Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK

SKENARIO ANEMIA PADA KEHAMILAN

Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II


Dosen Pengampu : Rafidaini Sazarni Ratiyun, S.Kep.M.Kep

Disusun Oleh :
1. Kurnia Sari, NPM : 2126010035.P ( KETUA )
2. Nora Indah Lestari, NPM : 2126010037.P ( SEKRETARIS )
3. Esra Ambarita, NPM : 2126010101.P ( ANGGOTA )
4. Erisahak, NPM : 2126010108.P ( ANGGOTA )
5. Ranti Apriani, NPM : 212601011.P ( ANGGOTA )

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2021

Scenario 2 tentang Anemia Pada Kehamilan


Ny. H usia 32 Tahun G4P2A1 datang ke dokter dengan keluhan mules disertai keluar darah
lendir sejak 1 jam. Pasien mengaku hamil 9 bulan dan belum pernah memeriksakan kehamilannya.
Pasien dengan suami seorang tukang ojek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ibu tampak astenikus
TB 155cm BB 40 kg. status generalis : TD 110/80 mmHg, Nadi 90 x/menit, konjungtiva pucat.
Pada palpasi abdomen didapatkan tinggi fundus uteri 34 cm. his 2x/10 menit, detak jantung
janin 140 dpm. Pada pemeriksaan ginekologi didapatkan genetalia externa normal. Pada
pemeriksaaan Vaginal Toucher didapatkan : porsio lunak, aksial, pembukaan 2 cm, selaput ketuban
(+), kepala Hodge 1. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia dengan Hb 8 g/dl. Pasien
diberikan Fe. Pasien mengaku saat ini sedang berpuasa Ramadhan dan bertanya apakah puasanya
boleh diteruskan atau tidak.

STEP 1 PERTANYAAN SINGKAT

1. Apakah pengertian dari Anemia ?


2. Apakah yang dimaksud dengan Astenikus ?
3. Apakah yang dimaksud dengan Kepala Hodge 1 ?
4. Apakah yang dimaksud dengan Aksial ?
5. Apakah pengertian dari Vaginal toucher ?
6. Apa yang dimaksud dengan Pemeriksaan genetalia eksternal ?
7. Apakah yang dimaksud dengan fundus uteri?
8. Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan ginekologi ?
9. Apakah pengertian dari porsio?
10. Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan generalis ?

STEP 2 MENJAWAB SINGKAT PERTANYAAN STEP 1

1. Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan sel darah merah (Kurnia Sari)
2. Orang yang memiliki badan kurus (Kurnia sari)
3. Keadaan dimana kepala janin yang sudah masuk PAP (Esra ambarita)
4. Tulang tengkorak janin (Nora indah lestari)
5. Tindakan pemeriksaan dalam lewat vagina menggunakan kedua jari telunjuk dan tengah
(Erisahak)
6. Pemeriksaan yang dilakukan di area vagina bagian luar yaitu meliputi labia mayora, labia
minora dan klitoris (Ranti apriani)
7. Fundus uteri adalah titik ukur paling tinggi pada ibu hamil (Esra Ambarita)
8. Pemeriksaan genetalia atau alat reproduksi pada tubuh manusia (Nora Indah Lestari)
9. Porsio adalah mulut Rahim yang bisa diraba lewat pemeriksaan vagina (Erisahak)
10. Pemeriksaan keseluruhan dari tubuh yang berkaitan dengan penyakit yang diderita (Ranti
Apriani)

STEP 3 MEMBUAT PERTANYAAN


1. Apakah yang dimaksud dengan anemia pada kehamilan?
2. Apa saja faktor penyebab dari penyakit anemia yang di derita oleh ibu hamil ?
3. Apakah dampak / resiko ibu dan bayi pada kehamilan ibu yang menderita anemia dengan
astenikus
4. Bagaimana cara pencegahan anemia pada ibu hamil?
5. Apa saja diagnose keperawatan yang dapat diangkat dari ibu yang mengalami anemia pada
kehamilan ?

STEP 4 BRAINSTORMING
1. Apakah yang dimaksud dengan anemia pada kehamilan?
Kurnia Sari : yaitu suatu kondisi dimana tubuh kekurangan zat besi sebagai
pembentuk sel darah merah pada ibu hamil.
2. Apa saja faktor penyebab dari penyakit anemia yang di derita oleh ibu hamil ?
Nora Indah Lestari : faktornya bisa berupa asupan makanan, umur, jarak kehamilan,
pendidikan, ekonomi, pengetahuan, pendidikan, frekuensi
antenatal care, kepatuhan minum Fe saat hamil, dan KEK
(kurang energy kronis)
3. Apakah dampak / resiko ibu dan bayi pada kehamilan ibu yang menderita anemia dengan
astenikus
Esra Ambarita : Kehamilan ibu dengan anemia bisa beresiko pada ibu yaitu
rendahnya kemampuan jasmani ibu, resiko abortus, gangguan
masa nifas, komplikasi pada kehamilan dan kelahiran. Sedangkan
pada janin bisa berdampak buruk seperti lahir premature, BBLR,
cacat bawaan bahkan kematian.
4. Bagaimana cara pencegahan anemia pada ibu hamil?
Erisahak : Cara mengatasinya bisa dengan melakukan hal berikut :
1. Makan makanan yang bernutrisi dan bergizi tinggi khususnya
kaya zat besi dan asam folat setiap hari.
2. Mengonsumsi vitamin c lebih banyak
3. Minum suplemen atau susu khusus untuk ibu hamil.
4. Periksa / kontrol berat badan dan kehamilan ke dokter atau
bidan secara teratur
5. Istirahat yang cukup

5. Apa saja diagnose keperawatan yang dapat diangkat dari ibu yang mengalami anemia pada
kehamilan ?
Ranti Apriani : - Defisit pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil
berhubungan dengan kurang terpapar informasi
- Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia
dalam kehamilan)

STEP 5 LEARNING OUTCOME


1. Definisi anemia pada kehamilan
2. Etiologi anemia pada kehamilan
3. Resiko anemia pada kehamilan khususnya untuk ibu dan janin
4. Pencegahan anemia pada ibu hamil
5. Asuhan keperawatan anemia pada ibu hamil

STEP 6 BELAJAR MANDIRI


1. Definisi Anemia pada Kehamilan
Kurnia Sari : Anemia yang ditimbulkan karena kekurangan zat besi sehingga
pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu,
yaitu dimana kadar haemoglobin dalam darah < 11 g% pada trimester 1
dan 3 atau kadar Hb < 10,5g% pada trimester 2 (Aritonang, 2015).

2. Etiologi anemia pada kehamilan


Nora Indah L : Defisiensi zat besi pada kehamilan yaitu gangguan pencernaan dan
absorbsi, hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah,
kebutuhan zat besi meningkat, kurangnya zat besi dalam makanan, dan
pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma
(Irianto,2014).

3. Resiko anemia pada kehamilan khusnya ibu dan janin


Esra Ambarita : Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar didunia
terutama bagi kelompok wanita usia subur (WUS). Resiko anemia pada
ibu hamil dan bayi dapat menyebabkan bobot badan ibu hamil rendah
dan kelahiran bayi prematur (Proverawati, 2011).

4. Pencegahan anemia pada ibu hamil


Erisahak : Anemia dapat di cegah dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
dengan asupan Zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi
dapat di peroleh dengan cara mengkonsumsi Daging (terutama daging merah)
seperti sapi, Zatt besi juga dapat di temukan di sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang Polong serta kacang kacangan.
Perlu di perhatikan bahwa zat besi yang berdasar dari daging dagingan lebih
Cepat di serap oleh tubuh di banding zat besi yang berasal dari sayur sayuran.

5. Asuhan keperawatan anemia pada ibu hamil


Ranti Afriani : Pengkajian Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) adalah perawatan
selama kehamilan. Ibu yang datang ke Puskesmas atau ke pelayanan kesehatan, maka Anda
harus melakukan pengkajian pada ibu hamil tersebut. Beberapa tujuan dari perawatan ibu
hamil antara lain (Reeder, Martin, Griffin, 2011) adalah:

a) Pemeliharaan kesehatan janin


b) Penentuan akurat usia kehamilan
c) Penilaian berkelanjutan status risiko dan penerapan manajemenrisiko intervensi yang
tepat
d) Rujukan ke sumber daya yang tepat

Pengkajian pada kehamilan terdiri atas pengkajian riwayat kehamilan secara


menyeluruh, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium (Reeder, Martin, Griffin,
2011).
STEP 7 LITERATUR
1. Definisi Anemia pada kehamilan
Kurnia Sari :
Anemia adalah suatu istilah yang menunjukkan rendahnya sel darah merah dan kadar
haemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit,
melainkan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Secara
fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah haemoglobin untuk
menganggkut oksigen ke jaringan (Irenne, 2021)
Menurut Kemenkes RI (2013) Anemia merupakan suatu keadaan saat jumlah sel darah
merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi
untuk seluruh kebutuhan fisiologis tubuh (Ferida Rahayuningsih, 2021).
Menurut Adriyani (2012) Anemia diartikan sebagai suatu keadaan kadar haemoglobin
(Hb) di dalam darah lebih rendah atau lebih kecil daripada nilai normal untuk kelompok
orang menurut umur dan jenis kelamin (Ferida Rahayuningsih, 2021).
Menurut Dep. Gizi FKM UI (2007) Kekurangan Fe dapat menyebabkan anemia
mikrositik. Anemia jenis ini adalah anemia yang paling banyak terdapat di dunia, dimana
sekitar 60 – 70 % anemia disebabkan oleh kekurangan Fe (Nilam Fitriani Dai, 2021)
Menurut Waryana (2010) Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan, hal ini
disebabkan karena dalam kehamilan keperluan zat-zat makanan bertambah dan terjadi
perubahan – perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Darah bertambah banyak dalam
kehamilan, akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang disbanding dengan bertambahnya
plasma, sehingga terjadi pengenceran darah (Nilam Fitriani Dai, 2021)
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama
anemia defisiensi besi. Wanita hamil beresiko tinggi mengalami anemia defisiensi besi
karena kebutuhan zat besi meingkat secara signifikan selama kehamilan. Pada masa
kehamilan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil
menginjak triwulan kedua sampai dengan triwulan ketiga. Pada triwulan pertama kehamilan,
kebutuhan zat besi lebih rendah disebabkan jumlah zat besi yang ditransfer ke janin masih
rendah (Waryana, 2010).
Menurut WHO (1997) seseorang dinyatakan anemia bila kadar haemoglobin pada
laki-laki dewasa < 13 g/dl, pada anak umur 12-13 dan wanita dewasa tidak hamil < 12 g/dl,
pada umur 6 bulan sampai 5 tahun dan wanita hamil < 11 g/dl. Pada anak umur 5 – 11 tahun
dinyatakan anemia bila kadar haemoglobin < 11,5 g/dl.
Berdasarkan penyebab terjadinya anemia, secara umum anemia dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1) Anemia Defisiensi Besi ( timbul akibat kekurangan zat besi).
2) Anemia Hipoplastik (disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru)
3) Anemia Megaloblastik (disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat)
4) Anemia Hemolitik (disebabkan oleh proses hemolisis / penghancuran atau pemecahan
sel darah merah sebelum waktunya)

2. Etiologi Anemia Pada Kehamilan


Nora Indah Lestari :
1) Kurang gizi malnutrisi
2) Kurang zat besi dalam diet
3) Malabsorbsi
4) Kehilangan darah yang banyak dalam persalinan yang lalu
5) Terjadi pengenceran darah selama kehamilan (Muchtar,2010)

3. Resiko anemia pada kehamilan khususnya untuk ibu dan janin


Esra Ambarita :
Kejadian Anemia kehamilan masih tinggi di indonesi. Berdasarkan data di Sistem
Indikator Kesehatan Nasional (Siskemas). Angka kejadian anemia kehamilan di indonesia
adalah 37,1 % pada tahun 2016 ( Kementrian Kesehatan RI,2018)
Tingginya angka anemia kehamilan berdampak kepada ibu dan janin. Kondisi
anemia mengingkatkan berbagai resiko pada ibu saat hamil maupun melahirkan. Resiko
tersebut adalalah perdarahan saat melahirkan, ibu mudah terkena infeksi dan keguguran
(Sudikno,Sandjaya 2016).
Dampak anemia pada janin antara lain bayi lahir dengan berat badan lahir rendah,
lahir prematur dan mudah terkena infeksi. Dampak tersebut meningkatkan resiko kematian
pada ibu dan janin ( Sudikno & Sandjaya, 2016)

4. Pencegahan anemia pada ibu hamil


Eris Sahak :
Upayah untuk memujudkan target tujuan bangunan milenium masih membutuhkan
komitmen dan usaha keras yang t erus menerus dan berkesinambungan antara
masyarakat, tenaga kesehatan dan semua tenaga kesehatan yang di peduli terhadap masalah
kematian ibu melahirkan.faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia selain asuhan
makanan yang kurang,juga dapat di sebab kan karena faktor yang di berikan tidak di
minum,cara minum obat salah,obat fe menyebabkan mual (karena zat besi amis) bentuk
obat yang tidak menyenangkan,kurangbsuport dari suami atau keluarga,perlu di ketahui
bahwa Selama kehamilan wanita hamil di berikan secara geratis 90 tablet fe, berkewajiban
periksa anternatal 4 kali selama kehamilan( Gago yang belum priksa akan di kunjungi ke
rumah oleh bidan desa) serta adanya desa siaga untuk para wanita hamil (kepmenkes,
2008).

5. Asuhan keperawatan anemia pada ibu hamil


Ranti Afriani :
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

Menurut Potter & Perry (2010), dokumentasi keperawatan harus mencantumkan seluruh
proses asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian dengan menetapkan data dasar seorang klien ,
diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ditentukan dalam standar asuhan
keperawatan. Aspek yang dinilai dalam pendokumentasian ini adalah pengkajian keperawatan,
diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan, evaluasai keperawatan dan
catatan asuhan keperawatan.

A. PENGKAJIAN

1) Pengkajian

Pengkajian Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) adalah perawatan selama


kehamilan. Ibu yang datang ke Puskesmas atau ke pelayanan kesehatan, maka Anda harus
melakukan pengkajian pada ibu hamil tersebut. Beberapa tujuan dari perawatan ibu hamil
antara lain (Reeder, Martin, Griffin, 2011) adalah:

e) Pemeliharaan kesehatan janin


f) Penentuan akurat usia kehamilan
g) Penilaian berkelanjutan status risiko dan penerapan manajemenrisiko intervensi yang
tepat
h) Rujukan ke sumber daya yang tepat

Pengkajian pada kehamilan terdiri atas pengkajian riwayat kehamilan secara


menyeluruh, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium (Reeder, Martin, Griffin,
2011).

2) Riwayat kehamilan secara menyeluruh pengkajian riwayat klien meliputi (Reeder, Martin,
Griffin, 2011):
a) Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga di rumah, Berat
badan, tinggi badan).

b) Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (seperti penyakit yang dapat
diturunkan secara genetik).

c) Riwayat menstruasi/haid terkait penentuan Hari pertama haid terakhir (HPHT).

d) Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasi kehamilan, persalinan, neonatal,


dan post partum/nifas.

e) Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awal kehamilan).

f) Kebiasaan penggunaan penggunaan obat–obatan, merokok dan kafein (minum kopi dan
teh).

g) Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau negatif).

h) Rencana persalinan

3) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, Anda sebagai perawat


dianjurkan untuk mengukur tanda - tanda vital (TTV) meliputi tekanan darah, nadi,
respirasi, dan suhu. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan meliputi pemeriksaan
(Reeder, Martin, Griffin, 2011):

a) Kepala dan leher lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan mulut. Lalu
palpasi apakah terjadi pembesaran tiroid atau tidak?

b) Dada dan jantung lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan stetoskop daerah


jantung dan paru–paru.

c) Payudara inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak, palpasi area
payudara dan axilla di seluruh kuadran.

d) Kulit Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum.

e) Ekstremitas lakukan pemeriksaan reflex patella dengan menggunakan reflex hammer.

f) Abdomen lakukan pengukuran Tinggi Fundus Uterus (TFU), lakukan palpasi abdomen,
auskultasi denyut jantung janin. Denyut jantung janin yang diauskultasi dengan USG
Doppler dalam trimester pertama, biasanya antara kehamilan sekitar 10 dan 12 minggu.
Denyut jantung janin normal berada antara 120 x/menit sampai 160 x/menit.

g) Vagina vulva lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan pada
mukosa vagina, terjadi peningkatan leukorhea/ keputihan.

h) Panggul komponen bimanual pemeriksaan panggul memungkinkan pemeriksa untuk


meraba dimensi pembesaran rahim internal. Informasi ini membantu memperkirakan
usia kehamilan, baik mengkonfirmasikan Taksiran Persalinan (TP) berdasar HPHT
atau menyediakan informasi dalam HPHT tertentu. Hal ini penting untuk menentukan
TP akurat sedini mungkin dalam kehamilan karena banyak keputusan intervensi yang
berkaitan dengan waktu dan pengelolaan kehamilan didasarkan pada usia kehamilan
yang ditentukan oleh TP tersebut. Pelvimetri klinis (pengukuran dimensi dari tulang
panggul melalui palpasi selama pemeriksaan panggul internal) dapat dilakukan selama
pemeriksaan awal panggul. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi setiap variasi
dalam struktur panggul yang mungkin menghambat atau menghalangi janin melewati
panggul tulang selama kelahiran vagina.

1. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan data tentang


perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat
terjadi (Reeder, Martin, Griffin, 2011). Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan
antara lain pemeriksaan golongan darah, ultrasonografi (USG), pemeriksaan urin (apakah
terdapat proteinuri atau glukosuria), pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan hematocrit,
pemeriksaan eritrosit, dan pemeriksaan trombosit.

B. DIAGNOSA KEPERATAWAN

Diagnosa Keperawatan menurut SDKI (2017) antara lain:

a) Defisit pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil berhubungan dengan kurang
terpapar informasi.

b) Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia dalam kehamilan)

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

N Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan


O (SDKI) Hasil (SLKI) (SIKI)
1. D.0111, halaman 246 L.12111, halaman 146 I.12383, Halaman 65
Tingkat pengetahuan Edukasi Kesehatan
Defisit pengetahuan Ekspektasi : Meningkat Observasi:
tentang anemia pada ibu  Identifikasi kesiapan
hamil berhubungan Kriteria hasil: dan kemampuan
dengan kurang terpapar 1. Perilaku sesuai menerima informasi
informasi anjuran meningkat  Identifikasi faktor
2. Verbalisasai mina faktor yang dapat
Keterangan : dalam belajar meningkatkan dan
1) Kategori : Perilaku meningkat menurunkan motivasi
2) Subkategori : 3. Kemampuan perilaku hidup bersih
Penyuluhan dan menjelaskan tentang dan sehat
pembelajaran suatu topik
3) Definisi : Ketiadaan meningkat Terapeutik:
atau kurangnya 4. Kemampuan  Sediakan materi
informasi kognitif yang menggambarkan media pendidikan
berkaitan dengan topik pengalaman kesehatan
tertentu. sebelumnya yang  Jadwalkan
4) Penyebab : sesuai dengan topik pendidikan kesehatan
a. Keterbatasan meingkat sesuai kesepakatan
kognitif 5. Perilaku sesuai  Berikan kesempatan
b. Gangguan fungsi dengan pengetahuan bertannya
kognitif meingkat
c. Kekeliruan 6. Pertanyaan tetang Edukasi:
mengikuti anjuran masalah yang  Jelaskan faktor resiko
d. Kurang terpapar dihadapi menurun yang mempengaruhi
informasi 7. Persepsi yang keliru kesehatan
e. Kurang minat dalam tentang masah yang  Ajarkan perilaku
belajar dihadapi menurun hidup bersih dan
f. Kurang mampu 8. Menjalani sehat
mengingat pemerikasaan tidak  Ajarkan strategi yang
g. Ketidaktahuan tepat menurun dapat digunakan
menemukan sumber 9. Perilaku membaik untuk meingkatkan
informasi perilaku hidup bersih
5) Gejala dan Tanda dan sehat
Mayor
Subjektif : Menanyakan
masalah yang dihadapi
Objektif :
a. Menunjukkan
perilaku tidak sesuai
anjuran
b. Menunjukkan
persepsi yang keliru
terhadap masalah
6) Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : -
Objektif :
a. Menjalani
pemeriksan yang
tidak tepat
b. Menunjukkan
perilaku berlebihan
7) Kondisi Klinis Terkait
a. Kondisi klinis yang
baru dihadapi oleh
klien
b. Penyakit akut
c. Penyakit kronis

2 D.0056, halaman 128 L.05047, halaman 149 I.05178, Halaman 176


Intoleransi aktivitas Toleransi Aktivitas Manajemen Energi
berhubungan dengan Espektasi : Meningkat Observasi :
gaya hidup  Identifikasi gangguan
Kriteria Hasil : fungsi tubuh yang
Keterangan : 1. Frekuensi nadi mengakibatkan
1) Kategori : Fisiologis meningkat kelelahan
2) Subkategori :  Monitor kelelahan fisik
Aktifitas/Istirahat dan emosional
3) Definisi :  Monitor pola dan jam
Ketidakcukupan energi tidur
untuk melakukan  Monitor lokasi dan
aktivitas sehari-hari. ketidak nyamanan
4) Penyebab : selama melakukan
a. Ketidakseimbangan aktivitas
antara suplai dan Terapeutik :
kebutuhan oksigen  Sediakan lingkungan
b. Tirah baring nyaman dan rendah
c. Imobilitas stimulus (mis. cahaya,
d. Gaya hidup monoton suara, kunjungan)
5) Gejala dan Tanda Mayor  Lakukan latihan
Subjektif : mengeluh rentang gerak pasif
lelah dan/atau aktif
Objektif : frekuensi
jantung
meningkat
>20% dari
kondisi
istirahat.
6) Gejala dan tanda minor
Subjektif :
a. Dispnea saat/setelah
aktivitas
b. Merasa tidak nyaman
setelah beraktivitas
c. Merasa lemah
Objektif :
a. Tekanan darah
berubah >20% dari
kondisi istirahat
b. Gambaran EKG
menunjukkan aritmia
saat/setelah aktivitas
c. Gambaran EKG
menunjukkan iskemia
d. Sianosis.
7) Kondisi Klinis Terkait
a. Anemia
b. Gagal jantung
kongestif
c. Penyakit jantung
coroner
d. Penyakit katup
jantung
e. Aritmia
f. Penyakit paru
obstruktif kronis
(PPOK)
g. Gangguan metabolik
h. Gangguan
musculoskeletal
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI 2008. Profiil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : Depkes RI


Jakarta.
2. Ferida Rahayuningsih, (2021). “Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Primigravida Dengan
Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Yogyakarta”.
3. Irianto, (2014). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
4. Mariana, D., Wulandari, D., & Padila, P. (2018). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Keperawatan Silampari, 1(2),
108-122.
5. Muchtar, (2010). Anemia pada kehamilan. Jakarta : EGC
6. Nilam Fitriani Dai, S.Kep, Ns. M. Kes. (2021). “Anemia Pada Ibu Hamil”.
7. Sukmawati, S., Widiasih, R., Mamuroh, L., & Nurhakim, F. (2021). ANEMIA KEHAMILAN
DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI: STUDI KORELASI. Jurnal Kesehatan Bakti
Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi, 21(1), 43-53
8. Wijaya, (2013). Keperawatan Medikal Bedah II. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai