Anda di halaman 1dari 29

SEMINAR KASUS

ANEMIA KEHAMILAN
KELOMPOK B2.4
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan kadar hemoglobin di bawah
11 gr% pada trimester I dan trimester III
DEFINISI atau kadar Hb < 10,5 gr% pada trimester
III (Prawiharjo,2006).Anemia dalam
kehamilan di definisikan sebagai
penurunan kadar hemoglobin < 10 g/dl
selama masa post partum dan
trimester II (Proverawati,2009).
Menurut Proverawati (2011).Tubuh berada
pada risiko tinggi untuk menjadi anemia
selama kehamilan jika :
1. Mengalami dua kehamilan yang
berdekatan
2. Hamil dengan lebih dari satu anak
3. Sering mual-muntah karena sakit pagi
hari
4. Kurangnya zat besi karena kebutuhan
yang meningkat selama kehamilan
5. Mengalami menstruasi berat sebelum
menikah
6. Hamil saat masih remaja
7. Kehilangan banyak darah ( misalnya,dari
cidera atau selama operasi ).
GEJALA KLINIS

Banyak gejala anemia selama kehamilan juga gejala anda mungkin


mengalami bahkan jika anda tidak anemia,ini meliputi :
1. Merasa lelah atau lemah
2. Kulit pucat progresif dari kulit
3. Denyut jantung cepat
4. Sesak napas
5. Konsentrasi terganggu
6. Pucat
7. Mudah pingsan
DAMPAK
Dampak anemia terhadap keahamilan : 2. Dampak anemia terhadap janin :
1.) Bahaya selama kehamilan 1.) Menganggu pertumbuhan dan
2.) Abortus perkembangan janin dan rahim
3.) Persalinan Prematuritas 2.) Kematian intrauterin
4.) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim 3.) Persalinan prematuritas tinggi
5.) Mudah terjadi infeksi 4.) Berat badan lahir rendah
6.) Ancaman dekompensasi kordis ( Hb <6 g%) 5.) Kelahiran dengan anemia
7.) Mola hidatidosa 6.) Cacat bawaan
8.) Hiperemesis gravidarum 7.) Mudah terinfeksi
9.) Pendarahan anterpartum 8.) Mudah perinatal
10.) Ketuban pecah dini (KPD) 9.) Inteligensia rendah
DAMPAK
Dampak anemia terhadap masa nifas :
Dampak anemia terhadap persalinan :
1.) Subinvolusi Uteri menimbulkan
1.) Gangguan His (kekuatan mengedan)
perdarahan postpartum
2.) Kala I dapat berlangsung lama
2.) Memudahkan infeksi puerperium
3.) Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan
3.) Pengeluaran ASI berkurang
dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan
4.) Terjadi dekonpensasi kordis mendadak
4.) Kala III dapat diikuti retensio Plasenta
setelah persalinan,anemia masa nifas,mudah
5.) Perdarahan postpartum karena atonia uteri
terjadi infeksi mamae.
6.) Kala IV dapat terjadi perdarahan postpartum
sekunder dan antonia uteri
WOC
Faktor Ekonomi Pola Nutrisi Defisiensi Grande multipara
tidak seimbang vitamin B12 Usia Ibu hamil < 20 tahun Usia ibu hamil > 35 tahun dan jarak kehamilan
< 2 tahun
Konsumsi makanan
Defisiensi Coenzim untuk Perkembangan biologis Sistem imunitas tubuh
yang mengandung Fe
Vitamin A mengaktifkan belum optimal dan menurun Recovery cadangan
rendah
asam folat rendah peningkatan konsumsi Fe dalam tubuh
makanan antara ibu dan Resiko infeksi selama belum optimal
Transport
Kadar Fe dalam janin kehamilan
cadangan Fe
tubuh rendah Gangguan
didalam tubuh Cadangan Fe dalam
pencernaan + mual
rendah Ketidakseimbangan gizi yang Terganggunya sintesis tubuh rendah
muntah
ada dan yang dibutuhkan RBC dan Hb dalam tubuh
ibu dan janin dan peningkatan
MK : Defisit hemolisis
Nutrisi (D.0019)

Sintesis Hb dan RBC (Red Blood Cell) terganggu

Jumlah Hb dan RBC dalam tubuh rendah

Kondisi Anemia pada ibu hamil

Kebutuhan zat besi tidak seimbang dengan cadangan zat besi yang ada

Menghabiskan cadangan zat besi di sumsum tulang belakang

Penurunan kadar Ferritin dalam tubuh secara progresif


Tidak dapat memenuhi kebutuhan sintesis RBC Kadar Hb dalam tubuh berkurang

Krisis kondisi kesehatan


Sintesis RBC terganggu Suplai O2 kejaringan menurun

Kurangnya pengetahuan Hipoksia


dan informasi Reduksi RBC rendah

Kelelahan, letih, lesu

MK : Defisit Pengetahuan (D. 0110) ANEMIA Pada Ibu Hamil


MK : Risiko Intoleransi Aktivitas (D. 0060)

Kadar Hb dalam tubuh Perubahan fungsi tubuh Defisiensi zat besi Perubahan kondisi Penurunan Hb dalam
menurun akibat kompensasi kesehatan terkini tubuh
terhadap anemia
Zat pengikat O2 dalam Hiperpolemia
Ketidakmampuan Zat pengikat O2
tubuh berkurang
kontrol diri berkurang
Pucat dan Akral dingin

Penurunan kadar O2 ke Plasma berkurang


Kekhawatiran yang Penurunan kadar O2
jaringan
MK : Perfusi Perifer berlebihan kejaringan
tidak Efektif (D. 0009) Terjadi pengenceran darah
Beban kerja jantung
meningkat MK : Ansietas Gangguan pada
(D.0080) Plasenta dan janin
Vasokonstruksi pembuluh MK : Risiko Perdarahan
darah di paru (D.0012)
Payah jantung
Gangguan
perkembangan janin
Peningkatan kompensasi paru
MK : Risiko Syok (D.0039)
MK : Risiko Cedera
Takikardi, Sesak nafas, Dispnea MK : Pola Nafas Tidak Efektif (D. 0005) Janin (D.0137)
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif
2. Perfusi perifer tidak efektif
3. Risiko perdarahan
4. Risiko syok
5. Risiko cedera pada janin
6. Defisit nutrisi
7. Risiko intoleransi aktivitas
8. Defisit pengetahuan
9. Ansietas
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan energi d.d dispnea, penggunaan otot bantú nafas,
pernafasan cuping hidung (D. 0005)
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin d.d waktu pengisian kapiler > 3
detik, akral teraba dingin, warna kulit pucat (D. 0009)
3. Resiko Perdarahan d.d komplikasi kehamilan (mis anemia) (D.0012)
4. Risiko Syok d.d hipoksia (D.0039)
5. Risiko Cedera pada Janin d.d kelelahan (D.0138)
6. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient d.d membrane mukosa pucat, nafsu
makan menurun (D.0019)
7. Risiko Intoleransi Aktivitas d.d gangguan sirkulasi (D.0060)
8. Defisit Pengetahuan tentang penyakit anemia b.b kurang terpapar informasi d.d menanyakan
masalah yang dihadapi (D.0110)
9. Ansietas b.d kurang terpapar informasi d.d merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang dihadapi, tampak gelisah (D.0080)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :


1. Pemeriksaan Hb, kadar Hb < 10 mg/%
2. Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )
3. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
4. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
5. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak
PENATALAKSANAAN
Terapi oral :
a. Asam folik 15 – 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga
dapat diberikan transfusi darah.

Terapi parenteral :
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan
penyerapan oenyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah
tua. Therapy parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara
intramusculus dapat disuntikan dextran besi (imferon) atau sorbitol besi
(Jectofer)
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan (P-E-S)

1. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan energi d.d dispnea, penggunaan otot
bantú nafas, pernafasan cuping hidung (D. 0005)

2. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin d.d waktu
pengisia kapiler > 3 detik, akral teraba dingin, warna kulit pucat (D. 0009)

3. Risiko cedera pada janin d.d kelelahan (D.0138)

4. Risiko Intoleransi Aktivitas d.d Gangguan sirkulasi (D. 0060)

5. Ansietas b.d krisis situasional d.d gelisah, sulit tidur, pusing, muka tampak
pucat (D.0080)
Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta, 2012. Hal 113-125.
Christine S., Agawemu Jimmy R., Maya Moningka. 2016. “ Hubungan Antara Viskositas Darah Dengan Hematokrit Pada
Penderita Anemia”. Jurnal E-Biomedik. Vol., 04, No., 01.
Depkes RI. Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Jakarta. 2009. Hal 57.
Dina M., Dwi W., dan Padila. 2018. “Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas”. Jurnal Keperawatan Silampari. Vol., 01, No., 2.
Kozier, B., Erb, G., Berman, Audrey., Snyder, S. J. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktik. Ed.
7.Vol. 1. Jakarta: EGC.
Kurnia Fitriani. 2014. “Hubungan Asupan Makanan Dengan Kejadian Anemia Dan Nilai Praktik Pada Siswi Kelas XI Boga SMKN 1
Buduran Sidoarjo”. E-Journal Boga. Vol., 03, No., 01.

Daftar Lauche, Romy et al. 2013. “Effectiveness of Home-Based Cupping Massage Compared to Progressive Muscle Relaxation in
Patients with Chronic Neck Pain-A Randomized Controlled Trial.” Jurnal Plos One. Vol., 08., No., 06.
Majompoh, A.B. Rondonuwu, R. Onibala, F. 2013. “Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler terhadap Kestabilan Napas Pasien

Pustaka TB Paru di Irina C5 RSUP Dr.R.D.Kandou Manado”. E-jounal Keperawatan. Vol., 03.
Manuaba,ida Bagus Gde.2005. Ilmu Kebidanan Penyakit,Kandungan,dan Keluaraga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan,Jakarta : EGC
Mondal, H. & Budh, D.P. NCBI Bookshelf (2019). Hematocrit (HCT).
Prawirohardjo, S. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Nasional. Ed 1. Pt Bina Pustaka. Jakarta, 2014. Hal
281-294
Proverawati Atik,2011 Anemia & Anemia Kehamilan.Yogyakarta : Nuha Medika
Qumil L., Tri Wahyuning, dan Evi Nurhidayati. 2009. “Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Trimester I Di Puskesmas Wirobrajan Joyakarta Tahun 2009”.
Rina Mariyana. 2019. “Efektivitas Teknik Relaksasi Progresif Dalam Mengurangi Kesulitan Tidur Pada Remaja”. Jurnal
Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan. Vol., 04., No., 01.
TIM Pakja SDKI DPP PPNI. 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia: Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
TIM Pakja SIKI DPP PPNI. 2017. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia: Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
TIM Pakja SLKI DPP PPNI. 2017. Standart Luaran Keperawatan Indonesia: Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Utami Sri, Rizky Annisa, dan Wasisto Utomo. 2018. “Pengaruh Perubahan Posisi Pola Nafas Pada Pasien Gangguan
Pernapasan”. Riau: Universitas Riau
World Health Organization. Making pregnancy safer. Geneva Switzerland: Family and Community Health; 2005
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai