OLEH KELOMPOK 8
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C.Tujuan....................................................................................................................2
B. Saran...................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iv
adalah karena kekurangan zat besi (Anggraini & Rahayu, 2017).
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan anemia pada ibu hamil.
d. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu
v
hamil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Anemia
vi
pecah dini. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan
his, retensio
vii
plasenta dan perdarahan post partum karena atonia uteri (Mariana,
Wulandari, & Padila, 2018).
2. Klasifikasi Anemia dalam kehamilan
8
merupakan penyebab utama anemia megabolik pada kehamilan. Anemia
tipe megabolik karena defesiensi asam folat merupakan penyebab kedua
terbanyak anemia defesiensi zat gizi. Penyebabnya oleh gangguan sitesis
DNA dan ditandai dengan adanya sel-sel megaloblastik yang khas untuk
anemia jenis ini. Defesiensi asam folat ringan juga telah dikaitkan dengan
anomali kongenital janin, tertama dapat pada penutupan tabung neural
(neural tube defects). Selain itu, defesiensi asam folat dapat menyebabkan
kelainan pada jantung, saluran kemih, alat gerak, dan organ lainya.
Penatalaksanaan defesiensi asam folat adalah pemberian folat
secara oral sebanyak 1 sampai 5 mg per hari. Pada dosis 1 mg, anemia
umumnya dapat dikoreksi meskipun pasien mengalami pula malabsorbsi.
Ibu hamil sebaiknya mendapat sedikitnya 400 ug folat perhari.
c. Anemia Plastik
Ada beberapa laporan mengenai anemia aplastik yang terkait
dengan kehamilan, tetapi hubungan antara keduanya tidak jelas. Pada
beberapa kasus eksaserbasi anemia aplastik yang telah ada sebelumnya
oleh kehamilan dan hanya membaik setela terminasi kehamilan. Pada
kasus-kasus lainya, aplasia terjadi selama kehamilan dan dapat kambuh
pada kehamilan berikutnya. Terminasi kehamilan atau persalinan dapat
memperbaiki fungsi sumsum tulang, tetapi meliputi terminasi kehamilan
elektif, terapi suportif, imunosupresi, atau transplantasi sumsum tulang
setelah persalinan. Anemia Penyakit Sel Sabit Kehamilan pada
perempuan penderita anemia sel sabit (sickle cell anemia) disertai dengan
peningkatan insidens pielonefritis, infar pulmonal, pneomonia, perdaraan
antepartum, prematuritas, dan kematian janin. Peningkatan anemia
megaloblastik yang responsif dengan asam folat, terutama pada akhir
masa kehamilan, juga meningkat frekuensinya. Beat lahir bayi dari ibu
yang menderita anemia sel sabit dibawah rata-rata, dan kematian janin
tinggi. Mortalitas ibu dengan penyakit sel sabit telah menurun dari sekitar
33% menjadi 1,5% pada masa kini karena perbaikan pelayanan prenatal.
Pemberian tranfusi darah profilaktin belum terbukti efektifnya walaupun
beberapa pasien tampak memberi hasil yang memuaskan.
9
a. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak
sebanding dengan peningkatan volume plasma
b. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb),
dimana zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
c. Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan
ketidaktahuan tentang pola makan yang benar
d. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
yang banyak dan perdarahan akibat luka
e. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
11
5
Mual dan Kekurangan Konsentrasi sel
Kehamilan
muntah asupan nutrisi darah merah ↓
Plasma meningkat, HB ↓
pembentukan
retikulosit lambat ANEMIA
Ketidakseimbangan
Beban kerja jantung ↑ nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Payah jantung
Resiko syok
Penurunan
sirkulasi
Gangguan absorbsi < zat besi
dalam makanan
Daya tahan
Mortilitas usus ↓ tubuh ↓
Placenta < aspan
nutrisi
konstipasi Resiko infeksi
BBLR
Nyeri abdomen
Resiko sindrom
kematian bayi
mendadak
12
5. Manefesetasi Klinis Anemia pada Ibu Hamil
b. Penurunan energi
c. Sesak nafas
j. Rambut rontok
k. Malaise
Status gizi ibu hamil dapat di lihat secara langsung melalui penilaian
antara lain: antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. Status gizi
adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu,atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel
tertentu.Status gizi ibu hamil merupakan suatu keadaan gizi ibu hamil
akibat dari pemakaian dari penggunaan makanan yang di tentukan oleh
kualitas makanan yang dikonsumsi ibu hamil dalam memenuhi
kebutuhan ibu hamil
13
b. Jarak Kehamilan
14
f. Pendidikan
7. Penatalaksanaan
15
B. Konsep asuhan Asuhan keperawatan anemia pada ibu hamil
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
16
3. Riwayat kesehatan sekarang
1. Aktivitas-istirahat
3. Makanan/cairan
17
darah. Kurangnya besi dalam sumsum tulang juga menunjuk
ke arah anemia kekurangan besi
f. Analisa Data
g. Diagnosa keperawatan
18
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipoksia sel dan
jaringan.
19
Gangguan perfusi Setelah dilakukan Management a. Kaji TTV
jaringan asuhan keperawatn sirkulasi b. Kaji sirkulalsi ke
berhubungan dengan ...x... jam status jaringan perifer
menurunan kadar sirkulasi normal. c. Berikan diet tinggi
hemoglobin dalam KH: Fe
darah. a. Tekanan sistole d. Informasikan
dan diastole dalam pasien
rentang yang e. untuk istirahat
diharapkan total.
b. Menunjukkan f. Kolaborasikan
konsentrasi yang kedokter untuk
baik pemberian oksigen
c. Tingkat g. Kolaborasikan
kesadaran baik h. untuk transfusi
20
obat antiemetik.
Konstipasi Setelah dilakukan Management a. Kaji dan
berhubungan asuhan keperawatan konstipasi dokumentasikan
dengan penurunan ...x... jam konstipasi warna dan
peristaltik usus. menurun. konsisten feses.
b. Kaji dan
KH: dokumentasi ada
a. Pola eliminasi atau tidak ada
dalam rentang yang bisisng usus dan
b. Diharapkan distensi abdomen
c. Feses lunak dan c. Berikan kepada
berbentuk pasien tentang
d. Mengeluarkan diet
e. Feses tanpa tinggi serat
bantuan. d. Instruksika
kepada pasien
menghindari
mengejan selama
defekasi
e. Konsultasikan
f. dengan dokter
untuk pemberian
obat untuk
bantuan eleminasi.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11
gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar hemoglobin < 10,5 gr % pada trimester 2.
Dampak anemia pada janin antara lain abortus, terjadi kematian intrauterin,
prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah terkena infeksi. Pada
ibu, saat kehamilan dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas, ancaman
dekompensasi kordis dan ketuban pecah dini. Pada saat persalinan dapat
mengakibatkan gangguan his, retensio plasenta dan perdarahan post partum karena
atonia uteri
B. Saran
Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pebuatan
makalah masi terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam
penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Utnuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan penulis
berharap kepada semua pmbaca mahasiswa khususnya, untuk lebih ditingkatkan
dalam pembuatan makalah yang akan datang.
22
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D. E., & Rahayu, S. R. (2017). Faktor kejadian Anemia Pada Ibu Hamil.
Higeia Journal of Public Health Research and Development, 1(3), 84–94.
Astriana, W. (2017). Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia.
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(2), 123–130.
https://doi.org/10.30604/jika.v2i2.57
Bagu, A. A., Hariati, H., & Thamrin, A. I. (2019). Kejadian Anemia pada Ibu Hamil.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1), 8–17.
https://doi.org/10.36590/jika.v1i1.1
Helliyana. (2018). Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Kurang Energi Kronis(KEK) dengan
Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe Tahun
2018. 1–49.
Herlambang, Fitri, A. D., & Puspasari, A. (2018). Skrinning dan Tatalaksana Anemia Pada
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Muaro Kumpeh dan Klinik Mer-c
Jambi. MEDIC (Medical Dedication), 1(1), 1–7.
Mariana, D., Wulandari, D., & Padila. (2018). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian
Anemia Pada IBu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Keperawatan
Silampari, 1(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Mariza, A. (2016). Hubungan Pendidikan Dan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil Di Bps T Yohan Way Halim Bandar Lampung Tahun 2015.
Kesehatan Holistik, 10(1), 5.
Ramadhanti, D. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu
hamil di puskesmas tegalrejo. International Journal of Machine Tools and
Manufacture, 5(1), 86–96. https://doi.org/10.1016/j.ijmachtools.2009.09.004
Rukmini. (2018). Asuhan Keperawatan Nmy. M dengan Anemia Pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Baru Kabupaten Pesisir Selatan. In
23
24