Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TERJADINYA


ANEMIA PADA KEHAMILAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Individu


Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

Shely Martha Tri Astuti


221FI06002

FAKULTAS KESEHATAN PRODI D3


KEBIDANAN UNIVERSITAS BHAKTI
KENCANA SUBANG TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas
petunjuk dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah
“PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TERJADINYA ANEMIA PADA
KEHAMILAN” dengan lancar.
Tugas ini kami susun dengan tujuan memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Bahasa Indonesia. Dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
yang relevan, yang nantinya dapat bermanfaat bagi semua.
Terima kasih penyusun ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Tentunya dalam penyusunan tugas ini kami
belumlah cukup sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
untuk menjadikan isi makalah ini menjadi lebih baik dan menjadi tolak ukur bagi
kami untuk menyusun makalah selanjutnya yang bermanfaat untuk sekarang dan
masa depan. Semoga segala ikhtiar kita diridhoi Allah SWT, Amin.

Subang, Nopember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anemia......................................................................................................3
B. Anemia pada kehamilan............................................................................................4
C. Pengetahuan Ibu Hamil tentang anemia pada kehamilan................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
AKI merupakan salah satu indikator yang tidak hanya mampu menilai
program kesehatan ibu, hal ini dapat dilihat dari pelayanan kesehatan baik dari
sisi aksesebilitas maupun kualitas (Kemenkes RI, 2015).
Di indonesia masih sangat tinggi, bahkan tertinggi di ASEAN yaitu
359/100.000 kelahiran hidup untuk AKI dan 34/100.000 kelahiran hidup AKB
(SDKI, 2017).
Lima penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi
dalam kehamilan (HDK), infeksi partus lama/macet, dan abortus kematian ibu
di indonesia masih di dominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu
perdarahan, hipertensi, hipertensi dalam kehamilan (HDK) dan infeksi.
Salah satu penyebab perdarahan post partum pada ibu hamil disebabkan
karena anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional negara karena
mencerminkan nilai kesehatan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil
disamping disebabkan karena kemiskinan dimana asupan gizi sangat berkurang,
juga dapat disebabkan karena ketimpangan gender dan adanya ketidaktahuan
tentang pola makan yang bergizi, ibu hamil sangat memerlukan banyak zat gizi
untuk memenuhi kebutuhan tubuh pada diri dan janinnya.
Penanggulangan anemia terutama pada ibu hamil sudah dilakukan
secara nasional dengan pemberian supelmentasi tablet penambah darah. Ibu
sangat di sarankan minum tablet darah ini selama tiga bulan, yang harus
diminum setiap hari (Tarwoto dan wanidar, 2013).
Faktor terpenting dalam menanggulangi kematian ibu hamil karena
anemia adlah dengan memberikan pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada
kehamilan adalah dengan memberikan penyaluhan langsung atau konseling
pada saat kunjungan ke fasilitas kesehatan.

1
Oleh karena masalah-masalah diatas maka penyusun tertarik untuk
membuat makalah tentang pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada
kehamilan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anemia?
2. Apa pengertian anemia pada kehamilan?
3. Bagaimana Pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada kehamilan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian anemia
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian anemia pada kehamilan
3. Untuk mengetahui dan memahami pengetahuan ibu hamil tentang anemia
pada kehamilan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada
dibawah normal. Ukuran hemoglobin normal, pada laki-laki mempunyai Hb
14 gram-18 gram, dan pada perempuan mempunyai Hb 12 gram-16 gram.
Sedangkan tingkat pada anemia, kadar Hb 10 gram-8 gram disebut anemia
ringan, 8 gram-5 gram Disebut anemia sedang, dan kadar Hb kurang dari 5
gram disebut anemia berat (Permenkes RI, 2010).
Kekurangan zat besi diduga menjadi penyebab paling umum dari
anemia secara global, meskipun kondisi lain, seperti folat, vitamin B12 dan
kekurangan vitamin A, infeksi parasit, dan kelainan bawaan semua dapat
menyebabkan anemia. Menurut sinsin (2008), anemia adalah berkurangnya
kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah
merah (eriyrosit) yang berfungsi menyalurkan oksigen keseluruh tubuh. Jika
Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Okseigen diperlukan tubuh
untuk bahan bakar proses metabolisme.
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam darah
di bawah normal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya zat gizi untuk
membentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat, ataupun vitamin
B12. Anemia yang sering terjadi terutama pada ibu hamil adalah anemia
kekurangan zat besi (Fe), sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi
Besi (AGB) (Sulistyoningsih, 2011).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa anemia adalah kurangnya kadar sel darah merah atau haemoglobin
yaitu <12 gram.

3
B. Anemia pada kehamilan
1. Definisi
Anemia pada kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobim
(Hb) pada ibu hamil dalam sel darah merah ternyata sangat kurang.
Normalnya, kadar hemoglobin dalam darah seseorang sekitar 12g/100 ml.
bila kadar hemoglobin dalam darah berkisar 9-11g/100 ml, penderita
digolongkan anemia ringan. Sedangkan bila kadar hemoglobin 6-8g/100
ml, berarti penderita digolongkan anemia sedang. Penderita dimasukkan
kedalam kelompok anemia berat bila kadar hemoglobin kurang dari 6g/100
ml.
Saat hamil, volume darah dalam tubuh meningkat sekitar 50%. Ini
karena tubuh memerlukan tambahan darah untuk mensuplai oksigen dan
makanan bagi pertumbuhan janin. Meningkatnya volume darah berarti
meningkat pula jumlah zat besi yang di butuhkan untuk memproduksi sel-
sel darah merah.
Selama hamil, dibutuhkan zat besi sebanyak 800 mg, dimana 500
mg digunakan untuk pertambahan sel darah merah ibu sedangkan 300 mg
janin dan plasenta. Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi yang
disebut anemia defisiensi besi. Selain itu dapat juga karena kekurangan
asam folat dan vitamin B12 (anemia megaliblastik). Anemia juga dapat
terjadi karena akibat sumsum tulang belakang yang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru (anemia hipoplastik), akibat penghancuran sel
darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya (anemia
hemolitik).
Dasar pemberian Zat Besi adalah adanya perubahan volume darah
atau hydranemia (peningkatan sel darah merah 20-30% sedangkan
peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi sebaiknya tidak di minum
bersama teh atau kopi karena mengandung tannin atau pitat yang
menghambat penyerapan zat besi (Saryono dan Ika, 2010).

4
2. Tanda dan Gejala Anemia
Gejala atau tanda-tanda yang bisa dilihat menurut Helen Varney
(2012), adalah :
a. Letih, ngantuk, malaise
b. Lemah
c. Sakit kepala
d. Lidah licin
e. Kulit pucat, bantalan kuku jari pucat
f. Membrane mucosa pucat, misalnya Conjungtiva
g. Kehilangan nafsu makan, mual, muntah
3. Bahaya Anemia Dalam Kehamilan
a. Pada masa antenatal : anemia dapat menyebabkan terjadinya
keguguran, berat badan kurang, plasenta previa, eklamsia, ketuban
pecah dini, persalinan prematur dan hambatan terhadap tumbuh
kembang janin dalam rahim.
b. Pada masa intranatal : anemia pada ibu hamil saat persalinan, dapat
menyebabkan gangguan his primer, sekunder, janin lahir dengan
anemia, persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat
lelah dan gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif.
Anemia kehamilan dapat menyebabkan kelemahan dan
kelelahan sehingga akan mempengaruhi ibu saat mengedan untuk
melahirkan bayi.
1) Kala I dapat berlangsung lama sehingga dan terjadi partus terlantar.
2) Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan dan operasi kebidanan.
3) Kala III dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum
akibat atonia uteri.
4) Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia
uteri.
c. Pada masa postnatal : Terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan
perdarahan postpartum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran

5
ASI berkurang, dekompensasi kosrdis mendadak setelah persalinan,
anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mammae.
d. Pada neonatus : premature, apgar scor rendah, gawat janin, gestosisdan
mudah terkena infeksi, dan dekompensasi kordis hingga kematian bayi
(Manuaba, 2012)
4. Pencegahan Anemia
Pencegahan anemia pada ibu hamil antara lain :
a. Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran
hijau, kacang-kacangan, protein hewani terutama hati.
b. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan Vitamin C, seperti jeruk, tomat,
mangga dll yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi Suplemen zat
besi memang diperlukan untuk kondisi tertentu, wanita hamil dan anemia
berat misalnya. Manfaat zat besi selama kehamilan bukan untuk
meningkatkan atau menjaga konsentrasi hemoglobin ibu, atau untuk
mencegah kekurangan zat besi pada ibu. Ibu yang mengalami kekurangan
zat besi pada awal kehamilan dan tidak mendapatkan suplemen
memerlukan sekitar 2 tahun untuk mengisi kembali simpanan zat besi dari
sumber-sumber makanan sehingga suplemen zat besi direkomendasikan
sebagai dasar yang rutin (Depkes, 2008). Penderita anemia ringan
sebaliknya tidak menggunakan suplemen zat besi. Lebih cepat bila
mengupayakan perbaikan menu makanan. Misalnya dengan konsumsi
makanan yang banyak mengandung zat besi seperti telur, susu, hati, ikan,
daging, kacang-kacangan (tahu, oncom, kedelai, kacang hijau, sayuran
berwarna hijau, sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam) dan buah-
buahan (jeruk, jambu biji dan pisang). Selain itu tambahkan substansi
yang memudahkan penyerapan zat besi seperti vitamin C, air jeruk,
daging ayam dan ikan. Sebaliknya substansi penghambat penyerapan zat
besi seperti teh dan kopi patut dihindari.
C. Pengetahuan Ibu Hamil tentang anemia pada kehamilan
Pengetahuan adalah sejumlah informasi yang dikumpulkan yang
dipahami dan pengenalan terhadap sesuatu hal atau benda-benda secara
obyektif. Pengetahuan juga berasal dari pengalaman tertentu yang pernah

6
dialami dan diperoleh dari hasil belajar secara formal, informal dan nonformal.
Pengetahuan ibu hamil anemia selama kehamilan sangat perlu diperlu
sehingga selama kehamilan sampai masa nifas sangat perlu diperhatikan
sehingga dalam menjalani kehamilan tidak terjadi anemia ataupun penyakit
lain yang mempengaruhi selama kehamilan.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan ibu hamil yaitu:
1. Umur. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil, karena akan membahayakan
kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, beresiko
mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.
2. Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
berbagai pihak, khususnya keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai
lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai tripusat pendidikan.
3. Status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh pengetahuan ibu.
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu
hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pentingnya pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada kehamilan
didasari oleh pengetahuan ibu hamil tentang pengertian anemia pada
kehamilan, tanda gejala nemia pada kehamilan dan penanggulangan
anemia pada kehamilan serta pencegahan pencegahan terjadinya anemia
pada kehmilan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka akan lebih baik sebagai
petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan penyluhn dan
konseling kepada calon dan ibu hamil dengan metode yang mudah
dimengerti agar dapat mencegah terjadinya anemia pada kehamilan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI, 2015. Profil Kesehatan Indonesia. Ditjen Yanmedik RI: Jakarta
Manuaba,2012. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Permenkes RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta
Sulistyoningsih, 2011. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta ; Nuha
Medica
Tarwoto. 2013. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil dan Konsep Penatalaksanaan.
Jakarta: Trans Info Media.
Varney. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/159/1/%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai