Disusun oleh :
2020
1. Latar Belakang
Kecenderungan meningkatnya angka gangguan mental psikiatrik dikalangan
masyarakat saat ini dan yang akan terus menjadi masalah sekaligus menjadi tantangan bagi
tenaga kesehatan khususnya komunikasi profesi keperawatan. Ketidakmampuan individu
dalam mengahadapi berbagai masalah social dalam kehidupan (Koping Tidak Efektif)
menimbulkan msalah kejiwaan yang lebih mengacu pada kerusakan interaksi social
menarik diri yaitu seseorang cenderung menyendiri dan sering melamun.
Menurut bebarap penelitian, jika provelensi gangguan jiwa di atas 100 jiwa pertahun
penduduk dunia, maka berarti Indonesia mencapai 264 orang per 1000 penduduk yang
merupakan anggaota keluarga.
Koping melibatkan upaya untuk mengelola situasi yang membebani, memperluas
usaha untuk memecahkan masalah-masalah hidup, dan berusaha untuk mengatasi dan
mengurangi stres. Keberhasilan dalam koping berkaitan dengan sejumlah karakteristik,
termasyk penghayatan mengenai kendali pribadi, emosi positif, dan sumber daya personal.
Pada dasarnya kemampuan hubungan social berkembang sesuai dengan proses tumbuh
kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut, untuk mengembangkan
hubungan social positif. Setiap tugas perkembangan sepanjang daur kehidupan diharapkan
dilalui dengan sukses kemampuan berperan serta proses hubungan diawali dengan
kemampuan saling tergantung.
Oleh karena itu, perawat harus mempunyai kemampuan profesi dalam memberikan
asuhan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan
a) Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Individu mampu memahami tentang mekanisme koping inefektif dan mampu
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan koping individu inefektif.
b) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapat materi tentang pencegahan Koping tidak efektif sasaran
diharapkan dapat:
- Mengerti tentang Koping tidak efektif
- Mengerti tentang penyebab Koping tidak efektif
- Mengerti tentang tanda dan gejala Koping tidak efektif
- Mengerti tentang penatalaksaan pada Koping tidak efektif
3. Metode
Ceramah
4. Media
Video
5. Materi
- Pengertian Koping tidak efektif
- Penyebab Koping tidak efektif
- Tanda dan Gejala Koping tidak efektif
- Penatalaksanaan Koping tidak efektif
6. Pelaksanaan
NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA
PERSIAPAN
1. Menyiapkan sarana dan
1 5 menit perlengkapan
2. Materi penkes(vide)
3. Set ruangan
PEMBUKAAN 1. Membalas salam
1. Penyampaian salam 2. Mendengarkan
2. Perkenalan 3. Mendengarkan
2 10 menit 3. Menjelaskan topik 4. Mendengarkan
penyuluhan 5. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan menyetujui
5. Kontrak waktu
NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA
PENYAJIAN MATERI 1. Menjawab pertanyaan dan
1. Pengertian Koping tidak mengemukakan pendapat
efektif 2. Memperhatikan dan
mendengarkan
2. Etiologi Koping tidak efektif
3. Bertanya dan
3. Manifestasi klinis Koping mengemukakan pendapat
tidak efektif
3 15 menit
4. Komplikasi akibat Koping
tidak efektif ginjal
5. Penatalaksanaan
Koping tidak efektif
6. Pencegahan Koping
tidak efektif
7. Pengorganisasian
Pembimbing : Dr. Rizki Fitryasari P.K., S.Kep.Ns., M.Kep
Anggota : Khilyatud Diniyah
Dwi Yanti Rachmasari Tartila
Afita Nur Dwiyanti
Novita Dwi Andriana
Handini Indah R
Ariska Windi H.
8. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media: Video
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
e. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
f. Peserta hadir ditempat penyuluhan
g. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah
h. Pengorganisasian penyelenggaraan dilakukan pada hari sebelumnya.
2) Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
e. Suasana penyuluhan tertib
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3) Evaluasi Hasil
a. Peserta absensi kehadiran.
b. Peserta memahami materi yang telah disampaikan oleh penyaji
c. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
dengan benar yang diajukan penyaji.
Lamiran 1
MATERI PENYULUHAN KOPING TIDAK EFEKTIF
1. Pengertian
Ketidakefektifan Koping adalah ketidakmampuan untuk membentuk penilaian
valid tentang stresor, ktidakadekuatan pilihan respons yang dilakukan , dan/ atau
ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia. (Herdman, 2012)
Koping individu inefektif adalah kerusakan perilaku adaptif dan kemampuan
untuk memecahkan masalah pada seseorang dalam memenuhi tuntutan-tuntutan dan
peran-peran kehidupan.(Townsend, 1998)
Koping individu inefektif adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
atau beresiko mengalami suatu ketidakmampuan dalam menangani stressor internal
atau lingkungan dengan adekuat karena ketidakadekuatan sumber-sumber
(fisik,psikologis,perilaku dan atau kognitif) (Carpenito, 2000).
A. Pengertian
g) Uraian Tugas
1. Leader
a) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai.
b) Memberikan memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
dan memperkenalkan dirinya.
c) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan
tertib.
d) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
e) Menjelaskan permainan.
2. Co-Leader
a) Menyampaikan informasi dari fasilitatorke leader tentang
aktifitas pasien.
b) Membantuleader dalam memimpin permainan.
c) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
d) Memberikan reward bagi kelompok yang menyelesaikan
perintah dengan cepat.
e) Memberikan punishment bagi kelompok yang kalah.
3. Fasilitator
a) Memfasilitasi pasien yang kurang aktif.
b) Memberikan stimulus pada anggota kelompok.
c) Berperan sebagai role play bagi pasien selama kegiatan.
4. Observer
f) Mengobservasi dan mencatat jalannya proses kegiatan.
g) Mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama kegiatan berlangsung.
h) Mencatat peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok.
i) Mencatat jika ada peserta yang drop out dan alasan drop out.
h) Setting Tempat
L CLO
P
P
F F
P P
F P F
Keterangan :
L : Leader F : Fasilitator
CL : Co-Leader O :Observer
P :Pasien
1) Tahap Persiapan
a) Memilih pasien sesuai dengan kriteria melalui proses seleksi,
yaitu pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi
pendengaran.
b) Membuat kontrak dengan pasien.
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Tahap Orientasi
d) Salam terapeutik
(1) Salam dari perawat kepada pasien.
(2) Perkenalkan nama dan panggilan perawat (pakai
papan nama).
(3) Menanyakan nama dan panggilan semua pasien
(beri papan nama).
e) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan pasien saat ini.
f) Kontrak
(1) Perawat menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu menegenal suara-suara yang didengar. Jika pasien sudah
terbiasa menggunakan istilah halusinasi, gunakan kata “halusinasi”
(2) Perawat menjelaskan aturan main berikut.
(a) Jika ada pasien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada perawat.
(b) Lama kegiatan 45 menit.
(c) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
g)Tahap Kerja
1) Sesi I : mengenal halusinasi.
(2)Perawat menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu
terjadi.
menghardikan
di whiteboard.
whiteboard.
disusun.
penyebab kambuh.
(catat di whiteboard).
a) Evaluasi
TAK.
b) Tindak lanjut
halusinasi.
pasien.
tahap kerja. Formulir evaluasi atau lembar observasi pada TAK sesuai