Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS II

LAPORAN PENDAHULUAN IBU HAMIL DENGAN GANGGUAN

PENYAKIT ANEMIA

OLEH:

1. KOMANG AYU TRISNA MAHARANI (17C10149)


2. NI WAYAN ARISKANITHA (17C10155)
3. NI PUTU AYU KRISNAYANTI (17C10157)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

SARJANA KEPERAWATAN

2020
LAPORAN PENDAHULUAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT ANEMIA

A. KONSEP TEORITIS KEHAMILAN DENGAN ANEMIA


1. DEFINISI

Center for deases control and prevention (CDC) mendefenisikan anemia sebagai kadar
hemoglobin lebih rendah dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5
d/dL pada trimester kedua(Leveno,2009). Berdasarkan WHO, anemia pada ibu hamil adalah bila
Hb kurang dari 11 gr% (Manuaba, 2007).

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ).

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin,
sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin
menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin
kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ). Hemoglobin ( Hb ) yaitu
komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb
berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar
proses metabolisme.

2. ETIOLOGI
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998)
penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1.      Kurang gizi (malnutrisi)
2.      Kurang zat besi dalam diet
3.      Malabsorpsi
4.      Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5.      Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, malaria dan lain-lain

3. PATOFISIOLOGI

Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5 g/dL. Namun kadar
hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan berkisar 11,6 g/dL sebagai akibat
pengenceran darah ibu karena peningkatan volume plasma. Ini disebit sebagai anemia fisiologis
dan merupakan keadaan yang normal selama kehamilan.

Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara adekuat dalam makanan sehari- hari.
Zat dalam makanan seperti susu, teh dan kopi menurunkan absorbs besi. Selama kehamilan,
tambahan zat besi diperlukan untuk meningkatkan sel- sel darah ibu dan transfer ke janin untuk
penyimpanan dan produksi sel- sel darah merah. Janin harus menyimpan cukup zat besi pada 4
sampai 6 bulan terkhir setelah kelahiran.Selama trimester ketiga, jika supan besi wanita tersebut
tidak memadai, hemoglobin tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL dan dapat terjadi
anemia karena nutrisi. Ini akan mengakibatkan penurunan transfer zat besi kejanin.
Hemoglobinopati, seperti thalasemia, penyakit sel sabit, dan G-6-PD mengakibatkan anemia
melalui hemolisis atau peningkatan penghancuran sel- sel darah merah.

Secara umum dengan kehilangan zat besi hal ini akan menyebabkan cadangan besi menurun.
Apabila cadangan kosong, maka keadaan ini disebut iron depleted state. Apabila kekurangan besi
berlanjut terus, maka penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, sehingga menimbulkan
gangguan pada bentuk eritrosit, tetapi anemia secara klinik belum terjadi, keadaan ini disebut
iron deficient erythropoesis. Selanjutnya timbul anemia hipokromik mikrositer, sehingga disebut
sebagai iron deficiency anemia. Pada saat ini juga terjadi kekurangan besi pada epiter serta
beberapa enzim yang dapat menimbulkan manifestasi anemia.

4. MANIFESTASI KLINIS
a.    Riwayat:
1.   Mentruasi berlebihan
2.   Kehilangan darah kronik
3. Riwayat keluarga
4. Diet yang tidak adekuat
5. Jarak kehamilan yang terlalu dekat
6. Anemia pada kehamilan sebelumnya
b. Tanda dan Gejala
1. Keletihan,  malaise, atau mudah mengantuk
2. Pusing atau kelemahan
3. Sakit kepala
4. Lesi pada mulut dan lidah
5. Aneroksia,mual, atau muntah
6. Kulit pucat
7. Mukosa membrane atau kunjungtiva pucat
8.   Dasar kuku pucat
9. Takikardi

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium dasar ditemui
 Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 mg/%
 Kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)
 Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
 Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.
Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak

6. PENATALAKSANAAN
1. Medis
Terapi oral
 Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi glukonat
 Asam folik 15- 30 mg perhari
 Vitamin B12 3x1 tablet perhari
 Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari

Terapi parenteral
Secara intramuscular di injeksikan dextran besi (imferon) atau sorbitol besi (jectofer)
2. Keperawatan
a. Memeriksakan kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan
pertama dan pada trimester III untuk mengetahui apakah kadar
Hb ibu dibawah 11 g'%.
b. Pemenuhan kalori 300 kalor/hari dan suplemen zat besi 60
mg/hari.
c. Pada anemia defisiensi besi yaitu dengan preparat besi : fero
sulfat, fero gluconat atau Na-feri bisitrat. Pemberian prefarat
60 mg/hari.
d. Beri penyuluhan gizi pada setiap kunjungan antenatal, tentang
perlunya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
dan perlunya minum tablet zat besi.
e. Sarankan ibu hamil untuk tetap minum tablet zat besi l x l per
hari.

B. TINJAUAN TEORI ASUHAN KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
a. Identitas
1) Identitas klien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama,
alamat, no RM, Dx medis, tanggal masuk RS dan tanggal pengkajian
2) Identitas penanggung jawab meliputi nama, usia, pendidikan, pekerjaan, alamat,
hubungan dengan pasien
b. Keluhan utama
Keluhan utama meliputi 5L, letih, lesu, lemah, lelah lalai, pandangan berkunang-
kunang.
c. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan pada ibu hamil dengan anemia meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari anemia,
yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini
bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa
ditentukan apa yang terjadi.
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab anemia. Penyakit-
penyakit tertentu seperti infeksi dapat memungkinkan terjadinya anemia
3) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah merupakan
salah satu faktor predisposisi terjadinya anemia yang cenderung diturunkan secara
genetik.
4) Riwayat Psikososial
Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan
peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam
kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.
d. Pola kebiasaan pasien sebelum pangkajian dan saat pengkajian
Menurut virginia henderson terdapat 14 dasar hal yang harus dikaji yakni:
1) Bernafas
Mengkaji frekuensi pernafasan ibu apakah ibu mengalami sesak nafas atau kesulitan
bernafas saat hamil.
2) Nutrisi
Mengkaji asupan nutrisi makanan ibu hamil, mengkaji pola makan dan minum ibu
hamil
3) Eliminasi (BAB&BAK)
Mengkaji BAB pasien ibu hamil, apakah lancar atau tidak, warna dan konsistensi
feses. Mengkaji BAK pasien hamil, frekuensi BAK, warna dan bau urin.
4) Gerak badan
Mengkaji pasien apakah sering melakukan gerak badan dan mengikuti kelas ibu
hamil
5) Istirahat dan Tidur
Mengkaji lamanya pasien tidur dan apakah ada gangguan saat tidur selama hamil, dan
penghantar tidur pasien
6) Berpakaian
Mengkaji pasien apakah menggunakan pakaian yang sopan dan nyaman, apakah
pasien sering mengganti pakaian dalam pasien.
7) Rasa Nyaman
Mengkaji pasien apakah pasien mengalami nyeri atau tidak selama kehamilan.

8) Kebersihan Diri
Mengkaji pasien berapa kali pasien mandi dalam satu hari dan berapa kali melakukan
vulva hygine dalam sehari.
9) Rasa Aman
Mengkaji pasien apakah selama kehamilan ini mendapat rasa aman dari keluarga,
suami maupun kerabat
10) Pola Komunikasi/ Hubungan dengan Orang Lain
Mengkaji pasien apakah selama kehamilan ini mendapat dukungan dan tetap
berinteraksi dengan baik pada keluarga, suami maupun kerabat dekat.
11) Ibadah
Mengkaji bagaimana pasien meyakini kehamilannya ini dalam kepercayaannya
12) Produktivitas
Mengkaji pasien apakah selama hamil pasien tetap melakukan pekerjaannya sebagai
IRT atau pekerja lainnya.
13) Rekreasi
Mengkaji pasien apakah pasien selama hamil sering melakukan rekreasi.
14) Kebutuhan belajar
Mengkaji pasien apakah pasien mengerti dan memahami mengenai kehamilan yang
sedang pasien alami dan mengerti tentang anemia dalam kehamilan.
e. Pemeriksaan Fisik
1) Kedaan umum
Hal-hal yang perlu diperhatikan ialah:
a) GCS : Eye, Motorik, Verbal
b) Tingkat kesadaraan
c) Tanda tanda vital : Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Suhu
d) BB, TB, dan LILA
2) Head to toe
Hal-hal yeng perlu diperhatikan ketika mengalami pemeriksaan head to te
a) Kepala
1. Wajah : pucat, cloasma, sclera, conjugtiva
2. Leher : pembesaran limphe node, pembesaran kelenjar
tiroid
b) Dada
1. Payudara
2. Areola : Putting (menonjol/tidak)
3. Tanda dimpling/retraksi
4. Jantung
5. Paru-paru
c) Abdomen
1. Linea & Striae
2. Pembesaran sesuai UK
3. Gerakan janin dan kontraksi
4. Luka bekas operasi
5. Ballottement
6. Penurunan kepala
7. Kontraksi
8. DJJ dan bising usus
d) Genetalia dan perineum
1. Kebersihan
2. Keputihan dana karakteristik
3. Hemoroid
e) Ekstremitas
1. Atas : oedema, varises dan CRT
2. Bawah : Oedema, varises, CRT dan Refleks

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan atau kelemahan di tandai dengan :


a) Klien mengatakan sesak nafas saat/setelah beraktifitas.

b) Klien mengatakan lemah dan lesu

c) TD kurang dari 120/80 mmhg

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake kurang


,anoreksia ditandai dengan:
a) Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan
b) Klien mengatakan sering merasa mual
c) Tampak kurang minat terhadap makanan
d) Membran mukosa pucat

3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke jaringan di


tandai dengan :
a) Klien mengatakan lemas dan berkunang-kunang
b) Tampak warna kulit membiru
c) Tampak kuku tumbuh lambat
d) Ekstremitas dingin
e) TD menurun
f) Nadi lemah tidak teraba

4.Risiko cidera terhadap janin berhubungan dengan penurunan suplai nutrisi ke janin di tandai
dengan :
a) Klien tampak kurang minat terhadap makanan
b) Membran mukosa pucat

5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi ditandai dengan:


a) Merasa bingung
b) Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
c) Tampak gelisah
d) Mengeluh pusing
e) Anoreksia
3.PERENCANAAN

No Diagnosa Intervensi Rasional


1. Setelah dilakukan asuhan 1. Memonitori 1. Tindakan ini
keperawatan selama 3 x 24 tanda-tanda bertujuan agar
jam diharapkan intoleransi vital pasien mengetahui
aktivitas dapat teratasi dengan 2. Sediakan apakah pasien
kriteria hasil: lingkungan memiliki masalah
- Dapat berpartisipasi nyaman dan pada tekanan darah
dalam aktifitas fisik rendah suhu nadi dan
tanpa disertasi stimulus respirasi
peningkatan tekanan 3. Anjurkan tirah 2. Klien nyaman
darah, nadi, dan RR baring dengan aktivitas
- Mampu melakukan 4. Kolaborasi yang dilakukan
aktivitas sehari hari dengan tenaga jika lingkungan
(ADLS) secara rehabilitasi yang tersedia
mandiri dan tanda medik dalam nyaman
tanda vital normal merencanakan 3. Tindakan ini
program terapi ditujukan untuk
yang tepat mempertahankan
janin jauh dari
serviks dan
meningkatkan
perfusi
uterus. Tirah
baring dapat
menurunkan peka
rangsang uterus.
4. Tindakan
kolaborasi
digunakan jika
tindakan terapeutik
tidak mengatasi
masalah
2. Setelah dilakukan asuhan 1. Monitoring 1. Untuk mengetahui
keperawatan selama 3 x 24 mual dan bagiamana
jam diharapkan ketidak muntah konsistensi mual
-seimbangan nutrisi dapat 2. Kaji dan muntah pasien
teratasi dengan kriteria hasil kemampuan 2. Agar pasien
- Mampu pasien untuk mampu
mengidentifikasi mendapatkan mengetahui nutrisi
kebutuhan nutrisi nutrisi yang yang dibutuhkan
- Tidak ada tanda tanda dibutuhkan 3. Tindakan ini
mal nutrisi 3. Ajarkan pasien dilakukan untuk
- BB ideal sesuai bagaimana pasien agar pasien
dengan tinggi badan membuat teratur dalam
catatan mengkonsumsi
makanan makanan
4. Berikan 4. Agar pasien
informasi mengetahui nutrisi
tentang yang pas untuk
kebutuhan janin
nutrisi 5. Kolaboras ini
5. Kolaborasi dilakukan agar
dengan ahli nutrisi yang
gizi untuk dibutuhkan pasien
menentukan sesuai kebutuhan
jumlah kalori pasien
dan nutrisi
yang
dibutuhkan
pasien
3. Setelah dilakukan asuhan 1. Periksa 1. Mengetahui
keperawatan selama 3 x 24 sirkulasi apakha sirkulasi
jam diharapkan resiko perfusi perifer (mis. perifer pasien
perifer dapat teratasi dengan Nadi perifer, normal
kriteria hasil edema, suhu) 2. Agar tidak ada
- Tidak terdapat 2. Lakukan perubahan
perubahan perawatan kaki karakteristik kaki
karakteristik dan kuku dan kuku
kulit( rambut, kuku, 3. Anjurkan 3. Tindakan ini
kelembapan) memperbanyak dilakukan untuk
- Tidak terdapat asupan cairan mencegah
kebiruan pada kulit oral ketidakseimbangan
- CRT dalam batas 4. Kolaborasikan nutrisi
normal(kembali dalam pemberian 4. Kolaborasi ini
kurun waktu kurang transfuse dilakukan jika
dari 2 detik) darah, jika pasien mengalami
perlu kekurangan darah
4. Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
keperawatan selama 3 x 24 area apakah lingkungan
jam diharapkan resiko cidera lingkungan pasien terhindar
janin dapat teratasi dengan yang dari potensi cedera
kriteria hasil berpotensi 2. Meminimalkan
- Meningkatkan menyebabkan posisi agar
toleransi aktivitas cedera terhindar dari
- Menurunkan kejadian 2. Pertahankan potensi cedera
cedera pada janin posisi tempat 3. Agar pasien
- Tekanan darah tidur di posisi memahami
membaik terendah saat intervensi yang
- Denyut jantung bayi digunakan dilakukan perawat
dalam batas normal 3. Jelaskan alasan untuk pencegahan
(120-160 x/menit) Intervensi cedera
-   Hasil USG tidak pencegahan
menunjukan tanda – jatuh ke pasien
tanda abnormalitas. keluarga
-  Tinggi fundus arteri
sesuai umur kehamilan

5. Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi 1. Mengetahui


keperawatan selama 3 x 24 kesiapan dan kesiapan pasien
jam diharapkan kurang kemampuan dalam menerima
pengetahuan dapat teratasi menerima informasi yang
dengan kriteria hasil informasi akan diberikan
-            Dapat menjelaskan 2. Sediakan 2. Untuk
kembali mengenai pengertian materi dan memudahkan
anemia media penkes pemberian
-            Dapat mengikuti 3. Jadwalkan informasi kepada
instruksi dan prosedur penkes sesuai pasien
perawatan kesepakatan 3. Agar pemberian
-            Dapat menunjukkan 4. Jelaskan faktor informasi ini
prilaku kesehatan yang positif risiko yang sesuai dengan
untuk menanggulangi anemia dapat waktu yang
mempengaruhi diinginkan pasien
kesehatan 4. Informasikan
faktor risiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan.
WOC Anemia Pada Ibu Hamil

Peningkatan kebutuhan. perdarahan Defisiensi nutrisi Gangguan absorbsi zat


Zat besi untuk besi (seperti:
prematuritas gastrektomi, colitis
kronis)
Volume darah

Peningkatan
kebutuhan volume
darah
Difisiensi zat besi

Penegenceran
darah
Cadangan zat besi
kosong (iron
depleted)

Gangguan pada bentuk


eritrosit (iron deficient
erythropoesis

Anemia ( iron deficiency


anemia)

asimptomatik
Pengetahuan terbatas gg. saluran cerna

Mal nutrisi Penurunan


curah
jantung
Kurang pengetahuan
Anoreksia,
mual, muntah

Aliran darah
kejaringan
Ketidakseimbangan nutrisi menurun
kurang kebutuhan

Aliran darah
kejaringan
menurun

Hipoksia, Suplai O2
pucat, lemah kejaringan
berkurang

Transfer zat
besi kejanin
Intoleransi gg. perfusi menurun
aktivitas jaringan
perifer

Nutrisi janin
berkurang

Risiko cidera
janin

Anda mungkin juga menyukai