DOSEN PEMBIMBING:
kulit pucat,
mukosa,
gusi,
dan kuku-kuku jari pucat, BENTUK-BENTUK ANEMIA
takikardi/murmut lambat ( pada anemia yang parah ),
rambut dan kuku rapuh ( pada anemia yang parah )
dan juga lidah licin ( pada anemia yang parah ). 1. Anemia defresiasi besi (62,3%)
2. Anamia Megaloblastik
6. Kehilangan darah yang banyak : persalinan yang lalu, haid, dll obatan penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-
obatan, hal ini tidak memberi hasil. Maka transfusi darah yang
7. Penyakit-penyakit kronik : tbc, paru, cacing usus, malaria, berulang dapat membantu penderita.
dllada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
PENGARUH ANEMIA PADA KEHAMILAN c. Pada Kala nifas
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan pendarahan post
partum
a. Bahaya selama kehamilan
Memudahkan infeksi puerpertum
Dapat terjadi abortus Pengeluaran ASI berkurang
Terjadinya dekompensasi kordis mendadak setelah
Persalinan prematuritas persalinan
Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim Anemia kala nifas
Mudah terjadi infeksi Mudah terjadi infeksi mainmae
Ancaman dekoinpensasi kordis (Hb < 6 gr%)
Mola Hidatidosa
Hiperemesis Gravidarum 2. Bahaya terhadap janin
Pendarahan antepartum
Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk :
Ketuban pecah dini ( KPO )
Abortus
b. Bahaya saat persalinan
Terjadi kematian intro uterin
Gangguan his – kekuatan mengejan Persalinan prematuritas tinggi
Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi portus Berat badan lahir rendah
terlantai Dapat terjadi cacat bawaan
Kala kedua berlangsung lama sehingga dapat melelehkan Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinantal
dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan. Intelegensi lemah
Kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan pendarahan
postpartum karena atonia uteri
Kala keempat dapat terjadi pendarahan post partum
sekunder dan atonia uteri