PENDAHULUAN
1
sekitar 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia kekurangan gizi. Pada
pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang
diderita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang dapat diatasi
melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi (Manuaba,
1998)
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mencoba
menjelaskan tentang “Anemia dalam Kehamilan”.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tentang
Anemia dalam Kehamilan Secara Keseluruhan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gejala anemia pada ibu hamil
2. Mengetahui klasifikasi anemia dalam kehamilan
3. Mengetahui pengaruh anemia pada kehamilan dan janin
4. Mengetahui pengobatan anemia dalam kehamilan
1.3 MANFAAT
1.3.1 Untuk Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menyusun
materi penyuluhan dan untuk melengkapi tugas dalam PKK I di RS
Prof. Dr. M.A Hanafiah SM Batusangkar
1.3.2 Untuk Pembaca
Meningkatkan ilmu pengetahuan pembaca mengenai anemia
dalam kehamilan dan penyebabnya serta gejala anemia pada ibu hamil.
1.3.3 Untuk Pendidikan di lapangan / rumah sakit
Menambah bahan informasi yang dapat disajikan sebagai bahan
referensi bagi mahasiswa di RS Prof. Dr. M.A Hanafiah SM
Batusangkar dan dapat juga sebagai acuan bagi penulis-penulis
berikutnya.
2
BAB II
ISI
3
Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya :
- Kurang gizi (malnutrisi)
- Kurang zat besi dalam diit
- Mal absorbsi
- Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid, dll
(www.google.com)
4
2.4 KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Menurut Mochtar (1998), sebagai berikut :
a. Anemia defesiensi besi (kekurangan zat besi)
Pengobatannya, yaitu keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil,
dan dalam laktasi, yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
1. Terapi oral : Dengan memberikan preparat besi yaitu fero
sulfat, fero glukonat atau Na-Fero bisirat.
2. Terapi parenteran : Bila penderita tidak tahan zat besi per-oral, dan
adanya gangguan penyerapan, peny. Saluran
pencernaan.
(Manuaba, 2001//www.google.com)
b. Anemia megaloblastik (kekurangan Vit. B12)
Pengobatannya :
- Asam folik 15-30 mg perhari
- Vitamin B12 3 x 1 tablet perhari
- Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari
- Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga
dapat diberikan transfusi darah.
c. Anemia hipoplastik (gangguan pembentukan sel-sel darah)
Disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang membentuk sel darah merah
baru.
d. Anemia hemolitik (pemecahan sel-sel darah lebih cepat dari pembekuan)
Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah,
kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada
organ-organ vital.
Pengobatannya tergantung penyebabnya :
- Infeksi : berantas infeksi dan beri obat-obatan penambah darah
- Kalau tidak berhasil dengan obat, dapat dilakukan transfusi darah
5
2.5 PENGARUH ANEMIA PADA KEHAMILAN DAN JANIN
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
a. Trimester I : Abortus, kelainan kongenital
b. Trimester II : Persalinan prematur, perdarahan antepartum, BBLR,
kematian ibu, hambatan tumbang janin
2. Pengaruh anemia saat persalinan
a. Gangguan his : Kekuatan mengejan
b. Kala I (partus lama)
c. Kala II (ibu lelah) : persalinan dengan tindakan
d. Kala III (retensio plasenta, perdarahan post partum karena atonia uteri)
e. Kala IV (perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri)
3. Pengaruh anemia saat nifas
a. Sub involusi uteri : perdarahan post partum
b. Infeksi puerperium
c. Pengeluaran ASI berkurang
d. Anemia kala nifas
e. Mudah terjadi infeksi mammae
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat
anemia dapat meningkatkan resiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR,
dan angka kematian bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan,
seorang ibu harus mengetahui gejala anemia pada ibu hamil, yaitu cepat lelah,
sering pusing, mata berkunang-kunang, lidah luka, nafsu makan turun
(anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan
mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda.
3.2 SARAN
- Agar semua pihak lebih menjadikan anemia sebagai prioritas utama,
mengingat berbagai kerugian yang dapat terjadi
- Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan tentang anemia dalam kehamilan
kepada masyarakat khususnya ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan Fe,
jarak kehamilan yang dekat dan tingkat pemahaman yang kurang.
- Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan dalam memberikan
penyuluhan atau petunjuk pada ibu hamil. Baik di rumah sakit, klinik
bersalin dan posyandu.
7
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
8
KARYA TULIS
PAHLAWAN CUT NYAK DHIEN
Disusun Oleh :
ALIFAR
KELAS IX.5
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan materi penyuluhan yang berjudul
”Ketuban Pecah Dini”. Adapun tujuan dari penulisan materi ini adalah untuk
memenuhi tugas dalam Praktik Klinik Kebidanan I di Rumah Sakit Prof. Dr. M.A.
Hanafiah SM Batusangkar.
Penulis sadar bahwa materi penyuluhan ini masih belum sempurna. Bila
terdapat kekurangan dan kekhilafan dalam materi penyuluhan ini penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
materi ini untuk masa yang akan datang.
Penulis
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................
1.2 Tujuan .............................................................................................
1.3 Manfaat ...........................................................................................
BAB II ISI
2.1 Pengertian Ketuban Pecah Dini ......................................................
2.2 Penyebab Ketuban Pecah Dini ........................................................
2.3 Permasalahan Ketuban Pecah Dini .................................................
2.4 Cara Menghadapi Ketuban Pecah Dini ...........................................
2.5 Menengakkan Diagnosa ..................................................................
2.6 Komplikasi ......................................................................................
2.7 Sikap Badan dalam Menghadapi Ketuban Pecah Dini ...................
DAFTAR PUSTAKA
11