlah Rp 164.700

2. Lain-lain(Kegiatan seminar dan Pembuatan laporan)


No Uraian Volume Satuan Biaya Satuan(Rp) Jumlah (Rp)
1 Pembuatan 1 bendel Rp 11.500 Rp 11.500
proposal
2 Vandel 1 buah Rp 35.000 Rp 35.000
Jumlah Rp 46.500

Justifikasi biaya kegiatan

No Jenis Kegiatan Pengeluaran


1 Bahan habis pakai Rp 164.700
2 Lain-lain (kegiatan seminar pembuatan laporan ) Rp 46.500
Jumlah Rp 211.200

B. Jadwal Kegiatan

N JENIS BULAN DALAM TAHUN 2007/2008


O KEGIATAN Oktober November desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap persiapan
a.Survei lapangan
b.Pengumpulan
data
c.Persiapan
peralatan
d. Persiapan
Tempat
e. Pengecekan
ulang persiapan
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pembinaan
b. evaluasi hasil
3 Tahap Akhir
a. Penulisan
laporan
b. Penilaian hasil
kegiatan

BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pendidikan kesehatan
gizi yang baik bagi balita dan demonstrasi pijat bayi berjalan dengan baik.
Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan lancar diikuti 15 balita di
Posyandu Sakura desa Rejosari. Dengan metode ceramah melalui penjelasan
tentang kesehatan gizi yang baik bagi balita serta menggunakan metode
demonstrasi dengan memperagakan dan mempraktikan pijat bayi yang
dilakukan oleh ibu balita. Peserta yang mengikuti terlihat antusias dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

B. Pembahasan

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Dengan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat mengenai
pendidikan kesehatan gizi yang baik bagi balita dan demonstrasi pijat bayi ibu
balita lebih mengetahui tentang gizi yang baik bagi balita dan mengetahui
status gizi balita dan lebih memahami menu harian yang baik untuk anak. Ibu
balita mengetahui tentang pijat bayi dan dapat mengaplikasikan kepada
anaknya.

B. Saran
Dengan diadakannya pengabdian masyarakat mengenai
pendidikan kesehatan gizi yang baik bagi balita diharapkan ibu balita lebih
memperhatikan gizi yang diberikan kepada anaknya. Dan dengan diadakan
demonstrasi tentang pijat bayi diharapkan ibu mau menerapkan pijat bayi
dengan benar kepada anaknya.

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

GIZI YANG BAIK BAGI BALITA

Topik Gizi Yang Baik Bagi Balita


Sub Pokok 1. Pengertian Status Gizi
Bahasan 2. Tujuan Gizi Pada Balita
3. Klasifikasi Satus Gizi Pada Balita
4. Prinsip Gizi Seimbang
5. Pemberian Makanan Gizi Balita (contoh menu harian)
6. Cara Mengolah Makanan Agar Tetap Sehat Dan Bergizi
7. Dampak Kekurangan Gizi Pada Balita
8. Cara Menangani Gizi Yang Kurang Pada Balita
Sasaran yaitu ibu-ibu di daerah Rejosari yang mengunjugi Posyandu
Sakura yang terletak di desa Rejosari
Tempat Posyandu Sakura
Waktu 45 menit

A. Analisa Situasi

1. Jumlah Peserta : 14 mahasiswa

2. Ruangan

a. Ukuran ruang/kelas : 10 x 10
b. Keadaan penerangan dan ventilasi : Cukup baik
c. Prasarana yang tersedia : Cukup memadahi
B. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan mendapatkan penjelasan tentang
gizi yang baik bagi balita, peserta diharapkan memahami gizi yang baik bagi
balita

C. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, peserta diharapkan mampu:

1. Peserta dapat menjelaskan pengertian status gizi

2. Peserta dapat menjelaskan tujuan gizi pada balita

3. Peserta dapat menjelaskan klasifikasi satus gizi pada balita

4. Peserta dapat menjelaskan prinsip gizi seimbang

5. Peserta dapat menjelaskan pemberian makanan gizi balita (contoh menu


harian
6. Peserta dapat menjelaskan cara mengolah makanan agar tetap sehat dan
bergizi

7. Peserta dapat menjelaskan dampak kekurangan gizi pada balita

8. Peserta dapat menjelaskan dampak kekurangan gizi pada balita

9. Peserta dapat menjelaskan cara menangani gizi yang kurang pada balita

D. Materi

1. Pengertian Status Gizi


2. Tujuan Gizi Pada Balita
3. Klasifikasi Satus Gizi Pada Balita
4. Prinsip Gizi Seimbang
5. Pemberian Makanan Gizi Balita (contoh menu harian)
6. Cara Mengolah Makanan Agar Tetap Sehat Dan Bergizi
7. Dampak Kekurangan Gizi Pada Balita
8. Cara Menangani Gizi Yang Kurang Pada Balita

E. Metode

Diskusi/Tanya jawab

F. Media

1. Power Point

2. Leaflet

3. Demonstrasi

G. Struktur
Ketua : Ari Pebru Nurlaily, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Sekretaris : 1. Putri Perbowo Mukti
2. Desta Aprilia Mekarsari
3. Anisa Dwi Kurniawati
Bendahara : 1. Anisa Dwi Kurniawati
2. Kirana Mentari P
Moderator : 1. Eva Untari
2. Indri Supriyani
Presentator : 1. Ari Pebru Nurlaily, S.Kep.,Ns.,M.Kep
2. Elmin Ayu Suljafa
3. Rysken Prima H
Operator : Aziz Muhammad Yogi
Seksi Perlengkapan : 1. Reyvaldi David S.D
2. Sonia Aisyah P

Seksi Konsumsi : 1. Dwi Wahyuningsih

2. Niken Siti Nurjanah

Seksi Dokumentasi : 1. Laras Wati

3. Fandi Rahmadani

H. Denah
I. Kegiatan Pendidikan kesehatan
No WAKTU KEGIATAN PENDIDIKAN KEGIATAN PESERTA
KESEHATAN
1 3 Menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
pendidikan kesehatan
- Menyebut materi yang akan - Memperhatikan
diberikan
2 15 Menit Pelaksanaan :
 Pengertian Status Gizi - Memperhatikan
 Tujuan Gizi Pada Balita - Memperhatikan
 Klasifikasi Satus Gizi Pada - Memperhatikan
Balita - Memperhatikan
 Prinsip Gizi Seimbang - Memperhatikan
 Pemberian Makanan Gizi Balita
(contoh menu harian) - Memperhatikan
 Cara Mengolah Makanan Agar
Tetap Sehat Dan Bergizi - Memperhatikan
 Dampak Kekurangan Gizi Pada
Balita - Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang
 Cara Menangani Gizi Yang
diajukan
Kurang Pada Balita

3 10 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan
4 2 Menit Terminasi :
- Mengucapkan terimakasih atas - Mendengarkan
peran peserta
- Mengucapkan salam penutup - Menjawab salam

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat pendidikan kesehatan
b. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan di Posyandu Sakura
c. Pengkoordinasian penyelenggara dilakukan setelah peserta
pendidikan kesehatan selesai
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
b. Peserta mengikuti jalannya pendidikan kesehatan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
d. Peserta dapat menerapkan menu gizi yang baik bagi anaknya.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui pengertian status gizi
b. Peserta mengetahui tujuan gizi pada balita
c. Peserta mengetahui klasifikasi satus gizi pada balita
d. Peserta mengetahui prinsip gizi seimbang
e. Peserta mengetahui pemberian makanan gizi balita (contoh
menu harian)
f. Peserta mengetahui cara mengolah makanan agar tetap sehat dan
bergizi
g. Peserta mengetahui dampak kekurangan gizi pada balita
h. Peserta mengetahui cara menangani gizi yang kurang pada
balita
MATERI

GIZI YANG BAIK BAGI BALITA

1. Pengertian Status Gizi


Status gizi adalahkesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara kebutuhan dab masukkan nurtrisi.

2. Tujuan Gizi Pada Balita


a. Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehtan tubuh balita
b. Memberikan pada ibu untuk behrati-hati dalam pemilhan makanan
pada balita
c. Dapat mengetahui pertumbuhan berbagai zat gizi pada perkembangan
berbagai organ tubuh balita
d. Dapat mengetahui keadaan gizi balita
e. Dapat mengetahui masalah tubuh pada anak balita

3. Klasifikasi Satus Gizi Pada Balita


Pengukuran baku antropomentri yang sekarang digunakan di
Indonesia adalah WHO-NCHS. Menurut Supariasa (2002) , klafikasi
status gizi dapat dibedakan menjadi 4 :
a. Gizi lebih (Over weight)
Gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah
berlebihan sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan
Kelebihan berat badan pada balita terjadi karena ketidakmampuan
antara energi yang masuk dengan keluar, terlalu banyak makan, terlalu
sedikit olahraga atau keduanya.
b. Gizi baik (well nourished)
Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh
cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien sehingga
memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan
kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin
c. Gizi kurang (under weight)
Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau
lebih zat-zat esensial.
d. Gizi buruk (severe PCM)
Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan
kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada
di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein,
karbohidrat dan kalori. Di Indonesia, kasus KEP (Kurng Energi
Protein) adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai
pada balita

4. Prinsip Gizi Seimbang


Prinsip gizi seimbang ini disesuiakan dengan golongan usia, jenis kelamin,
kesehatan, dan aktivits fisik. Bahan makanan dalam konsep gizi seimbang terbagi
atas 3 kelompok :
1 Sumber energi atau tenaga padi-padian, umbi-umbian, tepung-
tepungan
2 Sumber zat pengatur sayur dan buah-buahan
3 Sumber zat pembangun ikan ayam telur daging susu kacang-
kacanagn

5. Pemberian Makanan Gizi Balita


a. Umur 0-6 bulan
Hanya diberikan ASI paling sedikit 8x sehari

b. Umur 6-8 bulan


Bentuk Berapa banyak setiap
Umur Berapa kali sehari
Makanan kali makan
6-8 bulan  ASI Teruskan pemberian
 Makanan ASI sesering
lumat mungkin
( bubur Makanan lumat 2-3
dengan kali sehari makanan  2-3 sendok
daging selingan 1-2 kali makanan secara
dilumatkan , sehari ( jus buah, bertahap
buah dan biskuit ) bertambah hingga
biskuit yang mencapai ½ gelas
sudah atau 125cc setiap
dilumatkan ) kali makan

c. Umur 9-11 bulan


Berapa banyak
Umur Bentuk Makanan Berapa kali sehari
setiap kali makan
9-11 ASI  Teruskan
bulan berikan makanan pemberian ASI
lembek (bubur nasi,  Makanan  ½ gelas /
nasi tim telur atau lembek 3-4 kali mangkuk atau
bisa diganti dengan sehari 125cc
sayuran atau
dicincang atau yang
mudah ditelan anak
d. Umur 1-2 tahun
Berapa banyak
Umur Bentuk Makanan Berapa kali sehari
setiap kali makan
12-24 o Makanan keluarga Makanan  3/4 gelas nasi 200cc
bulan o Makanan yang keluarga 3-4 kali  1potong kecil
dicincang atau sehari ikan/daging/ayam/te
dihaluskan jika Makanan lur
diperluakan (ikan, selingan 2kali  1potong kecil
daging, ayam, sehari tempe/tahu atau
telur, tempe/tahu, 1sdm kacang-
kacang-kacangan, kacanagn
buah, kue )  Ipotong buah
 ½ gelas bubur/1
potong kue/ 1
potong buah

e. Umur 2-3 tahun


1) Tambahkan porsinya menjadi 1/2 piring
2) Lanjutkan beri makan-makanan orang dewasa
3) Beri makanan selingan 2x sehari
4) Jangan berikan makanan maanis sebelum waktu makan sebab bisa
mengurangi nafsu makan berkurang
f. Umur 4-5 tahun
1) Tambahkan porsinya menjadi 1 piring
2) Lanjutkan beri makan-makanan orang dewasa
3) Beri makanan selingan 2x sehari
4) Jangan berikan makanan maanis sebelum waktu makan sebab bisa
mengurangi nafsu makan berkurang.

6. Cara Mengolah Makanan Agar Tetap Sehat Dan Bergizi


a. Mencuci beras jangan sampai airnya bening (2 kali)
b. Sayuran dicuci dulu baru di potong-potong
c. Masak sayuran jangan terlalu lama
d. Sayuran sumber vitamin A sebaiknya dimasak tumis atau dengan
santan

7. Dampak Kekurangan Gizi Pada Balita


a. Perkembangan mental dan kecerdaaan terhambat
b. Daya tahan anak turun sehingga akan mudah terserah penyakit
c. Pertumbuhan dan perkembangan lambat

8. Cara Menangani Gizi Yang Kurang Pada Balita


a. Beri makanan yang seimbang secara teratur
Karena memberi makan secara teratur membuat gizi balita tercukupi
b. Beri ASI pada anak baru lahir sampai 6 bulan
Karena pada masa 6 bulan itu bayi belum memiliki enzim pencernaaan
yang sempurna untuk mencerna makanan atau minuman lain.
c. Minum obat cacing setiap 6 bulan sekali
Karena bagian perut sangat mudah terkena infeksi cacing perut
d. Beri makanan sedikit tapi sering
Karena bisa mempertahankan berat badan pada balita
e. Ikuti program posyandu setempat, pemberian vitamin
Karena bisa mempertahankan sistem imun pada balita

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PIJAT BAYI

Topik Pijat Bayi


Sub Pokok 1. Pengertian pijat bayi
Bahasan 2. Manfaat Pijat bayi
3. Tujuan pemijatan bayi
4. Waktu yang dianjurkan untuk memijat bayi
5. Persiapan memijat
6. Hal yang harus dilakukan selama pemijatan
7. Hal-hal yang harus dihindari selama pelaksanaan
pemijatan
8. Usia yang di anjurkan dalam pemijatan bayi
9. Teknik Pijat Bayi
Sasaran ibu-ibu di daerah Rejosari yang memiliki balita dan
mengunjugi Posyandu Sakura yang terletak di desa Rejosari
Tempat Posyandu Sakura
Waktu 45 menit

A. Analisa Situasi
1. Jumlah Peserta : 14 mahasiswa
2. Ruangan

a. Ukuran ruang/kelas : 10 x 10
b. Keadaan penerangan dan ventilasi : Cukup baik
c. Prasarana yang tersedia : Cukup memadahi
B. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan mendapatkan penjelasan tentang
pijat bayi, peserta diharapkan memahami kegunaan pijat bayi.
C. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, peserta diharapkan mampu:

1. Peserta dapat menjelaskan pengertian pijat bayi

2. Peserta dapat menjelaskan manfaat pijat bayi

3. Peserta dapat menjelaskan tujuan pemijatan bayi

4. Peserta dapat menjelaskan waktu yang dianjurkan untuk memijat bayi

5. Peserta dapat menjelaskan persiapan memijat

6. Peserta dapat menjelaskan hal yang harus dilakukan selama pemijatan


7. Peserta dapat menjelaskan hal-hal yang harus dihindari selama
pelaksanaan pemijatan

8. Peserta dapat menjelaskan usia yang di anjurkan dalam pemijatan bayi

9. Peserta dapat menjelaskan teknik pijat bayi

D. Materi
 Pengertian pijat bayi
 Manfaat Pijat bayi
 Tujuan pemijatan bayi
 Waktu yang dianjurkan untuk memijat bayi
 Persiapan memijat
 Hal yang harus dilakukan selama pemijatan
 Hal-hal yang harus dihindari selama pelaksanaan pemijatan
 Usia yang di anjurkan dalam pemijatan bayi
 Teknik Pijat Bayi
E. Metode
1. Diskusi/Tanya jawab
2. Demonstrasi
F. Media
4. Power Point
5. Leaflet

6. Demonstrasi

G. Struktur
Ketua : Ari Pebru Nurlaily, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Sekretaris : 1. Putri Perbowo Mukti
2. Desta Aprilia Mekarsari
3. Anisa Dwi Kurniawati
Bendahara : 1. Anisa Dwi Kurniawati
2. Kirana Mentari P
Moderator : 1. Eva Untari
2. Indri Supriyani
Presentator : 1. Ari Pebru Nurlaily, S.Kep.,Ns.,M.Kep
2. Elmin Ayu Suljafa
3. Rysken Prima H
Operator : Aziz Muhammad Yogi
Seksi Perlengkapan : 1. Reyvaldi David S.D
2. Sonia Aisyah P

Seksi Konsumsi : 1. Dwi Wahyuningsih

2. Niken Siti Nurjanah

Seksi Dokumentasi : 1. Laras Wati

2. Fandi Rahmadani

H. Denah

I. Kegiatan Pendidikan kesehatan


No WAKTU KEGIATAN PENDIDIKAN KEGIATAN PESERTA
KESEHATAN
1 3 Menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
pendidikan kesehatan
- Menyebut materi yang akan - Memperhatikan
diberikan
2 15 Menit Pelaksanaan :
- Pengertian pijat bayi - Memperhatikan
- Manfaat Pijat bayi - Memperhatikan
- Tujuan pemijatan bayi - Memperhatikan
- Waktu yang dianjurkan untuk - Memperhatikan
memijat bayi
- Persiapan memijat - Memperhatikan
- Hal yang harus dilakukan selama - Memperhatikan
pemijatan
- Hal-hal yang harus dihindari - Memperhatikan
selama pelaksanaan pemijatan - Memperhatikan
- Usia yang di anjurkan dalam
pemijatan bayi
- Teknik Pijat Bayi - Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3 10 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan
4 2 Menit Terminasi :
- Mengucapkan terimakasih atas - Mendengarkan
peran peserta
- Mengucapkan salam penutup - Menjawab salam

J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat pendidikan kesehatan
b. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan di Posyandu Sakura
c. Pengkoordinasian penyelenggara dilakukan setelah peserta
pendidikan kesehatan selesai
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
b. Peserta mengikuti jalannya pendidikan kesehatan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
d. Peserta dapat mengaplikasikan pijat bayi dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Evaluasi Hasil
a. Pengertian pijat bayi
b. Manfaat Pijat bayi
c. Tujuan pemijatan bayi
d. Waktu yang dianjurkan untuk memijat bayi
e. Persiapan memijat
f. Hal yang harus dilakukan selama pemijatan
g. Hal-hal yang harus dihindari selama pelaksanaan pemijatan
h. Usia yang di anjurkan dalam pemijatan bayi
i. Teknik Pijat Bayi

Pengabmas bulan pertama mengenai pendidikan kesehatan tentang gizi balita


yang baik

Anda mungkin juga menyukai