Anda di halaman 1dari 15

Anemia Ringan Pada Kehamilan

Makalah
Diajukan Untuk Mmenuhi Salah Satu Syarat Persentasi
Di Pkm Benda Baru

Disusun oleh:
1. Anisa Nurfani
2. Dede Widiarti
3. Dina Nur Habibah
4. Hendrika Dina Samara
5. Ika Juliantika
6. Silfiana
7. Silpana

SEKOLAH TINGGIILMU KESEHATAN(STIKES)


WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG
2014
BAB I

Tinjauan teori

1.1 Pengertian

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11g/dl pada

trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5g% pada trimester 2. Nilai batas tersebut terjadi

karena hemodilusi, terutama pada trimester 2(Prof.Dr.DSOG.Sarwono Prawirohardjo)

Anemia adalah penyakit kurang darah yang ditandai dengan kadar hemoglobin

(Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal. Jika kadar

hemoglobin kurang dari 14g/dl dan eritrosit kurang dari 41% pada pria maka pria

tersebut dikatakan anemia. Demikian pula pada wanita, wanita yang memiliki kadar

hemoglobin kurang dari 12g/dl dan eritrosit kurang dari 37% maka wanita itu

dikatakan anemia. (http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid:798)

2.1. Jenis-Jenis Anemia

Menurut Prof.Dr.DSOG.Sarwono Prawirohardjo anemia dapat digolongkan menjadi :

a. Anemia Defisiensi Besi (Fe)

Anemia yang disebabkan kekurangan zat besi

b. Anemia Megaloblastik

Anemia yang disebabkan kekurangan asam folik

c. Anemia Hipoplastik

Anemia yang disebabkan karena hipofungsi sumsum tulang


d. Anemia Hemolitik

Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dari

pembuatannya.

Menurut http://www.tabloidnova.com/artisle.asp?id=12496terdapat dua tipe

anemia yang dikenal

a. Anemia Gizi

Biasanya terjadi akibat adanya defisiensi zat besi yang diperlukan

dalam pembentukan dan produksi sel darah merah. Anemia gizi sendiri ada

beberapa macam seperti anemia besi, anemia gizi vitamin E, Anemia

gizi asam folat, anemia gizi vitamin B12, Anemia gizi vitamin B6.

b. Anemia Non Gizi

Kurang darah yang disebabkan karena adanya perdarahan ( luka,

menstruasi, dan lain-lain) atau penyakit darah yang bersifat genetik seperti

hemofilia, thalasemia, penyakit ini dapat menimbulkan kondisi anemia.

1.3. Penyebab

Anemia umumnya disebabkan :

a. Kekurangan zat besi, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C dan asam folat

b. Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal

c. Perdarahan kronik

d. Penghancuran sel darah merah

e. Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid wanita

f. Penyakit kronik : TBC, Paru, Cacing Usus


g. Penyakit darah yang bersifat genetik : hemofilia. Thalasemia

h. Parasit dan penyakit lain yang merusak darah : malaria

i. Terlalu sering menjadi donor darah

j. Gangguan penyerapan nutrisi (malabsorbsi)

k. Infeksi HIV

1.4 Gejala

Untuk mengenali adanya anemia kita dapat melihat dengan adanya gejala-gejala

seperti : keluhan letih, lemah, lesu, dan loyo yang berkepanjangan merupakan gejala

khas yang menyertai anemia. Selain gejala-gejala tersebut biasanya juga akan muncul

keluhan sering sakit kepala, sulit konsentrasi, muka-bibir-kelopak mata tampak pucat,

telapak tangan tidak merah, nafas terasa pendek, kehilangan selera makan serta daya

kekebalan tubuh yang rendah sehingga mudah terserang penyakit. Jika anemia

bertambah berat bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. Pada hamil muda

sering terjadi mual muntah yang lebih hebat.

1.5 Diagnosis Anemia Pada Kehamilan

Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan

anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata

berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan test

laboratorium. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :

Hb 11 g% Tidak anemia

9-10 g% Anemia ringan

7-8 g% Anemia sedang

<7 g% Anemia berat


Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada

trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil mengalami

anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil

di puskesmas.

1.6 Pengaruh Anemia Pada Kehamilan Dan Janin

Pengaruh anemia terhadap kehamilan

Bahaya selama kehamilan

a. Dapat terjadi abortus

b. Persalinan prematuritas

c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

d. Mudah terjadi infeksi

e. Mudah dekompensasi cordis (Hb<6g%)

f. Mola hidatidosa

g. Hiperemesis gravidarum

h. Perdarahan antepartum

i. Ketuban pecah dini (KPD)

Bahaya Saat Persalinan

a. Gangguan HIS, kekuatan mengejan

b. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar

c. Kala dua berlangsung lama sehinggan dapat melelahkan dan sering memerlukan

tindakan operasi kebidanan

d. Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia
uteri.

e. Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri

Pada Masa Nifas

a. Terjadi sub inversio uteri menimbulkan perdarahan post partum

b. Memudahkan infeksi peurperium

c. Pengeluaran ASI berkurang

d. Terjadi dekompensasi cordis mendadak setelah persalinan

e. Anemia kala nifas

f. Mudah terjadi infeksi mamae

b. Bahaya terhadap janin

Hasil konsepsi membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pembuatan butir-

butir darah merah dan pertumbuhannya, sekalipun tampaknya janin mampu menyerap

berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin

dalam rahim. Anemia dapat menyebabkan gangguan dalam bentuk :

a. Abortus

b. Terjadi kematian intra uterin

c. Persalinan prematuritas tinggi

d. Berat badan lahir rendah

e. Kelahiran dengan anemia

f. Dapat terjadi cacat bawaan

g. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal

h. Inteligensia rendah
1.7 Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan

Untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan

sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut.

Dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja

sehingga diketahui adanya infeksi parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan

murah.

Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat. Contoh

preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal dan Hemaviton. Semua preparat

tersebut dapat dibeli dengan bebas. Mengonsumsi suplemen panambah zat besi juga bisa

mampu mencegah dan mengatasi anemia. Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau

suplemen penambah zat besi saja. Yang paling penting adalah menjaga pola makan yang baik

dengan mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang berperan dalam

pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari daging, sayuran hijau dan susu.
Bab II

Tinjauan Kasus

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN

TERHADAP Ny. K Di PKM BENDA BARU TAHUN 2014

S:

A. Pengkajian

Identitas

Nama Istri : Ny.K Nama Suami : Tn. A

Umur : 26 Tahun Umur : 29 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Benda Baru , Tangerang Selatan

B. Anamnesa pada tanggal 21 April 2014 Pukul 09.30 WIB

1. Alasan Kunjungan Saat Ini

Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 7 bulan mengeluh cepat lelah, sering

BAK, susah tidur, pegal-pegal pada pinggang dan kaki, serta kadang-kadang perut terasa

sesak dan tertekan.

2. Riwayat Menstruasi

Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 Hari

Lamanya : 6-7 Hari

Sifat darah : Merah, encer dan tidak menggumpal

Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut

HPHT : 4 Oktober 2013

TP : 12 Juli 20014

Usia kehamilan : 28 Minggu

Teratur/tidak : Teratur

3. Riwayat Perkawinan

Kawin : 1 Kali

Usia kawin pertama : 24 Tahun

Lama perkawinan : 2 Tahun

4. Riwayat Kehamilan Sekarang

a. Trimester I

ANC : 2 kali dibidan

Keluhan : Ibu mengatakan pusing, cepat lelah serta tidak nafsu

makan

Terapi : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari

Kalsium laktat 3×1 tablet/hari

Vitamin B kompleks 3×1 tablet/hari

b. Trimester II

ANC : 1 kali dibidan

Keluhan : Ibu mengatakan pegal-pegal dipinggang sampai kekaki, penglihatan berkunang-

kunang dan cepat lelah

Terapi : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari


Kalsium laktat 3×1 tablet/hari

Vitamin B kompleks 3×1 tablet/hari

5. Riwayat Kesehatan

Ibu dan keluarga tidak ada yang mendrita penyakit menular dan menderita penyakit

keturunan serta penyakit yang memerlukan perawatan khusus,

6. Riwayat Imunisasi

a. Ibu mendapat imunisasi TT1 pada usia kehamilan 16 minggu di BPS

b. Ibu mendapat imunisasi TT2 pada usia kehamilan 20 minggu di BPS

7. Riwayat Psikososial

a. Ibu senang dengan kehamilannya karena kehamilan ini sudah direncanakan

b. Ibu dan keluarga berharap semoga dalam kehamilan dan persalinannya nanti berjalan

normal tidak ada halangan suatu apapun

8. Aktifitas Sehari-hari

a. Nutrisi

1. Sebelum hamil : Makan 3 kali sehari dengan porsi nasi, lauk, sayur

dan buah tetapi ibu minum 7-8 gelas/hari

2. Saat hamil : Ibu makan 2 kali sehari, ibu kurang nafsu makan,

ibu minum 7-8 gelas/hari

b. Eliminasi

1. Sebelum hamil : BAB : 1x/hari BAK : 3-4x/hari

2. Saat hamil : BAB : 1x/hari BAK : 6-7x/hari

c. Istirahat dan tidur

1. Sebelum hamil : Ibu tidur malam 7-8 jam/hari, tidur siang 1 jam

2. Saat hamil : Ibu tidur malam 5-6 jam/hari, tidur siang 1 jam
d. Personal Hygiene

Sebelum hamil dan saat hamil ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari, keramas 2x/hari.

e. Aktifitas / olah raga

Ibu hanya mengerjakan aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga, ibu jarang berolah raga, bila

ibu bekerja terlalu berat ibu merasa pusing dan cepat lelah.

f. Seksualitas

Tidak ada keluhan, ibu melakukan hubungan seksualitas 1x/minggu

O:

1. Keadaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Tanda-tanda vital

TD : 110/70 mmHg Nadi : 78x/menit

RR : 24x/menit temp : 370C

c. BB sebelum hamil : 50 Kg Kenaikan BB selama hamil : 12 Kg

BB saat hamil : 62 Kg

d. Tinggi badan : 155 cm

e. Ukuran LILA : 24 cm

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Muka : Bentuk simetris, pucat, keadaan bersih tidak ada oedem

Mata : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva pucat,

sklera tidak ikterik, berfungsi dengan baik, keadaan bersih


Abdomen : Bentuk simetris membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas operasi,

keadaan bersih

b. Palpasi

1. Leopold I : Pada fundus teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting (bokong)

TFU Mc Donald : 34cm

TBJ : (34-12) x 155

= 22 x 155

= 3410 g

2. Leopold II : Perut ibu sebelah kiri traba lebar dan memberikan tahanan yang besar berarti

punggung. Perut ibu sebelah kanan teraba bagian kecil-kecil yang berarti ekstremitas.

3. Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bundar tidak bias melanting yang berarti

kepala sudah masuk pap

4. Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP, Posisi sejajar

c. Auskultasi

1. Jantung :Detak jantung teratur, tidak terdengar mur-mur

2. Paru-paru : Tidak terdengan ronchi dan wheezing

3. DJJ : Positif, tratur, 140x/menit

3. Pemeriksaan fisik

a. Hb : 9,4 g%

b. Protein urine : (-)

c. Reduksi urine : (-)


A:

Ny. K 26 tahun G1P0A0 hamil 28 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, bagian terendah

kepala, dengan anemia ringan.

P:

1. Melakukan pemeriksaan fisik

E: pemeriksaan fisik sudah selesai dilakukan

2. Memberi tau ibu hasil pemeriksaan fisik ibu bahwa keadaan umum ibu dalam batas

normal, hanya saja karena keadaan ibu yang pucat serta di temukan konjungtiva yang

pucat bidan harus melakukan kolaborasi dengan pihak laboratorium untuk

pengecekan darah (HB)

E: ibu mengerti hasil pemeriksaan yang di sampaikan dan ibu ssetuju untuk

melakukan check darah (HB)

3. Melakukan kolaborasi dengan pihak laboratorium

E: hasil laboratorium di dapati HB ibu 9,4 gr%

4. Member itau ibu bahwa ibu mengalami anemia ringan

E: ibu mengerti hasil pemeriksaan yang disampaikan

5. Menganjurkan ibu untuk banyak makan makanan yang mengandung zat besi seperti

hati dan kacang kacangan


E: ibu mengatakan akan banyak makan hati dan kacang-kacangan

6. Memberikan resep yang berisi tablet fe XXX 1dd1, bc X 1dd1, kalk 1dd1 serta

mengingatkan ibu untuk tidak lupa untuk meminum tablet Fe

E: ibu mengatakan tidak akan lupa minum tablet fe

7. Menganjurkan ibu untuk datang 1 minggu kemudian atau bila ada keluhan

E: ibu mengatakan akan datang kembali untuk kunjungan ulang

8. Melakukan pendokumentasian

E: pendokumentasian sudah selesai dilakukan


DAFTAR PUSTAKA

Mochtar,Rustam,Prof,Dr,M.Ph,Sinopsis Obstetri,Jilid I, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta, 1998.

Prawirihardjo,Sarwono,Prof,Dr,DSOG, Ilmu Kebidanan, Edisi III, Yayasan Bina Pustaka,

Jakarta,1997

Fakultas Kedokteran UI;2001. Kapita Selekta kedokteran-Jilid I,Jakarta: Media

Aesculapius_FKUI.

Anda mungkin juga menyukai