PENYAKIT ANEMIA
OLEH:
SARJANA KEPERAWATAN
2020
LAPORAN PENDAHULUAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT ANEMIA
Center for deases control and prevention (CDC) mendefenisikan anemia sebagai kadar
hemoglobin lebih rendah dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5
d/dL pada trimester kedua(Leveno,2009). Berdasarkan WHO, anemia pada ibu hamil adalah bila
Hb kurang dari 11 gr% (Manuaba, 2007).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ).
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin,
sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin
menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin
kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ). Hemoglobin ( Hb ) yaitu
komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb
berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar
proses metabolisme.
2. ETIOLOGI
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998)
penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diet
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, malaria dan lain-lain
3. PATOFISIOLOGI
Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5 g/dL. Namun kadar
hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan berkisar 11,6 g/dL sebagai akibat
pengenceran darah ibu karena peningkatan volume plasma. Ini disebit sebagai anemia fisiologis
dan merupakan keadaan yang normal selama kehamilan.
Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara adekuat dalam makanan sehari- hari.
Zat dalam makanan seperti susu, teh dan kopi menurunkan absorbs besi. Selama kehamilan,
tambahan zat besi diperlukan untuk meningkatkan sel- sel darah ibu dan transfer ke janin untuk
penyimpanan dan produksi sel- sel darah merah. Janin harus menyimpan cukup zat besi pada 4
sampai 6 bulan terkhir setelah kelahiran.Selama trimester ketiga, jika supan besi wanita tersebut
tidak memadai, hemoglobin tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL dan dapat terjadi
anemia karena nutrisi. Ini akan mengakibatkan penurunan transfer zat besi kejanin.
Hemoglobinopati, seperti thalasemia, penyakit sel sabit, dan G-6-PD mengakibatkan anemia
melalui hemolisis atau peningkatan penghancuran sel- sel darah merah.
Secara umum dengan kehilangan zat besi hal ini akan menyebabkan cadangan besi menurun.
Apabila cadangan kosong, maka keadaan ini disebut iron depleted state. Apabila kekurangan besi
berlanjut terus, maka penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, sehingga menimbulkan
gangguan pada bentuk eritrosit, tetapi anemia secara klinik belum terjadi, keadaan ini disebut
iron deficient erythropoesis. Selanjutnya timbul anemia hipokromik mikrositer, sehingga disebut
sebagai iron deficiency anemia. Pada saat ini juga terjadi kekurangan besi pada epiter serta
beberapa enzim yang dapat menimbulkan manifestasi anemia.
4. MANIFESTASI KLINIS
a. Riwayat:
1. Mentruasi berlebihan
2. Kehilangan darah kronik
3. Riwayat keluarga
4. Diet yang tidak adekuat
5. Jarak kehamilan yang terlalu dekat
6. Anemia pada kehamilan sebelumnya
b. Tanda dan Gejala
1. Keletihan, malaise, atau mudah mengantuk
2. Pusing atau kelemahan
3. Sakit kepala
4. Lesi pada mulut dan lidah
5. Aneroksia,mual, atau muntah
6. Kulit pucat
7. Mukosa membrane atau kunjungtiva pucat
8. Dasar kuku pucat
9. Takikardi
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium dasar ditemui
Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 mg/%
Kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)
Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.
Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak
6. PENATALAKSANAAN
1. Medis
Terapi oral
Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi glukonat
Asam folik 15- 30 mg perhari
Vitamin B12 3x1 tablet perhari
Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari
Terapi parenteral
Secara intramuscular di injeksikan dextran besi (imferon) atau sorbitol besi (jectofer)
2. Keperawatan
a. Memeriksakan kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan
pertama dan pada trimester III untuk mengetahui apakah kadar
Hb ibu dibawah 11 g'%.
b. Pemenuhan kalori 300 kalor/hari dan suplemen zat besi 60
mg/hari.
c. Pada anemia defisiensi besi yaitu dengan preparat besi : fero
sulfat, fero gluconat atau Na-feri bisitrat. Pemberian prefarat
60 mg/hari.
d. Beri penyuluhan gizi pada setiap kunjungan antenatal, tentang
perlunya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
dan perlunya minum tablet zat besi.
e. Sarankan ibu hamil untuk tetap minum tablet zat besi l x l per
hari.
8) Kebersihan Diri
Mengkaji pasien berapa kali pasien mandi dalam satu hari dan berapa kali melakukan
vulva hygine dalam sehari.
9) Rasa Aman
Mengkaji pasien apakah selama kehamilan ini mendapat rasa aman dari keluarga,
suami maupun kerabat
10) Pola Komunikasi/ Hubungan dengan Orang Lain
Mengkaji pasien apakah selama kehamilan ini mendapat dukungan dan tetap
berinteraksi dengan baik pada keluarga, suami maupun kerabat dekat.
11) Ibadah
Mengkaji bagaimana pasien meyakini kehamilannya ini dalam kepercayaannya
12) Produktivitas
Mengkaji pasien apakah selama hamil pasien tetap melakukan pekerjaannya sebagai
IRT atau pekerja lainnya.
13) Rekreasi
Mengkaji pasien apakah pasien selama hamil sering melakukan rekreasi.
14) Kebutuhan belajar
Mengkaji pasien apakah pasien mengerti dan memahami mengenai kehamilan yang
sedang pasien alami dan mengerti tentang anemia dalam kehamilan.
e. Pemeriksaan Fisik
1) Kedaan umum
Hal-hal yang perlu diperhatikan ialah:
a) GCS : Eye, Motorik, Verbal
b) Tingkat kesadaraan
c) Tanda tanda vital : Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Suhu
d) BB, TB, dan LILA
2) Head to toe
Hal-hal yeng perlu diperhatikan ketika mengalami pemeriksaan head to te
a) Kepala
1. Wajah : pucat, cloasma, sclera, conjugtiva
2. Leher : pembesaran limphe node, pembesaran kelenjar
tiroid
b) Dada
1. Payudara
2. Areola : Putting (menonjol/tidak)
3. Tanda dimpling/retraksi
4. Jantung
5. Paru-paru
c) Abdomen
1. Linea & Striae
2. Pembesaran sesuai UK
3. Gerakan janin dan kontraksi
4. Luka bekas operasi
5. Ballottement
6. Penurunan kepala
7. Kontraksi
8. DJJ dan bising usus
d) Genetalia dan perineum
1. Kebersihan
2. Keputihan dana karakteristik
3. Hemoroid
e) Ekstremitas
1. Atas : oedema, varises dan CRT
2. Bawah : Oedema, varises, CRT dan Refleks
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
4.Risiko cidera terhadap janin berhubungan dengan penurunan suplai nutrisi ke janin di tandai
dengan :
a) Klien tampak kurang minat terhadap makanan
b) Membran mukosa pucat
Peningkatan
kebutuhan volume
darah
Difisiensi zat besi
Penegenceran
darah
Cadangan zat besi
kosong (iron
depleted)
asimptomatik
Pengetahuan terbatas gg. saluran cerna
Aliran darah
kejaringan
Ketidakseimbangan nutrisi menurun
kurang kebutuhan
Aliran darah
kejaringan
menurun
Hipoksia, Suplai O2
pucat, lemah kejaringan
berkurang
Transfer zat
besi kejanin
Intoleransi gg. perfusi menurun
aktivitas jaringan
perifer
Nutrisi janin
berkurang
Risiko cidera
janin