M USIA 34 TAHUN
G1P0A0 HAMIL 37 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS
DI RUMAH SAKIT BHINEKA BAKTI HUSADA
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH :
SILPANA MAMTA
NIM : 21110271
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
2014
Latar belakang
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
penilaian status kesehatan. Organisasi kesehatan dunia (WHO)
memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu
meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin, artinya setiap
menit ada satu perempuan yang meninggal. Angka ini muncul
mayoritas dari negara-negara berkembang; Angka Kematian
Ibu (AKI) mencapai sekitar 600 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
2013 menunjukkan, Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat dari
tahun-tahun yaitu mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Jumlah ini meningkat dibanding data SDKI tahun 2007 yang
besarnya 228 per 100.000 kelahiran, dan masih merupakan yang
tertinggi di Asia. Selain masih rendahnya kesadaran akan
kesehatan ibu hamil, beberapa penyebab kematian ibu
melahirkan antara lain pendarahan, hipertensi saat hamil atau
preeklamsia, dan infeksi.
TINJAUAN TEORI
DEFINISI PLASENTA ETIOLOGI
PREVIA
Penyebab pasti plasenta
• Plasenta previa ialah plasenta previa hingga saat ini belum
yang berimplantasi pada diketahui secara pasti,
segmen bawah Rahim dan namun terdapat faktor-
menutupi sebagian atau seluruh faktor yang meningkatkan
ostium uteri internum. kejadian plasenta previa,
(Saifuddin, 2009; 162) antara lain:
• Plasenta previa adalah • Umur penderita
perdarahan yang terjadi pada • Paritas
trimester II lebih banyak • Endometrium yang cacat
disebabkan oleh kelainan letak
implantasi plasenta atau
plasenta previa. (Iranti, 2013)
TANDA DAN GEJALA
ASUHAN BIDAN
Gejala perdarahan awal Bidan harus mampu melakukan
plasenta previa, pada deteksi dini plasenta previa dalam
umumnya hanya berupa asuhan antenatal. Dengan mengenali
perdarahan bercak atau ringan faktor resiko, tanda serta gejala,
dan umumnya berhenti secara sehingga dapat mencegah komplikasi
spontan. Gejala tersebut sedini mungkin. Asuhan lanjutan
dilakukan pada unit perawatan tertier
kadang-kadang terjadi sewaktu
berupa tindakan konservatif
bangun tidur, tidak jarang, kehamilan atau terminasi oleh tenaga
perdarahan pervaginam baru kesehatan berwenang. (Irianti dkk,
terjadi pada saat inpartu. 2013; 147)
Jumlah perdarahan yang
terjadi sangat tergantung dari
jenis plasenta previa.
(Saiffudin, 2009; 163)
Penatalaksanaan medis
PLASENTA PREVIA
Total parsialis
perdarahan
Pecahnya ketuban
6. PENATALAKSANAAN
Pada kasus Ny. M penatalaksanaan pada metode Varney dan SOAP tidak ada
kesenjangan disini pasien telah diberikan komunikasi dan edukasi (KIE) dan
menlakukan penatalaksanaan menurut praktek dan teori sudah sesuai yaitu
penatalaksanaan secara konservatif.
7. EVALUASI
Dari hasil evaluasi, dari data perkembangan didapatkan hasil bahwa
kondisi ibu baik, tanda vital ibu normal, ibu mengalami perdarahan dan
anemia. Dan anemia ibu ditangani dengan melakukan tranfusi darah dan
diakhiri dengan tindakan section secarea
KESIMPULAN
• Pengkajian
Dari pengkajian yang sudah dilakukan ditarik kesimpulan bahwa untuk penyebab terjadinya
plasenta previa pada ibu adalah paritas rendah dan tidak ada yang berkaitan dengan faktor
resiko, disini kemungkinan penyebab dari plasenta previa yang terjadi pada ibu adalah dari
etiologi yaitu kemungkinan keadaan endometrium ibu kurang baik sehingga menyebabkann
plasenta harus tumbuh menjadi luas untuk mencukupi kebutuhan janin, sehingga plasenta
yang tumbuh meluas mendekati atau menutup ostium uteri internum selain itu pada
endometrium yang kurang baik juga menyebabkan zigot mencari tempat implantasi yang
lebih baik yaitu ditempat yang rendah didekat ostium uteri internum.
• Interpretasi data
Dari pengkajian yang sudah dilakukan sudah dapat mendeteksi keadaan yang dapat
menegakkan diagnosa kebidanan yaitu hasil wawancara dan dari data subjektif pada riwayat
kesehatan dahulu ibu pernah mengalami perdarahan bercak atau flek-flek pada usia
kehamilan 7 bulan dan di dilakukan USG dengan hasil yang didapat bahwa ibu mengalami
plasenta previa totalis.
• Diagnosa potensial
Dari pengkajian dan pemeriksaan penunjang didapat hasil ibu mengeluh keluar darah
banyak dari jalan lahirnya berwarna merah segar, serta ada gumpalan darah dan Hb: 8,9 gr
%. Sehingga kemungkinan yang terjadi pada ibu yaitu anemia akibat perdarahan hebat
sehingga membutuhkan transfusi darah.
• Tindakan segera
Tindakan segera yang dilakukan bidan adalah melakukan kolaborasi dengan
dokter Sp.OG , tindakan : 1) pemberian infus dexa 5% + bricasma 2 ampul; 2)
pemberian transamin 1 mg; 3) memberikan dexamethason 3 ampul; 4)
pemberian ceftriaxone 1 gr .
• Perencanaan
Recana yang akan dilakukan pada Ny. M adalah melakukan therapi konservatif
dan pemberian antibiotic ceftriaxone seacara skin test, menyarankan ibu untuk
bedrest total, dan transfusi darah
• Penatalaksanaan
Penatalakasanaan yang dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter pemberian
therapi infus dexa 5% + bricasma, transamin 1 mg, dexamethasone,
pemberian ceftriaxone 1 gr. Melakukan tranfusi darah karena ibu dengan Hb:
8,9 gr% dan dilakukan tindakan section secarea.
• Evaluasi
Setelah di evaluasi pada Ny. M usia kehamilan 37 minggu, terjadi perdarahan
dan tidak ada kontraksi, selain itu juga ibu mengalami anemia. Dan ibu
dilakukan section secarea.
TERIMA KASIH…